Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Uji Sifat Larutan

Disusun Oleh :

Nama : Niro Frederik Berghuis

Kelas : XI MIPA

Kelompok :4

Tanggal Pratikum : Sabtu, 04 Februari 2023

Guru Mata Pelajaran : Mei Dilla Sari S.Pd

SMA XAVERIUS 2 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


I. Judul Praktikum
Uji sifat larutan.
II. Tujuan Percobaan
Untuk memperkirakan pH berbagai macam larutan dengan menggunakan
indikator.
III. Landasan Teori
Setelah dilakukan pengukuran dengan cermat, ternyata air murni
mengandung ion dalam jumlah kecil sekali. Hal tersebut disebabkan oleh
terjadinya reaksi asam basa karena molekul air ( autoionisasi ) dan membentuk
kesetimbangan.
H2O + H2O H3O+ + OH-
Dengan kata lain, air adalah elektrolit sangat lemah, dan bila H3O+,
disederhanakan menjadi H+, maka kesetimbangan itu ditulis sebagai :
H2O H+ + OH
dengan
Kc = ¿ ¿
Derajat ionisasi (α) air sangat kecil, maka jumlah air yang terion dapat
diabaikan sehingga konsentrasi air yang tidak terion dapat dianggap konstan.
Kc [H2O] = Kw [H+] [OH-]
Kw adalah konstanta ionisasi air. Pada suhu kamar (25°C), nilai Kw =
10-14 sehingga dalam air murni terdapat :
[H+] = [OH-] = √ KW = √ 10−14 = 10-7
Nilai Kw = 10-4 tidak hanya untuk air murni tetapi juga larutan asam atau basa,
karena ada kesetimbangan ion.
H2O ⇌H+ + OH-
Jika larutan mengandung asam murni berarti menambah jumlah H + dan akan
menggeser kesetimbangan ke kiri sampai tercapai kesetimbangan baru. Pada
kesetimbangan baru, konsentrasi H+ lebih besar daripada OH-, tetapi
perkaliannya tetap. Hal yang sama akan terjadi bila air ditambah basa,
sehingga dicapai kesetimbangan baru dengan nilai dan perkaliannya tetap 10 -
14
. Hal yang sama akan terjadi bila air ditambah basa, sehingga dicapai
kesetimbangan baru dengan nilai [OH]- > [H+] dan perkaliannya tetap 10-14.
Berdasarkan konsentrasi ion tersebut, larutan dapat dibagi 3, yaitu :
1. Larutan asam = [H+] > [OH-]
2. Larutan netral = [H+] = [OH-] = 10-7
3. Larutan basa = [H+] < [OH-]

Hubungan konsentrasi kedua ion tersebut dalam larutan dapat ditunjukkan


seperti pada gambar berikut. Nilai [H+], [OH-] dan Kw sangat kecil dan ditulis
dalam paragraf negatif. Agar lebih mudah, pangkat negatif itu dihilangkan
dengan menggunakan simbol “p” yang berarti -log. Dengan demikian [H+],
[OH-] dan Kw dapat dinyatakan dengan pH, pOH, dan pKw.
pH = -log [H+]
pOH = - log [OH-]
pKw = -log Kw

Hubungan nilai [H+] dan [OH-] dalam larutan, sehingga perkaliannya


(Kw) = 10-14
Pada suhu kamar (25°C) air mempunyai pH + pOH = pKw = 14
Kriteria untuk menentukan larutan bersifat asam, basa, atau netral adalah
sebagai berikut :

Larutan [H+] [OH-] pH pOH

Larutan asam > 10-7 < 10-7 <7 >7

Larutan netral 10-7 10-7 7 7

Larutan basa < 10-7 > 10-7 >7 <7

Beberapa indikator asam-basa :

Indikator Perubahan warna Trayek pH

Metil Jingga ( MO ) Merah ke kuning 3,1 - 4,4

Metil Merah ( MM ) Merah ke kuning 4,4 - 6,2

Lakmus Merah ke biru 4,5 - 8,3

Fenolftalein ( PP ) Tidak berwarna ke merah 8,3 - 10


ungu

IV. Alat dan Bahan


a. Alat :
1. Plat tetes
2. Gelas kimia 50 ml
3. Pipet tetes
b. Bahan :
1. Alkohol ( C2H5OH )
2. Larutan HCL 1 M
3. Larutan NaOH 1 M
4. Larutan NaCl 1 M
5. Larutan Na2CO3 1 M
6. Larutan CH3COONa
7. Air kapur Ca(OH)2
8. Asam cuka (CH3COOH) 1 M
9. Larutan soda kue (NaHCO3)
10. Serbuk gula (C12H22O11)
11. Indikator lakmus merah dan biru
12. Indikator metil jingga
13. Indikator metil merah
14. Indikator Phenolphthalaein (PP)

