Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PENGAMATAN BIOLOGI

Nama Kelompok:
Audrey Azaria Putri
Fyona Aprianti
Masaji Wijaya
Nanda Selya Putri
Rini Anisya
Tia Fitriani
Widella Aprianti

XI IPA 2
Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


(YME). Dimana Tuhan YME telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kelompok kami dapat melaksanakan sebuah praktikum dan
menyelesaikannya dengan baik.

Sehingga akhirnya tersusunlah sebuah laporan praktikum biologi


ini. Laporan ini telah kami susun dengan sistematis dan sebaik mugkin.

Demikian laporan praktikum Biologi yang telah kami buat.


Semoga laporan praktikum Biologi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Praktikum 1
Sistem respirasi pada serangga
(Belalang)
A. Latar Belakang

Respirasi adalah serangkaian reaksi biokimiawi yang memerlukan oksigen untuk


mengoksidasi atau membakar zat-zat makanan guna menghasilkan energi diperlukan oleh
makhluk hidup dengan hasil samping berupa karbondioksida. Dari respirasi akan dihasilkan
energi kimia ATP untuk melalukan aktivitas kehidupan seperti sintesis, gerak, pertumbuhan,
dan bereproduksi. Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun
tubuh.

Sel-sel tubuh terus menerus menggunakan oksigen untuk reaksi metabolisme yang
melepaskan energi dari molekul nutrien dan menghasilkan ATP. Pada waktu yang sama,
reaksi ini juga melepaskan karbondioksida. Karena jumlah karbondioksida yang melimpah
menghasilkan keasamaan yang bersifat racun bagi sel tubuh, maka CO2, yang berlimpah itu
harus dibuang dengan cepat.

B Tujuan Percohan
Tujuan percobaan ini adalah untuk :

1. Mempelajari proses pernapasan hewan

2. Mengetahui pengaruh berat seranggan yaitu jangkrik terhadap laju respirasi

3. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan saat
bernapas

Alat dan Bahan :

1. Respirometer sederhana

2. 2 Timbangan

3. 2 ekor jangkrik

4. Kristal NaOH/KOH

5. Eosin/ tinta

6. 6 Kapas/tisu

7. 7 Pipet/ sirink

8. Vaseline

D. Cara Kerja

1. Bungkuslah NaOH dengan tisu/kapas dan letakan dalam tabung respirometer.

2. Timbanglah berat 2 ekor jangkrik dan masukkan ke respirometer

3. Rangkai alat respirometer, kemudian pada ujung pipa kapiler teteskan eosin, tutup dengan
ibu jari.
4. Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala setiap 2 menit selama 10
menit.

5. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

E. Hasil pengamatan

Hewan Berat Skala kedudukan Eosin Rata-rata Laju Reaksi Aktivitas


(Jangkrik) Jangkrik Jangkrik
Per 2 menit (m)
(gr)
2 4 6 8 10

1 0,4 3,4 5,6 7,4 9 - 25,4 = 6,35 6,35 = 15,875 Bergerak


4 4

2 1,4 3,6 5,9 7,3 - - 16,8 = 5,6 5,6 = 4 Bergerak


3 1,4

F. Pembahasan

Pada percobaan menggunakan respirometer ini, apabila Saat jangkrik menghirup


oksigen maka teriadi penurunan tekanan gas dalam respirometer sehingga eosin
bergerak masuk ke arah respirometer.

G. Pertanyaan

1. Apakah fungsi dari penambaan NaOH/KOH?

Jawab : adalah untuk mempercepat pernapasan belalang dan mengikat CO2 agar
tidak mengganggu saat belalang respirasi

2. Apakah ada kaitan berat badan dengan kecepatan respirasinya?

Jawab : ada, semakin berat badan serangga maka semakin cepat pernapasannya.
Sebalikya, bila berat badan serangga kecil maka akan semakin lamban
pernapasannya.
Praktikum 2
Mengidentifikasikan kandungan
zat dalam makanan
A. Tujuan Percobaan

Dapat mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung zat amilum, protein,


glukosa, dan lemak. Sehingga dapat mengetahui kandungan gizi di dalamnya.

