Anda di halaman 1dari 3

Membedakan Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit dan Elektrolit

Nama Anggota:

1. Qurrati Uyuni (12)


2. Siti Nur Ulfa Romadhani (23)
3. Suci Marsela (25)
4. Zenithza Medina Zali (36)

Kelas : XII MIPA 2


Membedakan Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit dan Elektrolit
1. Tujuan:
Untuk mengetahui perbedaan sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit.

2. Data Hasil Percobaan:


No. Larutan Titik Didih (⁰C)
1. Air Murni 100
2. Urea 0,1 M 100,052
3. Urea 0,5 M 100,26
4. NaCl 0,1 M 100,104
5. NaCl 0,5 M 100,56

3. Rumusan Masalah:
1. Apa yang membedakan sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit?

4. Informasi menegenai sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit


Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat
larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah
partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama, hal ini
dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non
elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat Koligatif larutan
dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
Sifat Koligatif larutan ditentukan oleh jumlah partikel (ion, molekul) dalam
larutan. Oleh karena itu untuk konsentrasi yang sama sifat koligatif larutan elektrolit
akan berbeda dengan sifat koligatif larutan non elektrolit. Hal ini dikarenakan jumlah
partikel dalam larutan elektrolit akan lebih banyak karena adanya proses ionisasi zat
terlarut.
Zat elektrolit jika dilarutkan akan terionisasi menjadi ion yang merupakan
partikel-partikel didalam larutan ini. Hal ini menyebabkan jumlah partikel pada satu mol
larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan non elektrolit.
Dikarenakan larutan elektrolit mengalami ionisasi maka perhitungan sifat
koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan factor van’t hoff i = 1 + (n-1) a
dimana:
i= faktor van’t hoff
n: jumlah kation dan anion
a= derajat ionisasi

5. Analisis Data
1. NaCl merupakan larutan elektrolit, sedangkan urea merupakan larutan non elektrolit.
NaCl mengalami ionisasi dengan i=2. Maka titik didih NaCl dua kali lebih besar
sehingga titik didik NaCl lebih besar daripada urea. Maka dari itu keduanya memiliki
titik beku yang berbeda.
2. Suatu zat elektrolit yang dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion-ion
penyusunnya. Sehingga jumlah partikel zat pada larutan elektrolit akan lebih banyak
dibandingkan dengan larutan non elektrolit yang konsentrasinya sama. Banyaknya
partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor
van’t hoff: i=1+(n-1)a
Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan factor van’t hoff.
3. Hubungan antara konsentrasi larutan dengan kenaikan titik didih yaitu sebanding.
Jadi, semakin besar konsentrasi larutannya maka, kenaikan titik didih semakin besar
pula. Sedangkan jika semakin kecil konsentrasinya maka kenaikan titik didih juga
semakin kecil.

6. Kesimpulan
Perbedaan sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit antara lain:
a) Larutan non elektrolit, harga derajat ionisasi (α) = 0 atau tidak terdisosiasi.
b) Larutan elektrolit, harga derajat ionisasi (α) untuk elektrolit kuat = 1 atau terdisosiasi
sempurna, sedangkan harga derajat ionisasi (α) untuk elektrolit lemah = 0 < α < 1
atau terdisosiasi sebagian.

Anda mungkin juga menyukai