Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENGAMATAN KANDUNGAN ZAT DENGAN UJI MAKANAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi pengamatan materi


“Sistem Pencernaan : Kandungan Zat Dengan Uji Makanan”
Semester 2 yang diampu oleh guru bidang biologi : Hj. Prayekti, S.Pd

TAHUN AJARAN 2022 / 2023

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALVINA DELICIA. I (02)


ANNISA RAHMANIA (06)
FRIDA AULIA NURUL NAZWA (11)
MARIA HELENA AGNES TARA. K (15)
KELAS : XI-MIPA 9
SEKOLAH : SMAN 2 CIMAHI

LAB BIOLOGI SMAN 2 CIMAHI


Sriwijaya IX No.45A, Setiamanah, Kec. Cimahi Tengah, Kota
Cimahi, Jawa Barat 40524
I. JUDUL PENGAMATAN
Mengidentifikasi Kandungan Zat Dengan Uji Makanan

II. TUJUAN PENGAMATAN


Tujuan melakukan penelitian kali ini yaitu supaya siswa dan siswi mampu :
1. Mengetahui fungsi tiap tiap reagen pada uji zat makanan.
2. Mengetahui kandungan zat didalam makanan
3. Menguji keberadaaan kandungan amilum, protein dan glukosa pada jenis makanan tertentu.
4. Memahami perubahan warna yang terjadi pada zat makanan setelah diteteskan dengan reagen.

III. MANFAAT PENGAMATAN


Sebagaimana yang kita tahu, manfaat umum yang dapat kita ambil ketika kita melakukansebuah
pengamatan yaitu sebagai berikut :
1. Dapat menambah wawasan dan membangun pengetahuan serta memfasilitasi pembelajaran
dengan mengamatinya secara langsung.
2. Dapat menambah pengalaman khususnya kami sebagai pelajar.

IV. TEORI YANG MENDASARI


Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk
hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi
yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh
makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu
pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita.

Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh:
a. Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom
karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi
rantai yang panjang serta bercabang-cabang. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga.
Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting dalam bentuk serat “fiber” seperti selulosa,
pektin, serta lignin. Karbohidrat juga berfungsi menjaga keseimbangan asam basa tubuh, berperan penting dalam
proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

UJI ZAT PADA MAKANAN 2


b. Amilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar
dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan
glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai
sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan
untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

c. Gula (glukosa)
Glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf
pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa. Glukosa diserap ke dalam
peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel
otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (pati hewan) dan sel
lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakans sumber energi cadangan yang akan dikonversi
kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga
menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan
galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang
mengkonversinya menjadi glukosa.

d. Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang paling utama) adalah senyawa organik
kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai
komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof)

e. Biuret
Uji biuret merupakan sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida. Hal ini didasarkan pada pereaksi
biuret, larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat dengan ikatan peptide.

UJI ZAT PADA MAKANAN 3


f. Benedict
Reagen benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan Amerika, Stanley
Rossiter Benediktus. Benedict’s reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal ini
termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba benediktus
akan mendeteksi kehadiran aldehid kecuali yang (aromatik), dan alphahydroxy-keton , termasuk yang terjadi di
ketoses tertentu. Cara kerja benedict ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa,
dimana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan direagen benedict) akan
menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini Cu
2+tereduksi menjadi Cu + ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan
dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

g. Lugol
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan
solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator
keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark blue atau black.

V. KEGIATAN PRAKTIKUM :

1. LOKASI :

Lab biologi SMAN 2 Cimahi

2. WAKTU PELAKSANAAN :

Selasa, 31 Januari 2023

3. ALAT DAN BAHAN


ALAT BAHAN
Tabung reaksi Spatula kimia Nasi
Plat tetes porselein Gelas kimia Tahu
Pipet tetes Tissue Tempe
Lumpang dan alu Alat tulis Putih telur
Gelas kimia Pisau atau cutter Kuning telur
Bunsen spirtus dan korek api Reagen biuret Kacang tanah
Akuades Reagen lugol Kacang merah
Penjepit Reagen benedict Pisang

UJI ZAT PADA MAKANAN 4


4. LANGKAH KERJA
a. PERCOBAAN 1 : UJI COBA AMILUM
a) Menempatkan bahan makanan di lumpang proselein.
b) Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 3 tetes.
c) Mengamati perubahan warna yang terjadi.
d) Memasukkan data pada table pengamatan.

b. PERCOBAAN 2 : UJI COBA PROTEIN


a) Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan
penumbuk.
b) Memasukkan akuades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c) Letakkan hasil tumbukan pada lumpang proselin.
d) Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 3-5 tetes.
e) Mengamati hingga ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan makanan
tersebut mengandung protein.
f) Memasukkan data kedalam tabel pengamatan, dan lakukan hal yang sama
dengan bahan makanan yang lain.

c. PERCOBAAN 3 : UJI COBA GLUKOSA


a) Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan
penumbuk.
b) Memasukkan akuuades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c) Letakkan hasil tumbukan pada tabung reaksi.
d) Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 3-5 tetes.
e) Panaskan tabung reaksi di atas pembakar spirtus.
f) Memasukkan data kedalam tabel pengamatan, dan lakukan hal yang sama
dengan bahan makanan yang lain.

UJI ZAT PADA MAKANAN 5


VI. DATA HASIL PENGAMATAN

Berikut tabel hasil pengamatan :

NO BAHAN LUGOL BIURET BENEDICT KESIMPULAN


MAKANAN (AMILUM) (PROTEIN) (GLUKOSA)

1 Nasi Biru tua- Tidak Biru muda Menunjukkan bahwa nasi


hitam mengalami mengandung amilum dan
perubahan tidak mengandung
protein serta glukosa.
Kandungan pada nasi
akan mengandung
glukosa apabila sudah
tercerna. Karena glukosa
pada nasi masih berupa
amilum.

2 Tahu Kuning Perubahan Warna tidak Menunjukkan bahwa


kecoklatan warna menjadi berubah tahu tidak memiliki
ungu kandungan amilu dan
glukosa. Namun tahu
memiliki kandungan
protein.

3 Tempe Kuning Perubahan Abu abu Menunjukkan bahwa


kecoklatan warna menjadi tempe tidak memiliki
ungu kandungan amilum dan
glukosa. Namun tempe
memiliki kandungan
protein.

UJI ZAT PADA MAKANAN 6


4 Putih telur Kuning Perubahan Warna tidak Menunjukkan bahwa
kecoklatan warna menjadi berubah putih telur tidak memiliki
ungu kandungan amilum dan
glukosa. Namun putih
telur memiliki kandungan
protein.

5 Kuning telur Kuning Perubahan Warna tidak Menunjukkan bahwa


kecoklatan warna menjadi berubah. kuning telur tidak
warna ungu memiliki kandungan
amilum dan glukosa.
Namun kuning telur
memiliki kandungan
protein.

6 Kacang merah Kuning Perubahan Merah bata Menunjukkan bahwa


kecoklatan warna menjadi kacang merah tidak
warna ungu memiliki kandungan
amilum. Namun kacang
merah memiliki
kandungan glukosa dan
kandungan protein.

7 Kacang tanah Kuning Perubahan Coklat Menunjukkan bahwa


kecoklatan warna menjadi kemerahan kacang tanah tidak
warna ungu memiliki kandungan
amilum. Namun kacang
tanah memiliki
kandungan protein dan
sedikit kandungan
glukosa.

UJI ZAT PADA MAKANAN 7


8 Pisang Biru Warna tetap Coklat Menunjukkan bahwa
kehitaman tidak berubah kehitaman pisang mengandung
amilum namun pisang
tidak mengandung
glukosa ataupun protein.
Kandungan pada pisang
akan mengandung
glukosa apabila sudah
tercerna. Karena glukosa
pada pisang masih
berupa amilum.

VII. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan antara lain :
a. Lugol
Digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) bila makanan
yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin gelap warna nya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

b. Biuret
Adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein bila bahan makanan itu
mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu.

c. Benedict
Adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil
reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen benedict dicampur dan dipanaskan dengan
glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan tembaga. Salah satu kandungan di
reagen benedict, akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna.

UJI ZAT PADA MAKANAN 8


Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan diperoleh hasil pengujian sebagai berikut:
A. UJI NASI
a. AMILUM
Nasi ditetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman.
Maka dari itu nasi tersebut mengandung amilum.
b. PROTEIN
Nasi tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna nasi tidak
berubah.
c. GLUKOSA
Setelah ditetesi benedict dan dipanaskan di atas bunsen warna nasi menjadi biru. Hal ini
menunjukkan bahwa nasi tidak mengandung glukosa. Kandungan pada nasi akan
mengandung glukosa apabila sudah tercerna. Karena glukosa pada nasi masih berupa
amilum.

