PERCOBAAN V
SIKLUS ESTRUS DAN APUSAN VAGINA
OLEH :
NAMA : GIAN PURNAMA SARI
STAMBUK : F1D120008
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN PEMBIMBING : NI MADE MAITRI SARASWATI
A. Latar Belakang
berkembangbiak dan untuk memperbanyak diri. Siklus estrus adalah salah satu
fase dalam perkembangan sistem reproduksi yang di alami oleh hewan tingkat
tinggi, misalnya seperti primata dan hewan mamalia lainnya. Siklus estrus
ditandai dengan adanya estrus (birahi). Tahap ini betina biasanya berada dalam
fase siap kawin. Hewan ketika berada pada fase estrus, di dalam ovarium hewan
betina akan terjadi perubahan karena sedang terjadi ovulasi dan uterusnya berada
pada fase yang tepat untuk implantasi untuk. Peristiwa ini disebut sebagai masa
Siklus estrus dapat dibagi dalam beberapa tahap yaitu tahap proestrus ,
yang mengalami satu kali masa estrus dalam siklus hidupnya, sedangkan hewan-
hewan poliestrus menyelesaikan dua atau lebih siklus estrus setiap tahun apabila
tidak diganggu oleh kehamilan. Terjadinya birahi ditimbulkan oleh hormon seks
betina, yakni estrogen yang dihasilkan oleh folikel-folikel ovarium. Birahi yang
yang dihasilkan ovarium serta hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH
(luteinizing hormone) yang dihasilkan oleh hipofisis anterior. Siklus estrus dapat
ditentukan dengan melihat gambaran sitologi apusan vagina. Hewan betina saat
mengalami siklus estrus, vulva hewan betina biasanya merah dan bengkak, adanya
sumbat vagina setelah penyatuan menandakan bahwa kopulasi telah berlangsung,
dan hari itu ditentukan sebagai hari kehamilan yang ke nol. Berdasarkan uraian
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menetukan tahap siklus estrus pada hewan betina serta
mempelajari?
2. Bagaimana mengawinkan hewan jantan dan betina pada saat yang tepat
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tahap siklus estrus pada hewan betina serta mempelajari.
2. Untuk mengetahui cara mengawinkan hewan jantan dan betina pada saat
D. Manfaat Praktikum
1. Dapat mengetahui tahap siklus estrus pada hewan betina serta mempelajari.
2. Dapat mengetahui mengawinkan hewan jantan dan betina pada saat yang tepat
A. Siklus Estrus
Estrus adalah fase yang ditandai oleh penerimaan pejantan oleh hewan
betina untuk berkopulasi, fase ini berlangsung selama 12 jam. Folikel de graaf
kearah pematangan. Fase ini dipengaruh oleh kadar estrogen meningkat sehingga
lordosis. Siklus estrus juga akan menunjukan perubahan dalam ovarium betina
karena sedang terjadi ovulasi dan uterusnya berada pada fase yang tepat untuk
implantasi untuk fase berikutnya disebut dengan satu siklus estrus (Nadayatul
dkk., 2017).
mutlak diperlukan dalam proses ini. Masa pertumbuhan folikel hingga mencapai
granulosa, disamping itu peningkatan jumlah sel teka dipengaruhi oleh LH yang
(Megawati, 2005).
B. Fase-Fase Estrus pada Mencit (Mus muscullus L.)
artinya dalam periode satu tahun terjadi siklus reproduksi yang berulang-ulang.
Satu siklus estrus mencit terbagi menjadi 4 fase : proestrus, estrus, metestrus,
diestrus. Proestrus dan estrus adalah masa subur untuk menghasilkan keturunan
bagi mencit, sedangkan fase metestrus dan diestrus adalah masa tidak subur.
Proestrus adalah fase sebelum estrus yaitu periode dimana folikel ovarium tumbuh
menjadi folikel de graaf dibawah pengaruh FSH. Fase ini berlangsung 12 jam.
Setiap folikel mengalami pertumbuhan yang cepat selama 2-3 hari sebelum estrus.
C. Periode Estrus
Periode estrus pada hewan terjadi secara berulang dan membentuk suatu
siklus yang disebut siklus estrus. Siklus estrus merupakan salah satu aspek
struktur pada jaringan penyusun saluran reproduksi. Siklus estrus pada mencit
terdiri dari 4 fase utama, yaitu proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Siklus ini
dapat dengan mudah diamati dengan melihat perubahan sel-sel penyusun lapisan
epitel vagina yang dapat dideteksi dengan metode apus vagina pewarnaan Giemsa
(Narulita, 2017).
hewan dengan status konservasi terancam punah, dengan diketahui saat masa
subur yang umum terjadi di pertengahan siklus, hewan betina dapat dikawinkan
pengukuran fluktuasi kadar hormon ovari sepanjang siklus, yaitu hormon estrogen
dan progesteron. Sediaan ulas vagina yang telah diwarnai ditentukan fase siklus
estrusnya melalui identifikasi morfologi sel epitel. Sel epitel yang diamati adalah
bentuk sel parabasal, sel intermediet, dan sel superfisial serta keberadaan leukosit
yang berbeda-beda pada setiap fasenya. Penentuan awal siklus estrus adalah pada
yang berarti hewan berada pada kondisi estrus. Masa estrus ditandai dengan
banyaknya sel superfisial pada sediaan ulas vagina Banyaknya sel superfisial
(Sjahfirdi, 2013).
E. Apusan Vagina
dapat dilakukan dengan teknik papsmear (ulas vagina), dengan melihat gambaran
epitel vagina dan lama waktu (panjang) siklus estrus masa subur fase proestrus
dan estrus mencit betina. Fase proestrus ditandai dengan adanya sel-sel epitel
biasa dan leukosit pada preparat histologi, sedangkan fase estrus ditandai dengan
adanya sel-sel epitel bertanduk. Perhitungan panjang lama waktu siklus estrus
dengan cara mengamati berapa lama waktu siklus estrus mencit setelah pemberian
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 22 April 2021 pada pukul
B. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
C. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
2. Masukkan cotton bud yang sudah diusap alkohol 70% ke dalam vagina mencit
menit.
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel berikut.
B. Pembahasan
Tipe siklus birahi pada mencit (Mus muscullus L.) adalah poliestrus,
dimana dalam setahun terjadi lebih dari dua kali masa birahi. Siklus hewan ini
berulang secara periodik dengan selang wktu 4–5 hari. Siklus estrus terjadi dalam
empat fase, yaitu fase proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Masing-masing
fase pada siklus estrus dapat diamati dengan metode apus vagina. Fase proestrus
merupakan fase persiapan dari siklus birahi, setiap jenis hewan betina yang berada
dalam fase ini mulai menampakan gejala birahi walaupun belum mau menerima
pejantan untuk kopulasi. Folikel de graaf akan tumbuh di bawah pengaruh hormon
Fase estrus fase berikutnya adalah fase estrus yang ditandai oleh
keinginan birahi dan penerimaan pejantan oleh hewan betina. Fase ini folikel de
graaf membesar dan menjadi matang. Tuba falopii akan menegang, epitel menjadi
matang dan silia aktif serta terjadi kontraksi tuba falopii dan ujung tuba yang
berfimbria merapat ke folikel de graaf. Lendir serviks dan vagina bertambah serta
terjadi banyak mitosis di dalam mukosa vagina dan sel-sel baru yang menumpuk,
Sel-sel bertanduk ini terkelupas ke dalam vagina, pada apusan vagina akan
fase lanjutan ketika sistem reproduksi di bawah pengaruh hormon yang diproduksi
menerima dan memberi makan embrio, apabila tidak terjadi fertilisasi, uterus dan
saluran reproduksi akan beregresi ke keadaan yang kurang aktif yang sama
sebelum proestrus, disebut diestrus. Fase Diestrus Fase terakhir dan terlama dari
siklus estrus adalah fase diestrus. Tahap ini terbentuk folikel-folikel primer yang
belum tumbuh dan beberapa yang mengalami pertumbuhan awal. Fase ini disebut
juga dengan fase istirahat karena mencit betina sama sekali tidak tertarik pada
mencit jantan. Apusan vagina akan terlihat banyak sel-sel epithel berinti dan sel
leukosits.
persiapan yang amat rumit agar endometrium siap bagi implantasi sel telur yang
terfertilisasi, jika fertilisasi tidak terjadi penebalan dinding uterus, apapun yang
hipertrofik meluruh sebagai aliran darah menstruasi. Waktu kawin, pada hewan
yang mengalami siklus estrus, perkawinan hanya terjadi pada fase estrus saja
A. Simpulan
1. Siklus estrus terjadi dalam empat fase, yaitu fase proestrus, estrus, metestrus
dan diestrus. Cara yang digunakan untuk menentukan tahapan deteksi siklus
estrus pada mencit (Mus muscullus L.) dilakukan dengan teknik papsmear
diestrus.
2. Waktu kawin yang tepat pada hewan yaitu pada saat mengalami siklus estrus,
karena pada hewan seperti mencit (Mus muscullus L.) perkawinan hanya
terjadi pada fase estrus, hal ini akan memungkinkan hewan betina bunting.
B. Saran
Saran pada praktikum ini adalah agar praktikan lebih menguasai lagi
penggunaa mikroskop agar pengamatan berjalan lancar. Praktikan juga harus lebih
teliti melihat bahan praktikum yang dibedah agar praktikum berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Busman, H., 2013, Histologi Ulas Vagina dan Waktu Siklus Estrus Masa Subur
Mencit Betina Setelah Pemberian Ekstrak Rimpang Rumput Teki, Jurnal
MIPA, 1(1): 375.
Dian, M., 2008, Siklus Estrus dan Struktur Histologi Ovarium Tikus Putih
(Rattus Norvegicus L.), Universitas Sebelas Maret, Jawa Tengah.
Huda, N. K., Ramadhan S. dan Yuni A., 2017, Pengaruh Ekstrak Sambiloto
(Andrograpis Paniculata Nees.) terhadap Siklus Estrus Mencit (Mus
Musculus L. Swiss Webster), Jurnal Eksata, 18(20): 4.
Narulita, E., Prihatin, J., Anam, K. dan Oktavia, F.A.R.H., 2017, Perubahan Kadar
Estradiol dan Histologi Uterus Mencit (Mus musculus L.) Betina dengan
Induksi Progesteron Sintetik, Jurnal Biosfera, 34(3): 1-2.
Sjahfirdi, L., Putri, K. G. P., Pudji A dan Hera M. 2013, Pemeriksaan Profil
Hormon Progesteron Selama Siklus Estrus Tikus (Rattus norvegicus)
Betina Menggunakan Perangkat Inframerah, Jurnal Kedokteran Hewan,
7(1): 32-36.