Nama Kelompok:
Adi Raharja G (01)
Akhmad Permadi W (02)
Amanda Zuan A (05)
Fadilla Rahmania (13)
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan merupakan satu-satunya makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri
dengan bantuan sinar matahari. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya matahari sangat
menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Cahaya merupakan faktor penting terhadap
berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat
berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman.
Tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh cahaya, namun dipengaruhi oleh warna cahaya juga.
Cahaya yang berasal dari matahari tampak putih atau kuning, tapi sebenarnya merupakan spektrum
penuh warna. Jika kita mengambil prisma dan meletakkannya ke cahaya, akan membagi cahaya
menjadi tujuh warna yang berbeda yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
Pertumbuhan tanaman sebenarnya dapat dimanipulasi oleh paparan jangka panjang untuk warna
terisolasi dalam spectrum.
Spektrum warna terbentuk karena cahaya yang berlainan warna terbias pada sudut yang
berlainan. Cahaya ungu terbias dengan sudut paling besar, sedangkan cahaya merah terbias dengan
sudut yang paling kecil. Warna-warna spektrum dapat digabungkan sehingga menghasilkan cahaya
putih dengan menggunakan dua prisma (Utami, 2008).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
adalah :
Bagaimana pengaruh spektrum cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
2
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan tentang pengaruh spektrum warna cahaya
terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau, serta mengetahui spektrum warna cahaya
yang efektif terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2. Bagi pembaca untuk menambah pengetahuan mengenai spektrum warna cahaya terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau
1.5 Pembatasan Masalah
Dalam rangka untuk mencapai tujuan penulisan dari karya ilmiah ini maka penulis perlu
membatasi masalah yang akan dibahas agar makalah ini dapat tersusun secara sistematis. Adapun
masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah hanya pengaruh spektrum warna cahaya
terhadap pertumbuhan kacang hijau.
1.6 Rumusan Hipotesis
1. dipredeksi perbedaan spektrum cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau
2. diprediksi perbedaan spektrum cahaya tidak mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau
3. diprediksi Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau yang paling baik di pengaruhi oleh
spektrum cahaya warna kuning
3
BAB II
LANDASAN TEORITIS
4
2.3 Proses Fotosintesis
Cahaya merupakan variabel yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Tumbuhan hijau memanfaatkan cahaya sebagai bahan bakar untuk melakukan
fotosintesis. Proses fotosintesis memerlukan cahaya untuk menghasilkan energi dan oksigen untuk
digunakan oleh tumbuhan itu sendiri dan makhluk hidup lain, apabila kekurangan cahaya maka
pertumbuhan tumbuhan akan terganggu. Menurut Fried dan Hademenos (2006), “Fotosintesis
adalah proses pembentukan molekul-molekul makanan yang kompleks dan berenergi tinggi dari
komponen-komponen yang lebih sederhana oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya
dengan keberadaan energi cahaya”.
Selanjutnya Abdurrahman (2008:35) mengatakan bahwa, “Tanpa cahaya tumbuhan akan
tumbuh tetapi tidak seoptimal tumbuhan yang terkena cahaya, tumbuhan yang tidak terkena cahaya
akan tumbuh dengan batang tinggi, kurus, akan dan batangnya rapuh, serta warnanya pucat,
sedangkan tumbuhan yang terkena cahaya akan tumbuh dengan batang lebih pendek, akar dan
batangnya kokoh, serta daunnya tebal dan hijau”.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penyusunan laporan hasil pengamatan pengaruh spektrum cahaya terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau ini menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode
yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol
(Nazir,2003). Eksperimen ini dilakukan dengan percobaan menggunakan objek biji kacang hijau
dengan media tanah dan disinari lampu dengan warna yang berbeda disetiap wadah tanaman.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel bebas : bohlam lampu merah, lampu kuning , lampu hijau, lampu biru
Variabel kontrol : wadah tanaman, jumlah biji kacang hijau, biji kacang hijau, tempat, suhu
Variabel terikat : tinggi batang dan jumlah daun
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang akan dilakukan di ruang terbuka di SMAN 1 Puri.
