Anda di halaman 1dari 23

Laporan Praktikum Enzim

Katalase
Hari ini admin membagikan Laporan Praktikum Enzim Katalase pada hati
ayam, Laporan enzim katalase pada pankreas dan hati ayam lengkap
dengan pembahasannya.

Daftar Isi

 Apa Itu Enzim?

 Apa Itu Enzim Katalase?


 Apa Fungsi Enzim Katalase?

 BAB I PENDAHULUAN
o A. Latar belakang

o B. Pembatasan masalah

o C. Rumusan masalah

o D.Tujuan praktikum

 BAB II KAJIAN PUSTAKA


o A. Enzim

o B. Struktur enzim

o C. Ciri-Ciri Enzim

o D. Cara Kerja Enzim

o E. Hipotesa

 BAB III METODE PRAKTIKUM


o A. Waktu dan Tempat

o B. Alat dan Bahan

 Alat

 Bahan

o C.   Prosedur kerja atau cara kerja

 1) Ekstrak hati + H2O2

 2) Ekstrak hati + H2O2 + HCL

 3) Ekstrak hati + H2O2 + NAOH

 4) Ekstrak hati + H2O2 di dalam air panas

 5) Ekstrak hati + H2O2 dalam keadaan dingin

 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

 BAB V PENUTUP
o A. Kesimpulan

o B. Saran

Apa Itu Enzim?


Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi
sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis
bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.

Apa Itu Enzim Katalase?


Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme, pada
tulang, membran mukosa, ginjal dan hati.

Apa Fungsi Enzim Katalase?


Katalase berperan sebagai enzim peroksidasi khusus dalam reaksi
dekomposisi hydrogen peroksida menjadi oksigen dan air.

Laporan Praktikum Enzim Katalase ini disusun dari berberapa sumber agar


landasan teori yang dihasilkan bisa beragam dan banyak, silahkan dibaca
dan selamat belajar.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Metabolisme berasal dari kata metabole (yunani) yang berarti berubah.
keseluruhan proses kimiawi suatu organisme disebut metabolisme
metabolisme merupakan aktivitas hidup yang selalu terjadi pada setiap sel
hidup. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses
penyusunan yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang
disebut katabolisme.perubahan – perubahan yang terjadi pada proses
anabolisme dan katabolisme daapat di percepat dengan suatu zat yang di
sebut enzim.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki biokatalisator yang


disebut dengan enzim. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel
tubuh organisme yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang
berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim diproduksi oleh organel
badan mikro peroksisok. Enzim merupakan zat yang membantu semua
kegiatan yang dilakukan sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu
mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi dan mengatur sejumlah
reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2)
yang memiliki sifat oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam
tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Dengan adanya
enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat diuraikan
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya ditandai dengan
timbulnya gelembung.

Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas
oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan
peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu
yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja
secara optimal pada suhu kamar (±30*C) dan suasana netral. Hal ini dapat
dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi
sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya
gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala. Sedangkan pada
suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.

Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk
molekul enzim yang tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat
menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif.
Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.

Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Keinginan


kami untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, dan
memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan
praktikum sederhana dengan menggunakan enzim katalase yang berasal
dari ekstrak hati dan jantung ayam.

Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh


organisme. Enzim ini memiliki peranan dalam membantu proses penting di
dalam tubuh organisme tersebut. Salah satu jenis enzim yang memiliki
peranan yang cukup penting adalah enzim katalase. Enzim ini berperan
dalam mengurai H2O2 atau Hidrogen Peroksida yang apabila tidak diurai
akan menjadi senyawa beracun.Lebih lanjut tentang enzim
katalase.Dengan adanya enzim katalase senywa hidrogen peroksida
(H2O2) Dapat di urai menjadi air(H2O) Dan oksigen (O2) Yang tidak
berbahaya. cara kerja yang dilakukan enzim katalase adalah sebagai
berikut : molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lain
nya.jika ada molekul substarat menumbuk melekul enzim yang tepat maka
akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat
tersebut di sebut juga dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan
terbentuk molekul produk.

Enzim katalase jenis enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida


yang tidak baik pada tubuh makluk hidup menjadi air dan oksigen yang
sama sekali tidak  berbahaya.
Dari latar belakang tersebut, maka penulis membuat judul praktikum ini
tentang “ pengaruh enzim katalase terhadap larutan  Asam Klorida ( HCL )
, Larutan Hidrogen Peroksida (H2O2),dan Larutan Natrium
Hidroksida(NAOH)”

B. Pembatasan masalah
Pembatasan masalah dalam laporan ini adalah ;
Agar pembatasan masalah dalam praktikum ini memiliki ruang lingkup
yang jelas maka pembatasan masalahnya adalah “ pengaruh enzim
katalase terhadap larutan asam klorida(HCL),Larutan hidrogen
peroksida(H2O2),Dan larutan natrium hidroksida (NAOH)”

C. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah ;

1. Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap larutan hidrogen


peroksida(H2O2)
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase ?
3. Apakah enzim katalase terdapat pada organ hati ?
4. Apakah peranan enzim katalase ?
5. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi percobaan praktikum ?
D.Tujuan praktikum
Tujuan  praktikum ini adalah ;

1. Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap hidrogen peroksida


(H2O2)
2. Mengetahui Peran enzim katalase melalui percobaan yang dilakukan
3. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim
katalase
4. Memahami enzim katalase berserta fungsinya
5. Memahami prinsip kerja enzim katalase
6. Mengetahui gas yang di hasilkan dari percobaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA


Berikut merupakan Kajian-kajian pokok yang admin susun dalam membuat
Laporan Praktikum Enzim Katalase:

A. Enzim
Metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai
pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi
enzim tidak ikut bereaksi.

B. Struktur enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino.
Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan
tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan
dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian,
yaitu bagian protein dan bagain bukan protein.

1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.


Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh
oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan
yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik
disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang
terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim,
misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam
pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.

C. Ciri-Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup
yang digunakan  untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak
pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH.
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi
reaks tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang
terpengaruhi oleh enzim rtersebut substrat. Substrat adalah zat yang
bereaksi. Oleh karena
4. macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam
enzim pun banyak
5. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali
karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul
enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
6. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan
suatu protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika
telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
7. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat
reaksi namun tidak ikut bereaksi.
8. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu
senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula
bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.

D. Cara Kerja Enzim


1. Teori gembok – anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk
tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk
substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak
kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik.
Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi
aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-
substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan
produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami
denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga
substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh
yang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung
karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim.
Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam
menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika
substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit
sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak
cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh
enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk
kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap
untuk mengikat substrat baru.

E. Hipotesa
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini
juga memiliki  ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan
sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.

BAB III METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat
Praktikum Enzim Katalase tentang cara kerja dan pengaruh cahaya ini
kami lakukan pada :
Hari        :
Tempat  :

B. Alat dan Bahan


Alat

 Tabung reaksi
 Lampu bunsen/ lampu spritus
 Gelas ukur
 Tungku segitiga
 Pipet tetes
 Corong pemisah
 Penjepit tabung reaksi
 Botol cuci
 Rak tabung reaksi
 Sikat tabung reaksi
 Ose / bara api
 Alat tulis
 Kamera digital /hp
 Tisu
 Korek api
 Lumpang porselin
 Penangas
 Alu
 Kertas labe
Bahan

 Ekstrak hati ayam ü  Larutan Asam Klorida (HCL)


 Larutan Hidrogen Peroksida (H2O2)
 Larutan Natrium Hidroksida (NAOH)Air/aquades
 Sunlight/sabun
 Spritus

C.   Prosedur kerja atau cara kerja


Adapun prosedur kerja dalam Laporan Praktikum Enzim Katalase ini
adalah sebagai berikut:

1) Ekstrak hati + H2O2

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pratikum


2. Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih dahulu dan kemudian
dihaluskan
3. Berilah label angka 1 pada tabung reaksi percobaan pertama
4. Masukkan larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes
5. Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 cm
6. Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan ekstrak hati
7. Amatilah reaksi yang terjadi
8. Panaskan ose pada api yang menyala sehingga terbentuk bara api
9. Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung reaksi
10. Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan
2) Ekstrak hati + H2O2 + HCL

 Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pratikum


 Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih dahulu dan kemudian
dihaluskan
 Berilah label angka 2 pada tabung reaksi percobaan kedua
 Masukkan larutan H2O2 dan larutan HCL ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 tetes
 Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 cm
 Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan ekstrak hati
 Amatilah reaksi yang terjadi
 Panaskan ose pada api yang menyala sehingga terbentuk bara api
 Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung reaksi
 Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan
3) Ekstrak hati + H2O2 + NAOH

 Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pratikum


 Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih dahulu dan kemudian
dihaluskan
 Berilah label angka 3 pada tabung reaksi percobaan ketiga
 Masukkan larutan H2O2 dan larutan NAOH ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 tetes
 Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 cm
 Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan ekstrak hati
 Amatilah reaksi yang terjadi
 Panaskan ose pada api yang menyala sehingga terbentuk bara api
 Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung reaksi
 Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan
4) Ekstrak hati + H2O2 di dalam air panas

 Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pratikum


 Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih dahulu dan kemudian
dihaluskan
 Berilah label angka 4 pada tabung reaksi percobaan ke empat
 Masukkan larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes
 Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke dalam tabung
reaksi sebanyak    5 cm
 Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan ekstrak hati
 Rendamlah campuran ekstrak hati dan larutan H2O2 tersebut ke
dalam air mendidih
 Amatilah reaksi yang terjadi
 Panaskan ose pada api yang menyala sehingga terbentuk bara api
 Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung reaksi
 Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan
5) Ekstrak hati + H2O2 dalam keadaan dingin

 Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pratikum


 Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih dahulu dan kemudian
dihaluskan
 Berilah label angka 5 pada tabung reaksi percobaan kelima
 Masukkan larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes
 Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 cm
 Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan ekstrak hati
 Rendamlah campuran ekstrak hati  dan larutan H2O2 tersebut ke
dalam air dingin
 Amatilah reaksi yang terjadi
 Panaskan ose pada api yang menyala sehingga terbentuk bara api
 Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung reaksi
 Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Adapun pembahasan dalam Laporan Praktikum Enzim Katalase adalah
sebagai berikut:

1. Pada Tabung pertama yang berisi  Ekstrak hati di tambah H2O2,


karena Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara
yang banyak.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang
terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2menjadi H2O
(air). Sedangkan pada waktu di masukkan ose/ bara api kedalamnya,
timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan
menjadi O22.
2. Pada Tabung yang kedua berisi ekstrak hati yang ditambah H2O2 +
HCL, Pertambahan HCL disini di maksudkan untuk membuat ekstrak
dalam keadaan terlalu asam. pada percobaan ini terjadi sedikit
gelembung-gelembung udara dan api menyala. Hal ini membuktikan
bahwa enzim mampu berkerja dalam keadaan basa.
3. Pada tabung yang ketiga berisi ekstrak hati yang ditambah H2O2 +
NAOH, penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat
ekstrak dalam keadaan terlalu basa. terjadi gelembung-gelembung
udara yang banyak, dan api menyala. Hal ini membuktikan bahwa
enzim mampu mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ) dan O2 (oksigen)
dalam kondisi yang basa.
4. Pada tabung yang keempat berisi ekstrak hati ayam dimasukkan
H2O2 + air panas. Enzim katalase bekerja dengan menguraikan
H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Terjadi banyak
gelembung- gelembung, dan api menyala hal ini disebabkan karena
Enzim katalase tidak rusak apabila bekerja pada suhu 100C atau
suhu optimum, dan pada kondisi asam maupun basa.
5. Pada tabung yang berisi ekstrak hati yang di masukkan H2O2 + air
dingin, terjadi banyak gelembung artinya yaitu apabila enzim
katalase berada dalam suhu netral  mampu bekerja dengan baik, dan
terjadi nyala api.

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan dalam Laporan Praktikum Enzim Katalase ini adalah ;

1. Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O)


dan Oksigen (O2).
2. Enzim katalase tidak menjadi rusak dan mampu apabila
bekerja secara optimal  pada kondisi asam maupun basa.
3. Enzim juga mampu bekerja dalam kondisi suhu yang berbeda

B. Saran
adapun Saran dalam laporan praktikum ini adalah ;

1. Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus (diluar
jam pelajaran) untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti
dan intensif dalam menguji faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
2. Dibutuhkan alat -alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan
kami lebih akurat.
3. dalam melakukan praktikum harus berhati-hati agar tidak terkena
cairan yang berbahaya.

https://www.academia.edu/42005863/
LAPORAN_PRAKTIKUM_ENZIM_KATALASE

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM


UJI ENZIM KATALASE

Disusun oleh :
Kelompok 4
Finka Nur Indira
Muhammad Rafky Addina
Piga Raken Sabhira
Sheilla Nadia Faizatu Aisha

Kelas XII MIA 4

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI


11 BANDUNG
Tahun Ajaran 2016 - 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Enzim merupakan senyawa yang dibentuk oleh organisme.  Enzim pencernaan banyak terdapat dalam


sel-sel tubuh. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Kegunaan
enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida ( H2O2 ) bila tidak segera diuraikan,
senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan adanya enzim katalase, senyawa
Hidrogen Peroksida ( H2O2 ) dapat diuraikan menjadi air ( H2O ) dan oksigen ( O2 ) yang tidak
berbahaya. Cara kerja yang dilakukan enzim adalah sebagai berikut bahwa molekul selalu bergerak
dan saling bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang
tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut
dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan laporan penelitian kali ini yaitu:

a)    Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2 ?

b)    Bagaimanakah pengaruh pH suhu terhadap kerja enzim katalase ?

c)    Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase ?

d)    Apa yang menyebabkan kerja enzim itu dikatakan spesifik?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


a)    Membuktikan kerja enzim katalase adalah sebagai berikut

H202      H20 + 02

b)    Mengetahui faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase

c)    Mengetahui bahwa kerja enzim spesifik

BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Penemuan-Penemuan Sebelumnya

     Enzimologi merupakan ilmu yang dipelajari dalam bidang kedokteran, ilmu pangan, teknologi
pengelolaan pangan dan cabang-cabang ilmu pertanian. Penemuan enzim berawal pada tahun 1700-an
dan awal tahun 1800-an. Penemuan pada pencernaan daging oleh sekresi perut dan ludah. Namun
mekanisme perubahan tersebut dijelaskan.

     Perubahan gula menjaddi alkohol oleh ragi, telah dikemukakan oleh Louis Pasteur pada abad ke-
19. Louis Pasteur mengemukakan bahwa fermentasi ini dikatalisasi oleh gaya dorong vital yang
terdapat dalam sel ragi tersebut sebagai "ferment" dan diperkirakan bahwa hanya berfungsi dalam
tubuh hidup.

     Pada tahun 1878, jerman Wilhelm kuhe (1837-1900) pertama kali menggunakan istilah "enzyme"
yang  berasal dari bahasa yunanai yang berarti "dalam bahan pengembang" ragi. Untuk menjelaskan
prosses ini. Kata enzyme digunakan untuk merajuk kepada benda mati seperti pepsin dan kata ferment
digunakan untuk emrajuk kepada aktifitas kimiawi yang dihasilkan oleh organisme hidup.

     Pada tahun 1907, eduard bucher menerima penghsrgssn nobel dalam bidang kimia "atas riset
biokimia dan penemuan fermentasi tanpa sel yang dilakukannya". Mengikuti praktek bucner, enzim
biasanya dinamai sesuai dengan reaksi yang dikatalisasi oleh enzim tersebut. Umumnya, untuk
mendapatkan nama sebuah enzim, akhiran –ase ditambahkan pada nama substrat enzim tersebut
(lactase merupakan merupakan enzim yang mengurai laktosa).

     Pada tahun 1926, James B. Summer berhasil mengkristlisasi enzim urase dan menunjukkan bahwa
enzim ini merupakan protein murni. Kesimpulannya adalah bahwa protein murni dapat berupa enzim.
Hal ini secara tuntas dibuktikkan oleh northop dan Stanley yang meneliti enzim pencernaan pepsin
(1930), tripsin dan kemotripsin.

Enzim dapat dikatalisasi dan struktur enzim ditentukan melalui kristalografi sinar-X. metode ini
pertama kali diterapkan pada lisozim. Enzim ditemukan pada air mata, air ludah dan putih telur.
Struktur enzim digambarkan oleh sejumlah ilmuan yang diketahui oleh David Chilton Philips dan
dipublikasikan pada tahun 1965.
2.2 Dasar Teori

     Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan
untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut
bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan
gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian
enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim
(tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).

     Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel
badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida ( H202), merupakan
senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.

     Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam
tubuh.

     Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air ( H20) dan oksigen (02) yang tidak berbahaya. Enzim
katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H202) menjadi air (H20) dan oksigen (02). Penguraian
peroksida (H20) ditandai dengan timbulnya gelembung.

     Pada enzim terdapat bagian protein yang tidak tahan panas yaitu disebut dengan apoenzim, sedangkan bagian
yang bukan protein adalah bagian yang aktif dan diberi nama gugus prostetik, biasanya berupa logam seperti
besi,tembaga , seng atau suatu bahan senyawa organic yang mengandung logam. Apoenzim dan gugus prostetik
merupakan suatu kesatuan yang disebut holoenzim, tetapi ada juga bagian enzim yang apoenzim dan gugus
prospetiknya tidak menyatu. Bagian gugus prostetik yang lepas kita sebut koenzim, yang aktif seperti halnya
gugus prostetik. Contoh koenzim adalah vitamin atau bagian vitamin (misalnya : vitamin B1, B2, B6, niasin dan
biotin). Holoenzim merupakan enzim yang strukturnya sempurna dan aktif mengaktalisis bersama dengan
koenzim atau gugus logam.

Sifat-Sifat Enzim

Enzim meliki beberapa sifat, yaitu diantaranya:

1.      Biokatalisator

2.     Termolabil

3.     Merupakan senyawa protein

4.    Bekerja secara spesifik

Satu jenis enzim bekerja secara khusus hanya pada satu jenis substrat.

Misalnya enzim katalase menguraikan Hidrogen peroksida (H202)

menjadi air (H20) dan oksigen (02), sedangkan enzim lipase menguraikan

lemak + air menjadi gliserol + asam lemak.

Cara Kerja Enzim

Cara kerja enzim dikenal dalam 2 teori yaitu teori “lock and key” dan teori induced fit.

1.      Model "kunci dan gembok"


Enzim sangatlah spesifik. Pada tahun 1894, Emil Fischer mengajukan bahwa hal ini dikarenakan baik enzim dan
substrat memiliki bentuk geometri yang saling memenuhi. Hal ini sering dirujuk sebagai model "Kunci dan
Gembok". Manakala model ini menjelaskan kespesifikan enzim, ia gagal dalam menjelaskan stabilisasi keadaan
transisi yang dicapai oleh enzim. Model ini telah dibuktikan tidak akurat, dan model ketepatan induksilah yang
sekarang paling banyak diterima.

2.     Model Ketepatan Induksi

Diagram yang menggambarkan hipotesis ketepatan induksi. Pada tahun 1958, Daniel Koshland mengajukan
modifikasi model kunci dan gembok: oleh karena enzim memiliki struktur yang fleksibel, tapak aktif secara
terus menerus berubah bentuknya sesuai dengan interaksi antara enzim dan substrat. Akibatnya, substrat tidak
berikatan dengan tapak aktif yang kaku. Orientasirantai samping asam amino berubah sesuai dengan substrat
dan mengijinkan enzim untuk menjalankan fungsi katalitiknya. Pada beberapa kasus, misalnya glikosidase,
molekul substrat juga berubah sedikit ketika ia memasuki tapak aktif. Tapak aktif akan terus berubah bentuknya
sampai substrat terikat secara sepenuhnya, yang mana bentuk akhir dan muatan enzim ditentukan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cara Kerja Enzim

1.      Suhu

Semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat. Tetapi ada batas maksimalnya. Untuk hewan misalnya,
batas tertinggi suhu adalah 40ºC. Bila suhu di atas 40ºC, enzim tersebut akan menjadi rusak. Sedangkan untuk
tumbuhan batas tertinggi suhunya adalah 25ºC.

2.     pH

Pengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi tergantung jenisnya. Ada enzim yang bekerja secara optimal pada
kondisi asam. Ada juga yang bekerja secara optimal pada kondisi basa.

3.     Konsentrasi substrat

Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin meningkat juga kerja enzim tetapi akan mencapai titik maksimal
pada konsentrasi tertentu.

4.    Konsentrasi enzim

Semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin meningkat juga kerja enzim.

5.     Adanya inhibitor

Inhibitor merupakan zat yang menghambat kerja enzim. Inhibitor dibagi menjadi 2 yaitu inhbitor kompetitif dan
inhibitor nonkompetitif.

a)    Inhibitor Kompetitif

Pada inhibitor kompetitif, inhibitor dan substrat berkompetisi untuk berikatan dengan enzim. Seringkali
inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sangat mirip dengan substrat asli enzim. Sebagai contoh, metotreksat
adalah inihibitor kompetitif untuk enzim dihidrofolat  reduktase. Kemiripan antara struktur asam folat dengan
obat ini ditunjukkan oleh gambar di samping bawah. Perhatikan bahwa pengikatan inhibitor tidaklah perlu
terjadi pada tapak pengikatan substrat apabila pengikatan inihibitor mengubah konformasi enzim, sehingga
menghalangi pengikatan substrat. Pada inhibisi kompetitif, kelajuan maksimal reaksi tidak berubah, namun
memerlukan konsentrasi substrat yang lebih tinggi untuk mencapai kelajuan maksimal tersebut, sehingga
meningkatkan Km.
b)    Inhibitor Non-Kempetitif

Inhibitor non-kompetitif dapat mengikat enzim pada saat yang sama substrat berikatan dengan enzim. Baik
kompleks EI dan EIS tidak aktif. Karena inhibitor tidak dapat dilawan dengan peningkatan konsentrasi substrat,
Vmax reaksi berubah. Namun, karena substrat masih dapat mengikat enzim, Km tetaplah sama.

2.3 Hipotesa

Dengan membaca dasar teori yang ada untuk melakukan “Uji Enzim Katalase” ini, kami mengambil
hipotesa bahwa :

a)    Ketika ekstrak hati ayam dicampurkan dengan H2O2 (Hidrogen Peroksida) maka akan terbentuk
reaksi berupa gelembung-gelembung pada tabung reaksi, hal tersebut menandakan bahwa enzim
katalase yang terdapat dalam hati ayam dapat mengubah H2O2 menjadi H2O.

b)    Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral ( 7 ) sampai pH basa lemah

c)    Suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja dengan baik adalah pada suhu ruangan (25-30 oC)

d)    Konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2 sangat berpengaruh terhadap kerja enzim katalase.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

4.1.     Metode Penelitian

Dalam hal metode penelitian, kelompok kami melakukannya menggunakan beberapa metode, yaitu :

1)    Metode Penelitian dengan Cara Eksperimen

Kami melakukan eksperimen langsung dengan bahan ekstrak hati dan jantung ayam segar untuk
mengetahui kerja enzim katalase dalam bahan-bahan tersebut dengan empat macam perlakuan.

2)    Metode Penelitian dengan Cara Observasi

Setelah melakukan eksperimen, kami melakukan observasi yaitu untuk mengetahui reaksi yang terjadi
pada enzim katalase dengan empat perlakuan.

4.2.    Sampel Penelitian

Dalam penalitian kelompok kami kali


ini memiliki sampel penelitianya itu ekstrak larutan hati dan ekstrak larutan jantung ayam segar.
4.3.    Instrumen Penelitian

a)    Alat Penelitian

         Tabung reaksi

         Rak tabung reaksi

         Penjepit tabung reaksi

         Pipet tetes

         Gelas kimia

         Sendok/pengaduk

         Pembakar spirtus

         Tisu

         Korek api

         Tusuk sate

b)    BahanPenelitian

         Ekstrak jantung ayam segar

         Ekstrak hati ayam segar

         Larutan

         Larutan HCL

         Larutan KOH

         Air

         Spirtus

c)    Cara kerja

1)    Ekstrak hati/jantung ayam segar +
         Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan, jangan lupa untuk kenakan jas
lab

         Tuangkan ekstrak hati/jantung ayam segar dan larutan  yang akan digunakan ke tabung-tabung
yang berbeda

         Pada percobaan, gunakan hati hangan. Panaskan esktrak hati terlebih dahulu

         Nyalakan api pada pembakar spirtus

         Tuangkan ekstrak hati/jantung ayam segar ke tabung reaksi berisi larutan  dengan perbandingan
1;2, langsung tutup tabung reaksi dengan ibu jari

         Bakar tusuk sate hingga dibukur babakaran dirumah

         Masukkan tusuk sate yang membara ke dalam tabung reaksi yang menguji bara

         Amati apa yang terjadi dari hasil reaksi dan uji bara, jika bara mati ulangi lagi

         Amati dan sumpulkan apa yang terjadi efek dari si reak

         Amati apa yang terjadi dari hasil reaksi dan uji bara, jika bara mati ulangi lagi

         Masukkantusuk sate yang membarahingga ¾ bagiantabungreaksi

         Amati dansimpulkanapa yang terjadidarireaksitersebut.

2)     Ekstrak hati atau jantung ayam segar+HCL/KOH+

Pada percobaan yang ini, cara kerjanya hamper sama dengan yang


sebelumnya, hanya ada perbedaan pada tahap ketiga.
Setelah ekstrak hati ayam segar dan larutan   dituangkan ke dalam tabung reaksi yang
berbeda, tambahkan 5/10 tetes HCL/KOH
ke tabung reaksi berisi ekstrak hati ayam segar, lalu adyk hingga merata.
Setelah merasa sudah tercampur cukup rata, tuangkan ke dalam tabung reaksi berisi  kemudian l
angkah selanjutnya sama dengan percobaan sebelumnya.

4.4.    Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal metode pengumpulan data, kami mencarinya dari berbagai sumber yang


terkait dengan tema penelitian kelompok kami, enzim katalase yaitu :

a)    Metode Pengumpulan Data dengan Cara Pengamatan

Dalam penelitian kali ini,


saya melakukan pengamatan yaitu beberapa detik setelah enzim diperlakukan dengan beberapa perlak
uan. Dari pengamatan tersebut kelompok kami memperoleh data
berupa banyaknya gelembung pada setiap perlakuan.

b)    Metode Pengu,pulan Data dengan Studi Pustaka


Dalam penelitian kali ini,
saya memperoleh informasi tentang bagaimana cara kerja enzim katalase. Data yang
saya peroleh didapat dari berbagai sumber yaitu melalui media internet dan buku pelajaran biologi.

4.5.    Teknik Analisis Data

Dari percobaan yang telah kami lakukan, ada 2 hal yang bisa diamati, yaitu banyaknya gelembung
yang dihasilkan dan keadaan bara api pada tusuk sate. Intensitas gelembung yang
dihasilkan merupakan bukti dari berlangsungnya enzim katalase menguraikan
O2 sedangkan bara api pada tusuk sate adalah langkah untuk mengetahui zat apa yang
dihasilkan dari penguraian tersebut. Dalam suatu pembakaran suatu zat, O2 berperan penting dalam proses
pembakarantersebut. Dan pada percobaan kali ini kelompok kami berusaha membuktikan apakah
H2O2 diuraikanmenjadi H2O dan O2, dalam hal ini nyala bara api akan membesar akibat dari O2
sendiri. Pada percobaan berikut perikutnya gembung yang dihasilkan sedikit bahkan tidak ada dan
nyala bara api tetap atau bahkan mati. Ini membuktikan bahwa emzim sebagai katalisator yang sambil
nyawa sok. Sedeng aing digodain kodok siah.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1.     Hasil Data Penelitian

No. Perlakuan Jml Gelembung Uji Bara

1 Air + H202 - Padam

2 Ekstrak hati + H202 ++++ Nyala lama

3 Ekstrak hati + HCl 5 tetes + H202 ++ Nyala sebentar

4 Ekstrak hati + HCl 10 tetes + H202 + Padam

5 Ekstrak hati + KOH 5 tetes + H202 ++++ Nyala lama

6 Ekstrak hati + KOH 10 tetes + H202 ++++ Nyala lama

7 Ekstrak hati panas 5’’ +  H202 + Padam

8 Esktrak hati panas 10’’ + H202 + Padam

9 Ekstrak jantung + H202 + Nyala sebentar


4.2.    Pembahasan

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu
hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :

2H2O2     2H2O + O2

Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung
enzim katalase. Reaksi kimia yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :

 Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)

Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase yang terdapat di dalam hati telah terjadi reaksi H2O2 menjadi H2O (air) yang terlihat pada lapisan di
atas hati ayam pada tabung reaksi, sedangkan pada saat dimasukkan bara api lidi, timbul nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2), hal ini dapat dilihat melalui gelembung udara
yang dihasilkan, gelembung tersebut terdapat gas O2 sehingga pada saat memasukkan bara api lidi
menyebabkan bara tersebut menyala

Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2

Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan basa.  Kemudian ditambah
H2O2 ternyata terbentuk gelembung  udara yang sedang, saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api
redup. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu
basa.

Ekstrak ditambah HCl dan H2O2

Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan asam. Kemudian ditambah
H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi
nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.

Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2

Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul gelembung udara yang sangat sedikit dan
saat bara api dimasukkan  ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam
enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan
O2.

BAB V
PENUTUP

5.1.Simpulan

  Dari percobaan yang telah kami lakukan,


dapat diambil kesimpulan bahwa enzim katalase berperan dalam menguraikan racun dari H2O2
menjadi H2Odan O2.

  AktivitasEnzimdipengaruhiolehfaktor-faktorberikut.

        Suhu, dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.


Karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu optimum.

        Derajat Keasaman pH, dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.


Sedangkan pada keadaan pH < 7 (asam) dan pH > 7 (basa) tidak dapat menguraikan secara optimal.

        Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul substrat yang


dapatdipecahkan.

  Enzim katalase juga terdapat didalam organel selain hati yaitu jantung

  Semua organ dalam tubuh mengandung enzim katalase yang konsentrasi terbesarnya terdapat di


hati dan dengan adanya enzim katalase yang terdapat dalam sel akan menguraikan peroksida air
ini sehingga tidak merugikan sel.

5.2.    Saran

Sebaiknya bahan-bahan yang akan digunakan disediakan terlebih dahulu sebelum praktikum, agar
praktikum dapat berjalan dengan lancar. Selain itu juga harus lebih teliti dalam mengamati gelembung
dan nyala api yang muncul.

Anda mungkin juga menyukai