V. Prosedur kerja
Percobaan 1 : Menggunakan indikator lakmus merah dan biru.
a. Masukkan larutan alkohol dan semua sampel yang lain ke dalam plat
tetes.
b. Celupkan kertas indikator lakmus merah ke dalam larutan. Amati
perubahan warna yang terjadi pada indikator dan catat hasil
pengamatan tersebut!
c. Cuci bersih plat tetes, kemudian masukkan lagi larutan alkohol dan
semua sampel yang lain ke dalam plat tetes.
d. Celupkan kertas indikator lakmus biru ke dalam larutan. Amati
perubahan warna yang terjadi pada indikator dan catat hasil
pengamatan tersebut!
e. Jika sudah selesai, cuci bersih plat tetes yang telah digunakan.

Percobaan 2 : Menggunakan indikator metil jingga.


a. Masukkan sekitar 3 tetes indikator metil jingga ke dalam plat tetes.
b. Tambahkan larutan alkohol dan semua sampel yang lain ke dalam
plat tetes. Amati perubahan warna yang terjadi pada indikator dan
catat hasil pengamatan tersebut!
c. Jika sudah selesai, cuci bersih plat tetes yang telah digunakan.

Percobaan 3 : Menggunakan indikator metil merah.


a. Masukkan sekitar 3 tetes indikator metil merah ke dalam plat tetes.
b. Tambahkan larutan alkohol dan semua sampel yang lain ke dalam
plat tetes. Amati perubahan warna yang terjadi pada indikator dan
catat hasil pengamatan tersebut!
c. Jika sudah selesai, cuci bersih plat tetes yang telah digunakan.

Percobaan 4 : Menggunakan indikator phenolphthalaein (PP).


a. Masukkan sekitar 3 tetes indikator phenolphthalaein (PP) ke dalam
plat tetes.
b. Tambahkan larutan alkohol dan semua sampel yang lain ke dalam
plat tetes. Amati perubahan warna yang terjadi pada indikator dan
catat hasil pengamatan tersebut!
c. Jika sudah selesai, cuci bersih plat tetes yang telah digunakan.

Catatan : Dengan indikator-indikator yang digunakan, perkirakanlah


nilai pH dari larutan sampel.

VI. Hasil Percobaan

No. Larutan Warna Sampel


Sampel Lakmus Lakmus Metil Metil PP
Merah Biru Jingga Merah
1. Alkohol Merah Ungu Merah Orange Tidak
( C2H5OH ) Berwarna
2. Larutan Merah Merah Merah Merah/ Tidak
HCL 1 M Pink Berwarna
3. Larutan Biru Biru Kuning Kuning ungu
NaOH 1 M

4. Larutan Merah Ungu Orange Merah Tidak


NaCl 1 M Berwarna

5. Larutan Biru Biru Orange Kuning Merah ungu


Na2CO3
1M
6. Larutan Merah Merah Orange Merah Tidak
CH3COONa Berwarna
7. Air kapur Merah Merah Kuning Kuning Tidak
Ca(OH)2 Berwarna
8. Asam cuka Merah Merah Merah Merah Tidak
(CH3COOH) Berwarna
1M
9. Larutan soda Biru Biru Orange Merah Merah ungu
kue
(NaHCO3)
10. Serbuk gula Merah Merah Orange Merah Merah ungu
(C12H22O11)

No Larutan pH larutan dari tiap indikator Perkira-


sampel an pH
larutan
Lak- Lak- Metil Metil PP
mus mus Jingga Merah
Merah Biru
1. Alkohol < 4,5 < 4,5 > 4,4 < 4,4 < 8,3 ≤ 4,4
( C2H5OH )
2. Larutan HCl < 4,5 < 4,5 < 3,1 < 4,4 < 8,3 ≤ 3,1
1M

3. Larutan > 8,3 > 8,3 > 4,4 > 6,2 > 10 ≥ 10
NaOH 1 M
4. Larutan < 4,5 < 4,5 < 3,1 pH < < 4,4 < 8,3 3,1 ≤ pH
NaCl 1 M 4,4 ≤ 4,4