B. Dasar Teori Makanan

Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan biasanya berasal dari
hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat
makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan
sumber zat makanan tertentu. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu
pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan
hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Kekurangan salah satu atau lebih zat
makanan dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Keadaan
tubuh dimana kompossi zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi. Oleh karena itu,
diadakan praktikum untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein, lemak dan plukasa
dalam berbagai babhan makanan dengen mengaunatan indikator penguj zat makanan

1. Pengujian Zat Amilum dengan Lugol

Amilum adalah karbohidrat yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih,
tawar dan tidak berbau. Merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan
untuk menyimpan kelebihan glukosa, sedangkan apabila makanan tersebut tidak
mengandung glukosa ditetesi dengan benedict lalu dipanaskan, maka larutan akan
tetap berwarna hijau tosca.

2. Pengujian zat protein dengan biuret

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul. Biuret berwarna


biru. Jika makanan yang mengandung protein ditetesi dengan biuret, maka larutan
akan berubah warna menjadi ungu. Sedangkan, makanan yang tidak mengandung
protein bila ditetesi dengan biuret, maka larutan akan tetap berwarna biru muda.

3. Pengujian zat glukosa dengan benedict

Glukosa sangat penting dalam produksi protein. Glukosa diserap kedalam


peredaran darah melalui saluran pencernaan. Benedict reagen digunakan sebagai
ujian bagi kehadiran mengurangi gula.

Benedict berwarna hijau tosca jika makanan yang mengandung glukosa ditetesi
dengan benedict lalu dipanaskan, maka larutan akan berubah warna menjadi
merah bata.
D. Prosedur Percobaan

Adapun langkah-langkah dalam percobaan tersebut :

1. Siapkan bahan-bahan (pisang, tempe, kacang tanah, dan roti tawar yang sudah di
blender juga pulpy orange)

2. Masukkan masing-masing larutan bahan ke dalam beaker glass/gelas kimia,


kemudian campur dengan air secukupnya

3. Ambilah bahan-bahan tersebut ke dalam tabung reaksi, dengan menggunakan


pipet tetes, ambil secukupnya

4. Ambil masing-masing bahan larutan dan letakkan pada 3 tabung reaksi dengan
jenis bahan yang sama.

5. Perlakuan :

Setiap larutan bahan-bahan dibagi menjadi 3 tabung reaksi untuk ditetesi lugol,
biuret, dan benedict. Masing-masing sebanyak 5 tetes.

6. Kocok larutan bahan yang telah ditetesi lugol/biuret/benedict

7. Untuk larutan bahan yang ditetesi benedic, masukan tabung reaksi yang berisi
larutan dan benedict ke beaker glass/gelas kimia yang berisi air mendidih.

8. Amati perubahan warna pada masing-masing larutan bahan yang telah dicampur
lugol/biuret/benedict, kemudian catatlah hasilnya

9. Bersihkan dan rapikan alat yang telah dipakai.

E. Hasil Pengamatan

N Jenis Bahan Reaksi/Perubahan Warna


Makanan
O Lugol Biuret Benedict

Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir

1 Tempe Kuning - Kuning Ungu Kuning -


muda muda muda-

2 Pisang Coklat Biru tua Coklat Coklat Coklat Kemerahan


muda muda tua muda

3 Roti Putih Ungu Putih - Putih Merah bata

4 Pulpy orange Orange Kuning Orange - Orange Hijau


F. Pembahasan

1) Tempe

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap kedelai atau beberapa bahan
lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus,
Rh. oryzoe, Rh. stolanifer (kapang roti), atau Rh. orrhizus. Percobaan yang dilakukan
terhadap tempe yang dicampur dengan 3 jenis larutan kimia menghasilkan data sebagai
berikut

a) Tempe + Lugol (Amilum)

Tempe yang awalnya berwarna kuning muda ketika dicampur dengan 5 tetes lugol
tidak mengalami perubahan warna dan tetap berwarna kuning muda. Maka dapat
disimpulkan bahwa di dalam tempe tidak terdapat kandungan amilum, karena tempe
yang ditetesi lugol tidak mengalami perubahan warna

b) Tempe + Biuret (Protein)

Tempe yang awalnya berwarna kuning muda ketika dicampur dengan 5 tetes biuret
mengalami perubahan warna menjadi warna ungu. Maka dapat disimpulkan bahwa di
dalam tempe terdapat kandungan protein, karena tempe yang ditetesi biuret
mengalami perubahan warna menjadi ungu.

c) Tempe+ Benedict (Glukosa)

Tempe yang berwarna kuning muda ditetesi dengan 5 tetes benedict yang telah
dipanaskan tidak mengalami perubahan warna. Maka dapat disimpulkan bahwa di
dalam tempe tidak terdapat kandungan glukosa, karena tempe tidak mengalami
perubahan setelah ditetesi benedict dan dipanaskan.

2) Pisang

Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar
memanjang dari suku Musaceae.. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna
kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu,
atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi
karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.

a) Pisang + Lugol (Amilum)

Pisang yang awalnya berwarna coklat muda ketika dicampur dengan 5 tetes lugol
mengalami perubahan warna menjadi warna biru tua (kehitaman). Maka dapat
disimpulkan bahwa di dalam pisang terdapat kandungan amilum.

b) Pisang + Biuret (Protein)


Pisang yang awalnya berwarna coklat muda ketika dicampur dengan 5 tetes biuret
mengalami perubahan warna menjadi warna coklat tua. Maka dapat disimpulkan
bahwa di dalam pisang terdapat kandungan protein.

c) Pisang + Benedict (Glukosa)

Pisang yang awalnya berwarna coklat muda ketika dicampur dengan 5 tetes benedict
yang telah dipanaskan mengalami perubahan warna menjadi kemerahan. Maka dapat
disimpulkan bahwa di dalam pisang terdapat kandungan glukosa walaupun dengan
jumlah yang sedikit.

3) Roti

Adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air yang difermentasikan
dengan ragi. Namun dengan kemajuan teknologi umat manusia, roti dapat diolah
dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur sehingga
memiliki rasa den tekstur tertentu.

a) Roti + Lugol (Amilum)

Roti yang awalnya berwarna putih ketika dicampur dengan 5 tetes lugol mengalami
perubahan warna menjadi warna biru kehitaman (ungu). Maka dapat disimpulkan
bahwa di dalam roti terdapat kandungan amilum.

b) Roti + Biuret (Protein)

Roti yang awalnya berwarna putih ketika dicampur dengan 5 tetes biuret tidak
mengalami perubahan warna menjadi warna. Maka dapat disimpulkan bahwa di dalam
roti tidak terdapat kandungan amilum.

c) Roti + Benedict (Glukosa)

Roti yang awalnya berwarna putih ketika dicampur dengan 5 tetes benedict yang telah
dipanaskan mengalami perubahan warna menjadi warna merah bata. Maka dapat
disimpulkan bahwa di dalam roti terdapat kandungan glukosa yang tinggi.

4) Pulpy Orange

Jeruk adalah buah-buahan yang banyak mengandung vitamin, zat gizi dan mineral.
Jeruk masuk ke dalam suku rutaceace (suku jeruk-jerukan). Tanaman ini diperkirakan
berasal dari asia timur dan asia tenggara,

a) Pulpy orange + Lugol (Amilum)

Pulpy orange yang awalnya berwarna orange ketika dicampur dengan 5 tetes lugol
mengalami perubahan warna menjadi warna kuning. Maka dapat disimpulkan bahwa
di dalam pulpy orange terdapat kandungan amilum.
b) Pulpy orange+ Biuret (Protein)

Pulpy orange yang awalnya orange ketika dicampur dengan 5 tetes biuret tidak
mengalami perubahan warna menjadi warna. Maka dapat disimpulkan bahwa di dalam
pulpy orange tidak terdapat kandungan amilum.

c) Pulpy orange + Benedict (Glukosa)

Pulpy orange yang awalnya berwarna orange ketika dicampur dengan 5 tetes benedict
yang telah dipanaskan mengalami perubahan warna menjadi hijau. Maka dapat
disimpulkan bahwa di dalam pulpy orange terdapat kandungan glukosa.

G. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa apabila zat makanan
ditetesi dengan larutan lugol (Amilum), Biuret (Protein), Benedict (Glukosa) maka zat
makanan itu akan berubah/tidak jika memiliki kandungan dalam masing-masing larutan
tersebut.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai