Oleh
Kelompok 6
Nofal Tahir
Ilvayani
Nur Aznia
Nur Fatrah Pakaya
2019/2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Distibusi yolk pada setiap jenis telur pada suatu spesies berpengaruh
terhadap bentuk-bentuk blastula. Umumnya blastula memiliki semua rongga yang
disebut yang rongga blastula (blastosoel). Aves memiliki blastula bertipe
megalechital (Telolesital) dan tipe pembelahannya meroblastic
Pada stadium ini, blastodisc terdiri atas 2 daerah yang berbeda yaitu:
a. Area pellusida, yaitu daerah yang tampak bening, terletak diatas rongga
subgerminal.
b. Area Opaka, yaitu daerah yang tampak gelap, terletak pada bagian tepi
blastodik. Pada beberapa jenis aves, rongga subgerminal juga merupakan
rongga blastula.
2.1.2 Blastula pada mamalia
Pada amphibi, stadium blastula tercapai pada stadium 128 sel. Pada stadium
ini mulai terbentuk suatu rongga yang disebut rongga blastula (blatocoel).
Pada blastula katak, atap blatosoel terdiri atas 2-4 lapisan sel. Alas
blastosoel adalah sel-sel yolk. Rongga blastosoel terletak lebih ke kutub
anima.
2. Mesolesital adalah telur denga nisi kuning telur yang sedang, dan biasanya
terkonsentrasi pada kutub vegetative. Tipe pembelahanyan adalah holoblastic
pola pembelahan adalah radial, blastula bulat, rongga blastula kecil dan lebih
terkonsentrasi untuk anima. Dijumpai pada amphibi dan ikan paru-paru.
3. telolesital adalah telur yang memiliki isis kuning telur yang banyak. Tipe
pembelahanya adalah meroblastic, yaitu blastomere-blastomer hasil
pembelahan tidak terpisah secara sempurna. Blastula berbentuk cakram, ringga
blastula berbentuk diantara epiblast dan hipoblas. Dijumpai pada ikan, reptile
dan burung.
4. Centrolesital adalah telur denga nisi kuning telurbterpusat pada bagian tengah
telur. Tipe pembelahanya adalah meroblastik, pola pembelahanya adalah super
visial, blastula berbentuk bundar hingga silindris.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Radiopoetro.1996.biologi.Jakarta:Erlangga.