-ALI SAMUDRA
-NINA AYU LESTARI
-PINTA LUBIS
-DINA HASANAH
-SIYAMITA TRIA SETIA WATI
PILIHAN GANDA
2.Titik beku larutan glukosa 0,1 molal dalam air adalah -0,18°C. Menurut perkiraan Anda. titik beku
larutan kalsium klorida (CaCl,) 0.2 molal dalam air adalah ..
A. 0,09°C
B. 0,36°C
C. -0.54°C
D. -1.08°C
E. -0.9°C
3. Titik beku larutan glukosa 0,1l molal adalah - 0.18°C. Jika ke dalam larutan ini ditambahkan larutan
glukosa 0,3 molal dengan volum yang sama akan dihasilkan larutan dengan titik bekuu
A. -0.06°C
B -0,18°C
C -0,36°C
D. -0,54°C
E. -0,9°C
4.Tetapan titik beku molal benzena adalah 5.12 K molal-¹. Larutan 1 mol asam asetat dalam 100 gram
benzena menurunkan titik beku benzena sebesar 2.56°C. Dari per nyataan itu dapat disimpulkan
bahwa asam asetat dalam benzena mengalami
CH.COOP
CH.COO
5. Tetapan kenaikan titik didih molal benzena adalah 2,7 K molal, Larutan 3 gram zat X dalam 100
gram bcnzena mendidih pada suhu 0,54C di atas titik didih benzena. Massa molekul relatif X (M, X)
adalah
A. 15
B. 30
C. 150
D. 1500
E. 15000
6. Pada suhu 20°C tekanan uap air jenuh adalah 18 mmHg. Seandainya sistem mengikuti hukum
Raoult, tekanan uap air jenuh larutan yang mengandung 72 gram air dan 24 gram urea (M, = 60)
pada suhu 20°C mendekati harga. .
C. 18 x 0,4 mmHg
D. 18 x 4/4,4 mmHg
A. NaCl 0,1 m
B. BaCl2, 0,1 m
C. C,HO, 0,1 m
D. CH,COOH 0,1 m
E. CH0, 0,1 m
9. Larutan yang isotonis dengan larutan yang mengandung 6 gram urea dalam 500 mL
A. NaCl0, 1 M
B. CH0, 0,1 M
C. BaCl, 0,1 M
D. CH0,, 0,1 M
E. CH,COOH 0,1 M
10. Tekanan uap air pada suhu 30°C adalah 31,84 mmHg. Untuk mendapatkan larutan yang
mempunyai tekanan uap jenuh 27,86 mmHg pada suhu 30°C, maka massa glikol (M, = 62) yang harus
dilarutkan ke dalam 630 gram air sebanyak. . .
A. 31g
B. 62 g
C. 124 g
D. 155 g
E. 310 g
11. Besarnya kenaikan titik didih larutan yang terbentuk dari 17,4 gram K,S, (M, = 174) yang terurai
sempurna di dalam 250 gramn air (K, = 0,52°C molal') adalah. . .
A. 0,124°C
B. 0,208°C
C. 0,444C
D. 0,624°C
E. 0,676°C
12. Tekanan osmotik larutan yang mengandung 3 gram CO(NH,), dalam 500 mL larutan pada suhu
27°C, jika R = 0,082 L atm mol K- (A, C = 12, N = 14, O = 16 H 1) adalah . .
A. 2,46 atm
B 4,92 atm
C. 24,6 atm
D. 49,2 atm
E. 246,2 atm
13. Tekanan uap jenuh air pada 100°C adalah 760 mmHg. Jika 18 gram glukosa (M, =180) dilarutkan
ke dalam 90 gram air (M. = 18), maka tekanan uap jenuh larutan pada suhu tersebut adalah
A. 745,1 mmHg
B. 754,1 mmHg
C. 757,2 mmHg
D. 772,5 mmHg
E. 775,2 mm Hg
14. Larutan NaCl 0,4 molal membeku pada -1,448°C. Jika K, = 1,86°C molal maka derajat ionisasi NaCl
tersebut adalah.
A. 0,02
B. 0,05
C. 0,50
D. 0,88
E. 0,96
15. Dalam 250 mL larutan terdapat 24 gram zat X yang nonelektrolit. Pada suhu 27°C tekanan
osmotiknya sebesar 32,8 atm. Jika R = 0,082 L atm mol' K, maka massa molekul relatif (M, X ) adalah
A. 36
B. 72
C. 62
D. 48
E. 144
A. tekanan uap jenuh larutan lebih tinggi daripada tekanan uap jenuh pelarut
E. titik didih pelarut lebih tinggi dari pada titik didih larutannya
D. dengan konsentrasi yang sama titik beku larutan elektrolit lebih kecil dari pada titik beku larutan
non elektrolit
E. dengan konsentrasi yang sama titik beku larutan elektrolit lebih besar dari pada titik beku larutan
non elektrolit
18. Di antara kelima larutan di bawah ini yang memiliki titik beku paling tinggi adalah
A. Na,CO, 0,3 M
B. CH COOH 0.5 M
C. glukosa 0,8 M
D. Mg(NO,), 0.2 M
E. CusO, 0.2 M
19. Dengan menganggap NaCl terurai sempurna dalam larutan, maka larutan yang isotonis dengan
100 mL larutan NaCl 0,1 M adalah . . .
JAWABAN:
1. Larutan yang termasuk non elektrolit di soal adalah gula, glukosa, dan urea.
Sedangkan NaCl termasuk larutan elektrolit yang terionisasi sempurna sehingga faktor van't Hoff
sebesar i = n = 2 berdasarkan ion yang terurai.
Kenaikan titik didih adalah,
= 0,052°C
= 0,00177°C
= 0,00116°C
= 0,0936°C
= 1,04°C
Jadi, larutan 0,2 mol glukosa dalam 100 gram air memiliki titik didih tertinggi
0 + 0,18 = Kf . 0,1
0,18 = Kf . 0,1
i = 1 + (3 - 1) . 1
i=1+2.1
i=1+2=3
= 0 - 1,08
= -1,08 °C
3.
Kf = 0.18/0.1
Kf = 1.8
5.
6. Untuk menghitung nilai tekanan uap jenuh larutan yang terbentuk, maka kita bisa menggunakan
rumus berikut: P X pel. p° dimana X pel merupakan nilai fraksi mol dari pelarut yang digunakan,
dalam hal ini adalah air.
atau
maka:
dan
Mr air (H20) = 2 Ar H+ Ar O
Mr air 2x1+ 16
Mr air = 18
maka:
hitung, yaitu:
X air = O,9091
P X pel .P°
P 0,9091.18 mmHg
P 16,3638 m
Karena faktor van't Hoff larutan lebih besar, maka titik didihnya pun lebih
besar daripada larutan NaCl. Jadi, larutan dengan titik didih paling tinggi
adalah larutan 0,1 M.
Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
9. Dua larutan berbeda yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut dengan
isotonis. Tekanan osmosis dilambangkan dengan . Rumus untuk menentukan
perbandingan besarnya tekanan osmosis dua larutan adalah sebagai berikut.
Oleh karena itu, larutan disebut isotonik jika memiliki hasil kali konsentrasi (M)
dengan jumlah ion atau faktor van Hoff (i) yang sama. Nilai i untuk senyawa
nonelektrolit adalah 1 sedangkan untuk senyawa elektrolit kuat bergantung
kepada jumlah ion dan derajat ionisasinya.
(soal) Urea i = 1 + (n − 1) α i = 1 + (n − 1) 0 i = 1 A. NaCl NaCl →
Na+ + Cl− i = 1 + (n − 1) α i = 1 + (2 − 1) 1 i = 2 B. Glukosa i = 1 +
(n − 1) α i = 1 + (n − 1) 0 i = 1 C. BaCl2 BaCl2 → Ba2+ + 2Cl− i = 1
+ (n − 1) α i = 1 + (3 − 1) 1 i = 3 D. Gula i = 1 + (n − 1) α i = 1 + (n
− 1) 0 i = 1 E. CH3COOH CH3COOH → CH3COO + H+ i = 1 + (n
− 1) α elektrolit lemah 0<α <1 i = 1 + (2 − 1) 0,5 i = 1
membandingkan hasil M dan i taip - tiap jawaban
Larutan NaCl 0,2 M memiliki hasil kali M dan i yang sama dengan urea. Dengan
demikian larutan urea pada soal di atas isotonik dengan larutan NaCl 0,2 M.
Jadi, jawaban yang benar adalah A
Selanjutnya, tentukan mol glikol dari fraksi mol glikol. Misal, n glikol sebesar x
mol, maka
Artinya, n glikol adalah 5 mol, untuk itu diperoleh massanya sebagai berikut:
Jadi, massa glikol yang harus dilarutkan sebesar 310 g.
11. Diketahui:
massa K SO (terlarut) = 17,4 gram
2 4
Mr K SO = 174
2 4
Kb = 0,52
Ditanya : Kenaikan titik didih (ΔTb)?
Dijawab :
ΔTb = m.kb.i
12.
13.
14. Penurunan titik beku larutan elektrolit dapat dihitung dengan rumus berikut
∆Tb = m x Kb x i dengan i = 1 + (n-1)α dimana ∆Tb = penurunan titik beku m =
molalitas Kb = tetapan penurunan titik beku molal i = faktor van't hoff n = jumlah
ion α = derajat ionisasi
∆Tb = m x Kb x i i
= ∆Tb / m x Kb i
= 1,488°C / 0,4 m x 1,86°C/m i
= 2 NaCl → Na+ + Cl- n
= 2 i = 1 + (n-1)α
2 = 1 + (2-1)α
1= α
Jadi, derajat ionisasi larutan elektrolit tersebut adalah 1,00.
15.
16. Adanya zat terlarut dalam larutan atau suatu pelarut akan menghalangi
interaksi antar partikel-partikel pelarut, sehingga proses pembekuan akan lebih
lama. Apabila proses pembekuan berlangsung lebih lama, maka suhu larutan
akan lebih kecil dibandingkan suhu pelarutnya atau dengan kata lain titik beku
pelarut lebih tinggi daripada titik beku larutan. Adapun persamaan penurunan
titik beku larutan dapat ditulis sebagai berikut:
18.Adalah glukosa
19. Dua larutan berbeda yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut
dengan isotonis. Tekanan osmosis dilambangkan dengan . Rumus untuk
menentukan perbandingan besarnya tekanan osmosis dua larutan adalah
sebagai berikut.
Oleh karena itu, larutan disebut isotonik jika memiliki hasil kali konsentrasi (M)
dengan jumlah ion atau faktor van Hoff (i) yang sama. Nilai i untuk senyawa
nonelektrolit adalah 1 sedangkan untuk senyawa elektrolit kuat bergantung
kepada jumlah ion dan derajat ionisasinya. Berikut ini adalah perbandingan
hasil kali M dan i tiap-tiap pilihan jawaban.
Pilihan jawaban B dan C memiliki hasil kali M dan i sama dengan NaCl. Dengan
demikian larutan urea 0,2 M isotonik dengan larutan NaCl 0,1 M.
Jadi, jawaban yang benar adalah B dan C