Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PHYLUM AGNATHA

Dosen Pengampu :

Heri Irawan S.Pi, M.Pi.

Oleh :

Kelompok 1
Adelia Novianti
Adelia Syalsyah Ardina
Alian Zikri
Ari Bangsa Dewa
Arya Agung Wibowo
Ashfa Fikriy Salsabilassyafi'ie
Atika Yulianti
Ayu Tri Lestari Ramadhina
Celine Cleo Nara
Delliza Putri Agustina

1
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN KAMPUS LAMPUNG 2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah tentang tentang taksonomi
hewan vertebrata yang berjudul “Agnatha” ini dapat diselesaikan sesuai dengan tuntutan
proses pembelajaran di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI
Madiun. Makalah ini disusun sebagai tugas semester III oleh setiap kelompok mahasiswa
yang telah diberikan oleh dosen. Penulisan dan penyusunan makalah ini merupakan
serangkaian aktivitas terpadu dan komprehensif dalam mencapai sasaran pembelajaran
agar tercapai secara maksimal dan optimal.

Penulisan makalah “Agnatha” ini tentu saja masih ditemukan beberapa kekurangan
dan kelemahan. Semoga bermanfaat dan saya ucapkan terimakasih.

Kotaagung, 27 September 2021

Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL------------------------------------------------------------------------ i

KATA PENGANTAR------------------------------------------------------- ii

DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------- iii

BAB I PENDAHULUAN--------------------------------------------------- 3

A. Latar Belakang---------------------------------------------------- 3

B. Rumusan Masalah------------------------------------------------ 3

C. Tujuan------------------------------------------------------------- 4

BAB II PEMBAHASAN---------------------------------------------------- 4

A. Pengertian Agnatha----------------------------------------------- 4

B. Karakteristik Agnatha-------------------------------------------- 4

2
C. Struktur Tubuh Agnatha------------------------------------------ 5

D. Beberapa sistem pada Agnatha----------------------------------- 6

E. Klasifikasi Agnatha----------------------------------------------- 7

BAB III PENUTUP-------------------------------------------------------- 8

A. Simpulan--------------------------------------------------------- 8

B. Saran------------------------------------------------------------- 8

DAFTAR PUSTAKA------------------------------------------------------- iv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agnatha berasal dari kata yunani, yang berati “tidak ada rahang” agnatha adalah bagian
dari super kelas pisces sub filum vertebrata. Fosil agnatha tertua muncul di Kambrium. Kambriun
adalah periode geologi yang dimulai sekitar akhir neo Proterozoikum dengan awal periode
Ordovisium dan dua kelompok yang masih bertahan saat ini adalah lamprey dan hagfish, dengan
sekitar 100 spesies secara total. Sedangkan, Menurut Kimball, (1983) agnatha merupakan salah
satu vertebrata pertama yang ditemukan dalam bentuk fosil. Agnatha merupakan binatang
vertebrata yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Setiap insang yang dimilikinya
disesuaikan dengan kondisi ia berada. Habitatnya ada yang di air tawar maupun air asin (laut).
Hewan kuno ini termasuk monofiletik yang telah diidentifikasi sebanyak 48.000 spesies.

Agnatha memiliki lubang seluler dan termasuk endoskleton yang memiliki saraf spinal
serta organ perasa yang berkembang. Beberapa jenis agnatha memiliki gigi dan rahang yang
sesuai dengan makanannya (Hicman, et al, 2001). Berdasarkan hal tersebut lah spesies dalam filum
agnatha ini beraneka ragam sehingga perlu adanya pembelajaran secara mendalam dalam bentuk
seperti makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, dapat dirumuskan masalah:
1. Apakah pengertian dari agnatha?
2. Apa saja karakteristik agnatha?
3
3. Bagaimana stuktur tubuh agnatha?
4. Bagaimana sistem-sistem pada agnatha?
5. Apa saja klasifikasi agnatha?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diambil tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari agnatha.
2. Untuk mengetahui karakteristik agntha.
3. Untuk mengetahui struktur tubuh agnatha.
4. Untuk mengetahui sistem-sistem pada agnatha.
5. Untuk mengetahui klasifikasi dari agnatha.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agnatha
Agnatha berasal dari kata a = tidak, gnatho = rahang. Sesuai dengan namanya, agnatha
tidak mempunyai rahang. Ikan-ikan anggota agnatha memang tidak berahang dan tidak ada
pasangan sirip. Beberapa jenis mempunyai sirip ekor dan sirip punggung. Mulut terletak di sebelah
ujung. Agnatha memiliki tujuh atau lebih celah insang. Notokorda tetap ada selama hidup, secara
tidak sempurna dan diselubungi kartilago, otaknya sudah teratur terdiri atas bagian-bagian seperti
pada vertebrata tingkat tinggi. Agnatha berbentuk pipih dengan panjang 15-30 cm, cara
memperoleh makanan, yaitu dengan mengisap cairan tubuh mangsa. Terlebih dahulu mangsa
dilubangi dengan mulutnya. Agnatha hidup di air tawar atau air laut. Agnatha sudah memiliki alat
indra berupa lubang hidung tunggal, dua mata, telinga dalam dan organ perasa. Pada tahap
larva, agnatha memiliki gonad hermafrodit. Ketika dewasa menjadi kelenjar kelamin betina atau
jantan dan menjadi hewan berumah dua (diesius). Fertilisasi agnatha secara eksternal.
B. Karakteristik Agnatha
Agnatha memiliki karakteristik yaitu sebagai berikut :
1. Tidak memiliki rahang.
2. Mereka memiliki notokorda dengan kerangka yang terdiri atas tulang rawan.
3. Mereka telah memiliki celah insang.
4. Mereka adalah ikan yang hidup paling primitive.
5. Memiliki sepasang mata, badannya memanjang berbentuk silinder, ekornya pipih,
kulitnya licin tanpa sisik dan diliengkapi kelenjar lendir (Mucus).
4
6. Sirip tengah dorsal disokong oleh tulang -tulang sirip bertulang rawan.
7. Mulutnya ventro anterior dan merupakan mulut pengisap yang di pinggirnya terdapat
tentakel.
8. Kantong hidung terdapat disebelah tengah atas dan jumlahnya hanya satu.
9. Tengkorak kepala dan lengkung insang (Viceral) terdiri dari tulang rawan dan
notocord masih didapati /dilengkapi Archus neuralis yang tidak sempurna.
10. Jantung terdiri dari 2 ruang (Serambi & Bilik).
11. Memiliki darah merah yang berbentuk bulat-bulat dan berinti serta memiliki butir-
butir darah putih.
12. Insang terdiri dari 6-14 pasang terdapat di sisi Pharynx berbentuk kantong.
13. Ginjalnya sepasang bermuara di Papilurogenitalis.
14. Suhu tubuh tidak tetap (Poililoterm).
15. Pembuahan terjadi di luar tubuh, telur yang sudah dibuahi menetas menjadi larva dan
ada yang langsung menjadi hewan (anak) dewasa.
16. Otaknya berkembang baik, dengan 8 atau 10 pasang saraf Cranial, mempunyai alat
pendengaran dengan 1 atau 2 bentuk saluran setengah lingkaran.
17. Mempunyai Indra pembau.
C. Struktur Tubuh Agnatha
Sesuai dengan namanya, agnatha berarti tidak mempunyai rahang. Tubuh agnatha dapat
dibedakan atas caput (kepala), truncus (batang tubuh) dan cauda (ekor). Mulut berbentuk
lingkaran, gigi dari zat tanduk dan mempunyai lidah seperti parut. Kulit tidak bersisik (licin),
rangka dari tulang rawan dan jantung terdiri dari satu antrium dan satu ventrikel, memiliki ginjal
yang berfungsi untuk ekskresi dan mempertahankan keseimbangan ketika ia berada pada
lingkungan yang hipotonik. Agnatha hidup di laut dan air tawar. Struktur rahang dari agnatha
yaitu seperti gambar di bawah ini.

5
Agnatha bernapas dengan insang. Pertukaran gas pada Agnatha terjadi pada pasangan-pasangan
ingsang interna, dengan tiap ingsang ditunjang oleh satu lengkung tulang. Air masuk melalui
mulut, melalui insang dan keluar melalui serangkaian kantung insang yang bermuara
dipermukaan. Pengklasifikasian dari kelas Agnatha dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu Myxine (Hagfish) pemakan bangkai yang hidup dilaut, mulit memiliki tentakel
pendek dan Petromyzon (Lamprey), bersifat anadromus (hidup dewasa di laut dan
berkembangbiak di air tawar), bersifat parasit, hidup menempel dan menghisap darah inangnya.
D. Beberapa Sistem pada Agnatha
1. Sistem Respirasi
Sistem respirasi agnatha dicirikan dengan tujuh pasang kantong insang, berisi lembaran-
lembaran insang yang mengandung banyak kapiler-kapiler darah dan dibantu dengan
lengkung bronchi yang terletak dekat dengan permukaan tubuh.
2. Metabolisme
Agnatha termasuk hewan hewan ektoterm, suhu tubuh mengikuti suhu lingkungan.
3. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan makanan dimulai dari mulutà pharynx yang
pendek à Oesophagusà intestinum (tidak ada lambung) yang mempunyai klep disebelah
anterior, di dalam intestinum terdapat lekukan spiral (typhosole) = klep spiral anus.
4. Sistem Peredaran Darah
Jantung terdiri dari 2 bagian yaitu serambi dan bilik. Ventrikel memompakan darah ke
arteri dan atrium menerima darah dan pembuluh-pembuluh vena. Tidak mempunyai sistem
porta nasalis.
5. Sistem Ekskresi
Terdapat dua buah ginjal (tingkat mesonephros) dilengkapi saluran sampai ke sinus
urogenitalis selanjutnya ke papila urogenitalis.
6. Permukaan tubuh
Kebanyakan tubuh agnatha tidak bersisik (licin).
7. Anggota tubuh
Tubuh agnatha tidak mempunyai sirip selain sirip ekor.
8. Sistem Rangka
Sistem Rangka agnatha terdiri dari tulang rawan, berupa jaringan ikat yang rapat.
9. Sistem syaraf
Agnatha hanya mempunyai notochord, yang merupakan bentuk colomna vertebralis paling
awal.

6
10. Sistem reproduksi
Sistem reproduksi agnatha dilakukan secara eksternal, ovary dan testes terdapat pada satu
individu pada Hagfish, di mana hanya gonad dari salah satu jenis kelamin yang fungsional
dan tanpa adanya tahapan larva. Pada Lamprey, telur yang dibuahi berkembang menjadi
larva ammocoete (pride) yang sangat berbeda dengan dewasanya. Pada fase belum dewasa
tidak dapat dibedakan jantan dan betina (hermafrodit).
Hewan betina mempunyai ovariy menghasilkan beribu-ribu telor dan hewan jantan
mempunyai testis menghasilkan sperma. Saluran kelamin tidak ada pada kedua jenis
kelamin tersebut. Gamet tumpah ke dalam coelom melalui sepasang lubang (porus
genitalis) kemudian masuk ke dalam sinus urogenitalis kemudian keluar (tumpah) ke dalam
air dan di sana terjadi pembuahan.
E. Klasifikasi Agnatha

Klasifikasi Agnatha dibagi menjadi dua kelompok hidup yaitu Myxine (Hagfish) dan
Petromyzone (Lamprey).
a. Hagfish
Hagfish ("hewan bermulut lingkar") merupakan hewan berdarah dingin dengan mulut
berbentuk lingkaran, gigi dari zat tanduk, mempunyai lidah dan kulit tidak bersisik. Pencernaan
makanan berupa pipa lurus, mempunyai anus, tanpa kloaka.
Hagfish memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sekitar 20 spesies yang dikenal.
2. Ikan hagfish yang modern semuanya hidup di laut, hidup di dasar perairan dan
biasanya menggali lubang.
3. Mirip belut atau cacing, tidak mempunyai sirip yang berpasangan, hanya mempunyai
semacam sirip ekor.
4. Tidak punya sisik.
5. Maksimum panjangnya sekitar 2,6 ft.
6. Mempunyai gigi tanduk di lidahnya yang berguna untuk mencengkram mangsanya.
7. Hagfish memakan ikan mati atau bangkai.
8. Hagfish bisa masuk ke mangsanya dan makan mangsanya dari dalam.
9. Kelenjar pada hagfish menghasilkan banyak lendir untuk memepertahankan diri dari
serangan musuh.
10. Terdapat tentakel di sekeliling mulut.
Meskipun biasanya diklasifikasikan dalam subfilum Vertebrata, hagfish secara teknis tidak
memiliki vertebrae, mereka kadang-kadang diklasifikasikan dalam kelompok yang lebih inklusif
yang disebut craniata sebagai gantinya. Reproduksi hagfish masih sangat sedikit diketahui. Belum

7
diketahui kapan terjadinya pembiakan. Betina memroduksi 20-30 telur, memiliki yolk, memiliki
kait sehingga bisa menempel pada sesuatu di dasar laut atau melekat satu sama lain.
b. Lamprey
Lamprey adalah salah satu jenis ikan yang primitif, muncul pada zaman Devon 400 juta
tahun yang lalu. Ikan ini tidak memiliki tulang rahang, memiliki tujuh pasang lubang insang (gill-
holes) dan mulut itu dilengkapi dengan suctorial. Lamprey dapat menyerang ikan yang lebih besar,
karena lamprey bersifat parasit pada mangsanya dengan melekat dan memarut badan ikan tersebut,
air ludahnya mengandung bahan kimia zat anti-coagulant yang membuat luka di tubuh inangnya
tetap terbuka, sehingga mereka bisa terus menghisap darah inangnya tersebut. Lemprey ditemukan
dalam lingkungan laut dan air tawar.
Lamprey memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sekitar 30 spesies yang dikenal.
2. Ditemukan pada lingkungan laut dan perairan tawar.
3. Lamprey hanya memiliki dua sirip punggung.
4. Lamprey berkembang biak di danau dan sungai.
5. Lamprey memakan invertebrata atau menghisap darah ikan lainnya.
6. Ludah lamprey’s mengandung zat anti-coagulant yang membuat luka di tubuh
inangnya tetap terbuka sehingga mereka bisa terus menghisap darah inangnya tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Agnatha merupakan ikan yang tidak mempunyai rahang. Tubuh agnatha dapat dibedakan
atas caput (kepala), truncus (batang tubuh) dan cauda (ekor). Ikan-ikan anggota Agnatha memang
tidak memiliki pasangan sirip. Cara memperoleh makanan, yaitu dengan mengisap cairan tubuh
mangsa. Agnathamemiliki kelamin hermafrodit dengan
fertilisasinya secara ekternal. Karakteristik agnatha yaitu sebagai berikut : Agnatha
memiliki notokorda dengan kerangka yang terdiri atas tulang rawan, memiliki sepasang mata,
badannya memanjang berbentuk silinder, ekornya pipih, kulitnya licin tanpa sisik dan diliengkapi
kelenjar lendir (mucus), jantung terdiri dari 2 ruang (serambi dan bilik), insang terdiri dari 6-14
pasang terdapat di sisi pharynx berbentuk kantong, suhu tubuh tidak tetap, pembuahan terjadi di
luar tubuh, telur yang sudah dibuahi menetas menjadi larva dan ada yang langsung menjadi hewan
(anak) dewasa.
Klasifikasi Agnatha dibagi menjadi dua kelompok hidup yaitu Myxine (Hagfish) dan Petromyzone
(Lamprey).

8
DAFTAR PUSTAKA

Fried George H, George J Hademenos. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Jajat Zakaria. 2009. Jenis dan Siklus hidupAgnatha.
(Online). http://www.scribd.com/doc/49339120/agnatha. Diakses tanggal 27 September 2021
Kimball, W.J. 1983. Biologi jilid 3 Edisi kelima Penerjemah H.siti soetarmi T
dan Nawangsari S . Bogor : Erlangga.
Maskoeri Jasin. 1989. Biologi Umum. Surabaya : Bina Pustaka Tama.
Taksonomi Hewan. 2008. Kelas Agnatha.
(Online). http://hudsonsidabutar.blogspot.com/2008/08/kelas-aghnata.html. Diakses tanggal 27
September 2021
Turhadi. 2012. Sistematika Agnatha.
(Online) http://turhadij.blogspot.com/2012/04/sistematika-hewan-agnata.html. Diakses tanggal
27 September 2021
Uly Christina. 2011. Agnatha.
(Online). http://ulysitompul.blogspot.com/2011/06/agnatha.html. Diakses tanggal 27 September
2021

Anda mungkin juga menyukai