DISUSUN OLEH :
I. TUJUAN
Tujuan dari percobaan enzim katalase ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh enzim katalase pada bahan makanan;
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
pada bahan makanan yang diuji.
V. HIPOTESIS
1. Bahwa ada kandungan enzim katalase pada bahan makanan yang diuji
2. Aktivitas enzim katalase dipengaruhi oleh faktor suhu, pH, dan konsentrasi
enzim.
VI. VARIABEL
a. Variabel Bebas : NaOH, HCL dan pemanasan
b. Variabel Terikat : Jumlah gelembung dan besarnya nyala api
c. Variabel Kontrol : 𝐻2 𝑂2
PERLAKUAN
A B C D
NAMA - +NaOH +HCL DIPANASKAN
NO BAHAN
+𝐻2 𝑂2 +𝐻2 𝑂2 +𝐻2 𝑂2 +𝐻2 𝑂2
MAKANAN
GELEM GELEM GELEM GELEM
NYALA NYALA NYALA NYALA
BUNG BUNG BUNG BUNG
1 JERUK + - ++ - ++ - - -
2 HATI AYAM +++ ++ +++ + +++ - ++ -
4 APEL - - - - ++ ++ + +
Keterangan :
++ = gelombang/nyala banyak
+ = gelombang/nyala sedikit
B. ANALISA DATA
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.
Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia
tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan 𝐻2 𝑂2
menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2𝑯𝟐 𝑶𝟐 → 2𝑯𝟐 𝑶 + 𝑶𝟐
Untuk membuktikannya, maka perlu dilakukan percobaan pada makanan
yang memiliki kandungan enzim katalase seperti Hati Ayam. Adapun hasil
dari percobaan enzim katalase pada Buah Jeruk dan Hati Ayam yang kami
lakukan adalah, sebagai berikut :
1. Buah Jeruk
a. Ekstrak ditambah 𝑯𝟐 𝑶𝟐 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terdapat sedikit gelembung-
gelembung udara. Sedangkan pada waktu dimasukkan bara lidi tidak
terdapat bara api. Hal ini dikarenakan didalam jeruk tidak terdapat
enzim katalase.
2. Hati Ayam
X. KESIMPULAN
Dari data yang telah kami peroleh dalam percobaan mengenai enzim kaatalase
tersebut. Dapat kami simpulkan bahwa enzim katalase berperan dalam penguraian
racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2, dimana kerjanya dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu Enzim katalase berpengaruh pada cepat lambatnya reaksi
yang terjadi. Pada suhu rendah, enzim akan non aktif sehingga dapat menghambat
reaksi, sedangkan pada suhu tinggi, enzim akan rusak sehingga tidak terjadi
reaksi. Pada PH tinggi maupun rendah reaksi dari enzim katalase berlangsung
lambat sehingga gelembung yang dihasilkan sedikit dan tidak ada nyala api. Pada
keadaan Netral, Reaksi yang terjadi berlangsung cepat sehingga gelembung yang
dihasilkan banyak dan nyala api juga banyak.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091019045321AA6L1wr.
XII. DOKUMENTASI
Paradigma keperawatan merupakan suatu pedoman yang menjadi acuan dan mendasari
pelaksanaan praktek keperawatan diberbagai tatanan kesehatan. Seperti halnya definisi
paradigma secara umum, maka paradigma keperawatan merupakan serangkaian konsep yang
bisa sama dan terdapat dalam berbagai disiplin keilmuan lain, tetapi tidak memiliki definisi umum
yang dapat berlaku secara universal. Maka, beberapa ahli memiliki pendapat masing-masing
dalam mendefinisikan paradigma keperawatan. Berikut beberapa pandapat para ahli mengenai
paradigma
Paradigma keperawatan merupakan suatu pedoman yang menjadi acuan dan mendasari
pelaksanaan praktek keperawatan diberbagai tatanan kesehatan.
1. a. Manusia
Keperawatan meyakini dan menekankan dalam setiap kegiatan pelayanan keperawatannya bahwa manusia
merupakan individu yang layak diperlakukan secara terhormat, dihargai keunikannya berdasarkan
individualitas, dalam berbagai situasi, kondisi, dan sistem yang dapat mengancam kehormatan dan sifat
kemanusiaannya. Perspektif keperawatan menjelaskan bahwa manusia merupakan pribadi-pribadi dan
bukan obyek
Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, mmenyikapi dan memilih tindakanterhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi
sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional.
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena
yang ada dalam keperawatan, (La Ode Jumadi, 1999 : 38)