Anda di halaman 1dari 9

Pola Pembentukan Sidik Jari (Dermatoglifi): Loop, Arch,

dan Whorl

Sidik jari memiliki suatu orientasi dan struktur periodik berupa komposisi dari garis-garis
gelap dari kulit yang naik (ridges) dan garis-garis terang dari kulit yang turun (furrows) yang
berliku-liku membentuk suatu pola yang berbeda-beda. Walaupun garis-garis alur tangan
terbentuk berbeda-beda, tetapi sifat-sifat khusus dari sidik jari yang disebut dengan minutiae
adalah unik untuk setiap individu. Ciri-ciri ini membentuk pola khusus yang terdiri dari
terminasi atau percabangan dari alur. Untuk memeriksa apakah dua sidik jari berasal dari jari
yang sama atau bukan, para ahli mendeteksi minutiae tersebut. Sistem Identifikasi Sidik Jari
Otomatis (AFIS) akan mengambil dan membandingkan ciri-ciri tersebut untuk menentukan
suatu kecocokan.

Dermatoglifi atau pola sidik jari didefinisikan sebagai gambaran sulur-sulur dermal yang
pararel pada jari-jari tangan dan kaki, serta telapak tangan dan telapak kaki. Secara anatomis
dermatoglifi akan membuat permukaan kasar pada telapak tangan jari tangan, telapak kaki,
dan jari kaki yang berfungsi dalam membantu proses memegang atau berpijak sehingga tidak
tergelincir. Pembentukan dermatoglifi dimulai dengan proliferasi sel epitel basal epidermis
volar pad sekitar minggu ke-10 sampai minggu ke-11 kehamilan. Sel-sel kemudian
membentuk lipatan-lipatan dan menjadi rigi episermis.

(1). Bentuk Pokok Sidik Jari

Ada tiga bentuk sidik jari yaitu busur (arch), sangkuatn (loop), dan lingkaran (whorl). Bentuk
pokok tersebut terbagi lagi menjadi beberapaa sub-group yaitu bentuk busur terbagi menjadi
plain arch dan tented arch, bentuk sangkutan terbagi menjadi Ulnar loop dan Radial loop,
sedangkan bentuk lingkaran terbagi menjadi Plain whorl, Central pocket loop whorl, Double
loop whorl dan Accidental whorl. Perbedaan utama dari ketiga bentuk pokok tersebut terletak
pada keberadaan core dan delta pada lukisan sidik jarinya.
a.      Loop (Sangkuatan)
Loop adalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari satu sisi lukisan,
melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan yang ditarik antara delta dan core,
berhenti atau cenderung berhenti kearah sisi semula. Syarat-syarat (ketentuan) Loop:
     1.      Mempunyai sebuah delta.
     2.      Mempunyai sebuah core.
     3.      Ada garis melengkung yang cukup.  
     4.      Mempunyai bilangan garis (Ridge Counting) >= 1

Bentuk loop terdiri dari 2 jenis, yaitu: 


   1.      Ulnar loop : garisnya memasuki pokok lukisan dari sisi yang searah dengan kelingking,
melengkung ditengah pokok lukisan dan kembali atau cenderung kembali ke arah sisi semula.
     2.      Radial loop : garisnya memasuki pokok lukisan dari sisi yang searah dengan jempol,
melengkung di tengah pokok lukisan dan kembali atau cenderung kembali ke arah sisi
semula.

b.      Arch (Busur)


Arch merupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari satu sisi
lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan
bergelombang naik ditengah-tengah. Arch terdiri dari:
    1.      Plain Arch adalah bentuk pokok sidik jari dimana garis-garis dating dari sisi lukisan yang
satu mengalir ke arah sisi yang lain, dengan sedikit bergelombang naik ditengah.
    2.      Tented arch (Tiang Busur) adalah bentuk pokok sidik jari yang memiliki garis tegak
(upthrust) atau sudut (angle) atau dua atau tiga ketentuan loop.

c.       Whorl (Lingkaran)


Whorl adalah bentuk pokok sidik jari, mempunyai 2 delta dan sedikitnya satu garis melingkar
di dalam pattern area, berjalan didepan kedua delta. Jenis whorl terdiri dari Plain whorl,
Central pocket loop whorl, Double loop whorl dan Accidental whorl.
  

(2). Titik Fokus ( Focus Point )


Keberadaan titik fokus didalam sidik jari akan berperan penting dalam menentukan termasuk
klasifikasi apa sidik jari tersebut. Dalam pengklasifikasian dikenal dua jenis titik fokus yaitu
delta yang merupakan titik fokus luar (outer terminus) dan core yang merupakan titik fokus
dalam (inner terminus). Tidak semua sidik jari memiliki titik fokus tergantung
jenis/klasifikasi dari sidik jarinya.

      a.      Core (inter terminus) titik fokus dalam


Core adalah titik tengah yang terdapat pada garis sidik jari loop yang terdalam dan terjauh
dari delta. Dapat dikatakan bahwa core merupakan titik tengah atau pusat dari lukisan sidik
jari. Dalam menentukan letak core berlaku beberapa ketentuan dibawah ini :  
      1.      Core ditempatkan pada garis sangkutan (loop) yang posisinya terletak paling dalam.
     2.     Apabila garis sangkutan yang terdalam tidak berisi garis-berakhir atau garis-pendek yang
naik sampai setinggi bahu sangkutan core ditempatkan pada bahu sangkutan yang posisinya
terletak lebih jauh dari posisi delta.
     3.      Apabila sangkutan terdalam berisi n (ganjil) buah garis-berakhir yang naik sampai bahu
sangkutan core ditempatkan pada ujung garis yang paling tengah.
    4.      Apabila sangkutan terdalam berisi n (genap) buah garis-berakhir yang naik sampai ke bahu
loop core ditempatkan pada ujung garis yang posisinya paling tengah dan terletak paling jauh
dari dari posisi delta.

Namun pada prakteknya letak core tidak selalu dapat ditentukan dengan aturan-aturan yang
telah disebutkan diatas. Ada dua kasus yang pada umumnya dapat mengaburkan dalam
menentukan letak core ini. Kasus yang pertama adanya garis tambahan (appendage).
Munculnya appendage ini dapat merusak garis sidik jari bila appendage tersebut muncul
disuatu garis sidik jari yang letaknya berada pada daerah melengkung antara bahu garis
sangkutan. Apabila appendage ini akan dianggap sebagai garis berhenti bagi sangkutan yang
tepat berada diluarnya. Kasus yang kedua adalah adanya garis loop yang terdalam (garis
sangkutan) yang saling memotong satu sama lain (inter locking loop). Pada kasus ini kedua
garis sangkutan yang saling memotong tersebut dianggap sebagai salah satu sangkutan
dimana garis di dalamnya seakan-akan merupakan garis yang naik sampai setinggi bahu loop.

      b.      Delta (outer terminus) titik fokus luar.


Delta dalam pengertian sehari-hari adalah gugusan yang terdapat pada muara sungai air yang
mengalir ke laut atau danau selalu membawa Lumpur dan batu sehingga lama kelamaan
terbentuk suatu gugusan pulau yang disebut “delta”. Delta yang sebenarnya pada sidik jari
adalah titik/garis yang terdapat pada pusat perpisaan garis type lines. Delta merupakan titik
fokus yang terletak didepan pusat berpisahnya garis pokok (type lines). Garis pokok lukisan
merupakan dua buah garis yang paling dalam dari sejumlah garis yang berjajar (paralel) dan
memisah serta (cenderung) melingkupi pokok lukisan (pattern area). Pokok lukisan adalah
daerah/ruangan putih yang dikelilingi oleh garis type lines yang mana ruangan tersebut
merupakan tempat lukisan garis sidik jari. Pada kenyataannya tidak semua sidik jari memiliki
delta tetapi ada juga sidik jari yang memiliki lebih dari satu delta.

Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam menentukan posisi delta, yaitu:
a.       Delta tidak boleh ditempatkan pada garis membelah yang tidak terbuka kearah core.
b.      Apabila harus memilih antara garis membelah dan kemungkinan delta, maka garis membelah
yang dipilih.
c.       Apabila terdapat dua atau lebih garis-garis yang memenuhi syarat delta maka pilih yang
terdekat dengan core.
d.      Delta tidak boleh ditempatkan di tengah-tengah garis yang berada di antara garis pokok tetapi
harus ditempatkan pada ujung garis yang terdekat letaknya dengan pusat berpisahnya garis
pokok.
(3) Ridge Counting
Ridge counting merupakan bilangan garis yang menyentuh atau melintasi garis bayangan
yang ditarik antara delta dan core (delta dan core tidak ikut masuk dalam penghitungan
bilangan garis). Garis-garis yang kelihatannya sangat halus (tipis) dicelah-celah garis-garis
yang tebal disebut insipientridge, dan garis ini tidak ikut dihitung karena biasanya tidak
selalu ada. Sedangkan, bagaimanapun kecilnya ukuran sebuah titik(dot), garis pendek (short
ridge) harus diperlakukan garis sidik jari yang ikut dihitung, apabila sama tebalnya dengan
garis-garis yang lain.

(4) Rumus Sidik Jari (Classification Formula)


Rumus sidik jari merupakan salah satu cara identifikasi. Dalam dunia kepolisian, rumus jari
digunakan sebagai cara untuk menidentifikasi seseorang. Karena sidik jari merupakan bentuk
yang unik dan berbeda pada setiap orang, maka rumus sidik jari pun akan berbeda pada tiap
orang. Perumusan sidik jari (classification formula ) merupakan pembubuhan tanda pada
tiap-tiap kolom kartu sidik jari yang menunjukkan interprestasi mengenai bentuk pokok,
jumlah bilangan garis, bentuk loop, dan jalannya garis.

(5) Ciri kepribadian menurut pola sidik jari


1.      Sidik jari berpola Whorl

 Jari telunjuk –“Anugerah Persepsi”. Individu dengan pola ini hampir mustahil untuk
menipu atau berbohong. Mereka secara umum mengalami masa kanak-kanak yang
sangat tidak bahagia. Mereka hanya bisa melihat dengan sangat jelas penipuan-
penipuan dan kepura-puraan orang lain, termasuk orang tua mereka sendiri.
 Jari Tengah – Pemilik pola ini dapat melihat penggolongan-penggolongan dan
hubungan-hubungannya pada hampir semua orang. Mereka akan menggolongkan
orang-orang dan kejadian dalam tipe-tipe khusus tertentu. Mereka bersifat sangat
curiga, dan senang membongkar atau menyelidiki “rahasia-rahasia.

 Jari Manis – Sebuah kemampuan untuk menyoroti kekurangan-kekurangan di dalam


setiap rencana, desain, konsep, atau orang per orang. Suatu kecenderungan yang kuat
ke arah kesempurnaan (perfeksionis), terutama dalam pekerjaannya sendiri. Orang ini
tidak bisa memaklumi sebuah gambar yang tergantung sedikit miring.

 Jari Kelingking – Meski biasanya malu sendiri dan menahan diri, mereka ini
mempunyai anugerah berupa kepandaian berbicara dan menulis kata. Ahli pidato
alami, yang mempunyai kemampuan untuk bergerak dan mengilhami orang lain
dengan kekuatan suaranya. Satu karateristik yang menarik adalah penempatan
pandangan-pandangan spiritualnya. Mereka tidak akan pernah mengikuti dogma dari
agama apa pun, tetapi mempunyai filsafat sendiri yang unik di mana mereka sangat
meyakininya.

 Ibu Jari – Pola ini mengungkapkan kepemimpinan alami dengan kemampuan yang
kuat untuk memerintah orang lain. Mereka akan mendominasi setiap situasi dengan
kemampuan memikat yang tak bisa dipisahkan. Terdapat kecenderungan yang kuat ke
arah pandangan totaliter atau diktator, terutama terhadap anak-anak mereka.

2.      Sidik jari berpola Radial Loop

 Jari telunjuk – Seseorang yang mengekspresikan Ego mereka dengan cara yang unik.
Cetakan tunggal di tangan yang dominan mengungkapkan sifat bekerja mandiri
adalah satu-satunya jalan untuk pemenuhan pribadi.

 Jari Tengah – Orang yang menggunakan pikirannya dengan cara uniknya sendiri.
Mereka adalah pencipta yang besar, dengan kreativitas yang tinggi, juga mempunyai
kemampuan untuk mengendalikan sistem otonom mereka sendiri, seperti denyut
jantung, pencernaan, dan lain-lain dengan pikiran mereka.

 Jari Manis – Seseorang yang menciptakan emosi mereka sendiri serta respon-respon
emosionalnya. Orang lain tidak pernah benar-benar bisa memahami individu ini,
karena tidak bisa memahami emosi atau respon-responnya yang tidak pernah dialami
orang lain. Akhirnya, mereka tidak pernah merasa “sesuai” dengan masyarakatnya,
tetapi hidup mereka diatur oleh usaha yang tetap. Isu ketakutan dan kesepian harus
diberdayakan untuk mencapai pemenuhan.

 Jari kelingking – Sangat jarang sekali. Pola ini mengindikasikan seseorang yang
menciptakan pandangan-pandangan religius dan kerohanian mereka sendiri. Dan ini
tidak akan bercampur dengan filsafat-filsafat lain yang paling umum, tetapi akan
menjadi sebuah agama yang didasarkan pada konsep-konsep yang sama sekali baru.

3.      Sidik jari berpola Arch

 Jari telunjuk – Orang yang mempunyai pandangan tradisional mengenai ambisi, karir,
dan kepemimpinan mereka sendiri. Mereka percaya bahwa mereka harus bekerja
keras untuk mendapatkan uang, menyimpan uangnya, dan menginvestasikannya untuk
masa depan mereka. “Masa lampau” mereka berada dalam bidang-bidang seperti
hidup tanpa dengan banyak partner dan tingkat kekaguman pada diri sendiri yang
rendah (memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, gangguan mental karena makanan,
dan wujud-wujud lain dari penganiayaan terhadap diri sendiri).

 Jari Tengah – Nilai-nilai tradisional mengenai pikiran. Untuk orang-orang ini,


pendidikan adalah satu-satunya cara menuju sukses. “Masa lampau” mereka berada
dalam bidang-bidang seperti penyalahgunaan obat dan memanipulasi orang lain.

 Jari Manis – Nilai-nilai tradisional yang bersinggungan kepada emosi (laki-laki tidak
boleh menangis, dan lain-lain). “Masa lampau” mereka adalah ketiadaan stabilitas
emosional mereka sebelumnya.

 Jari kelingking – Nilai-nilai tradisional mengenai komunikasi, agama, dan seks.


Mereka adalah satu-satunya kelompok orang yang akan sungguh mengikuti dogma
setiap agama tertentu, tanpa menyesuaikannya pada standar mereka sendiri. “Masa
lampau” mereka adalah hidup dengan banyak partner atau ketiadaan kerohanian,
tetapi hanya karena dipersepsikan sebagai “pewarnaan” jiwa.

 Ibu jari – Nilai-nilai tradisional dalam menerima nafsu dan keinginan. Bahkan setelah
kepribadian berkembang, masih ada kecenderungan yang kuat ke arah sikap-sikap
dominasi. “Masa lampau” mereka adalah ketika mereka terjatuh menjadi mangsa
nafsu dan keinginan-keinginan mereka, dengan sedikit pemikiran untuk menolak
masa depan.
 Ketika pola arch ditemukan pada jari telunjuk dan jari tengah, maka terdapat akal
yang sangat dalam. Namun kadang-kadang melambat untuk menyerap konsep-
konsep, hal ini karena kerinduan pokok materi suatu pemahaman yang lengkap,
daripada sekadar suatu genggaman dangkal dari pengetahuan.

Sumber referensi pendukung:

 Campbel, Neil A. dkk. 2002. Biologi Edisi Ke-V Jilid 1. Jakarta. Erlangga.


 Suryo, 1996. Genetika. Jakarta. Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai