3
Hubungan antara banyaknya sifat
beda, jumlah gamet, kombinasi
fenotip dan genotip
Macam gamet: 2n
Banyaknya kombinasi dalam F2 : (2n )2
Banyaknya fenotip dalam F2 : 2n
Banyaknya macam genotip dalam F2: 3n
Kemungkinan macam fenotip : segi tiga Pascal , jumlah sifat beda 1 maka
jumlah macam fenotip 2, perbandingan fenotip F2 ; 3:1.
Jumlah sifat beda 2 maka jumlah macam fenotip 4, perbandingan fenotip
F2 adalah 9:3:3:1
Akhirnya jumlah macam fenotip 2n , sedangkan perbandingan fenotip F2
adalah 3n
4
EMPAT (4) PRINSIP MENDEL1
5
Perkawinan Resiprok
• Contohnya :
P: AABB x aabb dipertukarkan menjadi
P: aabb x AABB
6
Backcross
▷ Contoh :
P = MM X mm
(M=gen merah, m= gen putih)
F1 : Mm ( merah muda)
F2 : F1 X F1 ( Mm X Mm)
Rasio fenotip F2 : merah : merah muda : putih =1 :2 :1
9
Alel ganda
Alel Ganda pada kelinci:
Gen W berfenotip kelabu
Gen w k = kelabu muda (chinchila)
Gen wh = fenotip himalaya (warna putih, dengan ujung
hidung, ujung telinga, ekor dan kaki berwarna kelabu gelap)
Gen w = berfenotip albino (tak berwarna)
Kemungkinan fenotip dan genotip:
Kelabu normal: WW, Wwk,Wwh, Ww
Kelabu muda (chinchila): wkwk, wkwh, wkw.
Himalaya : whwh, whw
Albino : ww
10
MACAM PENYIMPANGANN SEMU
HUKUM MENDEL
1. INTERAKSI GEN
2. POLIMERI DAN KRIPTOMERI
3. EPISTASIS HIPOSTASIS
4. GEN KOMPLEMENTER
5. GEN DOMINAN RANGKAP
11
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Epistatis Dominan 12 3 1
Epistatis Resesif 9 3 4
13
Empat macam bentuk jengger
14
Epistasis dan Hipostasis
15
Contoh epistasis dan hipostasis
16
POLIMERI
17
KRIPTOMERI
▷ KRIPTOMERI adalah gen dominan yang tersembunyi jika berdiri sendiri sendiri, tapi
jika berinteraksi dengan gen dominan lain akan menampakkan fenotip yang
tersembunyi tersebut.
▷ Gen A merupakan faktor adanya antosianin/zat warna, sehingga fenotipnya merah
▷ Gen a merupakan faktor tidak ada antosianin sehingga fenotipnya putih
▷ Gen B merupakan faktor basa dan gen b merupakan faktor asam
▷ Genotip A-B- adalah fenotip warna ungu
▷ Contoh : P = AABB X aabb , rasio fenotip F2 (9:3:4)
▷ Gen A dan B warna ungu, gan A dan b warna merah, sedang gen a dengan B ataupun b
warnanya putih.
18
GEN KOMPLEMENTER
19
Gen Dominan Rangkap
20
TAUTAN GEN (GEN LINKAGE)
Bila dalam satu kromosom terdapat lebih dari satu gen
yang mengendalikan sifat yang berbeda (bukan
alelnya).
Misal:
P = AABB X aabb;
maka F1 = AaBbF2 : AaBb X Aa Bb
( jika A linkage dengan B )
Rasio fenotip F2: Gamet= F2 : AB dan ab.
Jadi F2 : AaBb, AABB dan aabb
21
PENENTUAN JENIS KELAMIN DAN
PEWARISAN SIFAT YANG ADA HUBUNGANNYA
DENGAN JENIS KELAMIN
KROMOSOM KELAMIN
Gamet
ThemeGallery is a
Heterogametik Design Digital Content &
Homogametik
Contents mall developed by
Jenis kelamin yang menghasilkan gamet- JenisGuild
kelamin yang
Design Inc.menghasilkan gamet-
gamet dengan dua tipe kromosom gamet dengan tipe kromosom kelamin
kelamin. yang sama.
Contoh: X dan Y pada manusia, lalat Contoh: wanita pada manusia, betina pada
buah dan beberapa tanaman. X dan O lalat buah dan beberapa tanaman. Betina
pada unggas betina, Z dan W pada pada unggas jantan, ngengat dan kupu-
ngengat dan kupu-kupu betina kupu
Rangkaian Kelamin (Tautan Seks)
▷ P: WW x ww
(Mata Merah) (Mata Putih)
▷ F1: Ww
(Mata Merah)
▷ F2: Ww x Ww
W. : ww
3 (mata merah) : 1 (mata putih)
Lanjutan Tautan seks
Spermatozoa Ovum
45 47 47
X XXY XXX
Gen Letal Pada Tanaman
▷ Pada tanaman jagung dikenal gen-gen berikut
G = membentuk klorofil
g = tidak membentuk klorofil jika homozigot (gg)
sehingga daun kecambah tidak dapat berfotosintesis dan kecambah mati
dalam beberapa hari.
P : Gg x Gg
(Hijau) (Hijau)
F1 : GG,Gg,Gg,gg (3 Hijau : 1 Putih)
GG= Normal homozigot
Gg = Normal heterozigot
gg = Albino Letal
Gen Letal Pada Hewan
SS = Normal Homozigot
Ss = Normal Heterozigot, tetapi dalam darahnya
mengandung sel darah merah berbentuk bulan sabit
ss = Letal
Lanjutan Gen Letal Pada manusia
Thalasemia = sel darah merahnya berukuran kecil-kecil, lonjong,
jumlahnya lebih banyak, afinitas terhadap oksigen rendah.
Thalasemia Mayor = penderita anemia yang sangat parah, dapat
menyebabkan kematian pada` waktu bayi (LETAL), bergenotip ThTh
Thalasemia Minor = penderita anemia yang tidak parah, bergenotip Thth
P : Thth x Thth
(Thalasemia Minor) (Thalasemia Minor)
F1 : ThTh,Thth,Thth,thth
Contoh :
• jika orang dengan golongan darah A donor ke resipien yang
golongan darahnya B . Bagaimana kemungkinannya?
• Jika donor golongan darah A ke resipien gol darah A, Bagaimana
kemungkinannya?
• Jika donor golongan darah AB ke resipien gol darah O. bagaimana
kemungkinannya?
44
ANTIGEN DAN ANTIBODI
45
Golongan Darah Sistem MN
47
Sickle Cell Anemia (Anemia Sel Sabit)
48
“