5. Larutan > 8,3 > 8,3 < 3,1 pH < > 6,2 > 10 ≥ 10
Na2CO3 4,4
1M
6. Larutan < 4,5 < 4,5 < 3,1 pH < < 4,4 < 8,3 3,1 ≤ pH
CH3COONa 4,4 ≤ 4,4
7. Air kapur < 4,5 < 4,5 > 4,4 > 6,2 < 8,3 4,4 < pH
Ca(OH)2 < 8,3
8. Asam cuka < 4,5 < 4,5 < 3,1 < 4,4 < 8,3 ≤ 3,1
(CH3COOH)
1M
9. Larutan soda > 8,3 > 8,3 < 3,1 pH < < 4,4 > 10 3,1 ≤ pH
kue 4,4 ≤ 4,4
(NaHCO3)
10. Serbuk gula < 4,5 < 4,5 < 3,1 pH < < 4,4 > 10 3,1 ≤ pH
(C12H22O11) 4,4 ≤ 4,4
Menentukan perkiraan pH larutan menggunakan garis bilangan :

Tugas dan Pertanyaan

1. Berdasarkan hasil eksperimen kelompokkan larutan sampel dengan


mengisi tabel berikut :

No Kelompok Larutan Larutan sampel


1. Asam Alkohol ( C2H5OH )

Larutan HCl 1 M
Larutan NaCl 1 M
Larutan CH3COONa
Asam cuka (CH3COOH) 1 M
Larutan soda kue (NaHCO3)
Serbuk gula (C12H22O11)

2. Netral -

3. Basa Larutan NaOH 1 M


Larutan Na2CO3 1 M
Air kapur Ca(OH)2

2. Jelaskan cara menentukan indikator yang paling tepat untuk


menentukan pH larutan.
Jawab :
Nilai pH menunjukan seberapa besar tingkat keasaman atau kebasaan
suatu larutan. Larutan dinyatakan sebagai larutan basa jika pH >7,
dikatakan sebagai asam pada pH <7 dan dinyatakan sebagai netral jika
= 7. Untuk indikator yang tepat untuk menentukan pH larutan
sebaiknya diukur menggunakan pH meter. pH meter merupakan suatu
rangkaian alat elektronik yang dilengkapi dengan elektrode kaca. Jika
pH meter tidak ada maka bisa menggunakan kertas pH dimana warna
dari kertas pH hasil pencelupan terhadap larutan yang akan
diidentifikasi disesuaikan dengan trayek pHnya. Kemudian bisa juga
menggunakan kertas lakmus yang akan berubah menjadi biru ketika
sifat larutannya basa dan akan berwarna merah jika larutan bersifat
asam. Selain itu dapat menggunakan larutan indikator seperti
phenolphthalein, metil jingga, dan metil merah. Untuk pengukuran
yang lebih akurat sebaiknya gunakan pH meter karena pH meter akan
memberikan nilai yang spesifik dari hasil pengukuran yang dilakukan.

3. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan pH larutan?


Jawab :
pH larutan adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan,
menyatakan logaritma negatif konsentrasi ion H + dengan bilangan
pokok 10.

VII. Kesimpulan
Dari hasil praktik kelompok kami dapat disimpulkan :
 Larutan dinyatakan sebagai larutan basa jika pH > 7, dan dikatakan
sebagai asam pada pH < 7.
 Setiap jenis larutan dapat diperkirakan seberapa tinggi derajat keasaman
atau kebasaan larutan, dengan bantuan indikator-indikator seperti kertas
lakmus, metil jingga, metil merah, dan PP.
 Dalam indikator metil jingga, jika perubahan warna yang dihasilkan
adalah orange, maka < 3,1 pH < 4,4.
 Dalam indikator kertas lakmus, jika kertas lakmus merah dicelupkan ke
dalam suatu larutan dan mengalami perubahan warna menjadi merah,
maka ketika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan yang sama
akan mengalami perubahan warna menjadi merah. Dan sebaliknya, jika
kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam suatu larutan dan mengalami
perubahan warna menjadi biru, maka ketika kertas lakmus biru dicelupkan
ke dalam larutan yang sama akan mengalami perubahan warna menjadi
biru.

VIII. Gambar Alat


1. Gelas kimia 50 ml

2. Plat tetes

3. Pipet tetes

Gambar ketika melakukan percobaan :


Indikator lakmus merah Indikator lakmus biru

Indikator metil jingga Indikator metil merah

Indikator PP

IX. Daftar Pustaka


 Buku petunjuk eksperimen kimia kelas XI.
 Buku catatan kimia kelas XI.

Anda mungkin juga menyukai