3.4 Alat dan Bahan
Bola lampu merah, hijau, kuning dan biru
Kabel penghubung
Biji kacang hijau
Tanah
Wadah Tanaman ( gelas plastik )
Penggaris untuk mengukur tinggi tanaman
Kotak kardus
Air
3.5 Prosedur Penelitian
1. Membuat kotak dari kardus ( 4 buah )
2. Membuat rangkaian listrik yg disambungkan pada bohlam
3. Biji kacang hijau direndam selama ± 12 jam.
4. Biji kacang hijau diletakkan di wadah berisi tanah
5. Letakkan wadah tersebut ke dalam kotak yang telah di buat
6. Nyalakan lampu , usahakan tidak ada sumber cahaya lain selain cahaya dari bohlam
7. Siram biji kacang hijau setiap hari secukupnya
8. Catat perubahan yang terjadi
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
18
16
14
TINGGI BATANG (cm)
12
10 D (biru)
8 A (merah)
6 B (hijau)
4 C (kuning)
2
0
1 2 3 4 5 6 7
HARI KE-
7
Tabel Analisis Perkembangan Pada Kualitas Tanaman Kacang Hijau
HARI KETERANGAN
KE-
A (merah) B (hijau) C (kuning) D (biru)
6 Daun hijau batang tebal Daun kuning , Daun hijau, Daun berwarna
dan kokoh batang tipis dan batang sedikit kuning
lemas tebal dan kokoh kehijauan ,
batang tipis dan
sedikit kokoh
7 Daun hijau batang tebal Daun kuning , Daun hijau, Daun berwarna
dan kokoh batang tipis dan batang sedikit kuning
sedikit kokoh tebal dan kokoh kehijauan ,
batang tipis dan
rapuh
8
4.2 Pembahasan
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Kedua faktor itu sangat menentukan apakah tanaman akan tumbuh dan
berkembang dengan baik atau tidak. Pada tumbuhan autotrof (tumbuhan yang dapat membuat
makanan sendiri), cahaya merupakan faktor yang paling penting karena cahaya merupakan bahan
bakar dalam proses fotosintesis. Dengan adanya cahaya tumbuhan tersebut dapat mengubah CO2
dan H2O menjadi C6H12O6 (karbohidrat) dan O2.
Pada proses fotosintesis terdapat dua reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang
yang memerlukan cahaya sedangkan reaksi gelap sebaliknya. Cahaya matahari ialah cahaya putih
yang terdiri dari beberapa 9pectrum warna, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Pada penelitian yang telah dilakukan, tumbuhan disinari oleh 9pectrum warna cahaya yang berbeda,
yaitu 9pectrum warna hijau, biru, kuning, dan merah.
Tumbuhan yang disinari 9pectrum warna biru memiliki batang yang sangat tinggi, sedikit
kokoh (mudah rapuh), dan pucat, serta daunnya berwarna kuning. Hal ini dapat dikatakan bahwa
tumbuhan yang disinari oleh 9pectrum warna biru mengalami etiolasi (gangguan pertumbuhan).
Tumbuhan yang disinari oleh spektrum cahaya hijau memiliki batang yang lumayan tinggi,
namun lebih kokoh jika dibandingkan dengan tumbuhan yang disinari oleh spektrum warna biru,
selain itu tumbuhan ini juga memiliki daun yang berwarna kuning kehijauan.
Tumbuhan yang disinari oleh spektrum cahaya warna kuning memiliki batang yang tidak
terlalu tinggi, lumayan kokoh, dan memiliki daun yang berwarna hijau kekuningan.
Tumbuhan yang disinari oleh spektrum cahaya warna merah memiliki batang yang tegak, tebal
dan kokoh serta memliki daun yang berwana sangat hijau. Namun diantara keempat spektrum
warna, warna merah lah yang menghasilkan batang yang sangat pendek dibanding yang warna
spektrum lainnya.
Berdasarkan perlakuan yang telah dilakukan di atas, pemberian spektrum cahaya warna merah
merupakan perlakuan yang paling efektif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau. Pada tanaman yang diberi cahaya warna merah, tanaman tersebut memiliki batang
yang paling kokoh jika dibandingkan dengan tanaman yang diberi warna lainnya, batangnya tegak,
tidak pucat, dan daunnya sangat hijau tetapi paling pendek. Sedangkan yang paling tidak efektif
adalah warna biru, pemberian cahaya warna biru mengakibatkan tumbuhan mengalami etiolasi
(gangguan pertumbuhan), tumbuhan akan terus bertambah tinggi, batangnya kurus, pucat, dan
daunnya berwarna kuning pucat. Tumbuhan memerlukan cahaya sebagai energi untuk tumbuh,
9
dikarenakan kekurangan cahaya tumbuhan yang mengalami etiolasi akan terus tumbuh tinggi untuk
mencari cahaya.
Foton pada cahaya merah ialah foton yang memiliki energi paling rendah jika dibandingkan
dengan foton pada spektrum warna lainnya, namun pada proses fotosintesis reaksi yang terjadi
bukan dipengaruhi oleh seberapa besar energi total yang dimiliki oleh spektrum warna cahaya
tersebut, melainkan berapa banyak jumlah foton yang diserap oleh pigmen (zat warna tumbuhan).
Semakin banyak foton yang diserap oleh pigmen, maka semakin efektif proses fotosintesis tersebut,
hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Frank B Salisbury dan Cleon W Ross (1995:73), “Fotosintesis
dan reaksi fotokimia lainnya tidak bergantung pada energi total cahaya, tapi pada jumlah foton atau
kuanta yang diserap. Foton berenergi tinggi pada spektrum biru mempunyai energi hampir 2 kali
lipat dibandingkan dengan foton pada spektrum merah, tapi kedua foton itu mempunyai efek yang
persis sama dalam fotosintesis”.
Menurut Campbell (2002), “Dengan menggunakan spektrofotometer ditemukan bahwa warna
yang diserap paling baik oleh klorofil a (pigmen hijau) ialah merah dan biru, sedangkan hijau akan
diteruskan”. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa hanya warna merah yang diserap dengan
baik oleh klorofil a pada tanaman kacang hijau sedangkan warna biru tidak, hal ini terlihat pada
tanaman yang disinari spektrum cahaya warna merah memiliki batang yang kokoh, tegak, tidak
pucat dan daunnya berwarna sangat hijau tetapi terpendek diantara spektrumyang lain.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan untuk tanaman krisan, bahwa pemberian
spektrum warna yang sesuai akan diserap oleh tanaman dan digunakan untuk proses pertumbuhan
secara lebih efisien, spektrum warna merah dapat memperbesar diameter bunga tanaman krisan
(dalam jurnal Ermawati, 2012).
Penelitian serupa yang telah dilakukan pada tanaman Gracilaria verrucosa (rumput laut)
menunjukkan bahwa spektrum cahaya merah dan cahaya putih merupakah spektrum cahaya yang
memiliki pertumbuhan yang paling baik (dalam skripsi Mustofa, 2013).
1
0
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan di atas dan dari hasil penelitian yang telah
penulis lakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Ada pengaruh pemberian spektrum warna merah, kuning, hijau, biru, dan ungu terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2. Terdapat perbedaan tinggi batang, diameter batang, dan warna daun terhadap pemberian
spektrum warna pada masing-masing perlakuan.
3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, spektrum warna merah adalah yang paling
efektif terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
4. Pertumbuhan tanaman yang paling baik apabila disinari oleh spektrum berwarna biru
5. Pertumbuhan tanaman yang paling buruk apabila disinari oleh spektrum berwarna merah
6. Perkembangan tanaman yang paling baik apabila disinari oleh spektrum berwarna merah
7. Perkembangan tanaman yang paling buruk apabila disinari oleh spektrum berwarna biru
5.2 Saran
Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan
lebih detail dalam mengerjakan laporan.
1
1
LAMPIRAN
-Langkah Kerja-
1
2
(Hari ke-3) (Hari ke-4)
1
3
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/27001163/PENGARUH_SPEKTRUM_WARNA_CAHAYA_TERHADAP_PR
OSES_PERTUMBUHAN_TANAMAN_KACANG_HIJAU_KOLOQIUM
https://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
1
4