Kelompok :2
Universitas Palangkaraya
Tahun 2012
PENURUNAN MENDELIEN
1. Genotip adalah alel yang terdapat pada satu atau lebih lokus spesifik.
2. Fenotip adalah sifat fisik, biokimiawi, dan fisiologis yang terdapat dalam diri
seseorang sebagaimana ditentukan baik secara genetik maupun lingkungan. Dengan
kata lain fenotip adalah manifestasi genotip yang dapat dilihat pada tingkat
makroskopis.
3. Dominan adalah sifat yang mempunyai pengaruh yang bersifat mengendalikan.
Biasanya di lambangkan dengan huruf kapital
4. Resesif adalah sifat yang tidak dapat menampilkan dirinya kecuali alel yang
bertanggung jawab membawa kedua anggota pasangan kromosom yang homolog.
Biasanya menggunakan huruf non-kapital[2]
Sebagai contoh aplikasinya, pada persilangan dua individu dengan satu sifat beda Bb x
BB (A dominan, a resesif), maka didapat keturunan dengan menggunakan diagram
sebagai berikut:
B B
B BB BB
b Bb Bb
Maka didapatkan keturunan dengan perbandingan fenotip 3:1. Apabila jumlah sifat beda
diperbanyak, maka akan didapatkan variasi keturunan yang lebih banyak. Misalnya pada dua
sifat beda diperoleh perbandingan fenotip anakan 9:3:3:1, atau tiga sifat beda
27:9:9:9:3:3:3:1, dst.
Persilangan Monohibrid
Gamet = M m
F1 = Mm (merah)
F2 = F1 X F1
Mm X Mm
Perbandingan genotip = MM ; 2 Mm ; mm = 1 ; 2 ; 1
Gamet = m M
F1 = Mm (merah)
F2 = F1 X F1
Mm X Mm
Perbandingan genotip = MM ; 2 Mm ; mm = 1 ; 2 ; 1
Persilangan Intermedier
Gamet = M m
F1 = Mm (merah muda )
F2 = F1 X F1
Mm X Mm
Perbandingan genotip = MM ; 2 Mm ; mm = 1 ; 2 ; 1
1; 2; 1
Gamet = m M
F1 = Mm (merah)
F2 = F1 X homozigot resesif
Mm X mm
Perbandingan genotip = MM ; mm = 1 ; 1
Gamet = m M
F1 = Mm (merah)
F2 = F1 X homozigot dominan
Mm X MM
Perbandingan genotip = MM ; Mm = 1 ; 1
Perkawinan Dihibrid
Perkawinan individu yang memiliki 2 karakter atau sifat beda. Disebut juga hukum
Asortasi.
Gamet = BH bh
F2 = BbHh X BbHh
Gamet = masing-masing individu mempunyai 4 gamet yaitu : BH, Bh, bH, bh.
Maka kemungkinan individu yang terbentuk pada generasi kedua adalah 4 X 4 = 16.
Beberapa pasang gen mempengaruhi satu karakter tertentu. Misalnya karakter warna
merah yang ditentukan oleh gen M. Semakin banyak gen penghasil warna merah maka
warnanya menjadi merah pekat sedangkan yang tidak mengandung gen penghasil warna
merah akan membentuk warna putih . Peristiwa dengan gen yang mempunyai banyak
gejala ini disebut poligen.
F2 = F1 X F1
M1m1M2m2 X M1mM2m2
3 M1-m1m2 = Merah
3. Kriptomeri
Adalah gen dominan yang seolah-olah tersembunyi apabila berada bersama-sama dengan
gen dominan lainnya dan baru akan tampak bila berdiri sendiri-sendiri.
Gamet = Ab ab
F1 = AaBb (Merah)
F2 = F1 X F1
AaBb X AaBb
Peristiwa dimana alel suatu gen menekan/menghalangi pemunculan sifat alel gen yang
lain. Gen yang menekan/menghalangi = epistatis
Gamet = Hk hK
F1 = HhKk (Hijau)
F2 = F1 X F1
HhKk X HhKk
3 H-kk = Hijau
3 hhK- = Kuning
1 hhkk = putih
Komplementer adalah gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi. Bila salah satu
gen tidak ada maka pemunculan karakter akan terhalang atau tidak sempurna. Bila ada 2
gen yang berinteraksi :
T = menyebabkan tumbuhnya bahan mentah pigmen
Individu yang mempunyai T tanpa adanya gen P akan berwarna putih demikian pula
individu yang mengandung gen P tanpa T tetapi individu yang mempunyai gen T dan P
akan berwarna merah
Gamet = Tp tP
F1 = ttPp (putih)
F2 = 9 T-P- = merah
3 T-pp = putih
3 ttP- = putih
1 ttpp = putih
1. Huntington disease
Degenerasi gradual sistem syaraf menyebabkan kelumpuhan & kematian dini. Setiap
penderita mempunyai sekurang-kurangnya salah satu orang tua menderita penyakit yang
diturunkan.
Anak (Rh+) diturunkan oleh orangtua (Rh+), orangtua (Rh-) tidak pernah melahirkan anak
(Rh+).
3. Cystic fibrosis
Orang tua normal mungkin mempunyai anak cystic fibrosis. Orang tua yang
mempunyai anak cystic fibrosis, kemungkinan mempunyai anak cystic berikutnya
adalah .
Aa X Aa
Aa Aa Aa aa
1. Tidak mempunyai lapisan email yang melindungi permukaan gigi sehingga penderita
penyakit ini menjadi sensitif terhadap makanan yang panas, dingin ataupun asam
sehingga gigi mudah rusak.
Sedangkan wanita yang mempunyai gen A pada salah satu kromosom Xnya yaitu
A
XX dinamakan wanita carier atau wanita pembawa gen anenamel.
1. Buta warna total : tidak dapat melihat semua warna. Dunia ini hitam, putih dan abu-
abu bagi penderita buta warna total.
2. Gen buta warna dilambangkan dengan huruf bw (singkatan butawarna) atau cb
(singkatan colour blind) yang ditulis dengan huruf kecil karena sifat ini diturunkan
secara resesif.
3. Buta warna sebagian/partial tidak mampu melihat salah satu warna primer yaitu
merah, biru dan hijau.
3. Hystrix gravior : tumbuhnya rambut yang kasar dan panjang diseluruh tubuh
4.
2. Infectious heredity. Infectious heredity merupakan pola penurunan yang didasari atas
infeksi partikel-partikel infeksius seperti virus dan bersifat melekat di sitoplasma sehingga
mengubah fenotip individu dan dapat ditransmisikan hingga ke tahap progenik.
3 Konversi gen. Konversi gen merupakan suatu proses perbaikan dalam rekombinasi DNA, di
mana sepotong sekuens DNA ditransferkan dari satu heliks ke heliks lain sehingga mengubah
keseluruhan DNA heliks tersebut..
5. Genomic imprinting. Genomic imprinting merupakan suatu keadaan di mana sebelum gen
diwariskan kepada anakan, terlebih dahulu gen tersebut ditandai sehingga mengubah bacaan
fenotip gen tersebut.
Penurunan non-Mendelian maternal mengacu pada konsep penurunan suatu sifat tertentu
melalui garis keturunan ibu. Hingga sampai saat ini diketahui penyebab dari hal tersebut
adalah DNA mitokondria dan DNA klorofil. Teori tertentu menyebutkan bahwa mitokondria
dan klorofil adalah organisme mikroskopis purba yang menginvasi sel eukariotik dan tinggal
di dalamnya. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa mitokondria dan klorofil memiliki
DNA sendiri, selain itu mitokondria memiliki kemampuan untuk menghasilkan energi.
Khusus pada organel mitokondria, pola pewarisannya secara maternal disebabkan oleh
peristiwa pembuahan sel telur oleh sel sperma, di mana hanya kepala dari sel sperma yang
sanggup memasuki sel telur sehingga mitokondria sperma yang melekat di ekor sperma
menjadi ikut terlepas bersamaan dengan ekor sperma itu sendiri. Akibatnya satu-satunya
sumber mitokondria untuk zigot yang kemudian terbentuk hanya sel telur. Itu sebabnya
mitokondria yang terdapat pada makhluk hidup saat ini berasal dari mitokondria sel telur,
dengan demikian DNA mitokondria yang terdapat pada sel makhluk hidup saat ini berasal
dari DNA mitokondria maternal. Sehingga mutasi yang terjadi pada DNA mitokondria
diwariskan secara maternal.
Mutasi pada DNA mitokondria dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti Lebers
hereditary optic neuropathy (LHON, gangguan saraf neuropatik herediter Leber),
kemerosotan fungsi jantung, penyakit muskular, ketulian, miopatik mitokondrial, sindrom
Leigh, neuropathy/ataxia/retinitis pigmentosa/ptosis (NARP), myoneurogenic gastrointestinal
encephalopathy (MNGIE), dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Wikipedia the free encyclopaedia. Mendelian inheritance [Online]. 2009 March 22 [cited
2009 March 31]; Available from: URL:
URL:http://en.wikipedia.org/wiki/Mendelian_inheritance
[2] Saunders. Kamus saku kedokteran Dorland. 25th ed. Jakarta: EGC; 1998.
[3] Wikipedia the free encyclopaedia.Non- Mendelian inheritance [Online]. 2009 Feb 23
[cited 2009 March 31]; Available from: URL: URL:http://en.wikipedia.org/wiki/Non-
Mendelian_inheritance
[5] Guan MX, Enriquez JA, Fischel-Ghodsian N, Puranam RS, Lin CP, Maw MA, et al. The
deafness-associated mitochondrial DNA mutation at position 7445, which affects
tRNASer(UCN) precursor processing, has long-range effects on NADH dehydrogenase
subunit ND6 gene expression [Online]. Mol Cell Biol 1998 Oct; 18(10):5868-79.
[6] Wallace DC, Singh G, Lott Mt, Hodge JA, Schurr TG, Lezza AMS et al. Mitochondrial
DNA mutation associated with Lebers hereditary optic neuropathy. Science
1988;242:1427.
[7] Wikipedia the free encyclopaedia. Lebers hereditary optic neuropathy [Online]. 2009
March 24 [cited 2009 March 31]; Available from: URL:
URL:http://en.wikipedia.org/wiki/Lebers_hereditary_optic_neuropathy
[8] Yen MY, Yen TC, Pang CY, Liu JH, Wei YH. Mitochondrial DNA mutation in Lebers
hereditary optic neuropathy. Investigate Ophthalmology & Visual Science 1992
July;33:2561-6.
[9] Hudson G, Carelli V, Horvath R, Zeviani M, Smeets HJ, Chinnery PF. X-Inactivation
patterns in females harboring mtDNA mutations that cause Leber hereditary optic
neuropathy. Mol. Vis. 2007;13:2339-43.
[10] Hudson G, Carelli V, Spruitj L, et al. Clinical expression of Lebers hereditary optic
neuropathy. Am. J. Hum. Genet. 2007 August;81(2):228-33.