Anda di halaman 1dari 28

BAB HIDROKARON

1. Untuk mengenali adanya senyawa karbon dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan cara
membakar bahan tersebut, dengan harapan bila bahan tersebut mengandung senyawa
karbon akan mengahasilkan ....
(A) uap air
(B) gas karbon dioksida
(C) gas karbon monoksida
(D) air kapur
(E) endapan kapur

Pembahasan:
Pembakaran adalah proses eksoterm (pengeluaran kalor) hasil reaksi antara bahan yang
mengandung unsur karbon dengan oksigen yang menghasilkan gas karbondioksida dan uap
air. Identifikasi apakah suatu senyawa mengandung karbon dapat dilakukan dengan
membakar bahan tersebut. Pembakaran sempurna dari bahan yang mengandung karbon
akan menghasilkan gas karbondioksida dan uap air, sedangkan pembakaran tidak sempurna
akan menghasilkan gas karbon monoksida

Jawaban: B

2. Senyawa di bawah ini tergolong senyawa organik, kecuali ....


(A) H2CO3
(B) CO(NH2)3
(C) CH3COOH
(D) H2C2O4
(E) CH3OCH3

Pembahasan:
Jawaban A,C,D,E merupakan senyawa anorganik,karena senyawanya berikatan ion,
sedangkan jawaban B merupakan senyawa organik karena berikatan Kovalen

Jawaban: B

3. Suatu senyawa dengan rumus CnH2n+2O dapat membentuk ikatan hidrogen antarmolekul dan
bereaksi dengan logam natrium menghasilkan gas hidrogen. Senyawa tersebut mengandung
gugus fungsi ….
A. −OH
B. −O−
C. −COOH
D. −CHO
E. −CO−

Pembahasan:
Senyawa dengan rumus CnH2n+2O kemungkinan besar adalah alkohol (R – OH ) atau eter (R
– O – R’). Akan tetapi, hanya alkohol yang dapat membentuk ikatan hidrogen dan berikatan
dengan natrium, sedangkan eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dan beraksi dengan
natrium. Jika kita reaksikan antara alkohol dengan natrium maka hasilnya sebagai berikut:
R−OH + Na → R−ONa + H2

Jawaban: A
4. Dari bentuk rantai karbon di bawah ini, yang merupakan rantai tertutup jenuh adalah ...

Pembahasan:

Berbagai bentuk rantai karbon:

1. Rantai karbon terbuka tak bercabang


a. ikatan jenuh (tunggal) : - C - C - C - C
b. Ikatan rangkap :
Ikatan rangkap dua : - C – C – C - C = C
Ikatan rangkap tiga : - C – C – C – C ≡ C

2. Rantai karbon terbuka bercabang


a. ikatan jenuh : - C – C – C – C – C

C
b. ikatan tak jenuh : - C – C – C – C = C

C
3. Rantai karbon tertutup tak bercabang

4. Rantai karbon tertutup bercabang tidak jenuh

Jawaban: A
5. Di bawah ini, yang merupakan rantai karbon cabang tak jenuh adalah ....

Pembahasan:
Lihat macam macam bentuk rantai karbon pada pembahasan No.4
Maka rantai karbon tak jenuh yang benar adalah pada jawaban c karena memiliki cabang dan
ikatan tak jenuh

Jawaban: C

6. Di antara rumus struktur berikut yang mempunyai titik didih tertinggi adalah ….

Pembahasan:
Sifat-sifat alkana:

 Semakin bertambah jumlah atom C, titik didih dan titik leleh semakin tinggi.
 Alkana rantai lurus mempunyai titik didih dan titik leleh lebih tinggi dibandingkan dengan
alkana rantai bercabang.
 Semakin banyak cabang, titik didih dan titik leleh semakin rendah.

Jawaban: D
7. Perhatikan rumus struktur karbon berikut!

Nama IUPAC salah satu isomer senyawa tersebut adalah ….

A. 4,4-dimetil-2-pentanol
B. 3,3-dimetil-1-pentanol
C. 2,3,4-trimetil-1-pentanol
D. 4,4-dimetil pentanal
E. 3,3-dimetil-2-pentanon

Pembahasan:
Nama senyawa karbon tersebut adalah 4,4-dimetil-2-pentanol. Namun, yang ditanyakan
adalah nama isomernya. Karena jumlah atom C pada senyawa karbon tersebut sebanyak 7
maka jumlah atom C pada isomernya harus 7. Sehingga nama isomernya adalah 3,3-dimetil-
1-pentanol.

Jawaban: B

8. Nama IUPAC dan rumus struktur dari senyawa dengan rumus molekul C4H8O yang benar
adalah ….

Pembahasan:
Nama IUPAC senyawa tersebut adalah 2-metilpropanal. Karena senyawa tersebut termasuk
kedalam golongan alkanal (aldehid).

