Anda di halaman 1dari 3

SELAPUT EKSTRA EMBRIO

Ketika reptilia pertama meletakkan telurnya di darat dan telur – telur tersebut berkembang .
keberhasilan ini dapat terjadi karena telur diselubungi dengan cangkang dan berbagai selaput
dan menyelubungi tubuh embrio . selaput ini awalnya berasal dari tubuh embrio itu sendiri
dengan melakukan fungsi yang vital seperti nutrisi , pertukaran gas dan pembuangan atau
penyimpanan bahan – bahan buangan . dan juga menjaga embrio berada dalam lingkungan
bawah seperti pada hewan pendahulunya . beberapa reptilia dan mamalia tidak membentuk
cangkang ttetapi menggantinya dengan perkembangan intra – uterus yang lebih cocok .
dengan demikian , bentuk dan fungsi dasar dari selaput ekstra – embrio tetap dipertahankan .

Peran selaput ekstra embrio yaitu :


a. Nutrisi
b. Proteksi
c. Ekskresi

Ada empat macam selaput ekstra embrio yang umum terdapat pada embrio vertebrata
tinggi :
a. amnion
suatu membran tipis yang berasal dari somaotopleura , membentuk suatu kantong
menyelubungi embrio dan berisi cairan . keberadaan selaput ini sangat khas pada
reptilia , burung dan mamalia sehingga kelompok ini sering disebut sebagai kelompok
amniota , sedangkan ikan dan amfibia tidak mempunyai amnion dan disebut
anamniota .
amnion berperan sebagai berikut :
 pelindung langsung embrio
 menjaga dari kekeringan
 penawar guncangan
 penawar tekanan
 penawar suhu uterus
 kebebasan gerak
 anti adhesi

b. kantung yolk
merupakan suatu selaput splanknopleura , sangat erat fungsinya dalam nutrisi pada
embrio kelompok burung dan reptilia yang mempunyai yolk sangat banyak .
walaupun telur – telur mamalia tidak mempunyai yolk ,, kantung yolk masih bisa
dipertahankan dan digunakan untuk fungsi vital yang lain . endoderm kantung yolk
merupakan sumber BSK , sedang mesoderm kantung yolk merupakan sumber sel –
sel darah .
c. alantois
merupakan suatu kantong yang terbentuk sebagai suatu evaginasi dari bagian ventral
usus belakang pada tahapan awal . fungsi utama nya adalah sebagai tempat
penampung dan penyimpanan urin dan sebagai organ pertukaran gas antar embrio dan
lingkungan luar nya . pada reptilia dan burung , alantois merupakan suatu kantong
yang sangat besar . karena telur merupakan suatu sistem tertutup , maka alantois harus
memisahkan sisa – sisa metabolisme nitrogen agar tidak menimbulkan efek toksik
terhadap embrio . pada mamalia , peran alantois erat hubungan nya dengan
efisiensipertukaran yang berlangsung pada perbatasan fetus – maternal . alantois
embrio babi mempunyai ukuran dan fungsi yang sama seperti pada burung , sednag
alantois manusia telah sangat tereduksi dan hanya berperan sebagai tempat lalu nya
pembuluh darah ke plasenta .

d. korion atau serosa


merupakan membran ekstra – embrio yang paling luar dan berbtasan dengan
cangkang atau jaringan induk , jadi merupakan tempat pertukaran antara embrio dan
lingkungan sekitarnya . pada hewan – hewan ovipar , korion berfungsi terutama pada
pertukaran gas bagi respirasi. Pada mamalia korion tidak hanya berperan sebagai
pembungkus dan respirasi saja tetap juga dalam nutrisi , ekskresi , filtrasi dan sintesis
hormon .

pertukaran selaput ekstra embrio pada ayam


pada embrio awal , somatopleura dan aplanknopleura meluas ke luar daerah tubuh
embrio sampai ke atas yolk . daerah di luar ( distal ) dari tubuh embrio disebut ekstra
– embrio . mula – mula tubuh embrio ayam tidak mempunyai batas sehingga lapisan –
lapisan ekstra embrio saling berkelanjutan . dengan terbentuknya tubuh embrio ,
secara berurutan dibentuk lipatan – lipatan . sehingga akhirnya tubuh embrio hampir
terpisah dari yolk . denngan adanya lipatan - lipatan tubuh ini maka batas antara
daerah intra – embrio dan ekstra – embrio menjadi jelas .

a. kantung yolk
merupakan selaput ekstra – embrio yang paling awal dibentuk . splanknopleura
embrio ayam tidak membentuk suatu saluran tertutup tetapi tumbuh di atas
permukaan yolk , mengelilinginya sehingga membentuk suatu kantung .
splanknopleura yang mengelilingi yolk awalnya berasal dari hipoblast primer dan
sekunder . bersamaan dengan melebar nya splanknopleura ekstra- embrio , pada
splanknopleura intra – embrio terjadi pula lipatan – lipatan sehingga terbetnntuk
dindinng pencernaan atau usus di dalam tubuh embrio .

Anda mungkin juga menyukai