Anda di halaman 1dari 7

MATERI GROUP BELAJAR UTBK THE KING 2021

materi78.co.nr Disusun Oleh : Tim Relawan Matematika SAINTEK MAT 3

Geometri GEOMETRI DIMENSI TIGA


A. TITIK, GARIS, BIDANG PADA RUANG 2) Titik berada di luar bidang
Geometri adalah ilmu matematika yang Titik berada di luar bidang karena:
mempelajari bentuk, ukuran, posisi relatif dan a. Bidang tidak melalui titik.
sifat ruang. b. Titik tidak berada pada garis yang berada
Elemen-elemen pada geometri adalah titik, garis pada bidang itu.
dan bidang. Kedudukan garis terhadap bidang:
Titik tidak memiliki definisi. Titik diberi nama S
dengan huruf kapital.
Q
Aksioma/postulat hubungan titik, garis dan
R
bidang: D C
1) Garis hanya dapat dibentuk dari dua titik
berbeda.
Garis diberi nama dengan huruf kecil atau A B
menyebut dua titik yang dilewati garis.
2) Bidang adalah sebuah luasan (bidang datar), P
dan hanya dapat dibentuk dari: 1) Garis berada di/pada bidang (AB, AC, dll.)
a. Tiga titik berbeda Garis berada pada bidang karena karena ada
b. Satu titik dan satu garis dua titik yang dilalui garis pada bidang itu.
c. Dua garis yang berpotongan atau sejajar 2) Garis menembus/memotong bidang (PQ)
Bidang diberi nama dengan huruf kecil atau Garis menembus/memotong bidang karena
menyebut minimal tiga titik yang terdapat ada satu titik yang dilalui garis pada bidang
pada bidang. itu (titik tembus).
B. KEDUDUKAN TITIK, GARIS & BIDANG 3) Garis sejajar dengan bidang (RS)
Kedudukan titik terhadap garis: Garis sejajar dengan bidang karena garis itu
A B
sejajar dengan salah satu garis pada bidang
P
itu.
Hubungan antar garis:
Q
1) Garis sejajar
1) Titik berada di/pada garis (P) D C
Titik berada pada garis karena garis itu
melalui titik.
2) Titik berada di luar garis (Q) A B
Titik berada di luar garis karena garis itu tidak Dua garis sejajar apabila:
melalui titik. a. Tidak terbentuk titik perpotongan garis
Kedudukan titik terhadap bidang: dan terletak pada bidang yang sama.
Q b. Hanya dapat dibuat satu buah bidang
dari garis tersebut.
D C
2) Garis berpotongan
P D C

A B

A B
Dua garis berpotongan apabila:
1) Titik berada di/pada bidang (P)
a. Terbentuk suatu titik perpotongan (juga
Titik berada pada bidang karena:
sudut perpotongan) dan terletak pada
a. Bidang melalui titik.
bidang yang sama.
b. Titik berada pada garis yang terletak
pada bidang itu.

GEOMETRI 1
materi78.co.nr MAT 3
b. Hanya dapat dibuat satu buah bidang Garis yang terletak pada bidang frontal
dari garis tersebut. disebut garis frontal.
3) Garis bersilangan 3) Bidang ortogonal adalah bidang yang tegak
H G lurus terhadap bidang frontal.
Garis pada bidang orthogonal yang
D C sebenarnya tegak lurus bidang frontal
E F disebut garis ortogonal.
4) Sudut surut/menyisi adalah sudut yang
A B terbentuk pada bidang gambar dari garis
frontal horizontal ke kanan dengan garis
Dua garis bersilangan apabila tidak terbentuk
ortogonal ke belakang.
titik perpotongan garis dan tidak terletak
5) Perbandingan ortogonal/proyeksi adalah
pada bidang yang sama.
perbandingan antara garis ortogonal terlukis
Hubungan antar bidang:
dengan garis ortogonal sesungguhnya.
1) Bidang sejajar
D. PERPOTONGAN DUA BIDANG
H G
Perpotongan dua bidang adalah berupa \garis
perpotongan bidang, yaitu garis persekutuan
D C
yang merupakan bagian dari kedua bidang.
E F Cara menentukan perpotongan bidang:
1) Tentukan dua titik perpotongan dari dua
A B
pasang garis yang berasal dari kedua bidang.
Dua bidang sejajar apabila tidak ada satupun
2) Buat garis dari kedua titik dengan
garis perpotongan bidang dari kedua bidang.
menghubungkan keduanya. Garis itu adalah
2) Bidang berpotongan garis perpotongan bidang.
F E Contoh 1: Perpotongan ABGH dengan BDHF
H G

D C
E F

A B
Dua bidang berpotongan apabila terdapat
garis perpotongan bidang, yaitu garis D C
persekutuan yang merupakan bagian dari
kedua bidang.
A B
Aksioma/postulat pada kedudukan titik, garis
dan bidang: Perpotongan kedua bidang ada pada titik H dan
titik B, sehingga perpotongan bidangnya adalah
1) Apabila dua buah bidang berpotongan tegak
garis HB.
lurus, maka seluruh garis dari bidang 1
terhadap bidang 2 juga tegak lurus. H G
2) Hasil perpotongan dua bidang adalah garis,
sedangkan hasil perpotongan tiga bidang E F
dapat berupa garis atau titik.
C. PENGGAMBARAN RUANG
Perspektif dalam penggambaran ruang:
1) Bidang gambar adalah tempat untuk D C
menggambar.
2) Bidang frontal adalah bidang yang sejajar A B
dengan bidang gambar dan digambar
dengan ukuran sesungguhnya.

GEOMETRI 2
materi78.co.nr MAT 3
Contoh 2: Perpotongan BDG dan ACH Contoh 4: Perpotongan DCFE dengan BGM
H G H G

E F E F

M
D C D C

A B A B

Perpotongan kedua bidang ada pada titik X Bidang BGM belum memenuhi sisi terluar kubus,
(pusat ABCD) dan titik Y (pusat DCGH), sehingga sehingga GM harus diperluas menjadi BGNM.
perpotongan bidangnya adalah garis XY. Caranya adalah dengan membuat garis yang
H G sejajar dengan salah satu garis pembentuk sisi
bidang di sisi kubus yang belum terpenuhi (garis
BG).
E F
Y H G
N
E F
D C

X
A B M
D C
Contoh 3: Perpotongan TAE dengan TMD
T
A B

Perpotongan kedua bidang ada pada titik X


(pusat BCGF) dan titik Y, sehingga perpotongan
bidangnya adalah garis XY.
H G
N
E E
D F
A
Y
M X
B C M
Perpotongan kedua bidang dicari dengan D C
memperpanjang garis AE dan MD hingga
berpotongan di titik X. Perpotongan bidang A B
adalah garis TX.
T E. PROYEKSI TITIK DAN GARIS PADA BIDANG
Proyeksi adalah penjatuhan (pemindahan) titik
dan garis pada suatu bidang.
Proyeksi dibuat dengan menjatuhkan titik atau
titik pada garis tegak lurus terhadap bidang,
biasanya dilambangkan dengan tanda aksen (‘).
Dalam menjatuhkan garis tegak lurus bidang,
E keakuratan tidak diperhatikan karena kita tidak
A D tahu bagaimana ukuran sudut yang tepat dalam
M perspektif ruang.
X B C

GEOMETRI 3
materi78.co.nr MAT 3
Contoh 1: Proyeksi T ke bidang alas Contoh 1: Tentukan titik tembus CE dengan BDG
T H G

E F

D C

T’ D C
Q
A B

Contoh 2: Proyeksi A ke bidang TBC A B


T
Langkah 1
Buat bidang ACGE (dilalui CE).
H G
D C
P
E F
T’
Q
A B

Contoh 3: Proyeksi MN ke bidang ACGE D C


H G
M’
M
A B
E F
Langkah 2
Tentukan perpotongan bidang BDG dengan
ACGE. Titik X adalah titik tembusnya.
D C H
N’ G
N
A B
E F
Contoh 4: Proyeksi DG ke BDHF
H X
G
G’
D C
E F

A B

Contoh 2: Tentukan titik tembus PQ dengan ABFE,


D = D’ C
jika Q ada di bidang BCGF.
P
A B
H G
F. TITIK TEMBUS
Titik tembus adalah titik perpotongan antara
garis yang menembus/memotong bidang. E F
Cara menentukan titik tembus:
1) Buat bidang β yang dilalui garis yang
menembus bidang α.
D C
2) Tentukan perpotongan antara bidang α dan β.
3) Titik tembus adalah titik potong antara garis
yang menembus bidang dengan per- A B
potongan antar bidang. Q

GEOMETRI 4
materi78.co.nr MAT 3
Langkah 1 K
P
Buat bidang MQNP (dilalui PQ). Dapat digunakan
G J
garis bantu untuk memperlebar kubus acuan.
P Q”
H I
H G
Q
E
E F P’ D
A
Q’
B C

D Langkah 2
C
Tentukan perpotongan bidang BDJH dengan
P’Q’Q”P. Titik X adalah titik tembusnya.
A B
K
P
Q
G J
Langkah 2
Tentukan perpotongan bidang ABFE dengan Q”
H X I
MQNP. Titik X adalah titik tembusnya.
P
Q
E
H G P’ D
A
Q’
E F B C

Contoh 4: Tentukan titik tembus PQ dengan


X TCD, jika Q ada pada bidang TBC.
T
D C

A B
D
Q C
P
Contoh 3: Tentukan titik tembus PQ dengan BDJH
K Q
P A B
G J
Langkah 1
Buat bidang TAQ (dilalui PQ) dengan menggeser
H I titik Q sejajar bidang TBC (ke M), dan titik P sejajar
bidang TAB (ke A).
Q T
E
D
A

B C D
C
P
Langkah 1
M
Buat bidang P’Q’Q”P (dilalui PQ) dengan
Q
memproyeksikan titik P dan Q ke bidang alas dan A B
bidang tutup ruang.

GEOMETRI 5
materi78.co.nr MAT 3
Langkah 2: H G
Tentukan perpotongan bidang TBC dengan R
TAM dengan memperpanjang garis yang berada E F
pada alas limas. Titik tembus adalah perpotongan
PQ dengan perpotongan bidang tidak dapat
P Q
dilukis karena bidang gambar tidak mencukupi.
D C
T

A B
Langkah 1
D C Y Jatuhkan titik P, Q dan R ke alas ruang, dan buat
P garis PR, QR, P’R’ dan Q’R’.
M H
Q G
A B R

E F
G. PENAMPANG IRISAN Q
Penampang irisan adalah bidang/penampang
yang terbentuk jika: P
D C
1) Diketahui minimal tiga titik yang dilalui R’
bidang. Q’
2) Diketahui satu titik dan satu bidang yang A = P’ B
dilalui bidang Langkah 2
Sumbu afinitas adalah garis persekutuan yang Perpanjang garis-garis yang telah dibentuk
terbentuk dari dua titik persekutuan antara sampai berpotongan di alas ruang. Garis yang
bidang tegak pengiris dengan bidang alas ruang. terbentuk adalah sumbu afinitas.
Cara membuat sumbu afinitas: H G
1) Buat dua garis berbeda dari titik-titik R
pembentuk penampang dan perpanjang
E F
hingga bidang alas.
2) Jatuhkan dua garis tadi ke bidang alas dan
tentukan titik persekutuan garis dengan P Q
penjatuhan garis (bukan proyeksi). D C
3) Hubungkan kedua titik persekutuan menjadi
sumbu afinitas. A B
Cara menentukan penampang irisan dengan
sumbu afinitas:
1) Buat sumbu afinitas. Langkah 3
2) Perpanjang garis perpotongan bidang alas Hubungkan AD dan BC dengan sumbu afinitas,
dengan bidang tegak (rusuk alas) menuju lalu tarik garis dari perpotongan menuju P (garis
sumbu afinitas. AD) dan menuju Q (garis BC).
3) Dari perpotongan sumbu afinitas dengan H G
rusuk alas, tarik garis menuju titik irisan R
penampang pada bidang tegak. Tujuannya E F
adalah menentukan titik irisan penampang
lain yang belum diketahui.
4) Penampang irisan dibentuk dengan P Q
menghubungkan titik-titik irisan penampang. D C
Contoh 1: Lukis penampang bidang yang melalui
titik P, Q dan R pada kubus berikut! A B

GEOMETRI 6
materi78.co.nr MAT 3
Langkah 4
Hubungkan titik P, Q, R dan titik-titik yang
terbentuk pada langkah 3, sehingga terbentuk
penampang irisan.
H G
R
E F

P Q
D C

A B

GEOMETRI 7
Sumber : materi78.co.nr

Anda mungkin juga menyukai