Anda di halaman 1dari 4

Klasifikasi dari Rhodymenia ligulatia

Kingdom:Plantae

Divisi:Rhodophyta
Kelas:Rhodophyceae
Ordo:Rhodymeniales
Family:Rhodymeniaceae
Genus:Rhodymenia

Spesies:Rhodymenia ligulata
Dari hasil pengamatan di lapangan, spesies ini
bercirikan yaitu berbentuk lembaran, tekstur tubuhnya lembek dan
sedikit transparan. Spesies ini trmasuk kedalam kelompok alga
merah. Rhodymenia sp juga termasuk ke dalam algamerah karena alga
ini mempunyai pigmen warna merah, tapi walaupun begitu alga ini
berwarna kehijauan, thallusnya silindris dengan mempunyai
cabang. Rhodymenia sp merupakan salah satu alga yang menghasilkan
bahan agar-agar.

Rumput laut merupakan tumbuhan berklorofil yang hidup dengan melekatkan


diri pada substrat perairan menggunakan holdfast sehingga rumput laut tidak mudah
berpindah oleh gerakan air. Rumput laut banyak tumbuh di daerah pasang surut yang
perairannya jernih dan menempati substrat tertentu yang sesuai dengan kehidupannya
(Kadi, 2005).
Sulistyowati (2003) dan Kadi (2004) menyatakan bahwa jenis substrat
merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keanekaragaman rumput laut di
perairan pantai Indonesia. Selain jenis substrat, banyak faktor fisik lain yang
mempengaruhi keanekaragaman rumput laut seperti suhu, cahaya matahari, gerakan
air dan faktor kimia seperti salinitas, derajat
keasaman (pH), dan zat hara serta faktor biologi [1]seperti pemangsaan oleh ikan
herbivora dan kompetisi antar jenis rumput laut (Graham & Wilcox, 2000)
Menurut Handayani (2006), beberapa jenis rumput laut dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku beberapa industri seperti industri makanan, tekstil, keramik,
kosmetik, pupuk dan fotografi. Gumay et al., (2002) dan Kadi (2004) menyatakan
beberapa rumput laut yang bernilai ekonomis berasal dari marga Gracilaria, Gelidium,
Hypnea, Eucheuma, Turbinaria, Sargassum, Laurencia, Ulva, Enteromorpha,
Caulerpa, Chaetomorpha, Dictyota, Halimeda, Velonia,
Galaxaura, Chondrus,Ecklonia, Gelidiopsis, dan Rhodymenia. Beberapa rumput laut
juga dapat digunakan sebagai obat. Potensi rumput laut sebagai obat sangat penting
untuk dikembangkan mengingat kebutuhan akan obat semakin meningkat dengan
adanya pertambahan penduduk dan banyak macam penyakit seperti kanker, penyakit
hipertensi, penyakit tumor dan penyakit akibat pencemaran limbah kimia maupun
biologis. Saat ini masyarakat lebih cenderung memilih obat yang bersifat alami karena
efek samping yang relatif sedikit bahkan tidak ada sama sekali.
Mengingat akan kekayaan alam yang terkandung di lautan,
khususnya di pantai maka sebagai langkah awal penggalian sumber
hayati laut diteliti jenis-jenis rumput laut yang berpotensi sebagai
tanaman obat yang terdapat di daerah pasang surut Rancababakan
Nusakambangan Cilacap . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
jenis - jenis rumput laut yang ada di pantai Kondang Merak yang
berpotensi sebagai tanaman obat.

Rhodymenia dapat digunakan sebagai antifermivuge (obat


cacing). Di kawasan Asia Timur spesies Rhodymenia indica digunakan sebagai obat
cacing. Beberapa spesies dari marga Eucheuma di Filipina digunakan sebagai bahan
obat batuk (Handayani,2000).

Sargassum polycystum

Hasil Pengamatan Berdasarkan literatur

( Achmad,2000)

Klasifikasi tumbuhan Sargassum polycystum adalah sebagai berikut :


Kingdom : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucalez
Family : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Species :Sargassum polycystum

Dari hasil pengamatan didapat kan bahwa spesies ini atau Sargassum
polycystum ini adalah spesies terbanyak kedua setelah ulva lactuka yang ada di
habitatnya yaitu pantai Kondang merak. Spesies ini termasuk kedalam divisi alga
coklat. Ciri-ciri umum dari marga ini adalah bentuk thallusnya silindris atau gepeng,
cabangnya rimbun layaknya pohon di darat, bentuk daunnya melebar atau memanjang
seperti pedang. Hidup secara soliter.
Spesies ini berwarna coklat, mempunyai holdfast, axis (cabang utama) dan
branch. Tubuh alga ini didominasi oleh warna coklat kekuningan, bentuk thallus
silindris atau gepeng. Tubuh utama bersifat diploid atau merupakan sporofit, thallus
mempunyai cabang yang menyerupai tumbuhan angiospermae, thalli agak gepeng,
licin, batang utama bulat agak kasar. Spesies ini memiliki air bladder yang berfungsi
untuk mengapung jika terendam air pada saat air di daerah intertidal pasang dan juga
sebagai cadangan air saat terhempas ketepian pantai Alga dari laut ini berasal dari
daerah pantai. Saat mereka terpatah dari induknya, mereka hanyut ke lepas pantai dan
berkembang biak disana. Sargasum sp. terus mengapung dengan bantuan air bladder
dan tumbuh secara vegetatif, perkembangbiakan melalui fragmentasi. (Sulisetijono,
2009).
Sargassum sp merupakan struktur talus yang paling kompleks yang dapat
dijumpai pada alga perang. Pada alga ini terdapat diferensiasi ekternal yang dapat
dibandingkan dengan tumbuihan berpembuluh. Talus dari alga ini mempunyai alat
pelekat menyerupai akar, dan dari alat pelekat itu tumbuh bagian yang tegak dengan
bagian sederhana atau bercabang seperti betang pohon dengan batang menyerupai
daun dengan gelembung udara (Sulisetjono, 2009).
Sargassum polycystum merupakan sumber penghasil alginat. Alginat
merupakan polimer organik yang tersusun dari dua unit monomer yaitu L-asam
guluronat dan D-asam manuronat. Polimer alginat yang bersifat koloid, membentuk
gel, dan bersifat hidrofilik menyebabkan senyawa ini dimanfaatkan sebagai
emulsifying agent, thickening agent, dan stabilizing agent (Pandey,1995).
Polisakarida alginat merupakan senyawa polimer yang tersusun dari
monomer-monomer asam D-mannuronat (M) dan asam D-guluronat (G). Sifat-sifat
fisikokimia seperti viskositas dan rasio monomer penting artinya dalam pemanfaatan
alginat pada berbagai industri, misalnya industri makanan, minuman, kosmetik, cat,
tekstil, dan lain-lain (Pandey,1995).
Viskositas maupun gel strength merupakan dua karakteristik kunci
dalam kualitas alginat. Rasio monomer yang menyusun alginat juga penting dalam
pemanfaatan terutama dalam kaitan sifat bioaktifnya maupun sifat tekstur dari gelnya.
Viskositas maupun rasio monomer dipengaruhi oleh proses ekstraksi alginat, spesies
alginat yang berbeda, dan tempat tumbuhnya spesies yang sama(Pandey,1995).
Diduga bahwa alginat yang memiliki rasio M/G > 1 memiliki tekstur
yang kenyal dan lebih sesuai untuk dimanfaatkan dalam kosmetik ataupun
penggunaan sebagai moisturizing, sedangkan alginat yang memiliki rasio M/G < 1
mempunyai sifat bioaktif. Adanya gugus COOH dan polyol dalam asam mannuronat
yang bersifat asam dan bersifat alkohol memungkinkan senyawa ini menembus ke
dalam jaringan-jaringan kulit dan terikat pada lapisan kulit yang sempurna.
Terdapatnya polyol atau struktur polyacidic dari asam mannuronat dalam alginat
mempunyai efek membantu mempertahankan air dalam jaringan kulit. Apabila
mannuronat lebih tinggi daripada guluronat berarti alginat bagus dimanfaatkan dalam
kosmetik (Pandey,1995).
Menurut dr Kurniadi, dokter di RSUD Raden Mattaher alga, terutama
alga cokelat mengandung besi, yodium, dan mineral-mineral lainnya. Selain itu
Sargassum mengandung senyawa untuk anti-bakteri, anti-tumor, anti-tekanan darah
tinggi, mengatasi gangguan kelenjar, dan penyakit gondok. Hasil penelitian alga
coklat jenis Sargassum yang potensial untuk bahan makanan dan obat-obatan
adalahSargassum polycystum, jelasnya kepada Jambi Independent.
Hasil uji farmakologi, Na-alginat merupakan senyawa serat yang
mudah larut dalam air, membentuk suatu larutan kental dan tidak bisa dicerna oleh
cairan yang disekresi dalam saluran cerna. Saat larut dalam air, serat natrium alginat
membentuk kisi-kisi seperti jala yang mampu mengikat kuat banyak molekul air dan
menahan zat terlarut air dengan baik. Serat yang larut dalam air dapat menurunkan
kadar kolesterol secara efektif, jelas Kurniadi lagi. Karena serat akan mengikat asam
empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak dan kolesterol yang terdapat
dalam sistem saluran cerna, lalu membawanya keluar tubuh bersama dengan tinja
sehingga kadar asam empedu dalam tubuh jadi berkurang (Pandey,1995).

Anda mungkin juga menyukai