B. UJI PISANG
a. AMILUM
Pisang ditetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman.
Maka dari itu pisang tersebut mengandung amilum.
b. PROTEIN
Pisang tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna tetap tidak
mengalami perubahan.
c. GLUKOSA
Setelah ditetesi benedict dan dipanaskan di atas bunsen berubah menjadi coklat
kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa pisang tidak mengalami glukosa. Kandungan
pada pisang akan mengandung glukosa apabila sudah tercerna. Karena glukosa pada nasi
masih berupa amilum.

C. UJI KUNING TELUR


a. AMILUM
Kuning telur ditetesi dengan reagen lugol tidak bereaksi dan menghasilkan warna
kuning kecoklatan. Maka dari itu kuning telur tersebut tidak mengandung amilum.
b. PROTEIN
Kuning telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret, warna berubah
menjadi warna ungu. Sehingga kuning telur mengandung protein
UJI ZAT PADA MAKANAN 9
c. GLUKOSA
Setelah ditetesi benedict dan dipanaskan di atas bunsen tidak berubah menjadi oranye.
Hal ini menunjukkan bahwa kuning telur tidak mengandung glukosa.

D. UJI PUTIH TELUR


a. AMILUM
Kuning telur ditetesi dengan reagen lugol tidak bereaksi dan menghasilkan warna
kuning kecoklatan. Maka dari itu kuning telur tersebut tidak mengandung amilum.
b. PROTEIN
Putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret, warna berubah
menjadi warna ungu. Sehingga putih telur mengandung protein
c. GLUKOSA
Setelah ditetesi benedict dan dipanaskan di atas bunsen tidak berubah menjadi oranye.
Hal ini menunjukkan bahwa kuning telur tidak mengandung glukosa.

E. UJI KACANG MERAH


a. AMILUM
Kacang merah ditetesi dengan reagen lugol tidak bereaksi dan menghasilkan warna
kuning kecoklatan. Maka dari itu kuning telur tersebut tidak mengandung amilum.
b. PROTEIN
kacang merah mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret, warna berubah
menjadi warna ungu. Sehingga kacang merah mengandung protein.
c. GLUKOSA
Setelah ditetesi benedict dan dipanaskan di atas bunsen warna kacang merah berubah
menjadi merah bata. sehingga kacang merah mengandung kadar glukosa.

F. UJI KACANG TANAH


a. AMILUM
Kacang tanah ditetesi dengan reagen lugol tidak bereaksi dan menghasilkan warna
kuning kecoklatan. Maka dari itu kacang tanah tersebut tidak mengandung amilum.
b. PROTEIN
Kacang tanah mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna kacang
tanah mengalami perubahan menjadi warna ungu.

UJI ZAT PADA MAKANAN 10


c. GLUKOSA
Setelah ditetesi benedict dan dipanaskan di atas bunsen warna mengalami perubahan
menjadi coklat kemerahan. sehingga kacang tanah mengandung kadar glukosa meskipun
hanya sedikit.

G. UJI TAHU
d. AMILUM
Tahu ditetesi dengan reagen lugol tidak bereaksi dan menghasilkan warna kuning
kecoklatan. Maka dari itu tahu tersebut tidak mengandung amilum.
e. PROTEIN
Tahu mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna tahu mengalami
perubahan menjadi warna ungu.
f. GLUKOSA
Setelah ditetesi benedict dan dipanaskan di atas bunsen warna tidak mengalami
perubahan (tetap). Sehingga tahu tidak mengandung kadar glukosa.

H. UJI TEMPE
g. AMILUM
Tempe ditetesi dengan reagen lugol tidak bereaksi dan menghasilkan warna kuning
kecoklatan. Maka dari itu tempe tersebut tidak mengandung amilum.
h. PROTEIN
Tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna tempe
mengalami perubahan menjadi warna ungu.
i. GLUKOSA
Setelah ditetesi benedict dan dipanaskan di atas bunsen warna berubah menjadi abu abu.
Sehingga tempe tidak mengandung kadar glukosa.

UJI ZAT PADA MAKANAN 11


VIII. PERTANYAAN
1. Sebutkan warna masing-masing reagen sebelum diteteskan dalam bahan makanan?
Jawab :

NO REAGEN WARNA REAGEN (SEBELUM DITETESKAN)

1 Reagen lugol Coklat tua pekat

2 Reagen biuret Biru tua (lebih gelap dari benedict)

3 Reagen benedict Biru muda (lebih terang dari biuret)

2. Sebutkan warna yang ditunjukkan oleh reagen apabila dicampur kedalam bahan makanan ?
Jawab :

NO REAGEN WARNA REAGEN (SESUDAH DITETESKAN/DICAMPUR)

1 Reagen lugol Perubahan warna hasil positif ungu tua hingga biru kehitaman.

2 Reagen biuret Perubahan warna hasil positif menjadi merah muda hingga ungu

3 Reagen benedict Perubahan hasil positif menjadi hijau, oranye hingga merah bata
Dengan keterangan :

• Hijau (sedikit)

• Oranye (sedang)

• Merah bata (banyak)

3. Sebutkan fungsi dari masing-masing reagen ?

NO REAGEN MASING MASING FUNGSI REAGEN

1 Reagen lugol Mendeteksi adanya kandungan karbohidrat kompleks (amilum)

2 Reagen biuret Mendeteksi kandungan protein pada makanan.

3 Reagen benedict Mendeteksi adanya kandungan karbohidrat sederhana.


(glukosa, fruktosa dan galaktosa)

4. Kelompokkan bahan makanan yang kalian bawa berdasarkan kandungan nutrisinya?

NO PROTEIN AMILUM GLUKOSA

1 Tahu Kacang tanah Pisang Kacang merah

2 Tempe Kuning telur Nasi Kacang tanah

3 Kacang merah Putih telur

UJI ZAT PADA MAKANAN 12


IX. KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan dan pengamatan di atas, dapat ditarik kesimpulkan bahwa dari praktikum
yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuretakan berubah wana
menjadi ungu.

Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu hingga
kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.

Jika bahan makanan yang ditetesi oleh larutan benedict sebelum dipanaskan berwarna hijau toska
atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata atau jingga, maka bahan
makanan tersebut mengandung glukosa.

a. Uji Amilum :

Dari hasil pengamatan dengan melakukan penelitian dapat dilihat bahwa zat
makanan yang banyak mengandung amilum adalah nasi dan pisang.

b. Uji Protein:

Bahan makanan yang banyak mengandung protein adalah putih telur, kuning
telur, kacang merah, kacang tanah, tahu dan tempe.

c. Uji Glukosa :

Bahan makanan yang banyak mengandung glukosa adalah kacang merah.

2. SARAN

a. Perlu diperhatikan dan dilakukan sebuah penelitian yang lebih baik pada penamatan
selanjutnya.

b. Perlunya memperhatikan keamanan praktik saat di laboratorium

c. Sebaiknya, bahan bahan yang akan digunakan dihaluskan dengan sangat halus

d. Perlu diperhatikan apakah reagen lugol, benedict dan biuret masih layak digunakan?
(tidak kadaluarsa).
e. Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama lagi agar terlihat lebih
jelas bagaimana hasil dari pengamatan yang telah dilakukan.

UJI ZAT PADA MAKANAN 13


X. DAFTAR PUSTAKA

Sumber dan referensi buku:

Buku paket Biologi kelas XI KTSP karya D.A Pratiwi, Sri Maryati Srikini, Suharno, Bambang S.
Diterbitkan oleh Erlangga tahun 2012.

Link Referensi Jurnal dan Laporan Penelitian

http://food.detik.com/read/2012/07/26/122818/1975376/900/kandungan-protein-tempe-lebih-
tinggi-dari-daging-sapi

http://www.kesehatan123.com/3389/kandungan-putih-telur/

http://www.sahabatsehat.info/2012/11/manfaat-madu.html

http://nurulsholihah.blogspot.com/2014/12/laporan-hasil-uji-makanan.html

https://www.academia.edu/31352541/Laporan_Praktikum_Uji_Makanan_Karbohidrat_Protein_L
emak_dan_Glukosa

https://www.academia.edu/6163716/UJI_BAHAN_MAKANAN

https://www.academia.edu/31246661/BIOLOGI_UJI_BAHAN_MAKANAN

https://www.slideshare.net/DhiarrafiiBintangMat/laporan-resmi-praktikum-biologi-uji-makanan

Apakah pisang memiliki kadar glukosa:


https://www.google.co.id/search?q=apakah+pisang+memiliki+glukosa?&source=lmns&bih=657
&biw=1366&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjDnui1sPn8hVhl-
YKHZHtD7UQ_AUoAHoECAEQAA

UJI ZAT PADA MAKANAN 14


XI. LAMPIRAN
Demikian laporan yang telah kami buat dengan sebenar-benarnya. Data yang kami
gunakan merupakan data pengamatan yang telah kami lakukan pada hari Selasa, 31
Januari 2023 yang berlokasi di Laboratorium Biologi SMA Negeri 2 Cimahi.

UJI ZAT PADA MAKANAN 15

Anda mungkin juga menyukai