Anda di halaman 1dari 10

Bahan Ajar

POLA-POLA HEREDITAS
KD 3.5
Menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel.

KD 4.5
Menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan
makhluk hidup di bidang pertanian dan peternakan.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KD 3.5.


3.5.6 Menguraikan macam-macam penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan
interaksi antar alel.
3.5.7 Menguraikan macam-macam penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan
interaksi genetik.

B. Penyimpangan Semu Hukum Mendel Akibat Interaksi Genetik


Penyimpangan semu Hukum Mendel akibat interaksi genetik adalah interaksi dua
pasang gen non alel atau lebih yang menimbulkan fenotip-fenotip dengan rasio yang
menyimpang secara semu terhadap hukum Mendel.
1. Atavisme
Atavisme adalah interaksi beberapa gen yang menghasilkan sifat baru yang berbeda
dengan tetuanya, baik jantan maupun betina. Contoh atavisme adalah pada bentuk jengger
ayam ras. Genotip untuk masing-masing pial ros, pea, walnut, dan single adalah sebagai
berikut.
Bentuk Pial Genotip
Ros RRpp, Rrpp
Pea rrPP, rrPp
Walnut RrPp
Single rrpp

a. Single b. Pea c. Walnut d.Ros


Gambar 2. Macam-macam bentuk pial (jengger) pada ayam

Misalnya dikawinkan ayam berpial ros (RRpp) homozigot dengan ayam berpial bilah (rrpp).
Hasil perkawinan silangnya adalah sebagai berikut.
P : RRpp x rrpp
ros single
G : Rp rp
F1 : Rrpp x Rrpp
G2 : Rp, rp Rp, rp

♂ Rp rp

Rp RRpp (Ros) Rrpp (Ros)
rp Rrpp (Ros) rrpp (single)
Rasio Fenotip :
pial ros : pial single = 3 : 1 (75% : 25%)
2. Epistasis-Hipostasis
Epistasis dan hipostasis adalah suatu bentuk interaksi antara gen yang menutup
ekspresi gen lainnya yang bukan sealel, meskipun yang ditutupi bersifat dominan. Gen
yang menutup gen dominan lainnya disebut epistasis dan gen dominan yang tertutupi
ekspresinya disebut hipostasis.
a. Epistasis Dominan
Epistasis dominan terjadi jika gen yang menutupi kerja gen lainnya bersifat
dominan. Gen dominan ini dapat menutupi gen dominan lain yang bukan sealel. Rasio
fenotip pada peristiwa epistasis dominan adalah 12:3:1.
Diagram perkawinan pada labu berwarna putih homozigot dikawinkan dengan
labu berwarna kuning homozigot adalah sebagai berikut
P1 : PPkk x ppKK
putih kuning
G1 : Pk pK
F1 : PpKk (putih)
P2 : PpKk PpKk
putih putih
G2 : PK, Pk, pK, pk PK, Pk pK, pk
F2 :

PK Pk pK Pk

PK PPKK PPKk PpKK PpKk
Pk PpKk Ppkk PpKk Ppkk
pK PpKK PpKk ppKK ppKk
pk PpKk Ppkk ppKk Ppkk
12 PPKK, PpKK, PpKk, Ppkk (putih)
3 ppKK, ppKk (kuning)
1 ppkk (hijau)
Jadi rasio fenotip pada F2 = putih : kuning : hijau = 12:3:1
b. Epistasis Resesif
Epistasis resesif terjadi jika gen-gen yang menutupi ekspresi gen lainnya bersifat
homozigot resesif. Perbandingan fenotip pada F2 dalam peristiwa ini adalah 9:3:4.
Contoh peristiwa epistasis resesif ditemukan pada karakter warna rambut tikus.
Sifat warna rambut tikus dikendalikan oleh kerja dua macam enzim yang
masing-masing dikendalikan oleh gen dominan B (hitam) dan G (abu-abu). Jika gen B
dan G berada bersama-sama maka akan memunculkan warna abu-abu, jika hanya
terdapat gen dominan B akan memunculkan warna hitam. Jika terdapat alel resesif bb
akan memunculkan warna putih. Jadi alel homozigot bb merupakan gen epistasis
(menutupi). Gen dominan G dan B merupakan gen hipostasis (ditutupi). Diagram
perkawinan pada tikus berambut hitam (BBgg) dengan tikus berambut putih (bbGG)
adalah sebagai berikut.
P1 : BBgg x bbGG
hitam putih
G1 : Bg bG
F1 : BbGg (abu-abu)
P2 : BbGg BbGg
abu-abu abu-abu
G2 : BG, Bg, bG, bg BG, Bg, bG, bg
F2 :

