Kingdom:Plantae
Divisi:Rhodophyta
Kelas:Rhodophyceae
Ordo:Rhodymeniales
Family:Rhodymeniaceae
Genus:Rhodymenia
Spesies:Rhodymenia ligulata
Dari hasil pengamatan di lapangan, spesies ini
bercirikan yaitu berbentuk lembaran, tekstur tubuhnya lembek dan
sedikit transparan. Spesies ini trmasuk kedalam kelompok alga
merah. Rhodymenia sp juga termasuk ke dalam algamerah karena alga
ini mempunyai pigmen warna merah, tapi walaupun begitu alga ini
berwarna kehijauan, thallusnya silindris dengan mempunyai
cabang. Rhodymenia sp merupakan salah satu alga yang menghasilkan
bahan agar-agar.
Sargassum polycystum
( Achmad,2000)
Dari hasil pengamatan didapat kan bahwa spesies ini atau Sargassum
polycystum ini adalah spesies terbanyak kedua setelah ulva lactuka yang ada di
habitatnya yaitu pantai Kondang merak. Spesies ini termasuk kedalam divisi alga
coklat. Ciri-ciri umum dari marga ini adalah bentuk thallusnya silindris atau gepeng,
cabangnya rimbun layaknya pohon di darat, bentuk daunnya melebar atau memanjang
seperti pedang. Hidup secara soliter.
Spesies ini berwarna coklat, mempunyai holdfast, axis (cabang utama) dan
branch. Tubuh alga ini didominasi oleh warna coklat kekuningan, bentuk thallus
silindris atau gepeng. Tubuh utama bersifat diploid atau merupakan sporofit, thallus
mempunyai cabang yang menyerupai tumbuhan angiospermae, thalli agak gepeng,
licin, batang utama bulat agak kasar. Spesies ini memiliki air bladder yang berfungsi
untuk mengapung jika terendam air pada saat air di daerah intertidal pasang dan juga
sebagai cadangan air saat terhempas ketepian pantai Alga dari laut ini berasal dari
daerah pantai. Saat mereka terpatah dari induknya, mereka hanyut ke lepas pantai dan
berkembang biak disana. Sargasum sp. terus mengapung dengan bantuan air bladder
dan tumbuh secara vegetatif, perkembangbiakan melalui fragmentasi. (Sulisetijono,
2009).
Sargassum sp merupakan struktur talus yang paling kompleks yang dapat
dijumpai pada alga perang. Pada alga ini terdapat diferensiasi ekternal yang dapat
dibandingkan dengan tumbuihan berpembuluh. Talus dari alga ini mempunyai alat
pelekat menyerupai akar, dan dari alat pelekat itu tumbuh bagian yang tegak dengan
bagian sederhana atau bercabang seperti betang pohon dengan batang menyerupai
daun dengan gelembung udara (Sulisetjono, 2009).
Sargassum polycystum merupakan sumber penghasil alginat. Alginat
merupakan polimer organik yang tersusun dari dua unit monomer yaitu L-asam
guluronat dan D-asam manuronat. Polimer alginat yang bersifat koloid, membentuk
gel, dan bersifat hidrofilik menyebabkan senyawa ini dimanfaatkan sebagai
emulsifying agent, thickening agent, dan stabilizing agent (Pandey,1995).
Polisakarida alginat merupakan senyawa polimer yang tersusun dari
monomer-monomer asam D-mannuronat (M) dan asam D-guluronat (G). Sifat-sifat
fisikokimia seperti viskositas dan rasio monomer penting artinya dalam pemanfaatan
alginat pada berbagai industri, misalnya industri makanan, minuman, kosmetik, cat,
tekstil, dan lain-lain (Pandey,1995).
Viskositas maupun gel strength merupakan dua karakteristik kunci
dalam kualitas alginat. Rasio monomer yang menyusun alginat juga penting dalam
pemanfaatan terutama dalam kaitan sifat bioaktifnya maupun sifat tekstur dari gelnya.
Viskositas maupun rasio monomer dipengaruhi oleh proses ekstraksi alginat, spesies
alginat yang berbeda, dan tempat tumbuhnya spesies yang sama(Pandey,1995).
Diduga bahwa alginat yang memiliki rasio M/G > 1 memiliki tekstur
yang kenyal dan lebih sesuai untuk dimanfaatkan dalam kosmetik ataupun
penggunaan sebagai moisturizing, sedangkan alginat yang memiliki rasio M/G < 1
mempunyai sifat bioaktif. Adanya gugus COOH dan polyol dalam asam mannuronat
yang bersifat asam dan bersifat alkohol memungkinkan senyawa ini menembus ke
dalam jaringan-jaringan kulit dan terikat pada lapisan kulit yang sempurna.
Terdapatnya polyol atau struktur polyacidic dari asam mannuronat dalam alginat
mempunyai efek membantu mempertahankan air dalam jaringan kulit. Apabila
mannuronat lebih tinggi daripada guluronat berarti alginat bagus dimanfaatkan dalam
kosmetik (Pandey,1995).
Menurut dr Kurniadi, dokter di RSUD Raden Mattaher alga, terutama
alga cokelat mengandung besi, yodium, dan mineral-mineral lainnya. Selain itu
Sargassum mengandung senyawa untuk anti-bakteri, anti-tumor, anti-tekanan darah
tinggi, mengatasi gangguan kelenjar, dan penyakit gondok. Hasil penelitian alga
coklat jenis Sargassum yang potensial untuk bahan makanan dan obat-obatan
adalahSargassum polycystum, jelasnya kepada Jambi Independent.
Hasil uji farmakologi, Na-alginat merupakan senyawa serat yang
mudah larut dalam air, membentuk suatu larutan kental dan tidak bisa dicerna oleh
cairan yang disekresi dalam saluran cerna. Saat larut dalam air, serat natrium alginat
membentuk kisi-kisi seperti jala yang mampu mengikat kuat banyak molekul air dan
menahan zat terlarut air dengan baik. Serat yang larut dalam air dapat menurunkan
kadar kolesterol secara efektif, jelas Kurniadi lagi. Karena serat akan mengikat asam
empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak dan kolesterol yang terdapat
dalam sistem saluran cerna, lalu membawanya keluar tubuh bersama dengan tinja
sehingga kadar asam empedu dalam tubuh jadi berkurang (Pandey,1995).