Anda di halaman 1dari 30

POLA-POLA HEREDITAS

Kompetensi Dasar :
3.4. Menerapkan prinsip hereditas dalam
mekanisme pewarisan sifat

Indikator :
 Menemukan prinsip dasar yang diajukan Mendel tentang
pewarisan sifat.
 Menerapan hukum Mendel dalam persilangan teoritis.
 Menjelaskan penyebab penyimpangan-penyimpangan
semu hukum Mendel.
 Menerapkan penyilangan secara teoritis penyimpangan
semu hukum Mendel .
 Menjelaskan bagaimana usaha mempelajari pola pewarisan
sifat pada manusia.
Pernahkah kamu melihat mawar berwarna merah
muda?
Mawar ini diperoleh dari persilangan antara mawar
berwarna merah dengan mawar putih. Bagaimana hal
ini bisa terjadi?
HEREDITAS
 Hereditas adalah penurunan sifat dari induk kepada
keturunannya.
 Teori pertama tentang sistem pewarisan yang dapat
diterima kebenarannya dikemukakan oleh Gregor
Mendel pada 1865.
 Teori ini diajukan berdasarkan penelitian persilangan
berbagai varietas kacang kapri (Pisum sativum).
HUKUM MENDEL
 Hukum Mendel merupakan Hukum Hereditas yang
menjelaskan prinsip-prinsip penurunan sifat pada
organisme.
 Mendel menggunakan objek kajian berupa tanaman
kacang kapri atau ercis, alasan dan keuntungan pemilihan
kacang kapri untuk objek kajiannya antara lain: kapri
memiliki pasangan-pasangan yang kontras, mudah
disilangkan, mampu menghasilkan keturunan banyak dan
cepat karena daur hidupnya yang pendek, serta dapat
melakukan autogami atau penyerbukan sendiri karena
mempunyai organ kelamin jantan (stamen atau benang
sari) dan organ kelamin betina (putik atau pistillum)
dalam tiap bunganya.
HUKUM MENDEL
1. Hukum Mendel I (Hukum Segregasi)
Hukum Mendel I disebut juga hukum
segregasi yang menyatakan bahwa
pada waktu pembentukan gamet,
terjadi pemisahan alel secara acak (The
Law of Segregation of Allelic Genes).
Persilangan Monohibrid
Hukum Mendel
2. Hukum Mendel I I (Hukum Asortasi)
 Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum Asortasi,
hukum berpasangan atau penggabungan secara
bebas (Th e Law of Independent Assortment of Genes).
 Hukum ini menyatakan bahwa setiap gen atau sifat
berpasangan secara bebas dengan gen atau sifat lain.
Persilangan Dihibrid
Penyimpangan Hukum Mendel
SESUNGGUHNYA
SEMU
 PAUTAN
 INTERAKSI GEN
 PINDAH SILANG
 KRIPTOMERI
 PAUTAN SEX
 EPISTASI
HIPOSTASI  GAGAL BERPISAH
 POLIMERI  GEN LETHAL
Penyimpangan Semu
 Interaksi Gen
Contoh : Pial Ayam
“Keturunan dapat memiliki sifat pial yang sangat
berbeda dengan induk”
Penyimpangan Semu
Genotip

RRPP rrPP RRpp rrpp


RrPP rrPp Rrpp
RRPp
RrPp
Penyimpangan Semu
Contoh Soal :
Silangkanlah antara ayam berpial walnut (RrPp)
dengan ayam berpial Pea (rrPp). Bagaimana
fenotip keturunannya?

X ?
Solusi
P RrPp x rrPp
G RP,Rp,rP,rp rP,rp
F
Penyimpangan Semu
 Kriptomeri, gen dominan yang seolah-olah
tersembunyi jika berdiri sendiri dan akan tampak
pengaruhnya apabila bersama-sama dengan gen
dominan yang lainnya.
Contoh Pada Linnaria Maroccana
 bunga Linaria marocanna berwarna merah (AAbb),
dengan bunga Linaria maroccana berwarna putih
(aaBB). F1nya adalah bunga berwarna ungu (AaBb)
Rasio fenotip F2nya adalah 9 ungu: 3 merah: 4
putih.
X ?
Penyimpangan Semu
Epistasi-Hipostasi
 Epistasis adalah sebuah atau sepasang gen
yang menutupi atau mengalahkan ekspresi
gen lain yang tidak selokus (sealel),
Hipostasis adalah gen yang tertutupi oleh
sebuah atau sepasang gen lain yang tidak
selokus (yang bukan alelnya)
 Dibedakan menjadi tiga, yaitu epistasis
dominan, epistasis resesif, dan epistasis
dominan resesif.
1) Epistasis Dominan
 persilangan umbi lapis bawang berwarna merah
dengan umbi berwarna kuning
P aaBB (kuning) X AAbb (merah)
Gamet aB Ab
F1 AaBb (merah)
F2 9 A_B_ (merah)
3 A_Bb (merah)
3 aaB_ (kuning)
1 aabb (putih)
2) Epistasis Resesif
 persilangan antara anjing berambut emas dan anjing
berambut coklat, dihasilkan keturunan F1 berambut
hitam
P BBee (emas) X bbEE (coklat)
Gamet Be bE
F1 BbEe (hitam)
F2 9 B_E_ (hitam)
3 B_ee (emas)
3 bbE_ (coklat)
1 bbee (emas)
Epistasi dominan resesif
 Epistasis dominan resesif terjadi pada persilangan lalat
buah (Drossophila melanogaster). Gen P menentukan
warna mata merah, gen p menentukan warna mata
ungu, gen S merupakan gen non-suspensor, dan s
merupakan gen suspensor.
P PPss (merah) X ppSS (ungu)
Gamet Ps pS
F1 PpSs

F2 9 P_S_ (merah)
3 P_ss (merah)
3 ppS_ (ungu)
1 ppss (merah)
Perbandingan fenotipnya adalah 13 merah: 3 ungu
Penyimpangan Semu
Polimeri
 Polimeri atau karakter kuantitatif
adalah persilangan heterozigot
dengan banyak sifat beda yang berdiri
sendiri, tetapi memengaruhi bagian
yang sama dari suatu organisme.
Rasio Fenotip F2 15 : 1
PENYIMPANGAN SESUNGGUHNYA
PRISTIWA PAUTAN PINDAH SILANG
NORMAL (LINKAGE) (CROSSING OVER)

P1 AaBb X aabb P1 AaBb X aabb P1 AaBb X aabb


G AB ab G AB ab G AB ab
Ab ab ab ab ab ab
aB ab F1 AaBb, aabb F1 Aabb, aaBb
ab ab 1:1 1:1
F1 AaBb, Aabb Keturunan yang
aaBb, aabb didapat berbeda dari
1:1:1:1 parental, merupakan
tipe rekombinan
Contoh Pindah Silang
Nilai Pindah Silang (NPS)
PAUTAN SEX (SEX LINKAGE)
1. Pautan Sex X, misal warna mata lalat Drosophila,
Hemofilia dan buta warna pada manusia
2. Pautan Sex Y, misal pada Hypertrichosis pada
manusia/ di telinga banyak ditumbuhi rambut
Contoh persilangan pautan sex pada Buta
Warna Terpaut pada kromosom X
Wanita buta warna menikah dengan laki-laki
normal bagaimana kemungkinan anaknya?
P ♀XcbXcb X ♂ XY
F1 XXcb
Wanita Normal (carrier)
XXcb
XcbY
Laki-laki Buta Warna
XcbY
GAGAL BERPISAH (NON DISJUCTION)
PERISTIWA DI MANA SEWAKTU TERJADI MEIOSIS
KROMOSOM SEX TIDAK MEMISAH SECARA
NORMAL
Contoh :
Pada persilangan lalat Drosophila
P1 ♀mata putih X ♂mata merah
F1 Mata Merah dan Mata Putih
Dari dua atau tiga ribu F1 terdapat seekor jantan
bermata putih. Peristiwa ini dapat terjadi karena
adanya gagal berpisah dalam Meiosis
Contoh peristiwa gagal berpisah pada
manusia
 Sidrom Turner dimana Kromosom kelaminnya XO,
jenis kelamin wanita, tidak memiliki indung telur,
buah dada tidak berkembang, memiliki lipatan daging
di leher.
 Sidrom Klinfelter kromosom kelaminnya XXY jenis
kelamin laki-laki, buah dada berkembang,
pertumbuhan rambut ditubuh jarang.
GEN LETHAL
GEN YANG DAPAT MENYEBABKAN KEMATIAN BILA
BERADA DALAM KEADAAN HOMOZIGOT RESESIF/
HOMOZIGOT DOMINAN, DALAM KEADAAN
HETEROZIGOT SIFAT LETHAL TIDAK MUNCUL
CONTOH :
LETHAL RESESIF, PENYAKIT HEMOFILIA XhXh
LETHAL DOMINAN, TIKUS KUNING A*A*

Ayam Redep/Creeper

Anda mungkin juga menyukai