Anda di halaman 1dari 2

Waru Lengis (Hibiscus tiliaceus L)

Klasifikasi Kingdom Divisi Kelas Ordo Family Genus Species : : : : : : : Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Malvales Malvaceae Hibiscus Hibiscus tiliaceus L. Nama Daerah Jawa : Waru (Sunda); Waru Lengis (banyuwangi); Baru (Madura) Bali : Waru Maluku : baru dowongi (Ternate, Tidore); haru, halu, faru, fanu Nusa : Waru (Flores) Tenggara Sumatera : waru laut, baru (Gayo, Belitung) Sulawesi : Baru (Makasar); Waru (Bugis) Sinonim : Hibiscus hastatus L.f. (1781), Hibiscus similis Blume (1825), Hibiscus celebicus Koord. (1898). Deskripsi Pohon : Habitus Pohon kecil atau semak, tidak terlalu rimbun, tinggi 515 m. Daun agak membulat, atau bagian atas membundar telur.

Akar & Batang Akar Batang : Perakaran tidak terlalu dalam, : Batang berkayu, bulat bercabang, kayu terasnya agak ringan, cukup padat, berstruktur cukup halus, dan tak begitu keras, coklat keunguan, atau kehijauhijauan, kulit kayu berserat.

Daun , Bunga, Buah dan Biji

Daun

Daun bertangkai, bundar atau bundar telur bentuk jantung dengan tepi rata, garis tengah hingga 19 cm; bertulang daun menjari, sebagian tulang daun utama dengan kelenjar pada pangkalnya di sisi bawah daun; sisi bawah berambut abu-abu rapat. Daun penumpu bundar telur memanjang, 2,5 cm, meninggalkan bekas berupa cincin di ujung ranting

Bunga

Buah Biji

: :

Bunganya tunggal (Bunga berdiri sendiri atau dalam tandan berisi 25 kuntum), terminal, mengkilap, kelopak menggenta, bagian luar dengan nektaria, daun kelopak tambahan bertaju 8 11, lebih dari separohnya berlekatan. Kelopak sepanjang 2,5 cm, bercangap 5. mahkota besar, daun mahkota bentuk kipas, berkuku pendek dan lebar, 57,5 cm, kuning, jingga, dan akhirnya kemerah-merahan, dengan noda ungu pada pangkalnya. Buah kotak bentuk telur, berparuh pendek, beruang 5 tak sempurna, membuka dengan 5 katup. Biji 5-7 per sel, berbentuk ginjal, berbintil-bintil kecil, hitam-coklat.

Sebaran : Dunia Kawasan TNAP

Hibiscus tiliaceus ditemui di seluruh daerah tropis terutama dekat pantai

Manfaat : Di Filipina, pepagannya digunakan untuk mengobati disentri. Di Papua Nugini, rebusan daunnya dipakai untuk radang tenggorokan, paru-paru basah, batuk, TBC dan diare. Daun dan akarnya bila ditumbuk dan dicampur dengan air, dapat digunakan untuk memperlancar proses kelahiran, selain itu Daunnya dapat dijadikan pakan ternak, atau yang muda, dapat pula dijadikan sayuran. Daun yang diremas dan dilayukan digunakan untuk mempercepat pematangan bisul. Daun muda yang diremas digunakan sebagai bahan penyubur rambut. Daun muda yang direbus dengan gula batu dimanfaatkan untuk melarutkan (mengencerkan) dahak pada sakit batuk yang agak berat. Kuncup daunnya digunakan untuk mengobati berak darah dan berlendir pada anak-anak. kayu waru ini biasa digunakan sebagai bahan bangunan atau perahu, roda pedati, gagang perkakas, ukiran, serta kayu bakar. Dari kulit batangnya, setelah direndam dan dipukul-pukul, dapat diperoleh serat yang disebut lulup waru. Serat ini sangat baik untuk dijadikan tali. Penelitian : Umum

Takayama K., et.al., 2006. Phylogeography and genetic structure of Hibiscus tiliaceus-speciation of a pantropical plant with sea-drifted seeds. Botanical Gardens, Graduate School of Science, The University of Tokyo, 3-7-1 Hakusan, Bunkyo-ku, Tokyo 112-0001, Japan -. Moreira Rosa, R. et.al., 2006. Antioxidant and Antimutagenic Properties of Hibiscus Tiliaceus L. Methanolic Extract. Departamento de Biofsica and Instituto de Qumica, Universidade Federal do Rio Grande do Sul (UFRGS), Porto Alegre, RS, Brazil
-.

TNAP

Anda mungkin juga menyukai