DISUSUN OLEH :
Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh:
a. Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom
karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi
rantai yang panjang serta bercabang-cabang. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga.
Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting dalam bentuk serat “fiber” seperti selulosa,
pektin, serta lignin. Karbohidrat juga berfungsi menjaga keseimbangan asam basa tubuh, berperan penting dalam
proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
c. Gula (glukosa)
Glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf
pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa. Glukosa diserap ke dalam
peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel
otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (pati hewan) dan sel
lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakans sumber energi cadangan yang akan dikonversi
kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga
menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan
galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang
mengkonversinya menjadi glukosa.
d. Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang paling utama) adalah senyawa organik
kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai
komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof)
e. Biuret
Uji biuret merupakan sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida. Hal ini didasarkan pada pereaksi
biuret, larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat dengan ikatan peptide.
g. Lugol
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan
solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator
keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark blue atau black.
V. KEGIATAN PRAKTIKUM :
1. LOKASI :
2. WAKTU PELAKSANAAN :
VII. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan antara lain :
a. Lugol
Digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) bila makanan
yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin gelap warna nya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
b. Biuret
Adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein bila bahan makanan itu
mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu.
c. Benedict
Adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil
reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen benedict dicampur dan dipanaskan dengan
glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan tembaga. Salah satu kandungan di
reagen benedict, akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna.
B. UJI PISANG
a. AMILUM
Pisang ditetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman.
Maka dari itu pisang tersebut mengandung amilum.
b. PROTEIN
Pisang tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna tetap tidak
mengalami perubahan.
c. GLUKOSA
Setelah ditetesi benedict dan dipanaskan di atas bunsen berubah menjadi coklat
kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa pisang tidak mengalami glukosa. Kandungan
pada pisang akan mengandung glukosa apabila sudah tercerna. Karena glukosa pada nasi
masih berupa amilum.
G. UJI TAHU
d. AMILUM
Tahu ditetesi dengan reagen lugol tidak bereaksi dan menghasilkan warna kuning
kecoklatan. Maka dari itu tahu tersebut tidak mengandung amilum.
e. PROTEIN
Tahu mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna tahu mengalami
perubahan menjadi warna ungu.
f. GLUKOSA
Setelah ditetesi benedict dan dipanaskan di atas bunsen warna tidak mengalami
perubahan (tetap). Sehingga tahu tidak mengandung kadar glukosa.
H. UJI TEMPE
g. AMILUM
Tempe ditetesi dengan reagen lugol tidak bereaksi dan menghasilkan warna kuning
kecoklatan. Maka dari itu tempe tersebut tidak mengandung amilum.
h. PROTEIN
Tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna tempe
mengalami perubahan menjadi warna ungu.
i. GLUKOSA
Setelah ditetesi benedict dan dipanaskan di atas bunsen warna berubah menjadi abu abu.
Sehingga tempe tidak mengandung kadar glukosa.
2. Sebutkan warna yang ditunjukkan oleh reagen apabila dicampur kedalam bahan makanan ?
Jawab :
1 Reagen lugol Perubahan warna hasil positif ungu tua hingga biru kehitaman.
2 Reagen biuret Perubahan warna hasil positif menjadi merah muda hingga ungu
3 Reagen benedict Perubahan hasil positif menjadi hijau, oranye hingga merah bata
Dengan keterangan :
• Hijau (sedikit)
• Oranye (sedang)
1. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan dan pengamatan di atas, dapat ditarik kesimpulkan bahwa dari praktikum
yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuretakan berubah wana
menjadi ungu.
Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu hingga
kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
Jika bahan makanan yang ditetesi oleh larutan benedict sebelum dipanaskan berwarna hijau toska
atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata atau jingga, maka bahan
makanan tersebut mengandung glukosa.
a. Uji Amilum :
Dari hasil pengamatan dengan melakukan penelitian dapat dilihat bahwa zat
makanan yang banyak mengandung amilum adalah nasi dan pisang.
b. Uji Protein:
Bahan makanan yang banyak mengandung protein adalah putih telur, kuning
telur, kacang merah, kacang tanah, tahu dan tempe.
c. Uji Glukosa :
2. SARAN
a. Perlu diperhatikan dan dilakukan sebuah penelitian yang lebih baik pada penamatan
selanjutnya.
c. Sebaiknya, bahan bahan yang akan digunakan dihaluskan dengan sangat halus
d. Perlu diperhatikan apakah reagen lugol, benedict dan biuret masih layak digunakan?
(tidak kadaluarsa).
e. Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama lagi agar terlihat lebih
jelas bagaimana hasil dari pengamatan yang telah dilakukan.
Buku paket Biologi kelas XI KTSP karya D.A Pratiwi, Sri Maryati Srikini, Suharno, Bambang S.
Diterbitkan oleh Erlangga tahun 2012.
http://food.detik.com/read/2012/07/26/122818/1975376/900/kandungan-protein-tempe-lebih-
tinggi-dari-daging-sapi
http://www.kesehatan123.com/3389/kandungan-putih-telur/
http://www.sahabatsehat.info/2012/11/manfaat-madu.html
http://nurulsholihah.blogspot.com/2014/12/laporan-hasil-uji-makanan.html
https://www.academia.edu/31352541/Laporan_Praktikum_Uji_Makanan_Karbohidrat_Protein_L
emak_dan_Glukosa
https://www.academia.edu/6163716/UJI_BAHAN_MAKANAN
https://www.academia.edu/31246661/BIOLOGI_UJI_BAHAN_MAKANAN
https://www.slideshare.net/DhiarrafiiBintangMat/laporan-resmi-praktikum-biologi-uji-makanan