Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1( BAB 1):

-ALI SAMUDRA
-NINA AYU LESTARI
-PINTA LUBIS
-DINA HASANAH
-SIYAMITA TRIA SETIA WATI

PILIHAN GANDA

1. Larutan yang memiliki titik didih tertinggi adalah.

A. lautan 0,1 mol gula dalam 1000 g air

B. larutan .1 g natrium klorida (M, = 58.5) dalam 1000 g air

C. larutan 0.2 gglukosa (M, =180) dalam 500 g air

D larutan 0,09 mol urea dalam 500 g air

E. lantan 0,2 mol glukosa dalam 100 g air

2.Titik beku larutan glukosa 0,1 molal dalam air adalah -0,18°C. Menurut perkiraan Anda. titik beku
larutan kalsium klorida (CaCl,) 0.2 molal dalam air adalah ..

A. 0,09°C

B. 0,36°C

C. -0.54°C

D. -1.08°C

E. -0.9°C

3. Titik beku larutan glukosa 0,1l molal adalah - 0.18°C. Jika ke dalam larutan ini ditambahkan larutan
glukosa 0,3 molal dengan volum yang sama akan dihasilkan larutan dengan titik bekuu

A. -0.06°C

B -0,18°C
C -0,36°C

D. -0,54°C

E. -0,9°C

4.Tetapan titik beku molal benzena adalah 5.12 K molal-¹. Larutan 1 mol asam asetat dalam 100 gram
benzena menurunkan titik beku benzena sebesar 2.56°C. Dari per nyataan itu dapat disimpulkan
bahwa asam asetat dalam benzena mengalami

A. terurai menjadi H dan CH COO

B terurai sebagian menjadi H* dan

CH.COOP

C. terurai sebagian menjadi H* dan

CH.COO

D. berasosiasi membentuk molekul dwi atom

E tidak terurai sama sckali

5. Tetapan kenaikan titik didih molal benzena adalah 2,7 K molal, Larutan 3 gram zat X dalam 100
gram bcnzena mendidih pada suhu 0,54C di atas titik didih benzena. Massa molekul relatif X (M, X)
adalah

A. 15

B. 30

C. 150

D. 1500

E. 15000

6. Pada suhu 20°C tekanan uap air jenuh adalah 18 mmHg. Seandainya sistem mengikuti hukum
Raoult, tekanan uap air jenuh larutan yang mengandung 72 gram air dan 24 gram urea (M, = 60)
pada suhu 20°C mendekati harga. .

A. 18x 0,4/5 mmHg

B 18x 4,4/4 mmHg

C. 18 x 0,4 mmHg

D. 18 x 4/4,4 mmHg

E. 18x 4,4/5 mmHg

7. Hal yang. tidak termasuk sifat koligatif larutan adalah

A. penurunan tekanan uap

B. kenaikan titik didih

C. penurunan titik beku


D. tekanan osmotik

E.. kenaikan tekanan uap

8. Di antara larutan berikut yang mempunyai

titik didih tertinggi adalah . .

A. NaCl 0,1 m

B. BaCl2, 0,1 m

C. C,HO, 0,1 m

D. CH,COOH 0,1 m

E. CH0, 0,1 m

9. Larutan yang isotonis dengan larutan yang mengandung 6 gram urea dalam 500 mL

larutan adalah larutan

A. NaCl0, 1 M

B. CH0, 0,1 M

C. BaCl, 0,1 M

D. CH0,, 0,1 M

E. CH,COOH 0,1 M

10. Tekanan uap air pada suhu 30°C adalah 31,84 mmHg. Untuk mendapatkan larutan yang
mempunyai tekanan uap jenuh 27,86 mmHg pada suhu 30°C, maka massa glikol (M, = 62) yang harus
dilarutkan ke dalam 630 gram air sebanyak. . .

A. 31g

B. 62 g

C. 124 g

D. 155 g

E. 310 g

11. Besarnya kenaikan titik didih larutan yang terbentuk dari 17,4 gram K,S, (M, = 174) yang terurai
sempurna di dalam 250 gramn air (K, = 0,52°C molal') adalah. . .

A. 0,124°C

B. 0,208°C

C. 0,444C

D. 0,624°C

E. 0,676°C
12. Tekanan osmotik larutan yang mengandung 3 gram CO(NH,), dalam 500 mL larutan pada suhu
27°C, jika R = 0,082 L atm mol K- (A, C = 12, N = 14, O = 16 H 1) adalah . .

A. 2,46 atm

B 4,92 atm

C. 24,6 atm

D. 49,2 atm

E. 246,2 atm

13. Tekanan uap jenuh air pada 100°C adalah 760 mmHg. Jika 18 gram glukosa (M, =180) dilarutkan
ke dalam 90 gram air (M. = 18), maka tekanan uap jenuh larutan pada suhu tersebut adalah

A. 745,1 mmHg

B. 754,1 mmHg

C. 757,2 mmHg

D. 772,5 mmHg

E. 775,2 mm Hg

14. Larutan NaCl 0,4 molal membeku pada -1,448°C. Jika K, = 1,86°C molal maka derajat ionisasi NaCl
tersebut adalah.

A. 0,02

B. 0,05

C. 0,50

D. 0,88

E. 0,96

15. Dalam 250 mL larutan terdapat 24 gram zat X yang nonelektrolit. Pada suhu 27°C tekanan
osmotiknya sebesar 32,8 atm. Jika R = 0,082 L atm mol' K, maka massa molekul relatif (M, X ) adalah

A. 36

B. 72

C. 62

D. 48

E. 144

16. Adanya zat terlarut dapat mengakibatkan

A. tekanan uap jenuh larutan lebih tinggi daripada tekanan uap jenuh pelarut

B. titik beku larutan lebih tinggi daripada titik beku pelarut


C. tekanan osmotik larutan kurang dari tekanan osmotik pelarut

D. titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut

E. titik didih pelarut lebih tinggi dari pada titik didih larutannya

17. Berikut ini adalah data titik beku beberapa larutan

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa

A. titik beku larutan tergantung pada jenis zat pelarut

B. titik beku larutan tidak tergantung pada konsentrasi larutan

C. semakin besar konsentrasi larutan semakin tinggi titik beku larutan

D. dengan konsentrasi yang sama titik beku larutan elektrolit lebih kecil dari pada titik beku larutan
non elektrolit

E. dengan konsentrasi yang sama titik beku larutan elektrolit lebih besar dari pada titik beku larutan
non elektrolit

18. Di antara kelima larutan di bawah ini yang memiliki titik beku paling tinggi adalah

A. Na,CO, 0,3 M

B. CH COOH 0.5 M

C. glukosa 0,8 M

D. Mg(NO,), 0.2 M

E. CusO, 0.2 M

19. Dengan menganggap NaCl terurai sempurna dalam larutan, maka larutan yang isotonis dengan
100 mL larutan NaCl 0,1 M adalah . . .

A. 100 mL glukosa 0,1 M

B. 200 mL urea 0,2 M

C. 100 mL urea 0,2 M

D. 100 mL H,SO, 0,1 M

E. 200 mL CaCl, 0,1 M

JAWABAN:
1. Larutan yang termasuk non elektrolit di soal adalah gula, glukosa, dan urea.

Sedangkan NaCl termasuk larutan elektrolit yang terionisasi sempurna sehingga faktor van't Hoff
sebesar i = n = 2 berdasarkan ion yang terurai.
Kenaikan titik didih adalah,

ΔTb = mol x [1000/massa pelarut] x Kb (untuk elektrolit kalikan i)

Besar titik didih adalah Tb = titik didih pelarut + ΔTb

A. ∆Tb = 0,1 x [1000/1000] x 0,52

= 0,052°C

Sehingga Tb = 100°C + 0,052°C = 100,052°C

B. ∆Tb = [0,1/58,5] x [1000/1000] x 0,52 x 2

= 0,00177°C

∴ Tb = 100°C + 0,00177°C = 100,00177°C

C. ∆Tb = [0,2/180] x [1000/500] x 0,52

= 0,00116°C

∴ Tb = 100°C + 0,00116°C = 100,00116°C

D. ∆Tb = 0,09 x [1000/500] x 0,52

= 0,0936°C

∴ Tb = 100°C +0,0936°C = 100,0936°C

E. ∆Tb = 0,2 x [1000/100] x 0,52

= 1,04°C

∴ Tb = 100°C + 1,04°C = 101,04°C ⇒ sebagai titik didih tertinggi

Jadi, larutan 0,2 mol glukosa dalam 100 gram air memiliki titik didih tertinggi

2. ΔTf glukosa = Kf . m glukosa

0 + 0,18 = Kf . 0,1

0,18 = Kf . 0,1

Kf = 0,18/0,1 = 1,8 °C/molal

i = 1 + (3 - 1) . 1
i=1+2.1

i=1+2=3

ΔTf CaCl₂ = Kf . m CaCl₂ . i

ΔTf CaCl₂ = 1,8 . 0,2 . 3

ΔTf CaCl₂ = 1,08 °C

maka titik beku larutan kalsium klorida dalam air

= 0 - 1,08

= -1,08 °C

3.

titik beku = molal x Kf

Kf= titik beku/ molal

Kf = 0.18/0.1

Kf = 1.8

jadi untuk larutan 0.3 molal

titik beku = Kf . molal

titik beku = 1.8 (0.3)

titik beku = 0.54

titik bekunya = -0.54

4. berasosiasi membentuk molekul dwi atom

5.
6. Untuk menghitung nilai tekanan uap jenuh larutan yang terbentuk, maka kita bisa menggunakan
rumus berikut: P X pel. p° dimana X pel merupakan nilai fraksi mol dari pelarut yang digunakan,
dalam hal ini adalah air.

Nilai X pel dapat kita hitung dengan

menggunakan rumus berikut:

X pel = mol pel / (mol pel + mol ter)

atau

X air = mol air / (mol air t mol Urea)

Jadi, untuk mengetahui nilai X pel

atau X air atau fraksi mol dari air, maka

kita harus menghitung nilai mol dari

masing-masing zat yang digunakan, yaitu

zat terlarut urea dan pelarut air.

mol = massa / MAr

maka:

mol urea = massa urea / Mr urea

mol urea = 24 gram/ 60

mol urea 0,4 mol

dan

mol air = massa air/ Mr air

Mr air (H20) = 2 Ar H+ Ar O

Mr air 2x1+ 16

Mr air = 18

maka:

mol air 72 gram/18

mol air =4 mol

sehingga nilai fraksi molnya bisa kita

hitung, yaitu:

X air = mol air / (mol air t mol urea)


X air = 4 mol/ (4 mol+ 0,4 mol)

X air = 4 mol/ 4,4 mol

X air = O,9091

setelah nilai fraksi mol diketahui, maka

nilai tekanan uap jenuh larutan yang

terbentuk bisa kita hitung, yaitu:

P X pel .P°

P 0,9091.18 mmHg

P 16,3638 m

Jadi jawaban nya adalah 18× 4/4,4 mmHg

7. Kenaikan tekanan uap

8. Faktor van't Hoff larutan NaCl 0,1 M

Faktor van't Hoff larutan   0,1 M

Karena faktor van't Hoff larutan   lebih besar, maka titik didihnya pun lebih
besar daripada larutan NaCl. Jadi, larutan dengan titik didih paling tinggi
adalah larutan   0,1 M.
Jadi, jawaban yang tepat adalah B.

9. Dua larutan berbeda yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut dengan
isotonis. Tekanan osmosis dilambangkan dengan  . Rumus untuk menentukan
perbandingan besarnya tekanan osmosis dua larutan adalah sebagai berikut.
Oleh karena itu, larutan disebut isotonik jika memiliki hasil kali konsentrasi (M)
dengan jumlah ion atau faktor van Hoff (i) yang sama. Nilai i untuk senyawa
nonelektrolit adalah 1 sedangkan untuk senyawa elektrolit kuat bergantung
kepada jumlah ion dan derajat ionisasinya.

 Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan konsentrasi


urea.

 Mencari nilai faktor van't hoff

(soal) Urea i = 1 + (n − 1) α i = 1 + (n − 1) 0 i = 1 A. NaCl NaCl → 
Na+ + Cl− i = 1 + (n − 1) α i = 1 + (2 − 1) 1 i = 2 B. Glukosa  i = 1 + 
(n − 1) α i = 1 + (n − 1) 0 i = 1 C. BaCl2 BaCl2 → Ba2+ + 2Cl− i = 1 
+ (n − 1) α i = 1 + (3 − 1) 1 i = 3 D. Gula i = 1 + (n − 1) α i = 1 + (n 
− 1) 0 i = 1 E. CH3COOH CH3COOH → CH3COO + H+ i = 1 + (n 
− 1) α elektrolit lemah 0<α <1 i = 1 + (2 − 1) 0,5 i = 1  
 membandingkan hasil M dan i taip - tiap jawaban
Larutan NaCl 0,2 M memiliki hasil kali M dan i yang sama dengan urea. Dengan
demikian larutan urea pada soal di atas isotonik dengan larutan NaCl 0,2 M.
Jadi, jawaban yang benar adalah A

10. Tentukan fraksi mol glikol dahulu dengan rumus:

Selanjutnya, tentukan mol glikol dari fraksi mol glikol. Misal, n glikol sebesar x
mol, maka
 
Artinya, n glikol adalah 5 mol, untuk itu diperoleh massanya sebagai berikut:

 
Jadi, massa glikol yang harus dilarutkan sebesar 310 g.

11. Diketahui:     
massa K SO (terlarut) = 17,4 gram
2 4 

Mr K SO = 174
2 4 

Massa H O = 250 gram


2

Kb = 0,52
Ditanya : Kenaikan titik didih (ΔTb)?
Dijawab :
ΔTb    = m.kb.i
12.
13.

14. Penurunan titik beku larutan elektrolit dapat dihitung dengan rumus berikut
∆Tb = m x Kb x i dengan i = 1 + (n-1)α dimana ∆Tb = penurunan titik beku m =
molalitas Kb = tetapan penurunan titik beku molal i = faktor van't hoff n = jumlah
ion α = derajat ionisasi
∆Tb = m x Kb x i i
= ∆Tb / m x Kb i
= 1,488°C / 0,4 m x 1,86°C/m i
= 2 NaCl → Na+ + Cl- n
= 2 i = 1 + (n-1)α
2 = 1 + (2-1)α
1= α
Jadi, derajat ionisasi larutan elektrolit tersebut adalah 1,00.
15.
16. Adanya zat terlarut dalam larutan atau suatu pelarut akan menghalangi
interaksi antar partikel-partikel pelarut, sehingga proses pembekuan akan lebih
lama. Apabila proses pembekuan berlangsung lebih lama, maka suhu larutan
akan lebih kecil dibandingkan suhu pelarutnya atau dengan kata lain titik beku
pelarut lebih tinggi daripada titik beku larutan. Adapun persamaan penurunan
titik beku larutan dapat ditulis sebagai berikut:

Jadi, jawaban yang benar adalah E


17. Dari data pada tabel di atas dengan konsentrasi yang sama, larutan elektrolit
memiliki titik beku yang lebih kecil dibanding larutan non-elektrolit. Contohnya
adalah larutan garam dapur 0,1 m, glukosa 0,1 m, dan gula pasir 0,1 m. Dengan
konsentrasi yang sama, larutan garam dapur yang merupakan larutan elektrolit
memiliki titik beku larutan yang lebih kecil dari glukosa dan gula pasir yang
merupakan larutan non-elektrolit. Hal ini dikarenakan pada larutan elektrolit,
besar penurunan titik bekunya (∆Tf) dipengaruhi oleh faktor Van't Hoff (i). i = 1 + (n
- 1) α Keterangan : n = jumlah ion larutan elektrolit α = derajat ionisasi larutan
elektrolit Faktor Van't Hoff inilah yang menyebabkan ∆Tf larutan elektrolit lebih
besar dibanding ∆Tf larutan non-elektrolit, sehingga Tf larutan elektrolit lebih kecil
dari Tf larutan non-elektrolit. Jadi jawabannya adalah D

18.Adalah glukosa

19. Dua larutan berbeda yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut
dengan isotonis. Tekanan osmosis dilambangkan dengan  . Rumus untuk
menentukan perbandingan besarnya tekanan osmosis dua larutan adalah
sebagai berikut.

Oleh karena itu, larutan disebut isotonik jika memiliki hasil kali konsentrasi (M)
dengan jumlah ion atau faktor van Hoff (i) yang sama. Nilai i untuk senyawa
nonelektrolit adalah 1 sedangkan untuk senyawa elektrolit kuat bergantung
kepada jumlah ion dan derajat ionisasinya. Berikut ini adalah perbandingan
hasil kali M dan i tiap-tiap pilihan jawaban.
Pilihan jawaban B dan C memiliki hasil kali M dan i sama dengan NaCl. Dengan
demikian larutan urea 0,2 M isotonik dengan larutan NaCl 0,1 M.
Jadi, jawaban yang benar adalah B dan C

Anda mungkin juga menyukai