Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN BIOLOGI

Disusun oleh
Muhammad haikal

Kelompok 6

SMA LABORATORIUM UNSYIAH


DARUSSALAM
BANDA ACEH 2022
------------------------------------------

I. Tujuan: 1. Mengetahui kandungan zat didalam makanan


2. Menguji kandungan karbohidrat, protein, lemak, glukosa pada
jenis makanan tertentu
3. Memahami fungsi zat makanan bagi tubuh

II. DASAR TEORI


Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap saat dan
memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh, karena
makanan sangat diperlukan untuk oleh tubuh. Nutrisi atau gizi adalah substansi
organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh,
pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan
mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber energi yang
utama karena 60-80 % dari kebutuhan energi dipenuhi oleh karbohidrat, lemak
dalam tubuh merupakan cadangan energi yang sewaktu-waktu digunakan kembali
bila tubh memerlukan. Protein mempunyai fungsi utama yaitu sebagai zat
pembangun/pembentuk sel-sel jaringan tubuh. Glukosa merupakan salah satu
karbohidrat yang sangat penting dan dibutuhkan sebagai sumber energi dan
merupakan bahan bakar utama bagi otak dan sel darah merah. berikut zat-zat yang
terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh:

1. karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang paling melimpah di Bumi.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan. Ahli nutrisi
membagi karbohidrat menjadi dua, yaitu karbohidrat sederhana (misalnya gula
pasir dan permen) dan karbohidrat kompleks (misalnya gandum utuh dan
makanan yang mengandung serat seperti buah-buahan).

2. Amilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati
sebagai sumber energi yang penting.

3. Gula (Glukosa)
Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi.
Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain
seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari
formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem
biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah
kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak
mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein.

4. Protein
Protein adalah kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari satu
rantai panjang asam amino atau lebih. Protein memiliki banyak fungsi dalam
makhluk hidup, di antaranya mempercepat reaksi-reaksi metabolisme, mereplikasi
DNA, menanggapi rangsangan, memberi bentuk sel dan tubuh, dan memindahkan
molekul dari satu lokasi ke lokasi lain. Perbedaan utama antara satu protein dan
protein lainnya adalah urutan asam amino-asam aminonya, yang ditentukan oleh
urutan nukleotida dari gen-gennya, dan biasanya menyebabkan lipatan protein
menjadi struktur tiga dimensi khusus yang sesuai dengan fungsinya.

5. Lemak
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas
dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang
disebut adiposa. Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin
dan resistin yang berperan dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang
berperan dalam komunikasi antar sel.

6. Biuret
Uji biuret merupakan sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida. Hal ini
didasarkan pada pereaksi biuret, larutan biru yang mengubah violet pada kontak
dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptide.

7. Benedict
Reagen Benedict adalah reagen kimia yang biasa digunakan untuk mendeteksi
adanya gula pereduksi, tapi bahan pereduksi lainnya juga dapat memberikan hasil
positif. Larutan Benedict dapat digunakan untuk menguji adanya glukosa dalam
urine.

8. Lugol
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk
mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda,
digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator
keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar
sebuah dark-blue/black.

III. Alat Dan Bahan


1. Rak tabung reaksi
2. Pelat tetes
3. Kasa asbes
4. Pembakar spiritus (bunsen)
5. Gelas beker 500 mL
6. Tabung reaksi
7. Penjepit tabung reaksi
8. Kertas
9. Korek api
10. Blender atau lumpang dan alu
11. Pipet tetes
12. Potongan lidi 3 cm (tusuk gigi)
13. Kertas tisu
14. Spatula/sendok kecil
15. Kaki tiga
16. Kertas minyak
17. Berbagai jenis bahan makanan yang akan diuji, misalnya ekstrak dari tahu
tempe, nasi, nasi yang sudah dikunyah, buah dan sayuran (pisang,
bengkoang. bayam, wortel, kubis, dan pepaya), larutan amilum, glukosa,
susu, tepung terigu, tepung tapioka (aci/kanji), putih telur, dan minyak.
Reagen/larutan Lugol (iodin), Biuret, serta Fehling A dan B atau Benedict.
IV. CARA KERJA
A. Uji lemak
1. Gunakan pensil/ballpoint dan penggaris untuk membuat kotak-kotak pada
kertas minyak sebanyak jenis bahan makanan yang akan diuji. Tuliskan nama
jenis bahan makanan pada setiap kotak.
2. Teteskan tiga tetes ekstrak bahan makanan pada kertas minyak.
3. Jemur kertas minyak tersebut hingga kering. Amati adanya noda transparan
pada kertas minyak. Jika terdapat noda transparan, berarti bahan makanan
tersebut mengandung lemak.

B. Uji protein
1. Teteskan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Tempelkan label kecil
bertuliskan nama setiap bahan makanan pada pelat tetes.
2. Teteskan reagen Biuret sebanyak lima tetes pada masing-masing bahan
makanan. Aduk dengan tusuk gigi/potongan lidi.
3. Catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna
ungu (violet), berarti bahan makanan tersebut mengandung protein.

C. Uji amilum
1. Cuci pelat tetes dan keringkan dengan kertas tisu.
2. Teteskan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Tempelkan label kecil
bertuliskan nama setiap bahan makanan pada pelat tetes.
3. Teteskan reagen Lugol/iodin sebanyak lima tetes pada masing-masing bahan
makanan. Aduk dengan tusuk gigi/potongan lidi.
4. Catatlah perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna
biru tua, berarti bahan makanan tersebut mengandung amilum.

D. UJI GLUKOSA
1. Masukkan ekstrak bahan makanan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 mL.
Tambahkan lima tetes reagen Benedict (Fehling A+B) dan kocok hingga
bercampur merata.
2. Siapkan pemanas kaki tiga dengan kasa asbes. Isi gelas beker dengan air
panas hingga Uji glukosa
3. Masukkan semua tabung reaksi yang telah terisi bahan makanan dan reagen
Benedict setengahnya. tersebut ke dalam gelas beker. Rebus hingga mendidih
beberapa saat. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi. Jika
menunjukkan perubahan warna mulai dari hijau kuning, dan akhirnya
menjadi merah bata, berarti bahan makanan tersebut glukosa. Hati-hati
menggunakan spiritus, jangan sampai terjadi kebakaran
V. HASIL PENGAMATAN
I. Lembar pengamatan:

VI. PEMBAHASAN

Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk

mengetahuikandungan makanan antara lain:

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung

karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru

hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap

warnanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila

bahan makanan itu mengandung protein maka setelah tersinggung dengan


biuret akan menghasilkan warna ungu atau warna lembayung. Hal itu terjadi

karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi

sebagai berikut Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan

NH ikatan peptida dalam larutan alkali akan membentuk warna lembayung.

Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa

pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika

reagen benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki

sebuah elektron untuk diberikan tembaga (salah satu kandungan di reagen

benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga

terjadilah perubahan warna.

VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret
akan berubah warna menjadi ungu.
2. Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi
ungu hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
3. Jika bahan makanan yang ditetesi oleh larutan benedict sebelum dipanaskan
berwarna hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna
merah bata, atau coklat, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
4. Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang makanan itu
mengandung lemak,
VIII. DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Iodin_lugol

2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Uji_biuret

3. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Glukosa

4. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Larutan_Benedict

5. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat

6. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Amilum

IX. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai