1. Untuk mengenali adanya senyawa karbon dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan cara
membakar bahan tersebut, dengan harapan bila bahan tersebut mengandung senyawa
karbon akan mengahasilkan ....
(A) uap air
(B) gas karbon dioksida
(C) gas karbon monoksida
(D) air kapur
(E) endapan kapur
Pembahasan:
Pembakaran adalah proses eksoterm (pengeluaran kalor) hasil reaksi antara bahan yang
mengandung unsur karbon dengan oksigen yang menghasilkan gas karbondioksida dan uap
air. Identifikasi apakah suatu senyawa mengandung karbon dapat dilakukan dengan
membakar bahan tersebut. Pembakaran sempurna dari bahan yang mengandung karbon
akan menghasilkan gas karbondioksida dan uap air, sedangkan pembakaran tidak sempurna
akan menghasilkan gas karbon monoksida
Jawaban: B
Pembahasan:
Jawaban A,C,D,E merupakan senyawa anorganik,karena senyawanya berikatan ion,
sedangkan jawaban B merupakan senyawa organik karena berikatan Kovalen
Jawaban: B
3. Suatu senyawa dengan rumus CnH2n+2O dapat membentuk ikatan hidrogen antarmolekul dan
bereaksi dengan logam natrium menghasilkan gas hidrogen. Senyawa tersebut mengandung
gugus fungsi ….
A. −OH
B. −O−
C. −COOH
D. −CHO
E. −CO−
Pembahasan:
Senyawa dengan rumus CnH2n+2O kemungkinan besar adalah alkohol (R – OH ) atau eter (R
– O – R’). Akan tetapi, hanya alkohol yang dapat membentuk ikatan hidrogen dan berikatan
dengan natrium, sedangkan eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dan beraksi dengan
natrium. Jika kita reaksikan antara alkohol dengan natrium maka hasilnya sebagai berikut:
R−OH + Na → R−ONa + H2
Jawaban: A
4. Dari bentuk rantai karbon di bawah ini, yang merupakan rantai tertutup jenuh adalah ...
Pembahasan:
Jawaban: A
5. Di bawah ini, yang merupakan rantai karbon cabang tak jenuh adalah ....
Pembahasan:
Lihat macam macam bentuk rantai karbon pada pembahasan No.4
Maka rantai karbon tak jenuh yang benar adalah pada jawaban c karena memiliki cabang dan
ikatan tak jenuh
Jawaban: C
6. Di antara rumus struktur berikut yang mempunyai titik didih tertinggi adalah ….
Pembahasan:
Sifat-sifat alkana:
Semakin bertambah jumlah atom C, titik didih dan titik leleh semakin tinggi.
Alkana rantai lurus mempunyai titik didih dan titik leleh lebih tinggi dibandingkan dengan
alkana rantai bercabang.
Semakin banyak cabang, titik didih dan titik leleh semakin rendah.
Jawaban: D
7. Perhatikan rumus struktur karbon berikut!
A. 4,4-dimetil-2-pentanol
B. 3,3-dimetil-1-pentanol
C. 2,3,4-trimetil-1-pentanol
D. 4,4-dimetil pentanal
E. 3,3-dimetil-2-pentanon
Pembahasan:
Nama senyawa karbon tersebut adalah 4,4-dimetil-2-pentanol. Namun, yang ditanyakan
adalah nama isomernya. Karena jumlah atom C pada senyawa karbon tersebut sebanyak 7
maka jumlah atom C pada isomernya harus 7. Sehingga nama isomernya adalah 3,3-dimetil-
1-pentanol.
Jawaban: B
8. Nama IUPAC dan rumus struktur dari senyawa dengan rumus molekul C4H8O yang benar
adalah ….
Pembahasan:
Nama IUPAC senyawa tersebut adalah 2-metilpropanal. Karena senyawa tersebut termasuk
kedalam golongan alkanal (aldehid).
Jawaban: B
9. Rumus umum dari C4H6 adalah
A. CnH2n-2
B. CnH2n+2
C. CnH2n
D. CnHn+2
E. CnHn
Pembahasan:
C4H6 ( 1 – butuna ) adalah contoh senyawa alkuna Alkuna CnH2n-2
Jawaban: A
Pembahasan:
Jawaban: C
BAB TERMOKIMIA
Pembahasan:
Berdasarkan perpindahan energinya atau perubahan entalpinya ada dua jenis reaksi:
1) Reaksi eksoterm yaitu reaksi yang membebaskan kalor, kalor mengalir dari sistem ke
lingkungan (terjadi penurunan entalpi), entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh
karena itu, perubahan entalpinya bertanda negatif. Pada reaksi eksoterm umumnya suhu
sistem menjadi naik, adanya kenaikan suhu inilah yang menyebabkan sistem melepas kalor ke
lingkungan. Reaksi eksoterm: DH = HP – HR < 0 atau DH = (-)
2) Reaksi Endoterm yaitu reaksi yang memerlukan kalor, kalor mengalir dari lingkungan ke
sistem (terjadi kenaikan entalpi), entalpi produk lebih besar daripada entalpi pereaksi. Oleh
karena itu, perubahan entalpinya bertanda positif. Pada reaksi endoterm umumnya suhu sistem
terjadi penurunan, adanya penurunan suhu inilah yang menyebabkan sistem menyerap kalor
dari lingkungan. Reaksi endoterm: DH = HP – HR > 0 atau DH = (+)
Jawaban: B
1. 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2. Reaksi ini adalah reaksi fotosintesis. Reaksi
fotosintesis membutuhkan energi matahari (endoterm).
2. 4Fe + 3O2 + xH2O → 2Fe2O3.xH2O adalah reaksi perkaratan pada besi. Reaksi
perkaratan merupakan reaksi oksidasi yang melepas kalor (eksoterm).
3. C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Ini merupakan kebalikan reaksi fotosintesis atau
reaksi pembakaran karbohidrat. Semua reaksi pembakaran menghasilkan energi
(eksoterm).
4. H2O (l) → H2O (g) adalah reaksi perubahan wujud dari air menjadi uap. Reaksi
penguapan membutuhkan energi, misal energi matahari (endoterm).
5. C (s) + H2O (g) → CO (g) + H2 (g) adalah reaksi yang digunakan dalam produksi
'gas air' (water gas). Reaksi ini memerlukan kalor (endoterm)
Jadi, pasangan persamaan reaksi yang merupakan proses eksoterm adalah nomor 2 dan 3
Jawaban: C
Pembahasan:
Jawaban: E
A. 3, 4, dan 5
B. 2, 4, dan 5
C. 1, 3, dan 5
D. 1, 2, dan 4
E. 1, 2, dan 3
Pembahasan:
Ada tiga jenis kalor reaksi (perubahan entalpi reaksi):
Kalor Pembentukan (ΔHfo), yaitu kalor yang diperlukan (endoterm) atau kalor yang
dibebaskan (eksoterm) pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya.
Persamaan reaksi yang merupakan ΔHfo adalah nomor 1 (pembentukan NO) dan nomor 5
(pembentukan NaCl).
Kalor Penguraian (ΔHdo), yaitu kalor yang diperlukan atau kalor yang dibebaskan pada
penguraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya. Persamaan reaksi yang merupakan
ΔHdo adalah nomor 2 (penguraian NO2) dan nomor 3 (penguraian CO2).
Kalor Pembakaran (ΔHco), yaitu kalor yang dibebaskan (selalu eksoterm) pada
pembakaran 1 mol zat (unsur/senyawa) dengan oksigen. Persamaan reaksi yang merupakan
ΔHco adalah nomor 4 (pembakaran C2H5OH). Persamaan reaksi nomor 1 tidak bisa dikatakan
pembakaran N2 karena koefisien N2 tidak sama dengan 1.
Jadi, pasangan persamaan reaksi yang merupakan reaksi pembentukan, penguraian, dan
pembakaran sesuai dengan opsi yang ada adalah nomor 1, 2, dan 4.
Jawaban: D
A. 570 kJ
B. 484 kJ
C. 242 kJ
D. 86 kJ
E. 43 kJ
Pembahasan:
Penguapan adalah perubahan wujud air dari fase cair ke fase gas.
ΔH = ΔHhasil − ΔHpereaksi
= −242 − (−285)
= −242 + 285
= 43
Nilai 43 adalah energi yang diperlukan pada penguapan 1 mol air. Untuk penguapan 2
mol air diperlukan energi dua kalinya.
ΔH = 2 × 43
= 86
Jadi, energi yang diperlukan dalam penguapan 2 mol air adalah 86 kJ.
Jawaban: D
Pembahasan:
Bila diperhatikan reaksi di atas:
Jawaban: A
7. Diketahui
Pembahasan:
Jawaban: C
8. Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan energi sebesar 2,73 kJ yang digunakan untuk
memanaskan 50 mL air. Jika suhu mula-mula 29 °C dan berubah menjadi (29 + T) °C, maka
Pembahasan:
Diket: q = 2,73 kJ → 2730 J
m = ρ . v → 1 . 50 = 50 g
c = 4,2 J/g °C
ΔT = (29 + T) - 29 = T
ditanya = T ...?
jawab = T
q = m . c . ΔT
2730 = 50 . 4,2 . T
T = 2730 / 210
T = 13
Jawaban: C
9. Sebanyak 50 ml larutan hcl 2 M direaksikan dengan 50 ml larutan NaOH 2 M.suhu mula mula
sebelum dicampurkan 27° C dan setelah direaksikan menjadi 35°C. maka perubahan entalpi
Pembahasan:
reaksi tersebut merupakan titrasi sehingga tinggal hitung massa air 50 + 50 = 100 ml = 100
gram air = 0,1 kg air
Q = m.C.perubahan suhu
Q = 0,1.4,2.8 = 3,36 J
ΔH = 3,36 J
Jawaban: A
10. Suatu gas alam mengandung 44,8% volume CH4 dan 22,4% volume C3H8, sisanya adalah
gas yang tidak dapat dibakar. Jika diketahui ΔHf CH4, C3H8, CO2, dan H2O berturut-turut;-
17,84; 24,82; 94,1; dan 68,3 kkal mol-1 , berapakah kalor yang dibebaskan pada
Pembahaasan:
CH4:
Reaksi: CH4 + 2 O2 >--- CO2 + 2 H2O
untuk pembakaran 1 mol CH4:
delta H = [ -94,1 + ( 2 * ( - 68,3) ] - ( - 17,84) = - 202,86
C3H8:
Reaksi: C3H8 + 7 O2 >--- 3 CO2 + 4 H2O
untuk pembakaran 1 mol C3H8:
delta H = [ 3 * ( - 94,1) + 4 * ( - 68,3) ] - ( - 24,82) = - 530, 68
Dari Soal:
CH4 yang dibakar = 44,8% * 100 L = 44,8 L == 2 mol (STP)
C3H8 yang dibakar = 22,4% * 100 L = 22,4 L == 1 mol (STP)
Jawaban: A
1. Untuk memperoleh konsentrasi Cl-=0,10 M, maka 250 mL larutan CaCl2 0,15 M harus
diencerkan sampai …
(A) 500 mL
(B) 750 mL
(C) 1000 mL
(D) 1250 mL
(E) 1500 mL
Pembahasan:
Jawaban: B
2. Jika 150 mL larutan asam sulfat 0,2 M dicampur dengan 100 mL larutan asam sulfat 0,3 M,
konsentrasi asam sulfat dalam campuran menjadi …
(A) 0,40 M
(B) 0,30 M
(C) 0,32 M
(D) 0,24 M
(E) 0,20 M
Pembahasan:
Jawaban: D
3. Jika pada suhu tertentu laju peruraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah 2,5 × 10-6 mol L-1s -
1, laju pembentukan NO2 adalah …
(A) 1,3 × 10-6 mol L-1s -1
(B) 2,5 × 10-6 mol L-1s -1
(C) 3,9 × 10-6 mol L-1s -1
(D) 5,0 × 10-6 mol L-1s -1
(E) 6,2 × 10-6 mol L-1s -1
Pembahasan:
Berdasarkan perbandingan koefisien N₂O₅ dan NO₂ adalah 2 : 4 yang dapat disederhanakan
menjadi 1 : 2, sehingga
Jawaban: D
Pembahasan:
1. Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin
besarkonsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak.
2. Suhu
Apabila suhu pada suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel
semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju
reaksi semakin besar
3. Tekanan
Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu
juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan
memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
4. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi
tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih
cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih
rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Jawaban : E
Pembahasan:
Laju Reaksi dipengaruhi oleh Luas permukaan sentuh; Suhu; katalis; molaritas, kosentrasi,
tekanan
Salah satu faktornya Molaritas(Konsentrasi) satuannya yaitu Mol / Liter bisa juga mmol/mL
D. zat pereaksi lebih banyak maka molaritas bertambah! jadi laju reaksi semakin bertambah!
Jawaban: C
Konsentrasi Awal
No. Laju Reaksi (M/s)
[NO] (M) [Br2] (M)
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
Pembahasan:
Untuk menentukan orde reaksi [NO], kita berpedoman pada konsentrasi [Br2] yang tetap, yaitu
nomor 2 dan 3. Kemudian kita bandingkan konsentrasi [NO] nomor 2 dan 3 terhadap laju
reaksinya.
2m = 4
m =2
Sedangkan orde reaksi [Br2] ditentukan dengan berpedoman pada konsentrasi [NO] yang tetap,
yaitu nomor 1 dan 2.
2n = 2
n=1
Orde reaksi total adalah jumlah orde reaksi [NO] dan orde reaksi [Br2].
m+n=2+1
=3
Jawaban: D
7. Berikut ini diberikan data percobaan laju reaksi Q (g) + 2T (g) → T2Q (g) pada beberapa
kondisi:
Jika [Q] dan [T] masing-masing diubah menjadi 0,5 M maka harga laju reaksi (v) saat itu adalah
… M/det.
A. 5,0
B. 7,5
C. 10,5
D. 12,5
E. 39,0
Pembahasan:
Kita tentukan dulu orde reaksi dari [Q] dan [T]. Orde reaksi [Q] dapat ditentukan saat [T] tetap,
yaitu nomor 1 dan 2.
2m = 4
m=2
Orde reaksi [T] dapat ditentukan saat [Q] tetap, yaitu nomor 1 dan 3.
2n = 8
n=3
Dengan demikian persamaan laju reaksinya adalah
v = k[Q]2[T]3
Dengan berpedoman pada tabel nomor 1, jika [Q] dan [T] masing-masing diubah menjadi 0,5 M
berarti masing-masing dijadikan 5 kali semula.
v' = k[5Q]2[5T]3
= 55 k[Q]2[T]3
= 3125 v
= 3125 × 1,25 × 10−2
= 39
Jadi, harga laju reaksi saat [Q] dan [T] masing-masing diubah menjadi 0,5 M adalah 39,0 M/det
Jawaban: E
A. v = k[NO]2[Cl2]
B. v = k[NO][Cl2]
C. v = k[NO][Cl2]2
D. v = k[NO]2[Cl2]2
E. v = k[Cl2]
Pembahasan:
v = k[NO]m[Cl2]n
Orde reaksi [NO] dapat ditentukan saat [Cl2] tetap, yaitu percobaan 2 dan 3.
Orde reaksi [Cl2] dapat ditentukan saat [NO] tetap, yaitu percobaan 1 dan 2.
v = k[NO]2[Cl2]
Jawaban: A
Laju reaksi yang hanya dipengaruhi luas permukaan terdapat pada gambar nomor ….
Pembahasan:
Jadi, laju reaksi yang hanya dipengaruhi luas permukaan terdapat pada gambar nomor 1 dan 2
Jawaban: A
10. Dari reaksi : 2NO (g) + 2H2 (g) Nsub>2 (g) + 2H2O(g) Diperoleh data sebagai berikut :
Pembahasan:
Kita bandingkan percobaan 1 dan percobaan 2 serta pecobaan 4 terhadap percobaan 5 seperti
berikut :
Reaksi terhadap NO orde = 1
Reaksi terhadap H2 orde = 1
Orde reaksi = 1 + 1 = 2
Jawaban: B
BAB KESETIMBANGAN
a. Reaksi berlangsung dalam dua arah dalam laju reaksi yang sama
b. Jumlah mol zat yang ada pada keadaan setimbang selalu sama
Pembahasan:
Suatu reaksi dalam keadaan setimbang apabila terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Reaksi berlangsung dua arah artinya laju ke kanan sama dengan laju ke kiri
2. Sistem dalam keadaan tertutup artinya tidak ada zat-zat yang terlibat tetap di
dalam sistem
3. Bersifat dinamis artinya secara mikroskopis reaksi berlangsung terus menerus
dalam dua arah (reversible) dan secara makroskopis tidak menunjukkan terjadi
perubahan pada sistem
Jawaban: A
Untuk menghasilkan 4 mol H2 per liter dari 6 mol H2O per liter, berapakah besarnya mol CO
yang dibutuhkan….
a. 11
b. 12
c. 13
d. 14
e. 15
Pembahasan:
[H2] akhir = 4 M
[H2O] awal = 6 M
=6–4
=2M
[CO] awal = x M
=x–4M
0,8 = 16 / (2x – 8)
2x – 8 = 16 / 0,8
2x – 8 = 20
2x = 28
x = 14 M
Jawaban: D
3. Pada reaksi kesetimbangan
Jika pada suhu tetap ditambahkan amoniak, arah kesetimbangan akan bergeser ke ….
Pembahasan:
Menambah amoniak (NH3) berarti menambah konsentrasi ruas kiri. Jika konsentrasi ruas kiri
diperbesar maka reaksi akan bergeser ke ruas kanan.
Sedangkan harga K nilainya tetap karena reaksi tersebut terjadi pada suhu tetap.
Jadi, jika konsentrasi amoniak ditambah maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke kanan
karena nilai K tetap
Jawaban: E
Agar kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan SO3, tindakan yang dilakukan adalah ….
Pembahasan:
Agar kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan SO3 (ke arah kanan):
Jawaban: B
5. Diketahui reaksi kesetimbangan
Mula-mula 0,01 - -
Reaksi 0,005 0,005 0,005
Kesetimbangan 0,005 0,005 0,005
Harga Kc dari reaksi tersebut adalah ….
Pembahasan:
Konstanta kesetimbangan konsentrasi (Kc) merupakan perbandingan antara konsentrasi hasil
reaksi pangkat koefisien terhadap konsentrasi pereaksi pangkat koefisien.
Konsentrasi yang dimaksud rumus di atas adalah konsentrasi zat pada keadaan setimbang.
Diperoleh:
Jawaban: C
1. Konsentrasi: jika konsentrasi ruas kiri diperbesar maka reaksi akan bergeser ke
kanan. Sebaliknya, jika konsentrasi ruas kiri dikurangi maka reaksi akan bergeser ke kiri.
2. Volume: jika volume sistem diperbesar maka reaksi akan bergeser ke ruas yang
mempunyai jumlah koefisien lebih besar, demikian juga sebaliknya.
3. Tekanan: jika tekanan sistem diperbesar maka reaksi akan bergeser ke ruas
yang mempunyai jumlah koefisien lebih kecil, demikian juga sebaliknya.
4. Suhu: Jika suhu sistem diperbesar maka reaksi akan bergeser ke endoterm,
demikian juga sebaliknya.
Pada reaksi di atas, faktor yang memengaruhi pergeseran hanya volume sehingga hanya
berkaitan dengan jumlah koefisien. Jumlah koefisien ruas kiri = 3 dan jumlah koefisien ruas
kanan = 2.
Jadi, jika volume diperkecil maka reaksi akan bergeser ke kanan karena jumlah koefisiennya
lebih kecil
Jawaban: E
Mula-mula 1,4 - -
Nilai konsentrasi yang dimasukkan dalam rumus tersebut adalah nilai konsentrasi pada saat
setimbang. Yang perlu diingat, besaran konsentrasi yang dilambangkan dengan kurung siku
adalah konsentrasi dalam satuan molar.
Sedangkan konsentrasi yang tersedia pada tabel adalah konsentrasi dalam satuan mol. Jadi,
masing-masing harus dibagi V = 2 liter terlebih dahulu.
Jawaban: A
A. 10−2
B. 2 × 10−2
C. 5 × 10−2
D. 5 × 10−1
E. 2
Pembahasan:
Harga tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) adalah perbandingan antara konsentrasi produk
pangkat koefisien terhadap konsentrasi reaktan pangkat koefisien.
Tabel di atas sangat membantu karena sudah menunjukkan data mol dalam keadaan
setimbang. Kita tinggal memanfaatkan data pada tabel untuk dimasukkan langsung pada rumus
tetapan kesetimbangan.
Tapi perlu diingat, konsentrasi yang terdapat pada rumus tersebut adalah konsentrasi dalam
satuan molar yang ditandai kurung siku. Sedangkan konsentrasi yang terdapat pada tabel
masih dalam satuan mol. Jadi, masing-masing harus dibagi volume 2 liter terlebih dahulu.
Perlu dicatat, besarnya volume tidak akan memengaruhi perhitungan jika jumlah koefisien ruas
kiri sama dengan jumlah koefisien ruas kanan. Hal ini karena perubahan volume pada kondisi
tersebut tidak akan memengaruhi pergeseran kesetimbangan.
Jadi, harga tetapan kesetimbangan (Kc) dari data tersebut adalah 5 × 10−2
Jawaban: C
Mula-mula direaksikan 0,5 mol A2 dengan 0,5 mol B2 dalam ruang 1 liter pada suhu 27 ℃.
Ternyata setelah kesetimbangan tercapai terdapat 0,3 mol gas AB. Jika tekanan total gas pada
reaksi itu adalah 10 atmosfer, nilai Kp untuk reaksi tersebut adalah ….
A. 0,30
B. 0,35
C. 0,73
D. 2,3
E. 3,5
Pembahasan:
A2 + B2 ⇌ 2AB
mula-mula : 0,50 0,50 -
reaksi : 0,15 0,15 0,3
setimbang : 0,35 0,35 0,3
Tekanan parsial tiap zat dapat ditentukan berdasarkan perbandingan konsentrasi masing-
masing.
Dengan demikian, nilai konstanta kesetimbangan tekanan, Kp, adalah:
Jawaban: C
T℃ Kp
600 18
1000 2
Jika suhu dinaikkan pada tekanan tetap, ternyata Kp turun menjadi 1/9 kalinya. Sedangkan jika
suhu dinaikkan, harga Kp akan kembali naik.
A. Reaksi pembentukan gas NO2 adalah reaksi eksotermal sehingga kenaikan suhu
menyebabkan konsentrasi NO2 berkurang.
B. Reaksi pembentukan gas NO2 adalah reaksi endotermal sehingga penurunan suhu akan
mengubah komposisi zatnya dalam kesetimbangan.
C. Saat suhu dinaikkan tekanan parsial gas NO2 bertambah, tekanan parsial gas NO dan
O2 berkurang.
D. Saat suhu diturunkan tekanan parsial gas NO2 berkurang, tekanan parsial gas NO dan
O2 bertambah.
E. Saat suhu diturunkan pada tekanan tetap, tekanan parsial gas NO3 : gas NH3
Pembahasan:
Hubungan antara suhu dengan Kp adalah sebagai berikut:
Reaksi eksoterm: Jika suhu sistem dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke kiri sehingga
harga Kp turun.
Reaksi endoterm: Jika suhu sistem dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke kanan
sehingga harga Kp naik.
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa:
Jawaban: A