Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Oleh karena itu diadakanlah penelitian ini yang bertujuan untuk menguji kandungan zat pada makanan. 1.2 Tujuan Praktikum Mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada bahan makanan.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh Karbohidrat Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Amilum Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Gula (Glukosa) Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Protein Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.. Lemak Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair.

2.2 Larutan-larutan yang dipergunakan untuk menguji makanan Biuret Larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat dengan ikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji. Benedict Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba : Cara kerja Benedict Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Lugol Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis JGA Lugol. Larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes medis.

BAB III METODE PENELITIAN


2.1 Tempat dan Waktu Praktikum Praktikum dilaksanakan Laboratorium Biologi pada hari Senin.

2.2

Alat dan Bahan Praktikum 1. Tabung reaksi 2. Korek api 3. Spatula/pipet tetes 4. Makanan (Nasi, kuning telur, apel) 5. Susu 6. Larutan biuret, benedict, dan lugol.

2.3

Prosedur Kerja Cara melakukan praktikum adalah sebagai berikut : 1. Siapkan alat dan bahan. 2. 1. a. b. c. d. Percobaan 1 : Uji amilum Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin. Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes. Mengamati perubahan warna yang terjadi. Memasukkan data pada table pengamatan.

2. Percobaan 2 : Uji protein a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk. b. c. d. e. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan. Letakkan 2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes. Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi

ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein. f. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain. 5. a. Percobaan 3 : Uji glokusa. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk. b. c. d. e. f. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan. Letakkan 2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 tetes. Panaskan tabung reaksi di atas pembakar sepritus. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain

BAB IV PEMBAHASAN

3.1

Hasil Pengamatan

NO . 1. 2. 3. 4.

Warna apabila di campur dengan MAKANAN Lugol Apel Kuning telur Nasi Susu Coklat Tua Kuning Hitam Coklat Muda Larutan Biuret Oranye Ungu Biru Ungu Benedict Coklat Hijau Ungu Oranye Protein dan Glukosa Amilum Protein Glukosa Zat yang terkandung

3.2

Pembahasan

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung. Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu

terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.

BAB V PENUTUP
4.1 Kesimpulan Dari hasil praktikum diatas bahwa Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilim, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak. Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman berarti bahwa makanan tersebut mengandung amilum. Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen benedict dsn memanaskannya diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glikosa

4.2

Saran Pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum mohon untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori yang ada pada setiap bab.

Daftar Pustaka
WWW.intisari-online.com WWW.BIOLOGY.org wijayajati. 2007 .aktif biologi . Jakarta:ganeca exact. http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/uji-kandungan-makanan.html http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/ http://www.id.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai