Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

ENZIM KATALASE

Disusun oleh :

Bella Wulandari H

Dinda Danika

Evita Dwi Naficlariba

Salsabila Putri Prameswari

XII IPA 1

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi


SMAN 2 Cimahi
Tahun Pelajaran 2018/2019
I. JUDUL

Percobaan Enzim Katalase

II. TUJUAN

Menyeidiki peranan enzim katalase dan faktor yang mempengaruhi kerjanya.

III. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang mempengaruhi kerja enzim katalase?


2. Adakah pengaruh derajat keasamaan (pH) pada kerja enzim katalase?
3. Bagaimana pengaruh derajat keasaman terhadap kerja enzim katalase?

IV. LANDASAN TEORI

Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel
makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang
bersifat racun yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian
pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi
substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara
spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap
perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh suhu
terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi
seperti protein kebanyakan.Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang
melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Senyawa
H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk radikal
karena membentuk OH- .Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung
4 gugus hem. Metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai
pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak
ikut bereaksi.
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan
enzim berukuran lebih besar dari substratnya. akan tetapi, hanya daerah tertentu dari
molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut
dengan sisi aktif (active side). Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim)
tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagain bukan protein. Kerja enzim
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain inhibitor (penghambat), kofaktor,
substrat, suhu, air dan pH. Enzim dapat bekerja dalam suhu yang optimal, jika terlalu
tinggi atau terlalu rendak maka enzim tidak dapat bekerja dengan baik bahkan rusak.

V. HIPOTESIS

- Hipotesis nol: Tidak ada pengaruh derajat keasaman (pH) terhadap kerja enzim
katalase
- Hipotesis alternatif: Adanya pengaruh derajat keasaman (pH) terhadap kerja enzim
katalase

VI. ALAT DAN BAHAN

Alat : Bahan:
- Rak tabung reaksi - Ekstrak Hati
- Tabung Reaksi - Larutan HCl
- Pipet - Larutan H2O2
- Gelas Ukur - Larutan KOH
- Spirtus - Air
- Penjepit Tabung Reaksi
- Tusuk Sate

VII. LANGKAH KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


2. Menyiapkan empat tabung reaksi dengan keterangan:
A = ekstrak hati.
B = ekstrak hati + Larutan HCl.
C = ekstrak hati + Larutan KOH.
D = ekstrak hati dipanaskan.
3. Menyiapkan empat tabung reaksi dan mengisinya dengan masing masing larutan
H2O2 dan diberi nomor 1,2,3, dan 4.
4. Mereaksikan tabung A ke tabung 1 dengan cara menuangkan tabung A ke tabung
1.
5. Tutup tabung dengan ibu jari sambil menyiapkan bara api dari tusuk sate yang
dipanaskan melalui spirtus.
6. Masukkan bara api lalu tutup dengan ibu jari kembali
7. Amati keadaan bara api.
8. Lakukan hal yang sama kepada tiga tabung lainnya.

VIII. HASIL PERCOBAAN

No Perlakuan Gelembung Gas Bara Api


1. Ekstrak Hati + H2O2 ++++ +++
2. Ekstrak Hati + HCl + H2O2 + -
3. Ekstrak Hati + KOH + H2O2 +++ -
4. Ekstrak Hati + H2O2 - -

Ket :
- bila tidak ada
+ bila sedikit
++ bila sedang
+++ bila banyak
++++ bila banyak sekali

IX. HASIL ANALISA

1. Dari kegiatan yang kamu lakukan, tentukan:


a. Variabel manipulasi: HCl, KOH, Suhu
b. Variabel kontrol: H2O2 dan ekstrak hati ayam
c. Variabel respon: gelembung dan percikan api
2. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak?
Mengapa demikian?
 Pada tabung 1 yaitu ekstrak hati yang dicampur dengan larutan H2O2 terjadi
pembentukan gelembung gas paling banyak karena hati masih dalam kondisi
asli (tidak dicampur apapun)
3. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut? Jelaskan berdasarkan hasi
percobaan!
 Gas yang terbentuk adalah gas hidrogen. Dapat terbentuk karena ion positif
mengalami reduksi dan ion negatif mengaami oksidasi
4. Apakah peranan enzim katalase?
 Berperan dalam penguraian senyawa H2O2 (Hidrogen Peroksida)
5. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan berdasarkan
hasil percobaan!
a) pH: enzim tidak akan berfungsi dalam keadaan asam dan basa kuat
b) Suhu: enzim akan rusak dalam suhu tinggi atau rendah
c) Konsentrasi: enzim yang mempengaruhi kecepatan reaksi
d) Konsentrasi substrat
6. Di dalam sel yang hidup dihasikan peroksida (H2O2) dari peristiwa apakah
dihasilkannya zat tersebut dan apakah yang akan terjadi bila di dalam sel tidak
ada enzim?
 Maka H2O2 tidak dapat diurai menjadi H2 atau O2 karena tidak ada enzim
katalase
7. Berikan contoh enzim lain yang terlibat dalam proses metabolisme berikut
peranannya!
a) Enzim oksidase: mempercepat penggabungan O2 atas zat/senyawa
b) Enzim hidrase: meningkatkan/mengurangi air tanpa harus mengalami
penguraian
8. Jelaskan kompnen yang mnyusun enzim!
a) Apoenzim: senyawa protein yang mengandung boinding site (sisi aktif dan
alosterik)
b) Kofaktor: senyawa non-protein (koenzim dan gugus progtestik).
9. Bagaimana sifat enzim?
 Sebagai katalisator, bekerja secara spesifik dan selektif, bersifat bolak balik,
seperti protein, bersifat termolabil, diperlukan dalam jumlah yang sedikit,
dapat menurunkan energi aktivasi, merupakan kobid
10. Bagaimanakanh cara kerja enzim?
1. Teori gembok kunci
 Enzim (gembok) dan substrat (kunci)
 Enzim hanya bekerja untuk jenis substrat saja dengan perikatan pada sisi aktif
2. Teori kecocokan induksi
 Kofaktor/aktivator enzim yang berikatan dengan sisi alosterik
 Kofaktor mengubah bentuk sisi aktif agar dapat mengikat substrat tertentu
 Substrat kemudian diubah menjadi produk dan lepas dari enzim
 Enzim dapat digunakan kembali untuk substrat lain/selanjutnya

X. KESIMPULAN

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase yaitu suhu dan konsentrasi
keasaman (pH). Enzim katalase tidak dapat bekerja optimal ketika suhu yang sangat
tinggi atau panas. Enzim katalase juga tidak dapat bekerja jika diperlakukan pada
asam dan basa yang sangat kuat. Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan
penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

DAFTAR PUSTAKA
https://uphicktaufikhidayat21.blogspot.com/2016/11/laporan-praktikum-enzim-
katalase-sma.html
https://www.slideshare.net/DhiarrafiiBintangMat/laporan-resmi-praktikum-biologi-
kerja-enzim-katalase-pada-organisme
https://mypelhappystudy.blogspot.com/2016/04/laporan-praktikum-uji-enzim-
katalase.html
Buku Biologi Kelas XII penerbit Erlangga

LAMPIRAN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

FOTOSINTESIS

Disusun oleh :

Bella Wulandari H (06)

Dinda Danika (10)

Evita Dwi Naficlariba (11)

Salsabila Putri Prameswari (32)

XII IPA 1

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi


SMAN 2 Cimahi
Tahun Pelajaran 2018/2019
I. JUDUL

Percobaan Ingenhousz

II. TUJUAN

a.Menyelidiki faktor yang mempengaruhi fotosintesis.


b.Mengamati zat yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis.
c. Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan keasaman (pH)
terhadap kecepatan proses fotosintesis.

III. LANDASAN TEORI

Percobaan Ingenhousz adalah salah satu percobaan yang digunakan membuktikan


bahwa proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan oksigen. Tokoh yang
mengenalkan percobaan Ingenhousz adalah Jan Ingenhousz. Oleh sebab itulah
percobaan fotosintesis untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis disebut
percobaan Ingenhousz.
Secara sederhana, proses fotosintesis dapat diartikan sebaga proses yang
dilakukan tumbuhan untuk mengolah gas karbondioksida (CO2) dan air (H2O)
dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil, diolah menjadi oksigen (O2) dan
karbohidrat (C6H12O6)
Selain menghasilkan oksigen, proses fotosintesis juga menghasilkan amilum.
Namun, pada percobaan Ingenhousz, fokusnya hanya sebatas membuktikan
bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen.
Dalam percobaan Ingenhousz, tumbuhan yang digunajan adalah tumbuhan air
Hydrilla verticillata. Mekanismenya cukup mudah, tumbuhan Hydrilla verticillata
dimasukan ke dalam bejana berisi air yang telah ditutup dengan sebuah corong.
Hasil yang diamati adalah gelembung yang dihasilkan pada ujung tabung. Adanya
gelembung udara pada ujung tabung menunjukkan adanya oksigen.
Kesimpulannya, oksigen hasil dari proses fotosintesis melalui percobaan
Ingenhousz dapat dilihat dengan adanya gelembung udara yang berada pada
tabung kaca.
Banyaknya oksigen yang dihasilkan dalam sebuah proses fotosintesis ternyata
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah tinggi
rendahnya intensitas cahaya, tinggi rendahnya suhu, dan banyak sedikitnya
karbon dioksida.
IV. RUMUSAN MASALAH

1.Adakah pengaruh suhu dalam fotosintesis percobaan Ingenhousz?


2.Bagaimana suhu dapat mempengaruhi fotosintesis dalam percobaan
Ingenhousz?

V. HIPOTESIS
Hipotesis nol : Tidak ada pengaruh suhu dalam fotosintesis pada percobaan
Ingenhousz.
Hipotesis alternatif : Adanya pengaruh suhu dalam fotosintesis pada percobaan
Ingenhousz.

VI. ALAT DAN BAHAN

Alat :
1.Gelas kimia
2.Corong kaca
3.Tabung reaksi
4.Termometer
5.Kawat

Bahan :
1.Tanaman Hydrilla sp.
2.Es batu
3.Air hangat
4.Larutan NaHCO3

VII. LANGKAH KERJA

1.Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Memasukkan 3 potongan tanaman hydrilla ke dalam corong. Diusahakan agar
tanaman hydrilla tidak keluar dari corong dan tidak menyumbat corong.
3. Memasukkan empat kawat penyangga ke dalam gelas kimia untuk menjaga
keseimbangan dari corong yang telah diisi dengan hydrilla hingga corong berdiri
tegak tanpa dipegang.
4.   Memasukkan gelas kimia ke dalam baskom yang berisi air, diikuti dengan
memasukkan corong yang di dalamnya berisi tanaman hydrilla ke dalam gelas
kimia tersebut.
5.Menutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi, diusahakan tidak
terbentuk ruang udara.
6. Mengulangi langkah 2 sampai 5 untuk 4 corong berikutnya. Perangkat A
diletakan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung. Perangkat B
diletakan ditempat teduh. Perangkat C diberi air panas hingga suhu air mencapai
40 derajat celcius dan diletakan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
Perangkat D diberi es batu hingga suhu menjadi 10 derajat celcius dan dietakan di
tempat yang terkena sinar matahari langsung. Perangkat E diberi 5 gram NaHCO3
dan diletakan ditempat yang terkena cahaya langsung.
7. perhatikan gelembung-gelembung gas yang bergerak keatas di dalam tabung
reaksi sehingga membentuk rongga udara.
8. pengamatan dilakukan selama 5 menit. Bandingkan jumlah gelembung gas dan
ukur suhunya.
9. catat datanya kedalam tabel pengamatan.

VIII. HASIL PERCOBAAN

No Perlakuan Waktu Suhu Gelembung


. (derajat udara
Celcius)
1. Tempat teduh 5 menit 27 1
2. Cahaya langsung 5 menit 28-29 27-120
3. Cahaya langsung + air hangat 5 menit 40 72-93
4. Cahaya langsung + es batu 5 menit 10 0
5. Cahaya langsung + 5 gram 5 menit 28 Tak hingga
NaHCO3

IX. ANALISA DATA


1.Dari kegiatan yang kamu lakukan, tentukan :
a.Variabel Manipulasi : Intensitas cahaya, suhu, es batu, larutan NaHCO3.
b.Variabel Kontrol : Air dan tanaman Hydrilla.
c.Variabel Respon : Gelembung oksigen.
2.Pada perlakuan manakah nomor 1 dengan 2 yang lebih banyak gelembung
udara? Mengapa demikian?
 Pada percobaan 2, karena ditempat yang terkena sinar matahi langsung
fotosintesis akan lebih cepat terjadi dan menghasilkan lebih banyak gas
oksigen.
3.Jika dibandingkan antara perlakuan 2,3, dan 4 adakah pengaruh suhu terhadap
laju fotosintesis? Jelaskan!

 Suhu berpengaruh terhadap laju fotosintesis, terbukti bahwa semakin


tinggi suhu maka akan dihasilkan gelembung yang semakin banyak.
Sedangkan pada suhu yang semakin rendah maka gelembung yang
dihasilkan pun akan lebih sedikit.

4.Apakah tujuan penambahan NaHCO3 pada perlakuan no 5? Jelaskan


berdasarkan hasil percobaan setelah dibandingkan dengan perlakuan no 2!

 Mempercepat laju fotosintesis, terbukti dengan menambahkan NaHCO3


hasil gelembung gas oksigen semakin banyak (laju fotosintesis cepat).

5. gelembung gas apakah yang dihasilkan dari percobaan tersebut? Bagaimanakah


cara membuktikannya?

 Gelembung tersebut adalah gas oksigen yang dihasilkan dari proses


fotosintesis.

6. faktor apakah yang mempengaruhi kecepatan fotosintesis?

 Faktor yang mempengaruhi yaitu suhu,cahaya matahari,dan larutan


NaHCO3.

X. KESIMPULAN
Faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis yaitu suhu, intensitas cahaya, dan
katalisator. Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat
proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses
fotosintesis menjadi lambat. Faktor suhu pun mempengaruhi proses fotosintesis.
Jika suhunya rendah maka proses fotosintesis akan lebih lambat daripada kondisi
suhu yang tinggi. Selain itu, ataisator juga akan mempercepat proses fotosintesis.

DAFTAR PUSTAKA
http://gulalibeku.blogspot.com/2016/10/percobaan-ingenhousz-laporan-hasil.html
https://fandipurwo.wordpress.com/2015/06/18/laporan-hasil-praktikum-biologi-
fotosintesis-ingenhousz/
http://sentralbelajar.blogspot.com/2016/03/laporan-praktikum-fotosintesis.html
Buku Biologi kelas XII Erlangga

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai