PRAKTIKUM IV
CRUSTACEA
OLEH:
A. Latar Belakang
Jenis crustacea yang paling umum adalah udang dan kepiting. Habitatnya
sebagian besar di air tawar da air laut. tubuh crustacea terdiri atas dua bagian
pokok yaitu kepala dan dada yang menyatu (sefalothoraks) dan badan bagian
belakang (abdomen atau perut). Setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki.
bergerak. Terdiri dari lima pasang kaki yang masing-masing untuk sepasang
kaki paling depan dan paling besar digunakan untuk mencapit sesuatu. Sistem
peredaran darah crustacea disebut peredaran darah terbuka yaitu darah beredar
sempurna, karena ditubuhnya sudah ada mulut dan anus. Umumnya crustacea
bernapas dengan insang. Kecuali crustacea yang masih kecil yang bernapas
sistem saraf crustacea disebut sebagai sistem saraf tangga tali. Hewan ini
kerugian dari crustacean yaitu merusak galangan perahu oleh anggota Isopoda.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat Praktikum
A. Crustacea
laut dan di air tawar. Crustacea berasal dari bahasa latin yaitu crusta atau
endapan kalsium karbonat pada kutikula. Spesies dari Crustacea air tawar
dibagi menjadi dua kategori yang berbeda yaitu spesies yang hanya ditemukan
pada di air tawar dan spesies yang dapat berpindah dari air tawar, air payau
bahkan asin. Crustacea air tawar yang sering ditemui adalah kepiting dan
dangkal dan dapat pula ditemukan di daerah dengan salinitas rendah dan air
tawar. Seperti Arthropoda lainnya, Crustacea memiliki tali saraf ventral, yang
B. Ciri-ciri Crustacea
hewan bercangkang. Telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis Crustacea yang
paling umum adalah udang dan kepiting. Habitat Crustacea sebagian besar di
air tawar dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat. Tubuh Crustacea
bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi
satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan
dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang
setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau
C. Udang
bermutu tinggi yang sangat digemari oleh konsumen dalam negeri maupun
luar negeri karena memiliki rasa yang sangat gurih dan karena kadar
bentuk badan beruas (trunk) yang pertama adalah ruas yang mempunyai
sepasang kaki pertama. Secara morfologis semua ruas badan bentuknya sama.
Batas antara thorax dan abdomen tidak jelas, adakalanya letak gonopore
D. Makanan Udang
Dikatakan pula bahwa beberapa jenis mikroalga yakni fitoplankton juga dapat
dalam pemilihan fitoplankton bagi larva udang adalah kandungan gizi yang
tinggi, dapat disediakan secara berkesinambungan, prosedur kultur yang tidak
terlalu rumit dan biaya yang tidak mahal. Sehingga ketersediaan fitoplankton
sebagai pakan larva dapat terjamin dalam kualitas, waktu dan jumlah yang
Zoothamnium sp. merupakan ciliata yang hidup normal pada perairan yang
baik, akan tetapi protozoa ciliata ini akan meningkat populasinya pada
semua stadia udang mulai dari telur, larva, post larva, juvenil dan dewasa pada
kaki renang, kaki jalan, rostrum dan insang. Organ yang terserang terlihat
seperti diselaputi benda asing berwarna putih kecoklatan, bila infeksi berat
Kendari.
B. Bahan Praktikum
C. Alat Praktikum
D. Prosedur Kerja
Maharani, G., Sunarti., Triastuti, J., dan Juniastuti, T., 2009, Kerusakan dan
Jumlah Hemosit Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) yang
Mengalami Zoothamniosis, Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 1
(1) : 21.
Mahasri, G., Raya, L. A., Mubarak, S., dan Irawan, B., 2008, Gambaran Patologi
Insang dan Kulit Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) yang
Terserang Ciliata Patogen (Zoothamnium Sp.), Jurnal Berkala Ilmiah
Perikanan, 3 (1) : 95.
Panjaitan, A. S., Hadie, W., dan Harijati, S., 2014, Pemeliharaan Larva Udang
Vaname (Litopenaeus Vannamei, Boone 1931) Dengan Pemberian
Jenis Fitoplankton Yang Berbeda, Jurnal Manajemen Perikanan dan
Kelautan, 1 (1) : 2.
Tantri N., 2016, Crustacea Air Tawar (Decapoda : Brachyura dan Caridea) di
Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, Institut Pertanian Bogor, Bogor.