BG Bg bG Bg

BG BBGG BBGg BbGG BbGg
Bg BBGg BBgg BbGg Bbgg
bG BbGG BbGg bbGG bbGg
bg BbGg Bbgg bbGg bbgg
Fenotip :
9 BBGG, BbGG, BbGg (abu-abu)
3 BBgg, Bbgg (hitam)
4 bbGG, bbGg, bbgg (putih)
Jadi rasio fenotip pada F2 = abu-abu : hitam : putih = 9:3:4
c. Epistasis Gen Dominan Rangkap
Epistasis gen dominan rangkap terjadi jika dua gen dominan atau lebih
menghasilkan satu fenotip dominan yang sama. Namun jika tidak ada satu pun gen
dominan, maka sifat resesif akan muncul.
Perkawinan tanaman Capsella bursa-pastoris yang memiliki kapsul bentuk biji
bentuk segitiga bergenotip homozigot dengan kapsul bentuk oval dapat dilihat pada
diagram berikut.
P1 : AABB x aabb
kapsul biji segitiga kapsul biji oval
G1 : AB ab
F1 : AaBb (Kapsul biji bentuk segitiga)
P2 : AaBb AaBb
kapsul biji segitiga kapsul biji segitiga
G2 : AB, Ab, aB, ab AB, Ab, aB, ab
F2 :

AB Ab aB ab

AB AABB AABb AaBB AaBb
Ab AABb AAbb AaBb Aabb
aB AaBB AaBb aaBB aaBb
ab AaBb Aabb aaBb aabb

15 AABB, AABb, Aabb AaBB, AaBb, Aabb, aaBB, aaBb (kapsul bentuk segitiga)
1 aabb (kapsul bentuk oval)
Jadi rasio fenotip pada F2 = kapsul biji bentuk segitiga : kapsul biji bentuk oval = 15:1
d. Epistasis Gen Rangkap dengan Efek Kumulatif
Epistasis gen rangkap dengan efek kumulatif terjadi jika kondisi dominan, baik
homozigot maupun heterozigot pada salah satu lokus menghasilkan fenotip yang
sama.
Perhatikan diagram perkawinan berikut.
P1 : AABB x aabb
ungu tua putih
G1 : AB ab
F1 : AaBb (Ungu tua)
P2 : AaBb AaBb
ungu tua ungu tua
G2 : AB, Ab, aB, ab AB, Ab, aB, ab
F2 :

AB Ab aB ab

AB AABB AABb AaBB AaBb
Ab AABb Aabb AaBb Aabb
aB AaBB AaBb aaBB aaBb
ab AaBb Aabb aaBb aabb
9 AABB, AABb, AaBB, AaBb (ungu tua)
3 AAbb, Aabb (ungu)
3 aaBB, aaBb (ungu)
1 aabb (putih)
Jadi rasio fenotip F2 ungu tua : ungu : putih = 9:6:1
Kesimpulan :
Rasio Fenotip F2 Pada Peristiwa Epistasis-Hipostasis adalah sebagai berikut.
a. Epistasis dominan; 12:3:1
b. Epistasis resesif; 9:3:4
c. Epistasis gen dominan rangkap; 15:1
d. Epistasis gen dominan rangkap dengan efek kumulatif; 9:6:1
3. Kriptomeri
Kriptomeri adalah gen dominan yang seolah-olah tersembunyi apabila berdiri
sendiri-sendiri dan pengaruhnya baru tampak apabila bersama-sama dengan gen dominan
lainnya. Pada perkawinan tumbuhan Linaria maroccana berbunga merah galur murni
dengan yang berbunga putih juga galur murni diiperoleh F1 semua berbunga ungu,
sedangkan F2 terdiri atas tanaman Linaria maroccana berbunga ungu : merah : putih
dengan rasio 9 : 3 : 4. Berdasarkan penyelidikan terhadap plasma sel bunga Linaria,
ternyata warna merah disebabkan oleh adanya pigmen antosianin dalam lingkungan
plasma sel yang bersifat asam, sedangkan dalam lingkungan basa akan memberikan warna
ungu. Tetapi apabila dalam plasma sel tidak terdapat antosianin, dalam lingkungan asam
atau basa tetap akan membentuk warna putih. Gen yang mengendalikan antosianin (A)
bersifat dominan terhadap gen yang mengendalikan tidak adanya antosianin (a). Sementara
itu, gen yang mengendalikan plasma sel bersifat basa (B) bersifat dominan terhadap gen
yang mengendalikan plasma sel bersifat asam (b).
Diagram perkawinan bunga Linaria maroccana adalah sebagai berikut:
P1 : AAbb x aaBB
merah putih
G1 : Ab aB
F1 : AaBb (Ungu)
P2 : AaBb AaBb
ungu ungu
G2 : AB, Ab, aB, ab AB, Ab, aB, ab
F2 :


AB Ab aB ab

AB AABB AABb AaBB AaBb
Ab AABb AAbb AaBb Aabb
aB AaBB AaBb aaBB aaBb
ab AaBb Aabb aaBb aabb
9AABB, AABb, AaBB, AaBb ungu
3 AAbb, Aabb (merah)
4 aaBB, aaBb, aabb (putih)
Jadi perbandingan fenotip pada F2 adalah bunga berwarna ungu : merah : putih = 9:3:4
4. Komplementer
Komplementer adalah gen-gen dominan yang saling melengkapi dalam
mengekspresikan suatu sifat, contoh pada karakter warna bunga Lathyrus odoratus. Warna
pada bunga tersebut dikendalikan oleh gen penumbuh bahan dasar untuk membentuk
pigmen (C) dan enzim pengubah bahan mentah pigmen menjadi antosianin (P). Jika
terdapat gen C maupun P, bunga berwarna ungu. Jika hanya terdapat satu gen dominan atau
tidak ada gen dominan, maka bunga berwarna putih. Perhatikan perkawinan bunga
berwarna putih bergenotip CCpp dengan bunga putih bergenotip ccPP berikut:
P1 : CCpp x ccPP
putih putih
G1 : Cp cP
F1 : CcPp (Ungu)
P2 : CcPp CcPp
ungu ungu
G2 : CP, Cp, cP, cp CP, Cp, cP, cp
F2 :

CP Cp cP Cp

CP CCPP CCPp CcPP CcPp
Cp CCPp CCpp CcPp Ccpp
cP CcPP CcPp ccPP ccPp
cp CcPp Ccpp ccPp Ccpp
9 C_P_ (ungu) : 3C_pp (putih): 3ccP_ (putih): 1ccpp (putih)
Jadi rasio fenotip F2 ungu : putih = 9:7
SATUAN PENDIDIKAN :

KELAS/SEMESTER :

KELOMPOK :

3.5 Menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan hukum


Mendel.

3.5.4 Menjelaskan testcross, backcross, dan persilangan resiprok.

3.5.5 Menghitung macam gamet, genotip, dan fenotip dari hasil persilangan.

Petunjuk Pengerjaan LKPD

1. Pahami permasalahan yang disajikan dalam bentuk pertanyaan LKPD


sebelum mnegumpulkan informasi pendukung
2. Kumpulkan informasi terkait pertanyaan dalam LKPD dengan studi
literatur menggunakan bahan ajar yang telah dibagikan
3. Diskusikan dengan kelompok masing-masing untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam LKPD
4. Tanyakan kepada guru jika ada hal-hal yang belum dipahami
1. Seorang peneliti melakukan perkawinan silang antara tanaman Mirabilis jalapa dengan bunga
berwarna merah (MM) dan tanaman Mirabilis jalapa dengan bunga berwarna putih (mm).
Jika terdapat, semua gen dominan (M), maka bunga berwarna merah
Semua gen resesif (m), maka bunga berwarna putih
2 gen M dan m, maka bunga berwarna merah muda
Tentukanlah
a. P2
b. F1 dan F2
c. Rasio Fenotip
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………….....
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………….....

2. Seorang peneliti mengawinsilangkan kelinci betina abu-abu muda (Cchc) dengan kelinci jantan warna
abu-abu (Cch).
Jika terdapat,
Cch (abu-abu)

cchch (Cinchila)

Cc (abu-abu)

chc (himalayan)

Tentukanlah
a. P2
b. F1 dan F2
c. Rasio Fenotip
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Seorang peneliti melakukan perkawinan silang antara ayam yang berpial rose (RRpp) dengan ayam
berpial pea (rrPP).
Tentukanlah:
a. Genotip P1 dan P2
b. F1 dan F2
c. Rasio Fenotip
Jikaterdapat,
1 gen dominan(R), maka ayam berpial rose
1 gen dominan(P), maka ayam berpial pea
2 gen dominan R dan P, maka ayam berpial walnut
Semua gen resesif, maka ayam berpial single
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Seorang peneliti melakukan perkawinan silang pada buah waluh. Warna buah waluh putih (W)
dominan terhadap warna hijau (w), dan warna buah waluh kuning (Y) dominan terhadap warna hijau
(y). Gen yang mengkode warna putih (W) bersifat epistasis terhadap gen yang mengkode warna
kuning (Y) dan warna hijau (y).
Tentukanlah:
a. F1 dan F2
b. Rasio Fenotip
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Tanaman Linaria maroccana putih (aaBB) dikawinsilangkan dengan tanaman Linaria maroccana
merah (AAbb). Gen yang mengendalikan adanya antosianin bersifat dominan (A) terhadap gen yang
mengendalikan tidak adanya antosianin (a), sedangkan gen yang mengendalikan plasma sel basa
bersifat dominan (B) terhadap gen yang mengendalikan plasma sel asam (b).
Jika pada tanaman terdapat, 2 gen dominan yaitu A dan B, maka bunga berwarna biru
1 gen dominan yaitu A, maka bunga berwarna merah
1 gen dominanyaitu A tidak ada, maka bunga berwarna putih
Tentukanlah:
a. Genotip P1 dan P2
b. F1 dan F2
c. Rasio Fenotip
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………..............................................................................................................................

6. Seorang peneliti melakukan perkawinan silang antara tanaman Lathyrus odoratus bunga berwarna
putih (CCpp) dengan tanaman Lathyrus odoratus bunga berwarna putih (ccPP). Warna pada bunga
tersebut dikendalikan oleh gen penumbuh bahan dasar untuk membentuk pigmen (C) dan enzim
pengubah bahan dasar pigmen menjadi antosianin (P).
Jika pada tanaman terdapat, 2 gen dominan yaitu C dan P, maka bunga berwarna ungu
1 gen dominan yaituC atau P tidak ada, maka bunga berwarna
putih
Semua gen resesif, maka bunga berwarna putih.
Tentukanlah
a. P2
b. F1 dan F2
c. Rasio Fenotip
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai