Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENELITIAN

(Melakukan Simulasi Persilangan Dihibrid)

Nama Anggota :
1. Anggi Septiana
2. Arsyanda Maulidya
3. Aulia Nisa
4. Maritsa Ghouzan
5. Nabila Laras Arum
6. Naswa Alifya
7. Shafaa Saniyya Rissanty
8. Yuri Fathia
Kelas 12 IPA 2

A. Pendahuluan
Perkawinan dihibrid merupakan perkawinan individu yang menggunakan dua
sifat beda. Menurut Mendel, hasil persilangan dihibrid akan menghasilkan
perbandingan fenotipe 9 : 3 : 3 : 1. Kegiatan ini bertujuan untuk menyimulasikan
persilangan dihibrid sehingga dihasilkan nilai perbandingan sesuai dengan hukum
Mendel.

B. Apa yang Diperlukan?


1. Kancing genetika terdiri atas :
a. Warna merah sebanyak 16 buah;
b. Warna biru sebanyak 16 buah;
c. Warna putih sebanyak 16 buah;
d. Warna hitam sebanyak 16 buah.
2. Toples
3. Alat tulis

C. Apa yang Harus Dilakukan?


1. Siapkan dua toples yang masing-masing berisi 16 pasangan kancing dengan
ketentuan sebagai berikut.
a. Empat kancing merah-biru (RB) diibaratkan bunga merah dan buah bulat.
b. Empat kancing merah-hitam (Rb) diibaratkan bungan merah buah oval.
c. Empat kancing putih-biru (rB) diibaratkan bunga putih dan buah bulat.
d. Empat kancing putih-hitam (rb) diibaratkan bunga putih dan buah oval.
Catatan: toples diumpamakan alat kelamin individu dihibrid (RrBb),
sedangkan kombinasi kancing tersebut merupakan gamet-gamet yang dibentuk
oleh persilangan dihibri tersebut.
2. Aduklah pasangan kancing dalam setiap toples sampai semua kancing tercampur
merata.
3. Tutuplah mata dan ambillah secara acak sepasang kancing dari toples 1
menggunakan tangan kiri. Pada waktu bersamaan, ambillah secara acak sepasang
kancing dari toples 2 menggunakan tangan kanan. Selanjutnya, pasangkan dua
pasang kancing tersebut.
4. Catatlah pasangan kancing yang terambil. Anggaplah pasangan kancing tersebut
sebagai zigot.
5. Setelah kamu selesai mencatat hasilnya, kembalikan kancing-kancing tersebut
kedalam toples seperti semula.
6. Ulangi percobaan tersebut sebanyak 16 kali dengan mengaduk kancing terlebih
dahulu dan catat hasilnya.
7. Tulislah hasil pengamatanmu dalam bentuk tabel

D. Pertanyaan dan Diskusi


1. Dari simulasi yang telah kamu lakukan, bagaimana perbandingan genotipe dan
fenotipe dalam F2?
2. Dari hasil perhitungan, pasangan apakah yang sering muncul?
3. Samakah perbandingan tersebut dengan perbandingan yang dikemukakan oleh
mendel? Jika tidak sama, faktor-faktor apa yang mempengaruhi ketidaksesuaian
tersebut?
4. Buatlah diagram persilangan dan diagram Punnet dari simulasi ini!
5. Setelah melakukan kegiatan ini, susunlah makalah laporan secara mandiri. Makalah
laporan tersebut berisi judul, tujuan, alat dan bahan, cara kerja, hasil pengamatan
dan diskusi, serta kesimpulan.
E. Jawaban
1. Pada percobaan 1 kami menemukan bahwa fenotipe yang diperoleh yaitu 10 : 4 : 1
: 1 sedangkan untuk genotipenya yakni yang homozigot terdapat 3 genotipe dan
yang heterozigot terdapat 13 genotipe. Pada percobaan 2 kami memperoleh hasil
untuk fenotipe ditemukan perbandingan 10 : 2 : 2 : 2 sedangkan untuk genotipenya
yakni yang homozigot terdapat 4 genotipe dan yang heterozigot terdapat 12
genotipe.
2. Pada percobaan 1 dan 2, pasangan yang paling banyak muncul yaitu pasangan yang
mempunyai genotipe RrBb (bunga merah, buah bulat).
3. Percobaan yang kami lakukan tidak menemukan perbandingan yang sama dengan
apa yang dikemukakan oleh hukum Mendel II yang mengatakan persilangan
dihibrid akan menghasilkan perbandingan fenotipe 9 : 3 : 3 : 1. Kedua percobaan
kami tidak mendapatkan hasil yang sama dengan perbandingan fenotipe hukum
Mendel II yaitu untuk percobaan pertama (10 : 4 : 1 : 1) dan percobaan kedua (10
: 2 : 2 : 2). Namun, jika ditelaah kembali perbandingan yang kami dapatkan tetap
mengikuti aturan-aturan hukum mendel. Pada percobaan pertama (9 + 1) : (3 + 1):
(2-1) : (2-1) menggunakan faktor penambah dan pengurang yang sama yaitu 1
sedangkan untuk percobaan kedua (9 +1) : (2 + 1) : (2 + 1) : (2-1) menggunakan
faktor penambah dan pengurang yang sama yaitu 1. Hal ini biasa disebut dengan
penyimpangan semu hukum Mendel yang disebabkan adanya interaksi antar gen
atau antar alel.
4. Diagram persilangan dan diagram punnet
P1 RRBB X rrbb

Gamet RB rb
Sperma

F1 RrBb

P2 RrBb X RrBb

Gamet RB, Rb, rB, rb RB, Rb, rB, rb


Sperma

Hasil Percobaan ke-1


Pengambilan
Kanan Kiri Genotipe
ke-
1 RB rb RrBb
2 rB Rb RrBb
3 Rb rb rrbb
4 RB Rb RRBb
5 Rb rb Rrbb
6 rB Rb RrBb
7 Rb rb Rrbb
8 Rb rB rrBb
9 RB rB RrBB
10 rB RB RrBB
11 Rb rB RrBb
12 Rb rb rrbb
13 rB rB rrBB
14 RB Rb RRBb
15 RB RB RRBB
16 RB Rb RRBb

Perbandingan = Merah Bulat : Merah Oval : Putih Bulat : Putih Oval


= 10 : 2 : 2 : 2
Hasil Percobaan ke-2
Pengambilan
Kanan Kiri Genotipe
ke-
1 Rb Rb RRbb
2 Rb rb Rrbb
3 RB rB RrBB
4 RB rB RrBB
5 rB RB RrBB
6 rB rB rrBB
7 Rb rB RrBb
8 RB rb RrBb
9 RB rb RrBb
10 RB rB RrBB
11 Rb rb rrbb
12 rB Rb RrBb
13 Rb RB RRBb
14 Rb rb Rrbb
15 RB rb RrBb
16 Rb rb Rrbb

Perbandingan = Merah Bulat : Merah Oval : Putih Bulat : Putih


Oval
= 10 : 4 : 1 : 1

Seharusnya berdasarkan diagram punnet =


RB Rb rB rb
RB RRBB RRBb RrBB RrBb
Rb RRBb RRbb RrBB Rrbb
rB RrBB RrBb rrBB rrBb
rb RrBb Rrbb rrBb rrbb

Perbandingan = Merah Bulat : Merah Oval : Putih Bulat : Putih Oval


= 9 : 3 : 3 : 1

F. Kesimpulan
Pada percobaan simulasi persilangan Dihibrid menggunakan kancing,
membuktikan kebenaran dari hukum Mendel, yaitu perbandingan fenotipe nya 9 : 3 : 3
: 1. Tetapi, tak jarang ditemukan perbandingan yang tidak sesuai dengan apa yang telah
dikemukakan oleh Mendel. Hal itu disebut Penyimpangan semu hukum Mendel.
Namun, angka perbandingan yang ditemukan tetap mengikuti pola Hukum Mendel II.
Penyimpangan semu hukum Mendel merupakan terjadinya suatu kerja sama berbagai
sifat yang memberikan fenotipe berlainan, tetapi masih mengikuti hukum-hukum
perbandingan genotipe dari Mendel. Penyimpangan semu ini terjadi karena adanya dua
pasang gen atau lebih yang saling memengaruhi dalam memberikan fenotipe pada suatu
individu.

G. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai