Anda di halaman 1dari 14

Nama: Nuraidah fitriani

Nim :190104076
Kelas :IV D

Tugas : Resume Zoologi Vertebrata (Ordo Squamata dan Subordo Sauria/


Lacertilia)

Tempat dan Waktu: Mataram, 19 April 2021

Keperluan ditulisnya Resume:

Tugas Resume “Ordo Squamata dan Subordo Sauria” Ini di Susun Sebagai Salah Satu
Syarat Untuk Melengkapi Mata Kuliah Zoologi Vertebrata.

Ordo Squamata dan Subordo Sauria/ Lacertilia

A. Ordo Squamata
Squamata adalah reptilian yang umunya memiliki kulit versisik. Reptile yang
termasuk golongan ini adalah kadal dan ular. Kadal memiliki sisik yang licin dan
berbentuk membulat. Tubuhnya kebanyakan berkaki empat dan memiliki ekor.
Kadal merupakan reptilian yang paling banyak jumlah jenisnya mencakup kadal
bertubuh kecil seperti kadal kebun (Mabuya multifasciata), cecak dinding
(Cosymbotus platyurus) dan bunglon kebun (Bronchocela jubata), hingga kadal
bertubuh besar seperti biawak komodo (Varanus komodoensis) (Diah Aryulina,
Ph.D., 2004).
Ordo squamata merupakan hewan reptil yang mempunyai kulit bersisik. Ordo
ini merupakan ordo terbesar dalam dunia reptil. Squamata dibedakan menjadi 3
sub ordo yaitu Subordo Lacertilia atau Sauria, Subordo Serpentes atau Ophidia
dan Subordo Amphisbaenia. Adapun ciri-ciri umum anggota ordo Squamata
antara lain tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk. Sisik ini
mengalami pergantian secara periodik yang disebut molting. Sebelum
mengelupas, stratum germinativum membentuk lapisan kultikula baru di bawah
lapisan yang lama. Pada Subordo Ophidia, kulit atau sisiknya terkelupas secara
keseluruhan, sedangkan pada Subordo Lacertilia, sisiknya terkelupas
sebagian.Bentuk dan susunan sisik-sisik ini penting sekali sebagai dasar
klasifikasi karena polanya cenderung tetap. Pada ular sisik ventral melebar ke
arah transversal, sedangkan pada tokek sisik mereduksi menjadi tonjolan atau
tuberkulum (Radiopoetra. 1996).
 Morfologi
Adapun Morfologi Squamata meliputi kepala, leher, tubuh, dan ekor,
anggota tubuh berukuran pendek dengan sejumlah jari yang pada bagian
ujungnya dilengkapi cakar dan begitupun ada juga sebagian subordo lain yang
tidak memiliki jari, mulutnya panjang dilengkapi dengan gigi, mata berukuran
besar dan terletak lateral, dengan kelopak atas dan bawah, serta membrane
nictatin transparan yang dapat bergerak ke bawah kelopak mata, telinga
berukuran kecil terletak di belakang mata, anus terletak longitudinal di
belakang pangkal kaki belakang.
 Sistem Organ
Sistem organ ini terdiri atas system sirkulasi, sistem pernapasan,
sistem pencernaan, sistem ekskresi serta yang terakhir sistem reproduksi

