PERKEMBANGAN HEWAN
OLEH :
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
PERKEMBANGAN HEWAN
terhadap
polispermia.
Pada
fertilisasi
mamalia,
reaksi
kortikal
Lapisan Germinal
Ektoderm
Endoderm
(kecuali
Mesoderm
embrio
vertebrata
memerlukan
lingkungan
berair
untuk
perkembangannya. Pada kasus ikan dan amfibia, sel telur tidak memerlukan
perlindungan khusus oleh suatu badan air. Vertebrata yang berpindah ke darat
perlu penyelesaian atas permasalahan reproduksi dilingkungan yang kering dan
dua penyelesaian utama telah dievolusikan : sel telur bercangkang pada reptilia
dan burung, dan uterus pada mamalia berplasenta. Di dalam cangkang atau uterus,
embrio burung, reptilia, dan mamalia dikelilingi oleh cairan yang berada di dalam
kantung yang terbentuk oleh membran yang disebut amnion.
Pembelahan meroblastik pada sel telur burung dan reptilia yang kaya kuning
telur dan yang bercangkang hanya terbatas pada cakram kecil sitoplasma pada
kutub animal. Tudung sel yang disebut blastodisk membentuk dan memulai
gastrulasi dengan pembentukan primitive streak. Selain membentuk embrio,
ketiga lapisan germinal itu menjadi keempat membran ekstraembrionik: kantung
kuning telur, amnion, korion, dan alantois. Sel-sel kantung kuning telur berfungsi
untuk memberikan nutrisi untuk embrio. Amnion yang membungkus embrio
dalam cairan ketuban memiliki fungsi untuk melindungi embrio dari kekeringan
Korion juga memiliki fungsi sebagai bantal embrio terhadap resiko guncangan
mekanik dan bekerja sama dengan allantois untuk mengatur pertukaran gas antara
embrio dan udara disekitarnya Sedangkan allantois sebagai kantung pembuangan
untuk asam urat dan memiliki fungsi yang sama dengan chorion sebagai organ
pernapasan.
berfungsi membentuk pembuluh darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi dari
plasenta ke embrio dan menyingkirkan karbondioksida dan limbah nitrogen.
seperti ektoderm ridge apical (AER) dan zona aktivitas polarisasi (ZPA) yang
berfungsi sebagai pusat sinyal dan EAR dan ZPA juga berinteraksi satu sama lain
melalui
molekul
sinyal
dan
jalur
sinyal,
untuk
mempengaruhi
nasib
perkembangan masing-masing. Sel menerima sinyal dari AER dan ZPA merespon
sesuai dengan rangsangan mereka Sinyal pada perkembangan awal telah
menyiapkan pola ekspresi gen yang membedakan anggota tubuh depan dan
anggota tubuh belakang. Pembangunan hewan sepenuhnya terbentuk melibatkan
urutan peristiwa yang mencakup banyak langkah dari sinyal dan diferensiasi.
Asimetri sel awal memungkinkan berbagai jenis sel untuk mempengaruhi satu
sama lain dan untuk mengekspresikan gen yang spesifik. Produk dari gen ini sel
langsung berdiferensiasi menjadi tipe tertentu. Proses ini menghasilkan susunan
yang kompleks dari beberapa jaringan dan organ, masing-masing memiliki fungsi
untuk membentuk organisme yang terkoordinasi.
Penjelasan Literatur
Pada jurnal yang berjudul Kajian In vitro Aktivitas Sel-Sel Trofoblas
Blastosis Mencit Aging dan Pengaruhnya terhadap Kegagalan Implantasi
dijelaskan bahwa pada tikus dan mencit tua terjadi penurunan fertilitas, jumlah
dan kualitas embrio yang dihasilkan, kemampuan embrio untuk berkembang
mencapai blastosis, serta kegagalan implantasi, bahkan tingkat kelahiran. Dalam
perkembangannya, ada kalanya embrio praimplantasi mengalami gangguan,
sehingga tidak semua embrio praimplantasi dapat mengalami hatching (menetas,
keluar dari zona pellucida) dan implantasi yakni proses perlekatan dan infiltrasi,
bahkan ada kalanya disertai invasi sel-sel trofoblas ke dalam selaput endometrium
induk. Kegagalan ini menyebabkan embrio tidak dapat berkontak dengan
endometrium sehingga implantasi dan kebuntingan tidak terjadi. Selain faktor usia
tua (aging), adanya gangguan pada organel sel, seperti mitokondria yang
memegang peranan penting didalam proses pembentukan energi dapat
mempengaruhi terjadinya kegagalan hatching dan implantasi blastosis. Embrio
tahap blastosis terdiri dari inner cell mass (ICM) yang akan menjadi fetus,
sedangkan blastosul serta lapisan epitel paling luar yang disebut trofoblas akan
berperan dalam proses implantasi dan akan menjadi selaput ekstraembrionik.
proses
pertumbuhan
dan
invasi
sel-sel
trofoblas
dapat