Pengantar
Dalam Modul ini di bahas materi tentang bloking out, perumusan
primary, perumusan secondary, perumusan sub secondary,
perumusan mayor, perumusan final, perumusan key.
Tujuan modul ini agar peserta didik memahami cara merumuskan sidik
jari.
Kompetensi Dasar
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Perumusan Sidik Jari.
Subpokok Bahasan:
1. Bloking Out.
2. Perumusan primary.
3. Perumusan Secondary.
4. Perumusan sub secondary.
5. Perumusan mayor.
6. Perumusan final.
7. Perumusan key.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan pendidik untuk menjelaskan materi tentang
Perumusan Sidik Jari.
2. Metode Tanya Jawab.
Metode ini digunakan pendidik untuk bertanya dan menjawab
kepada peserta didik dalam rangka mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta didik tentang materi yang disampaikan.
3. Metode Brainstorming.
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat pesrta
didik dalam penguasaan materi yang akan diberikan.
4. Metode Penugasan.
Metode ini digunakan untuk memberikan penugasan kepada
peserta didik tentang materi yang disampaikan.
5. Metode Praktik/Drill
Metode praktik digunakan agar peserta didik dapat menerapkan
perumusan Sidik jari.
2. Bahan:
a. Alat Tulis.
b. Kertas Flipchart.
3. Sumber Belajar:
a. Sidik jari Sistem Henry, karangan M. Karjadi 1976, Penerbit
percetakan Pt Karya Nusantara Cab Bandung.
b. Petunjuk Pelaksanaan Kapolri Nomor: Juklak/08/VI/1981
tentang Fungsi Identifikasi Polri.
c. Penuntun Daktiloskopi, karangan Mabes Polri, Penerbit Pusat
Identifikasi Polri 1993.
d. Petunjuk Teknis Kepilisian RI nomor: Juknis/01.III/2000
tentang Pencarian Sidik jari Laten di TKP.
e. Buku Panduan Identifikasi Kepolisian Pusinafis Bareskrim
Polri Tahun 2017.
Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi dengan kegiatan :
a. Peserta didik melaksanakan refleksi yang ditugaskan oleh
pendidik.
b. Pendidik mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan
materi yang akan disampaikan.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada modul ini.
2. Tahap inti : 250 menit
a. Pendidik menjelaskan materi tentang perumusan sidik jari.
b. Peserta didik memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting,
bertanya jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
c. Peserta didik melaksanakan curah pendapat tentang materi
yang disampaikan oleh pendidik.
d. Pendidik dan peserta didik melaksanakan tanya jawab materi
yang telah diberikan.
e. Pendidik menugaskan peserta didik untuk mempraktikan
materi yang disampaikan.
f. Peserta didik mempraktikkan materi tentang:
1. Perumusan sidik jari primary
2. Perumusan sidik jari secondary
3. Perumusan sidik jari sub secondary
4. Perumusan sidik jari mayor
MANAJEMEN BANTUAN TEKNIS KEPOLISIAN 195
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Tagihan / Tugas
Peserta didik mengumpulkan hasil praktek dan resume dari materi yang
telah diberikan.
Lembar kegiatan
1. Pendidik menugaskan peserta didik mempraktikkan materi
tentang:
a. Perumusan primery.
b. Perumusan Secondary.
c. Perumusan sub secondary.
d. Perumusan mayor.
e. Perumusan final.
f. Perumusan key.
2. Pendidik menugaskan peserta didik meresume dari materi yang
telah diberikan.
Bahan Bacaan
2. Perumusan Primary.
Setiap kolom sidik jari mempunyai nilai angka tertentu, tetapi nilai
angka tertentu itu hanya berlaku bagi golongan whorl saja. Apabila
whorl terdapat pada salah satu kolom, maka whorl itu memperoleh
nilai angka yang sesuai dengan kolomnya.Nilai angka untuk whorl
menurut kolomnya:
Jumlah ……..…………………................................................…26.
Jumlah : …………...………………………………………………….12
3. Perumusan Secondary
U R W U U
| | 1
R
| | 9
U
U U U U U
W W W W W = 32 W
W W W W W 32 W
U T W W U = 14 T
W R U W W 10 R
U U U U U = 1U
U U U U U 1U
4. Perumusan Sub-Secondary.
Tracing selalu dimulai dari delta kiri dan bukan dari type
lines. Oleh karena delta biasanya terdiri dari garis pendek,
maka tracing line pindah ke garis yang segera berada
diluarnya. Apabila garis itu terputus juga tracing dilanjutkan
lagi ke garis yang segera berada diluarnya sampai mencapai
suatu titik (tempat) yang sejajar dengan delta kanan. Apabila
tracing line membelah (bifurcate), maka cabang yang
sebelah bawah yang diikuti.
I U O
I U
I U OI
I U
I U OIO
I U
Dalam hal terdapatnya bentuk arch atau tented arch pada jari
telunjuk (kiri atau kanan), maka sebuah tanda dash (-)
dipergunakan untuk menyatakan kehadiran dari arch atau tented
arch pada sub secondary. Apabila whorl terdapat juga pada
kelompok jari tersebut diatas maka rumusnya dinyatakan dengan
tracingnya.
Contoh:
Rumus : 19 W MOI
21 U OIO
Tangan kanan
M 12 O I 10
WHORL WHOR LOOP LOOP WHORL
L
Tangan kiri
13 I O 16
LOO O WHORL LOOP LOOP
P
Ulnar LOOP
5. Perumusan Major.
contoh:
LOOPS
APABILA JEMPOL KIRI: JEMPOL KANAN MENJADI :
1 sampai 11 (S)mall
1 sampai 11 (S)mall ……….. …………… 12 sampai 16
(M)edium
17 atau lebih (L)arge
1 sampai 11 (S)mall
12 sampai 16 (M)edium…….…………… 12 sampai 16
(M)edium
6. Perumusan Final.
Final adalah bilangan garis dari bentuk loop yang terdapat pada
kelingking kanan. Dinyatakan dengan angka menurut jumlah
bilangan garisnya dan ditulis di sebelah kanan sub secondary.
Apabila pada kelingking kanan atau kiri tidak ada bentuk loop
maka, whorl pada kelingking dapat juga dipergunakan untuk
rumus final.
7. Perumusan Key.
Key adalah jumlah bilangan garis dari loop pertama yang terdapat
pada rangkaian 8 sidik jari mulai dari jempol sampai ke jari manis
kanan dan kiri, kecuali kelingking karena sudah diperuntukkan
untuk rumus final. Key selalu dituliskan diatas garis rumus
(pembilang) dan ditempatkan paling kiri dari primary.
Contoh:
18 I 18 16 16
U W U U U = Rumus 18 . 22 W IOO 16
W W U W W 4 W OOI
O 12 I
M M 13
W W W U W = Rumus 13 . 23 W MMI
W U W U U 29 U OOI 11
15 O 12 II
I I I 21
W W W W U = Rumus 23 . 28 W III 21
U W W W W 28 W OOO
23 O O O
Contoh:
I I I 18
W W W W U = Rumus - . 32 W III 18
W W W W U 28 W I I I
I I I
O I M 12
W W W W W = Rumus - . 32 W OIM 12
W W W W W 32 W IOI
I O I
O O O
W W W W W = Rumus - . 31 W OOO
W W W W W 32 W I I I 19
I I I 19
Rangkuman
1. Blocking Out merupakan langkah pertama dalam menentukan
rumus sidik jari yaitu pembubuhan tanda pada tiap-tiap kolom kartu
sidik jari yang menunjukan interprestasi mengenai bentuk pokok,
jumlah bilangan garis, bentuk loop dan jalannya garis yang
mengikuti pada bentuk whorl.
2. Secondary adalah rumus yang diperuntukan bagi telunjuk kanan
dan kiri, dinyatakan dengan huruf besar menurut bentuk pokok
sidik jarinya dan ditulis disebelah kanan primary. Telunjuk kanan
menjadi pembilang ( diatas garis rumus ) dan telunjuk kiri menjadi
penyebut (dibawah garis rumus).
3. Sub Secondary dinyatakan dengan huruf, setelah diketahui
bilangan garis dari loop (the ridge count of loops) dan mengikuti
jalannya garis ( ridge tracing) dari bentuk whorl yang terdapat pada
jari telunjuk, tengah, manis kiri dan kanan serta ditulis di sebelah
kanan dari secondary dalam deretan rumus.
4. Major dinyatakan dengan huruf tertentu bagi bentuk-bentuk lukisan
yang terdapat pada jempol kanan dan jempol kiri, ditempatkan
pada pembilang dan penyebut ditulis disebelah kiri primary.
5. Final adalah bilangan garis dari bentuk loop yang terdapat pada
kelingking kanan. Dinyatakan dengan angka menurut jumlah
bilangan garisnya dan ditulis di sebelah kanan sub secondary.
6. Prioritas pertama adalah bentuk loop adalah pada kelingking
kanan. Apabila pada kelingking kanan bukan bentuk loop, baru
dipergunakan loop pada kelingking kiri. Rumus final hanya satu.
Final dari kelingking kanan ditulis diatas garis rumus, final dari
kelingking kiri ditulis dibawah garis rumus.
7. Key adalah jumlah bilangan garis dari loop pertama yang terdapat
pada rangkaian 8 sidik jari mulai dari jempol sampai ke jari manis
kanan dan kiri, kecuali kelingking karena sudah diperuntukkan
untuk rumus final. Key selalu dituliskan diatas garis rumus
(pembilang) dan ditempatkan paling kiri dari primary.
Latihan
1. Jelaskan pengertian blocking out!
2. Jelaskan perumusan primary!
3. Jelaskan perumusan secondary!
4. Jelaskan perumusan sub secondary!
5. Jelaskan perumusan mayor!
6. Jelaskan perumusan final!
7. Jelaskan perumusan key!