 Sistem Sirkulasi
Kelas Squamata ini mempunyai sistem sirkulasi yang lebih maju dari
kelas amfibi. Jantung Ordo Squamata terbagi atas empat ruangan yakni
atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan serta juga ventrikel kiri serta
sebuah sinus venosus. Sistem sirkulasi pada reptil ini juga termasuk sistem
sirkulasi ganda yang maksundnya adalh darah yang miskin akan oksigen
masuk ke jantung dengan melalui sinus venosus ke atrium kanan lalu ke
ventrikel kanan. Lalu darah itu akan dipompa ke paru-paru. Nah, darah
yang kaya itu akan oksigen yang berasal dari paru-paru masuk ke atrium
kiri serta setlah itu masuk ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri
dipompa itu keluar dengan melalui aorta menuju seluruh tubuh.
 Sistem pernapasan
Selain mempunyai sistem sirkulasi yang lebih maju dari amfibi, reptil
dengan ordo Squamata ini juga mempunyai sistem pernapasan yang lebih
maju juga. Umumnya amfibi itu bernapas menggunakan paru-paru. Udara
dari luar masuk itu dengan melalui lubang hidung-trakea-bronkus serta
terakhir ke paru-paru. Anatomis paru-paru dari tiap-tiap ordo Squamat itu
berbeda-beda. Pada paru-paru buaya, kadal serta juga kura-kura lebih
kompleks dengan beberapa belahan yang membuat paru-paru tersebut
terlihat seperti sebuah spons. Pada beberapa jenis kadal seperti misalnya
bunglon afrika, itu memiliki kantung hawa sehingga hewan itu dapat
melayang di udara.
 Sistem pencernaan
Sistem pencernaan pada Ordo squamata itu terdiri atas beberapa saluran
serta juga kelenjar pencernaan. Nah, saluran tersebut terdiri atas mulut,
kerongkongan, lambung, usus serta kloaka. Sedangkan untuk kelenjarnya
itu terdiri atas kelenjar ludah, pancreas serta hati.
 Sistem ekskresi
Sistem eksresi pada Squamata ini berupa ginjal, paru-paru serta kulit dan
juga kloaka. Fungsi dari ginjal ialah untuk menyaring zat-zat yang tidak
dibutuhkan sisa hasil metabolisme tubuh serta juga mengeluarkannya
dalam bentuk urine dengan melalui kloaka. Ordo Squamata yang hidup di
darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan
didalam bentuk setengah padat yang berwarna putih.
 Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada Squamata tergolong unik. Karena terdapat
beberapa jenis Ordo squamata yang memiliki sifat ovipar (bertelur) serta
ovovivipar (bertelur-beranak). Contoh dari hewan yang memiliki sifat
ovovivipar ialah pada ular serta beberapa jenis kadal. Telur-telur ular dan
juga kadal tersebut menetas di dalam tubuh induknya. Akan tetapi
makanan mereka itu diperoleh dari cadangan makanan yang terdapat
dalam telur, berupa kuning telur. Perbedaan dengan amfibi ialah fertilisasi
terjadi dengan secara internal atau terjadi di dalam tubuh betina.
a. Sub-ordo Sauria/Lacertilia
Jenis Hewan yang termasuk kedalam subordo ini umumnya
memiliki sisik yang bervariasi, bercakar dan bersifat pentadactylus yaitu pada
kaki belakang yang terdiri atas 5 jari dan terdapat selaput renang diantara jari-
jari kaki tersebut. Hewan yang termasuk kedalam subordo ini
memiliki kelopak mata dan lubang telinga. Selain itu, mereka juga
memiliki lidah yang panjang dan bisa dilontarkan untuk menangkap
mangsa, contohnya: hewan Bunglon. Meskipun kebanyakan dari hewan dari
subordo ini juga bersifat autotomi yaitu bisa melepaskan ekornya ketika ada
bahaya contohnya : Cecak.
Subordo Lacertilia atau Sauria terbagi menjadi 17 famili yaitu famili
Agamidae, Chamaeleonidae, Iguanidae, Gekkonidae, Pygopodidae, Anguidae,
Helodermatidae, Lanthanotidae, Varanidae, Xenosauridae, Cordylidae,
Dibamidae, Lacertidae, Teiidae, Gymnophthalmidae, dan Xantusiidae (Lilis
Sri Astuti, drh, 2007).

Ciri-ciri :
- Memiliki sisik bervariasi
- Memiliki cakar
- Memiliki kaki belakang yang terdiri dari 5 jari berseleput
- Memiliki kelopak mata dan lubang telinga
- Memiliki lidah yang panjang
Contoh hewan dari subordo ini adalah : tokek, kadal, cicak, bunglon, dan
komodo

Famili agamidae memiliki ciri badan pipih, tubuhnya ditutup sisik


bentuk bintil atau yang tersusun seperti genting, demikian pula dengan
kepalanya penuh tertutup sisik, Lidahnya pendek, tebal, sedikit berlekuk di
ujung serta bervilli.Jari-jarinya kadang bergerigi atau berlunas Tipe gigi
acrodont. Habitatnya di pohon dan semak (Zug, 1993).

Branchocela jubata

Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Class :Reptilia
Ordo :Squamata
Familia :Agamidae
Genus :Bronchocela
Spesies :Bronchocela jubata.
Famili gekkonidae banyak ditemukan di iklim yang hangat. Memiliki
keunikan yang berbeda dengan famili yang lain dari vokalisasinya, ketika
bersosialisasi dengan gecko yang lain. Banyak spesies anggota gekkonidae
yang memiliki jari khusus yang termodifikasi untuk memudahkannya
memanjat permukaan vertikal maupun melewati langit-langit dengan
mudah. Kebanyakan Gecko berwarna gelap namun ada pula yang berwarna
terang. Beberapa spesies dapat mengubah warna kulitnya untuk membaur
dengan lingkungannya ataupun dengan temperatur lingkungannya. Beberapa
spesies dapat melakukan parthenogenesis dan juga beberapa spesies betina
dapat berkembang biak tanpa pembuahan (Zug, 1993).

Cyrtodactylus marmoratus

Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Class :Reptilia
Ordo :Squamata
Familia :Gekkonidae
Genus :Cyrtodactylus
Spesies : Cyrtodactylus marmoratus.
 Morfologi
Kelompok subordo ini memiliki tubuh yang bersisik, berkaki empat
(beberapa spesies tidak berkaki dan mirip ular, tetapi bukan ular), kdal ini
umumnya bertubuh kecil, padat, bersisik licin dan berkilau, serta hidup di
tanah, memiliki lubang telinga luar, dan kelopak mata yang dapat dibuka-
ditutup, kulit Lacertilia atau sauria keras dan kasar, memiliki gigi
bervariasi seperti gigi pemotong di bagian depan rahang dan gigi
penghancur di belakang, lidah bisa diperpanjang di luar mulut dan sering
kali panjang, pada beberapa jenis seperti biawak, lidahnya bercabang dan
digunakan untuk merasakan lingkungan. Pada tokek, lidah digunakan
untuk menjilat mata hingga bersih karena mereka tidak memiliki kelopak
mata, pada bunglon memiliki lidah yang lengket yang sangat panjang yang
dapat diperpanjang dengan cepat untuk menangkap mangsa serangga
mereka (Mirza D. Kursini, 2019).
b. Sub-ordo Serpentes
Bangsa ular yaitu salah satu jenis hewan yang termasuk ke dalam
subordo. Subordo ini juga dikenal dengan suatu keunikannya yaitu tidak
memiliki kaki. Ciri lainnya yaitu mereka tidak memiliki kelopak mata yang
sehingga kelopak mata tersebut digantikan oleh suatu selaput transparan yang
berfungsi untuk melindungi mata. Keunikan lain dari subordo ini yaitu jenis
reftil ini memiliki thermosensor, organ perasa (tactile organ) dan organ
Jacobson yang sebagai reseptornya yang sehingga bangsa ular
memiliki penciuman tajam yang peka terhadap sebuah rangsangan kimia di
rongga hidungnya. Sebagian dari bangsa ular memiliki taring bisa yang
berfungsi sebagai pertahanan dan melumpuhkan mangsanya. Contohnya :
Ular

Sub-ordo Serpentes terbagi menjadi family Anomalepidae,


Typhlopidae, Leptotyphlopidae, Aniliidae, Uropeltidae, Xenopeltidae,
Boidae, Acrochordidae, Colubridae, dan Elapidae (Lilis Sri Astuti, drh, 2007).
Ciri-ciri
- Tidak memiliki kaki
- Tidak memiliki kelopak mata
- Memiliki sensor suhu
- Memiliki organ Jacobson sebagai reseptor sehingga ular memiliki
penciuman tajam
Contoh hewan dari sub-ordo ini adalah : Ular

Famili Colubridae memiliki ciri yang dapat membedakan dengan


famili yang lain diantaranya sisik ventralnya sangat berkembang dengan baik,
melebar sesuai dengan lebar perutnya. Kepalanya biasanya berbentuk oval
dengan sisik-sisik yang tersusun dengan sistematis. Ekor umumnya silindris
dan meruncing. Famili ini meliputi hampir setengah dari spesies ular di dunia.
Kebanyakan anggota famili Colubridae tidak berbisa atau kalaupun berbisa
tidak terlalu mematikan bagi manusia. Gigi bisanya tipe proteroglypha dengan
bisa haemotoxin Genusnya antara. lain: Homalopsis, Natrix, Ptyas, dan
Elaphe (Djuhanda, 1982).

Coelognathus subradiatus
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Class :Reptilia
Ordo :Squamata
Familia :Colubriidae
Genus :Coelognathus
Spesies : Coelognathus subradiatus
Famili Boidae dikenal sebagai famili ular pembelit, habitatnya
biasanya arboreal. Dengan persebaran di Columbia, Suriname, Bolivia,
Argentina, dan Asia. Pembuluh darah dan organ pernafasannya masih
primitive, memiliki sisa tungkai belakang yang vestigial. Moncongnya dapat
digerakkan. Tipe giginya aglypha. Famili ini memiliki genus diantaranya:
Acrantophis, Boa, Candoia, Corallus, Epicrates, Eryx, Eunectes, Gongylophis,
dan Sanzinia (Radiopoetra, 1996).

Boa constrictor
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Class :Reptilia
Ordo :Squamata
Familia :Boidae
Genus :Boa
Spesies :Boa constrictor
Famili Elapidae merupakan famili yang anggotanya kebanyakan ular
berbisa yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis.terdiri dari 61
genus dengan 231 spesies yang telah diketahui. Biasanya memiliki gigi bisa
tipe Solenoglypha dan ketika menutup gigi bisanya akan berada pada
cekungan di dasar bucal. Bisa tipe neurotoxin. Dekat kekerabatannya dengan
Famili Hydrophiidae. Pupil mata membulat karena kebanyakan merupakan
hewan diurnal. Famili ini dapat mencapai ukuran 6m (Ophiophagus hannah)
dan biasanya ovipar namun adapula yang ovovivipar (Hemachatus)
(Iskandar, 2000).

Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Class :Reptilia
Ordo :Squamata
Familia :Elapidae
Genus :Ophiophagus
Spesies :Ophiophagus Hannah
 Morfologi
Pada umumnya subordo ini tidak berkaki, lidah bercabang dan dapat
dijulurkan dalam keadaan mulut tertutup, gigi melengkung kea rah dalam
sebagai alat pencengkeram mangsa dan memiliki kelenjar parotis yang
dapat menghasilkan racun dan keluar melalui lubang taring, uphodia atau
serpents dapat melakukan pengelupasan kulit atau sisik secara total,
memiliki bola mata yang tidak dapat digerakkan, dan tidak memiliki
kandung kemih, pada maksila (tulang pembentuk rahang atas, langit-langit
mulut dan bagian tengah wajah) terdapat sepasang taring, pada ular kobra,
taring dapat dilipat kea rah belakang jika tidak digunakan.
 Sistem Organ
Ophidia/ Serpentes memiliki organ Jacosbon pada rongga hidung,
sehingga penciumannya tajam. Organ ini dapat terangsang secara kimia.
Ophidian hanya memiliki satu paru-paru disebelah kiri, organ kopulasi
berupa hemipenis.4
c. Sub-ordo Amphisbaenia
Subordo Amphisbaenia jenis hewan ini tidak berkaki ntapi
memiliki suatu kenampakan seperti cacing karena pada warnanya yang agak
merah muda dan sisiknya yang tersusun seperti cincin. Karena waktu
hidupnya kerap menghabiskan waktu di bawah tanah, yang sehingga sedikit
sekali informasi yang bisa di dapatkan dari hewan reptil ini. Kepalanya yang
bersatu dengan lehernya, tengkorak terbuat dari tulang keras, memiliki gigi
median pada bagian rahang atasnya tidak memiliki telinga luar dan matanya
yang tersembunyi oleh sisik dan kulit. Bentuk tubuhnya memanjang dan pada
bagian ekornya hampir menyerupai kepalanya.
contohnya : dari hewan ini yakni wormlizards. Sub-ordo Amphisbaenia
terbagi menjadi beberapa family yaitu: family Trogonophidae, Bipepidae,
Rhineuridae, Amphisbaenidae (Lilis Sri Astuti, drh, 2007).
Ciri-ciri :
- Tubuhnya panjang dan ada beberapa angota tubuhnya yang hilang
- Mata belum sempurna
- Tubuh terdapat ruas
Contoh hewan dari sub-ordo ini adalah : Wormlizard

Family Trogonophidae terdapat spesies T. wiegmanni yang memiliki


ciri-ciri moncongnya sedikit menonjol, ada dua pasang perisai kepala, lubang
hidung terbuka ke depan, telinga luar tidak ada, tengkoraknya memanjang
dibandingkan dengan trigonophidae lainnya, tubuhnya seperti cacing, tidak
berkaki, memanjang, silindris, dan melingkar. Ada gurat sisi cekung, ekor
kerucut pendek tidak memiliki autotomi, tubuhnya pendek dan gagah
dibandingkan dengan kadal lainnya yang tidak mempunyai cacing, kedua
jenis kelamin tidak mempunyai pori-pori pra-anal.

Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Class :Reptilia
Ordo :Squamata
Familia :Trogonophidae
Genus :Trogonophis
Spesies :Trogonophis wiegmanni
DAFTAR PUSTAKA

Diah Aryulina, 2004. Biologi SMA dna MA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Iskandar, D.T. and E. Colijn, 2000. Buaya dan Kura-Kura Indonesia. Bogor:

Indonesia.

Lilis Sri Astuti, drh, 2007. Klasifikasi Hewan Penamaan Ciri dan

Pengelompokannya. Jakarta: PT.Kawan Pustaka.

Mirza D. Kursini, 2019. Metode Survei dan Penelitian Herpetofauna. Bogor: IPB

Press.

Radiopoetra, 1996. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Erlangga.

Tatang Djuhanda, 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Bandung:

Armico.
LAMPIRAN

KRITERIA PENILAIAN RESUME


SEMESTER GENAP 2020-2021
No. Elemen Skor Penilaian
Maks Teman Dosen

I. Identitas Resume
1 Judul resume 5 5
2 Keperluan ditulisnya resume 2 2
3 Nama penulis resume 2 2
4 Tempat dan waktu penulisan resume 1 1

II. Bagian Teks Utama Resume


5 Topik-topik Bahasan pada bagian inti:
 Relevan dengan topik bahasan yang 15 15
dipaparkan pada RPS
 Berisi point-point penting yang 20 20
berkaitan dengan topik bahasan
 Beragam konsep dieksplor dari 15 10
banyak sumber (> 5 sumber buku
atau artikel
 Menyajikan hasil eksplorasi berupa 15 5
konsep yang relevan dengan konsep
yang dipelajari
 Gambar/diagram/foto yang disertakan 10 10
 Memunculkan pertanyaan-pertanyaan 15
penting dari hasil resume
75
JumlahSkorMaksimal 100
Diperiksa oleh:
Nama :Lilian Andriani
Nim :190104078
Kelas :IV D

Anda mungkin juga menyukai