Jawaban: B
9. Rumus umum dari C4H6 adalah
A. CnH2n-2
B. CnH2n+2
C. CnH2n
D. CnHn+2
E. CnHn

Pembahasan:
C4H6 ( 1 – butuna ) adalah contoh senyawa alkuna Alkuna CnH2n-2

Jawaban: A

10. Dari struktur

Pembahasan:

5- etil – 2,2 – dimetil heptana

Jawaban: C
BAB TERMOKIMIA

1. Dari pernyataan berikut tentang reaksi eksoterm:


i. Sistem melepas kalor kalor ke lingkungan
ii. Perubaha entalpinya positif
iii. Entalpi hasil reaksi < entalpi pereaksi
iv. Selalu memerlukan kalor untuk bereaksi

Pernyataan yang benar adalah….

a. (i) dan (ii)


b. (i) dan (iii)
c. (ii) dan (iii)
d. (ii) dan (iv)
e. (iii) dan (iv)

Pembahasan:

Berdasarkan perpindahan energinya atau perubahan entalpinya ada dua jenis reaksi:

1) Reaksi eksoterm yaitu reaksi yang membebaskan kalor, kalor mengalir dari sistem ke
lingkungan (terjadi penurunan entalpi), entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh
karena itu, perubahan entalpinya bertanda negatif. Pada reaksi eksoterm umumnya suhu
sistem menjadi naik, adanya kenaikan suhu inilah yang menyebabkan sistem melepas kalor ke
lingkungan. Reaksi eksoterm: DH = HP – HR < 0 atau DH = (-)

2) Reaksi Endoterm yaitu reaksi yang memerlukan kalor, kalor mengalir dari lingkungan ke
sistem (terjadi kenaikan entalpi), entalpi produk lebih besar daripada entalpi pereaksi. Oleh
karena itu, perubahan entalpinya bertanda positif. Pada reaksi endoterm umumnya suhu sistem
terjadi penurunan, adanya penurunan suhu inilah yang menyebabkan sistem menyerap kalor
dari lingkungan. Reaksi endoterm: DH = HP – HR > 0 atau DH = (+)

Jawaban: B

2. Beberapa proses/reaksi kimia yang terjadi di alam sebagai berikut:


1. 6CO2 (g) + 6H2O (l) → C6H12O6 (s) + 6O2 (g)
2. 4Fe (s) + 3O2 (g) + xH2O (l) → 2Fe2O3.xH2O (s)
3. C6H12O6 (s) + 6O2 (g) → 6CO2 (g) + 6H2O (l)
4. H2O (l) → H2O (g)
5. C (s) + H2O (g) → CO (g) + H2 (g)
Pasangan persamaan reaksi yang merupakan proses eksoterm adalah ….

A. (1) dan (2)


B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
Pembahasan:
Penjelasan tentang reaksi yang disajikan pada soal adalah sebagai berikut:

1. 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2. Reaksi ini adalah reaksi fotosintesis. Reaksi
fotosintesis membutuhkan energi matahari (endoterm).
2. 4Fe + 3O2 + xH2O → 2Fe2O3.xH2O adalah reaksi perkaratan pada besi. Reaksi
perkaratan merupakan reaksi oksidasi yang melepas kalor (eksoterm).
3. C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Ini merupakan kebalikan reaksi fotosintesis atau
reaksi pembakaran karbohidrat. Semua reaksi pembakaran menghasilkan energi
(eksoterm).
4. H2O (l) → H2O (g) adalah reaksi perubahan wujud dari air menjadi uap. Reaksi
penguapan membutuhkan energi, misal energi matahari (endoterm).
5. C (s) + H2O (g) → CO (g) + H2 (g) adalah reaksi yang digunakan dalam produksi
'gas air' (water gas). Reaksi ini memerlukan kalor (endoterm)
Jadi, pasangan persamaan reaksi yang merupakan proses eksoterm adalah nomor 2 dan 3

Jawaban: C

3. Diketahui persamaan termokimia: C6H6(g) 6 C(s) + 3 H2(g) ΔH = –49 kJ Pernyataan yang


benar dari reaksi di atas adalah … .
A. pembentukan 1 mol benzena (C6H6) memerlukan kalor sebesar 8,16 kJ
B. pembentukan 1 mol benzena (C6H6) memerlukan kalor sebesar 49 kJ
C. pembentukan 1 mol benzena (C6H6) membebaskan kalor sebesar 49 kJ
D. peruraian 1 mol benzena (C6H6) memerlukan kalor sebesar 49 kJ
E. peruraian 1 mol benzena (C6H6) membebaskan kalor sebesar 49 kJ

Pembahasan:

Peruraian 1 mol benzena (C6H6) membebaskan kalor sebesar 49 kJ

Jawaban: E

4. Perhatikan persamaan reaksi termokimia di bawah ini!


1. ½ N2 (g) + ½ O2 (g) → NO (g) ΔH = +kJ/mol
2. NO2 (g) → ½ N2 (g) + O2 (g) ΔH = −kJ/mol
3. CO2 (g) → C (s) + O2 (g) ΔH = +kJ/mol
4. C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + 3H2O ΔH = −kJ/mol
5. Na (s) + ½ Cl2 (g) → NaCl ΔH = −kJ/mol
Pasangan persamaan reaksi yang merupakan ΔHf , ΔHdo, dan ΔHco adalah ….
o

A. 3, 4, dan 5
B. 2, 4, dan 5
C. 1, 3, dan 5
D. 1, 2, dan 4
E. 1, 2, dan 3
Pembahasan:
Ada tiga jenis kalor reaksi (perubahan entalpi reaksi):

 Kalor Pembentukan (ΔHfo), yaitu kalor yang diperlukan (endoterm) atau kalor yang
dibebaskan (eksoterm) pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya.
Persamaan reaksi yang merupakan ΔHfo adalah nomor 1 (pembentukan NO) dan nomor 5
(pembentukan NaCl).
 Kalor Penguraian (ΔHdo), yaitu kalor yang diperlukan atau kalor yang dibebaskan pada
penguraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya. Persamaan reaksi yang merupakan
ΔHdo adalah nomor 2 (penguraian NO2) dan nomor 3 (penguraian CO2).
 Kalor Pembakaran (ΔHco), yaitu kalor yang dibebaskan (selalu eksoterm) pada
pembakaran 1 mol zat (unsur/senyawa) dengan oksigen. Persamaan reaksi yang merupakan
ΔHco adalah nomor 4 (pembakaran C2H5OH). Persamaan reaksi nomor 1 tidak bisa dikatakan
pembakaran N2 karena koefisien N2 tidak sama dengan 1.
Jadi, pasangan persamaan reaksi yang merupakan reaksi pembentukan, penguraian, dan
pembakaran sesuai dengan opsi yang ada adalah nomor 1, 2, dan 4.

Jawaban: D

5. Perhatikan kalor reaksi pembentukan air berikut!

Pada penguapan 2 mol air dari tubuh diperlukan energi sebesar ….

A. 570 kJ
B. 484 kJ
C. 242 kJ
D. 86 kJ
E. 43 kJ

Pembahasan:
Penguapan adalah perubahan wujud air dari fase cair ke fase gas.

H2O (l) → H2O (g)

Berdasarkan grafik di atas, perubahan entalpinya adalah

ΔH = ΔHhasil − ΔHpereaksi
= −242 − (−285)
= −242 + 285
= 43

Nilai 43 adalah energi yang diperlukan pada penguapan 1 mol air. Untuk penguapan 2
mol air diperlukan energi dua kalinya.

ΔH = 2 × 43
= 86

Jadi, energi yang diperlukan dalam penguapan 2 mol air adalah 86 kJ.

Jawaban: D

6. Perhatikan persamaan reaksi termokimia berikut!

K(s) + 1/2 N2(g) + 3/2 O2(g) → KNO3(s) ΔHfo = −495 kJ/mol

Grafik yang menunjukkan proses reaksi tersebut adalah ….

Pembahasan:
Bila diperhatikan reaksi di atas:

 KNO3 sebagai hasil reaksi maka arah panah menuju ke KNO3


 ΔHfo bernilai negatif maka arah panahnya ke arah bawah
Jadi, grafik yang menunjukkan proses reaksi tersebut adalah opsi (A).

Jawaban: A
7. Diketahui

∆Hf NH4Cl = -314 KJ/mol

∆Hf HCl = -92 KJ/mol

NH4Cl ➡ NH3 + HCl ∆H = 176 KJ

Besarnya ∆Hf NH3 adalah...


a. -33,60 KJ
b. -50,56 KJ
c. -46 KJ
d. -67 KJ
e. -460 KJ

Pembahasan:

△H = ε△H produk - △εH reaktan


176 = ((1× △H NH3) + (1×(-92)) - (1×(-314))
176 = (△H NH3 + (-92)) + 314
(△H NH3 + (-92)) = 176 - 314
(△H NH3 + (-92)) = -138
△H NH3 = -138 + 92
△H NH3 = -46 kj/mol

Jawaban: C

8. Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan energi sebesar 2,73 kJ yang digunakan untuk

memanaskan 50 mL air. Jika suhu mula-mula 29 °C dan berubah menjadi (29 + T) °C, maka

harga T adalah… (Kalor jenis air = 4,2 J/g°C)


a. 3,25
b. 6,50
c. 13
d. 26
e. 65

Pembahasan:
Diket: q = 2,73 kJ → 2730 J
m = ρ . v → 1 . 50 = 50 g
c = 4,2 J/g °C
ΔT = (29 + T) - 29 = T
ditanya = T ...?
jawab = T
q = m . c . ΔT
2730 = 50 . 4,2 . T
T = 2730 / 210
T = 13

Jawaban: C

9. Sebanyak 50 ml larutan hcl 2 M direaksikan dengan 50 ml larutan NaOH 2 M.suhu mula mula

sebelum dicampurkan 27° C dan setelah direaksikan menjadi 35°C. maka perubahan entalpi

standarnya… (kalor jenis 4,2 J/°C)


a. 3,36 KJ
b. 6,72 KJ
c. 33,60 KJ
d. 50,40 KJ
e. 67,20 KJ

Pembahasan:

reaksi tersebut merupakan titrasi sehingga tinggal hitung massa air 50 + 50 = 100 ml = 100
gram air = 0,1 kg air

Q = m.C.perubahan suhu
Q = 0,1.4,2.8 = 3,36 J
ΔH = 3,36 J

Jawaban: A

10. Suatu gas alam mengandung 44,8% volume CH4 dan 22,4% volume C3H8, sisanya adalah

gas yang tidak dapat dibakar. Jika diketahui ΔHf CH4, C3H8, CO2, dan H2O berturut-turut;-

17,84; 24,82; 94,1; dan 68,3 kkal mol-1 , berapakah kalor yang dibebaskan pada

pembakaran 100 liter gas alam itu ?


a. 936,3 kkal
b. 743,48 kkal
c. 555,5 kkal
d. 273,2 kkal
e. 212,8 kkal

Pembahaasan:

CH4:
Reaksi: CH4 + 2 O2 >--- CO2 + 2 H2O
untuk pembakaran 1 mol CH4:
delta H = [ -94,1 + ( 2 * ( - 68,3) ] - ( - 17,84) = - 202,86

C3H8:
Reaksi: C3H8 + 7 O2 >--- 3 CO2 + 4 H2O
untuk pembakaran 1 mol C3H8:
delta H = [ 3 * ( - 94,1) + 4 * ( - 68,3) ] - ( - 24,82) = - 530, 68

Dari Soal:
CH4 yang dibakar = 44,8% * 100 L = 44,8 L == 2 mol (STP)
C3H8 yang dibakar = 22,4% * 100 L = 22,4 L == 1 mol (STP)

delta H = (2 * delta H CH4) + (1 * delta H C3H8) = [2*(-202,86)] + [1*(-530,68)] = - 936,3

Artinya kalor yang dibebaskan sebesar 936,3 kkal


(tanda - menunjukkan bahwa kalor dilepaskan)

Jawaban: A

BAB LAJU REAKSI

1. Untuk memperoleh konsentrasi Cl-=0,10 M, maka 250 mL larutan CaCl2 0,15 M harus
diencerkan sampai …
(A) 500 mL
(B) 750 mL
(C) 1000 mL
(D) 1250 mL
(E) 1500 mL

Pembahasan:

CaCl2 -> Ca2+ + 2Cl-


0,0375 mol 0,1 M

MOL CaCl2 = M.V = 0,15. 0,25 = 0,0375 mol


sesuai koefisiennya, maka
Molaritas CaCl2 harus menjadi 1/2 [Cl⁻] = 0,05 M
maka mol = M.V
0,0375 = 0,05.x
x = 0,75 L
volume = 750 mL

Jawaban: B

2. Jika 150 mL larutan asam sulfat 0,2 M dicampur dengan 100 mL larutan asam sulfat 0,3 M,
konsentrasi asam sulfat dalam campuran menjadi …
(A) 0,40 M
(B) 0,30 M
(C) 0,32 M
(D) 0,24 M
(E) 0,20 M
Pembahasan:

Jawaban: D

3. Jika pada suhu tertentu laju peruraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah 2,5 × 10-6 mol L-1s -
1, laju pembentukan NO2 adalah …
(A) 1,3 × 10-6 mol L-1s -1
(B) 2,5 × 10-6 mol L-1s -1
(C) 3,9 × 10-6 mol L-1s -1
(D) 5,0 × 10-6 mol L-1s -1
(E) 6,2 × 10-6 mol L-1s -1

Pembahasan:

Berdasarkan perbandingan koefisien N₂O₅ dan NO₂ adalah 2 : 4 yang dapat disederhanakan
menjadi 1 : 2, sehingga

Diperoleh laju pembentukan NO₂ sebesar

Jawaban: D

4. Faktor-faktor di bawah ini yang mempengaruhi laju reaksi, kecuali …


(A) suhu
(B) luas permukaan
(C) katalisator
(D) konsentrasi pereaksi
(E) konsentrasi hasil reaksi

Pembahasan:

1. Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin
besarkonsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak.
2. Suhu
Apabila suhu pada suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel
semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju
reaksi semakin besar

3. Tekanan
Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu
juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan
memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.

4. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi
tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih
cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih
rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

5. Luas Permukaan Sentuh


Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab
semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi
semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila
semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar
partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga
turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu
yang dibutuhkan untuk bereaksi.

Jawaban : E

5. Faktor-faktor berikut akan memperbesar laju reaksi, kecuali …


(A) pada suhu tetap ditambah suatu katalisator
(B) suhu dinaikan
(C) pada suhu tetap tekanan diperbesar
(D) pada suhu tetap volume diperbesar
(E) pada suhu tetap ditambah zat pereaksi lebih banyak

Pembahasan:

Laju Reaksi dipengaruhi oleh Luas permukaan sentuh; Suhu; katalis; molaritas, kosentrasi,
tekanan

Salah satu faktornya Molaritas(Konsentrasi) satuannya yaitu Mol / Liter bisa juga mmol/mL

kita bahas satu persatu


A. ditambah katalisator berfungsi untuk menurunkan energi aktivasi sehingga waktu yg
ditempuh berkurang jadi laju reaksinya semakin besar!
B. suhu dinaikan memperbesar energi kinetik molekul menyebabkan molekul2 lebih sering
bertumbukan sehingga laju reaksi semakin besar!

C. Jika volume diperbesar maka molaritas semakin kecil ya gak??


M = n/v
Coba baca buku paket anda jika Konsentrasi nya semakin tinggi(pekat) maka laju reaksi
semakin besar!
jadi penambahan volume berdampak Molaritas berkurang sehingga laju reaksi SEMAKIN
BERKURANG
ingat Rmus laju reaksi menggunakan molaritas reaktan

D. zat pereaksi lebih banyak maka molaritas bertambah! jadi laju reaksi semakin bertambah!

Jawaban: C

6. Data percobaan laju reaksi

2NO(g) + Br2(g) → 2NOBr(g)

Konsentrasi Awal
No. Laju Reaksi (M/s)
[NO] (M) [Br2] (M)

1 0,10 0,15 12 × 10−2


2 0,10 0,30 24 × 10−2
3 0,20 0,30 96 × 10−2
4 0,30 0,45 48 × 10−2

Berdasarkan data di atas, orde reaksi total adalah ….

A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4

Pembahasan:

Untuk menentukan orde reaksi [NO], kita berpedoman pada konsentrasi [Br2] yang tetap, yaitu
nomor 2 dan 3. Kemudian kita bandingkan konsentrasi [NO] nomor 2 dan 3 terhadap laju
reaksinya.

2m = 4
m =2

Sedangkan orde reaksi [Br2] ditentukan dengan berpedoman pada konsentrasi [NO] yang tetap,
yaitu nomor 1 dan 2.

2n = 2
n=1

Orde reaksi total adalah jumlah orde reaksi [NO] dan orde reaksi [Br2].

m+n=2+1
=3

Jawaban: D

7. Berikut ini diberikan data percobaan laju reaksi Q (g) + 2T (g) → T2Q (g) pada beberapa
kondisi:

No. [Q] [T] v (M/det)

1 0,1 0,1 1,25 × 10−2


2 0,2 0,1 5 × 10−2
3 0,1 0,2 10−1

Jika [Q] dan [T] masing-masing diubah menjadi 0,5 M maka harga laju reaksi (v) saat itu adalah
… M/det.

A. 5,0
B. 7,5
C. 10,5
D. 12,5
E. 39,0

Pembahasan:

Kita tentukan dulu orde reaksi dari [Q] dan [T]. Orde reaksi [Q] dapat ditentukan saat [T] tetap,
yaitu nomor 1 dan 2.

2m = 4
m=2

Orde reaksi [T] dapat ditentukan saat [Q] tetap, yaitu nomor 1 dan 3.

2n = 8
n=3
Dengan demikian persamaan laju reaksinya adalah

v = k[Q]2[T]3

Dengan berpedoman pada tabel nomor 1, jika [Q] dan [T] masing-masing diubah menjadi 0,5 M
berarti masing-masing dijadikan 5 kali semula.

v' = k[5Q]2[5T]3
= 55 k[Q]2[T]3
= 3125 v
= 3125 × 1,25 × 10−2
= 39

Jadi, harga laju reaksi saat [Q] dan [T] masing-masing diubah menjadi 0,5 M adalah 39,0 M/det

Jawaban: E

8. Pengamatan laju untuk reaksi:

NO(g) + Cl2(g) → NOCl2(g)

disajikan dalam tabel berikut:

Percobaan [NO] (M) [Cl2] (M) Laju Reaksi (M/s)

1 0,2 0,1 0,24

2 0,2 0,2 0,48

3 0,4 0,2 1,92

Rumus persamaan laju reaksi yang benar adalah ....

A. v = k[NO]2[Cl2]
B. v = k[NO][Cl2]
C. v = k[NO][Cl2]2
D. v = k[NO]2[Cl2]2
E. v = k[Cl2]

Pembahasan:

v = k[NO]m[Cl2]n

dengan m dan n adalah orde reaksi.

Mari kita tentukan masing-masing orde reaksinya.

Orde reaksi [NO] dapat ditentukan saat [Cl2] tetap, yaitu percobaan 2 dan 3.
Orde reaksi [Cl2] dapat ditentukan saat [NO] tetap, yaitu percobaan 1 dan 2.

Dengan demikian, rumus persamaan laju reaksi tersebut adalah

v = k[NO]2[Cl2]

Jawaban: A

9. Perhatikan gambar reaksi CaCO3 dalam larutan HCl encer!

Laju reaksi yang hanya dipengaruhi luas permukaan terdapat pada gambar nomor ….

A. (1) terhadap (2)


B. (2) terhadap (3)
C. (2) terhadap (4)
D. (3) terhadap (5)
E. (4) terhadap (5)

Pembahasan:

 Opsi A, (1) terhadap (2):


sama-sama diaduk dan konsentrasinya sama, yang membedakan adalah bentuk dan jumlah
kristal CaCO3 (luas permukaan), berarti yang memengaruhi laju reaksinya hanyalah luas
permukaan.
 Opsi B, (2) terhadap (3):
nomor (2) dilakukan pengadukan sedangkan nomor (3) tidak, konsentrasi dan luas permukaan
berbeda, sehingga yang memengaruhi adalah pengadukan, konsentrasi, dan luas permukaan.
 Opsi C, (2) terhadap (4):
nomor (2) dilakukan pengadukan dan nomor (4) tidak, konsentrasi berbeda, dan luas
permukaan sama sehingga yang memengaruhi laju reaksi adalah pengadukan dan konsentrasi.
 Opsi (D), (3) terhadap (5):
Konsentrasi berbeda dan luas permukaan sama berarti yang memengaruhi laju reaksi hanyalah
konsentrasi.
 Opsi (E), (4) terhadap (5):
Konsentrasi dan luas permukaan berbeda sehingga yang memengaruhi laju reaksi adalah
konsentrasi dan luas permukaan.

Jadi, laju reaksi yang hanya dipengaruhi luas permukaan terdapat pada gambar nomor 1 dan 2

Jawaban: A

10. Dari reaksi : 2NO (g) + 2H2 (g) Nsub>2 (g) + 2H2O(g) Diperoleh data sebagai berikut :

Berdasarkan data di atas, orde reaksi total adalah ….


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

Pembahasan:
Kita bandingkan percobaan 1 dan percobaan 2 serta pecobaan 4 terhadap percobaan 5 seperti
berikut :
Reaksi terhadap NO orde = 1
Reaksi terhadap H2 orde = 1
Orde reaksi = 1 + 1 = 2

Jawaban: B

BAB KESETIMBANGAN

1. Suatu sistem reaksi dalam keadaan setimbang bila....

a. Reaksi berlangsung dalam dua arah dalam laju reaksi yang sama

b. Jumlah mol zat yang ada pada keadaan setimbang selalu sama

c. Jumlah zat yang terbentuk dalam reaksi sama dengan pereaksi

d. Masing-masing zat yang bereaksi sudah habis

e. Reaksinya berlangsung dua arah pada waktu bersamaan

Pembahasan:
Suatu reaksi dalam keadaan setimbang apabila terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Reaksi berlangsung dua arah artinya laju ke kanan sama dengan laju ke kiri
2. Sistem dalam keadaan tertutup artinya tidak ada zat-zat yang terlibat tetap di
dalam sistem
3. Bersifat dinamis artinya secara mikroskopis reaksi berlangsung terus menerus
dalam dua arah (reversible) dan secara makroskopis tidak menunjukkan terjadi
perubahan pada sistem

Jawaban: A

2. Diketahui reaksi kesetimbangan:

CO(g) + H2O(g) ⇄ CO2(g) + H2(g) Kc = 0,80

Untuk menghasilkan 4 mol H2 per liter dari 6 mol H2O per liter, berapakah besarnya mol CO

yang dibutuhkan….
a. 11
b. 12
c. 13
d. 14
e. 15
Pembahasan:

[H2] akhir = 4 M

[CO2] akhir = [H2] akhir


=4M

[H2O] awal = 6 M

[H2O] bereaksi = [H2]


akhir = 4 M

[H2O] akhir = [H2O] awal - [H2O] beraksi

=6–4

=2M

[CO] awal = x M

[CO] bereaksi = [H2]


akhir = 4 M

[CO] akhir = [CO] awal - [CO] beraksi

=x–4M

Maka rumus tetapan kesetimbangannya adalah:

Kc = [CO2] [H2] / [CO] [H2O]

0,8 = (4)(4) / (x – 4)(2)

0,8 = 16 / (2x – 8)

2x – 8 = 16 / 0,8

2x – 8 = 20

2x = 28

x = 14 M

Jadi diperluka pereaksi CO sebesar 14 M

Jawaban: D
3. Pada reaksi kesetimbangan

4NH3(g) + 5O2(g) ⇌ 4NO(g) + 6H2O ΔH = −940 kJ

Jika pada suhu tetap ditambahkan amoniak, arah kesetimbangan akan bergeser ke ….

A. kanan karena nilai K semakin besar


B. kiri karena nilai K semakin kecil
C. kanan karena nilai K semakin kecil
D. kiri karena nilai K tetap
E. kanan karena nilai K tetap

Pembahasan:
Menambah amoniak (NH3) berarti menambah konsentrasi ruas kiri. Jika konsentrasi ruas kiri
diperbesar maka reaksi akan bergeser ke ruas kanan.

Sedangkan harga K nilainya tetap karena reaksi tersebut terjadi pada suhu tetap.

Jadi, jika konsentrasi amoniak ditambah maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke kanan
karena nilai K tetap

Jawaban: E

4. Reaksi penting pada pembuatan H2SO4 dalam kesetimbangan:

2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ 2SO3 ΔH = −188,2 kJ

Agar kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan SO3, tindakan yang dilakukan adalah ….

A. menggunakan katalis dan menurunkan suhu


B. menaikkan tekanan dan menurunkan suhu
C. memperbesar volume dan menambah suhu
D. menaikkan suhu dan tekanan reaksi
E. menurunkan tekanan dan menambah suhu

Pembahasan:
Agar kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan SO3 (ke arah kanan):

 Jumlah koefisien ruas kiri = 3 dan jumlah koefisien ruas kanan = 2


Agar reaksi bergeser ke kanan (koefisien kecil) maka volume sistem harus diperkecil atau
tekanan diperbesar.
 Reaksi di atas adalah reaksi eksoterm (ΔH = negatif)
Agar reaksi bergeser ke kanan (eksoterm) maka suhu sistem harus diturunkan.
Jadi, agar kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan SO3 maka tindakan yang dilakukan
adalah menaikkan tekanan dan menurunkan suhu.

Jawaban: B
5. Diketahui reaksi kesetimbangan

PCl5 (g) ⇌ PCl3 (g) + Cl2 (g)

beserta data konsentrasi zat sebagai berikut:

[PCl5](M) [PCl3](M) [Cl2](M)

Mula-mula 0,01 - -
Reaksi 0,005 0,005 0,005
Kesetimbangan 0,005 0,005 0,005
Harga Kc dari reaksi tersebut adalah ….

Pembahasan:
Konstanta kesetimbangan konsentrasi (Kc) merupakan perbandingan antara konsentrasi hasil
reaksi pangkat koefisien terhadap konsentrasi pereaksi pangkat koefisien.

Konsentrasi yang dimaksud rumus di atas adalah konsentrasi zat pada keadaan setimbang.
Diperoleh:

Jawaban: C

6. Pada reaksi kesetimbangan:

2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g) ΔH = −y kJ

Jika volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke ....

A. kiri karena ke arah endoterm


B. kanan karena ke arah endoterm
C. kiri karena jumlah koefisien pereaksi lebih besar
D. kanan karena ke arah eksoterm
E. kanan karena jumlah koefisien hasil reaksi lebih kecil
Pembahasan:
Faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan:

1. Konsentrasi: jika konsentrasi ruas kiri diperbesar maka reaksi akan bergeser ke
kanan. Sebaliknya, jika konsentrasi ruas kiri dikurangi maka reaksi akan bergeser ke kiri.
2. Volume: jika volume sistem diperbesar maka reaksi akan bergeser ke ruas yang
mempunyai jumlah koefisien lebih besar, demikian juga sebaliknya.
3. Tekanan: jika tekanan sistem diperbesar maka reaksi akan bergeser ke ruas
yang mempunyai jumlah koefisien lebih kecil, demikian juga sebaliknya.
4. Suhu: Jika suhu sistem diperbesar maka reaksi akan bergeser ke endoterm,
demikian juga sebaliknya.
Pada reaksi di atas, faktor yang memengaruhi pergeseran hanya volume sehingga hanya
berkaitan dengan jumlah koefisien. Jumlah koefisien ruas kiri = 3 dan jumlah koefisien ruas
kanan = 2.

Jadi, jika volume diperkecil maka reaksi akan bergeser ke kanan karena jumlah koefisiennya
lebih kecil

Jawaban: E

7. Dalam ruang 2 liter terdapat kesetimbangan:

PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g)

Data percobaan pada keadaan kesetimbangan sebagai berikut:

Keadaan PCl5 (mol) PCl3 (mol) Cl2 (mol)

Mula-mula 1,4 - -

Bereaksi 0,6 0,6 0,6

Setimbang 0,8 0,6 0,6

Harga Kc berdasarkan data tersebut adalah ....


Pembahasan:
Konstanta kesetimbangan konsentrasi (Kc) adalah perbandingan konsentrasi produk terhadap
konsentrasi reaktan dengan masing-masing konsentrasi dipangkatkan koefisiennya.

Nilai konsentrasi yang dimasukkan dalam rumus tersebut adalah nilai konsentrasi pada saat
setimbang. Yang perlu diingat, besaran konsentrasi yang dilambangkan dengan kurung siku
adalah konsentrasi dalam satuan molar.

Sedangkan konsentrasi yang tersedia pada tabel adalah konsentrasi dalam satuan mol. Jadi,
masing-masing harus dibagi V = 2 liter terlebih dahulu.

Jawaban: A

8. alam ruangan 2 liter terjadi reaksi kesetimbangan:

2SO3(g) ⇌ 2SO2(g) + O2(g)

Keadaan Zat SO3 (mol) SO2 (mol) O2 (mol)


Setimbang 0,2 0,2 0,1

Harga tetapan kesetimbangan (Kc) dari data tersebut adalah ....

A. 10−2
B. 2 × 10−2
C. 5 × 10−2
D. 5 × 10−1
E. 2

Pembahasan:
Harga tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) adalah perbandingan antara konsentrasi produk
pangkat koefisien terhadap konsentrasi reaktan pangkat koefisien.

Tabel di atas sangat membantu karena sudah menunjukkan data mol dalam keadaan
setimbang. Kita tinggal memanfaatkan data pada tabel untuk dimasukkan langsung pada rumus
tetapan kesetimbangan.
Tapi perlu diingat, konsentrasi yang terdapat pada rumus tersebut adalah konsentrasi dalam
satuan molar yang ditandai kurung siku. Sedangkan konsentrasi yang terdapat pada tabel
masih dalam satuan mol. Jadi, masing-masing harus dibagi volume 2 liter terlebih dahulu.

[SO3] = 0,2 : 2 = 0,1


[SO2] = 0,2 : 2 = 0,1
[O2] = 0,1 : 2 = 0,05

Perlu dicatat, besarnya volume tidak akan memengaruhi perhitungan jika jumlah koefisien ruas
kiri sama dengan jumlah koefisien ruas kanan. Hal ini karena perubahan volume pada kondisi
tersebut tidak akan memengaruhi pergeseran kesetimbangan.

Jadi, harga tetapan kesetimbangan (Kc) dari data tersebut adalah 5 × 10−2

Jawaban: C

9. Diketahui reaksi sebagai berikut:

A2(g) + B2(g) ⇌ 2AB(g)

Mula-mula direaksikan 0,5 mol A2 dengan 0,5 mol B2 dalam ruang 1 liter pada suhu 27 ℃.
Ternyata setelah kesetimbangan tercapai terdapat 0,3 mol gas AB. Jika tekanan total gas pada
reaksi itu adalah 10 atmosfer, nilai Kp untuk reaksi tersebut adalah ….

A. 0,30
B. 0,35
C. 0,73
D. 2,3
E. 3,5

Pembahasan:

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

A2 + B2 ⇌ 2AB
mula-mula : 0,50 0,50 -
reaksi : 0,15 0,15 0,3
setimbang : 0,35 0,35 0,3

Tekanan parsial tiap zat dapat ditentukan berdasarkan perbandingan konsentrasi masing-
masing.
Dengan demikian, nilai konstanta kesetimbangan tekanan, Kp, adalah:

Jadi, nilai Kp untuk reaksi tersebut adalah 0,73

Jawaban: C

10. Proses pembuatan gas NO2 sesuai dengan reaksi:

2NO(g) + O2(g) ⇌ 2NO2(g)

Diperoleh data sebagai berikut:

T℃ Kp

600 18

1000 2

Jika suhu dinaikkan pada tekanan tetap, ternyata Kp turun menjadi 1/9 kalinya. Sedangkan jika
suhu dinaikkan, harga Kp akan kembali naik.

Pernyataan yang tepat mengenai hal tersebut adalah …

A. Reaksi pembentukan gas NO2 adalah reaksi eksotermal sehingga kenaikan suhu
menyebabkan konsentrasi NO2 berkurang.
B. Reaksi pembentukan gas NO2 adalah reaksi endotermal sehingga penurunan suhu akan
mengubah komposisi zatnya dalam kesetimbangan.
C. Saat suhu dinaikkan tekanan parsial gas NO2 bertambah, tekanan parsial gas NO dan
O2 berkurang.
D. Saat suhu diturunkan tekanan parsial gas NO2 berkurang, tekanan parsial gas NO dan
O2 bertambah.
E. Saat suhu diturunkan pada tekanan tetap, tekanan parsial gas NO3 : gas NH3

Pembahasan:
Hubungan antara suhu dengan Kp adalah sebagai berikut:

 Reaksi eksoterm: Jika suhu sistem dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke kiri sehingga
harga Kp turun.
 Reaksi endoterm: Jika suhu sistem dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke kanan
sehingga harga Kp naik.
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa:

 reaksi pembentukan NO2 adalah reaksi eksoterm


 saat suhu dinaikkan reaksi bergeser ke kiri sehingga konsentrasi produk (NO2) berkurang
Jadi, pernyataan yang tepat mengenai hal tersebut adalah opsi (A).

Jawaban: A

Anda mungkin juga menyukai