PEWARISAN
MENDEL
Istilah Dalam Persilangan
a. P = Parental (induk)
b. F = Filial (Keturunan)
c. Fenotipe = Karakter/sifat yang dapat diamati
d. Genotipe = Susunan gen suatu individu
e. Homozigot = Sifat individu yang genotifenya terdiri dari gen-gen
yang sama dari tiap jenis gen
f. Heterozigot = sifat individu yang genotipenya terdiri dari gen-gen
yang berlainan dari setiap jenis gen
g. Alel = anggota dari sepasang gen (misal M=untuk gen berwarna
merah, m=gen untuk warna putih)
h. Gen dominan = gen yang menutupi ekspresi alelnya
i. Gen resesif = gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi alelnya
j. ♂ = Jenis kelamin jantan
k. ♀ = Jenis kelamin betina
Mendel and the History of
Genetics (1822-1884)
• Gregor Mendel Born
1822
• Began his work at age
21
• A monk and school
teacher, interested in
plant breeding
• Studied pea plants
• Discovered the basic
principles of heredity
Tempat
eksperimenn
ya di kebun
belakang
gereja
copyright cmassengale 4
Particulate Inheritance
Mendel menyatakan
bahwa ciri-ciri
fisik diwariskan sebagai
"partikel“
Mendel tidak
tahu bahwa "partikel" seb
enarnya Kromosom &
DNA
copyright cmassengale 5
Mendel’s Studies
• Tanaman kacang adalah
pilihan ideal untuk diteliti
• Mendel mempelajari 30.000
tanaman dalam 7 tahun
• Menyimpan catatan dengan
hati-hati & mencari pola
matematis
Mendel’s Pea Plant
Experiments
copyright cmassengale 7
Why peas, Pisum sativum?
Dapat tumbuh di
tempat yang sempit
Menghasilkan banyak
keturunan
Menghasilkan sifat
yang mencolok
Dapat dikawin
dilangkan dengan
penyerbukan
copyright cmassengale 8
Mendel’s Experimental
Methods
•
• Penyerbukan bunga dengan
menggunakan kuas
• Dia bisa memhilangkan
benang sari untuk
mencegah penyerbukan
sendiri
• Ditutupi bunga masing-
masing dengan penutup
kain
• Ia menelusuri ciri-ciri
melalui beberapa generasi
copyright cmassengale 9
8 Sifat dari tanaman ercis
• Bentuk biji= Bundar (R) atau Keriput (r)
• Warna biji = Kuning (Y) atau Green (y)
• Bentuk polong = halus (S) atau berkerut (s)
• Warna polong = Hijau (G) atau kuning (g)
• Warna mantel biji = abu-abu (G) atau putih (g)
• Posisi bunga = Aksial (A) atau Terminal (a)
• Tanaman Tinggi = Tinggi (T) atau pendek (t)
• Bunga warna = ungu (P) atau putih (p)
copyright cmassengale 10
copyright cmassengale 11
copyright cmassengale 12
Mendel’s Experimental Results
copyright cmassengale 13
Types of Genetic Crosses
Monohybrid cross - cross
involving a single trait
e.g. flower color
Dihybrid cross - cross involving
two traits
e.g. flower color & plant height
copyright cmassengale 14
Persilangan Monohibrid (HK Mendel I)
Hukum Segregasi : Pemisahan gen sealel, pada
pembentukan sel gamet, 2 gen yang berpasangan akan
dipisahkan ke dalam dua sel anak secara bebas.
F1 Generation X
100% Purple
F2 Generation
P : ♀ HH x ♂ hh
hitam putih
F1: Hh
hitam
Backcross : ♀ HH x ♂ Hh
F2: HH = hitam
Hh = hitam
Persilangan (Testcross)
Persilangan antara hibrid F1 dengan individu yang
homozigot resesif . Contoh :
P : ♀ HH x ♂ hh
hitam putih
F1: Hh
hitam
Testcross : ♀ Hh x ♂ hh
F2: Hh = hitam
hh = putih
Demonstrating Incomplete Dominance
(intermediate)
Persilangan Dihibrid (HK Mendel II)
Pengelompokan gen secara bebas :
Yaitu dua individu berbeda satu dengan yang lain
dalam dua macam sifat atau lebih, maka penurunan
sifat yang satu tidak tergantung pada sifat yang lain.
Contoh :
Terjadi persilangan antara tanaman kacang kapri berbiji
bulat (BB) warna kuning (KK) dengan tanaman kapri
berbiji kisut (bb) dengan warna hijau (kk)
Perbandingan genotipe =
9:3:3:1
Perbandingan fenotipe =
Bulat kuning : Bulat hijau :
kisut kuning : kisut hijau
FORMULASI MATEMATIKA PADA BERBAGAI
PERSILANGAN
Monohibrid 2 4 2 3 3:1
Dihibrid 4 16 4 9 9:3:3:1
Trihibrid 8 64 8 27 27:9:9:9:3:3:3:
1
N hibrid 2n 4n 2n 3n (3:1)n
Penyimpangan Hukum Mendel
1. Polimeri
Polimeri adalah suatu gejala dimana terdapat banyak gen bukan alel
tetapi mempengaruhi karakter/sifat yang sama
2. Kriptomeri
Kriptomeri merupakan suatu peristiwa dimana suatu faktor tidak tampak
pengaruhnya bila berdiri sendiri, tetapi baru tampak pengaruhnya bila
ada faktor lain yang menyertainya
3. Epistasis dan Hipostasis
Peristiwa dimana dua fakor yang bukan pasangannya dapat
mempengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme
4. Gen Komplementer
Komplementer adalah peristiwa dua gen dominan saling memengaruhi
atau melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifat.
Polimeri Ciri :Polimeri memiliki ciri:
makin banyak gen dominan,
maka sifat karakternya
makin kuat
Rasio genotipe = 15 : 1
Rasip fenotipe =
Merah : putih
ciri : ada karakter baru muncul bila ada 2 gen dominan bukan alel berada bersama
Rasio genotipe = 9 : 3 : 4
Rasip fenotipe =
Ungu :Merah : Putih
Epistasis-Hipostasis
Epistasis-hipostasis merupakan suatu peristiwa dimana suatu
gen dominan menutupi pengaruh gen dominan lain yang
bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis, dan yang
ditutupi disebut hipostasis.
Epistasis dan Hipostasis
Ciri : Perhatikan bahwa P dan
K berada bersama dan
keduanya dominan.
Tetapi karakter yang
muncul adalah putih. Ini
berarti putih epistasis
(menutupi) terhadap
hijau hipostasis
(ditutupi) terhadap
Rasio genotipe = 12 : 3 : 1
Rasip fenotipe =
Putih : kuning : hijau
Gen Komplementer
Komplementer merupakan bentuk
kerjasama dua gen dominan yang
saling melengkapi untuk
memunculkan suatu karakter.
Rasio genotipe = 9 : 7
Rasip fenotipe =
Ungu : putih