Anda di halaman 1dari 5

1. Sargasum sp.

Menurut Abbot (1978) klasifikasi dari alga coklat ini sebagai berikut : Divisio Classsis Ordo Familia Genus Species : Phaeophyta : Phaeophyceae : Fucales : Sargassaceae : Sargassum : Sargassum sp

Berwarna coklat / pirang, sebagai hasil asimilasi dan sebagai zat makanan. Tidak ditemukan zat tepung, hidup di air tawar, dilaut dan didaerah iklim sedang dan dingin, hidupnya melekat pada batu-batu, kayu dan ada yang hidup sebagai endofit. Sargassum sp adalah salah satu jenis tumbuhan alga yang termasuk dalam divisi Phaeophyta. Di perairan Indonesia diperkirakan terdapat lebih dari 15 jenis algae Sargassum sp dan yang telah dikenal mencapai 12 jenis. Sedangkan di perairan IndoPasifik tercatat 58 jenis. Habitat algae Sargassum sp tumbuh di perairan berarus yang jernih pada kedalaman 0,5-10 m, mempunyai substrat dasar batu karang, karang mati, batuan vulkanik dan benda-benda yang bersifat massive di dasar perairan (Anonymous, 2008). Sistem reproduksi dari Sargassum sp adalah reproduksi vegetative dilakukan melalui fragmentasi. Cara ini banyak dilakukan untuk usaha budidaya. Reproduksi generative yaitu perkembangan individu melalui organ jantan (antheridia) dan organ betina (oogenia). Di dalam Sargassum sp terdapat banyak kandungannya antara lain kandungan bahan kimia utama yakni alginate dan mengandung protein, vitamin C, tannin, iodine, anti bacteria dan tumor.

2. Laminari sp.

Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: Plantae : Pheophyta : Rhodophyceae : Laminariales : Laminariaceae : Laminaria : Laminari sp

Laminaria adalah genus dari 31 spesies ganggang coklat (Phaeophyceae), yang memilki nama lain kelp. Beberapa spesies juga disebut sebagai kusut. Memilki bentuk yang panjang, lamina kasar dan ukuran relatif besar. Beberapa spesies yang disebut dengan apron nama umum Iblis, karena bentuknya atau saringan laut karena perforasi hadir pada lamina. Hal ini ditemukan di bagian utara Samudera Atlantik dan Samudra Pasifik bagian utara pada. kedalaman 8-30 m (26-98 ft) (sangat 120 m (390 ft) di perairan hangat dari Laut Mediterania dan off Brazil). Ganggang ini digunakan untuk melebarkan leher rahim ketika induksi kehamilan diperlukan. Ini berfungsi untuk menyerap kelembaban dan kemudian memperluas, kemudian memperluas leher rahim. Menurut C.Michael Hogan siklus hidup dari genus melibatkan sistem generasi diploid

3. Fucus sp.

Klasifikasi Fucus sp. Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Phaeophyta : Phaeophyceae : Fucales : Fucaceae : Fucus : Fucus sp.

Fucus adalah genus dari ganggang coklat yang ditemukan di zona intertidal seashores berbatu hampir di seluruh dunia. Talus adalah abadi dengan pegangan erat teratur atau berbentuk cakram atau dengan haptera. Bagian tegak dari talus yang dikotomis atau subpinnately bercabang, diratakan dan dengan pelepah yang berbeda. Gas-diisi pneumatocysts (udara-vesikel) yang hadir di pasang di beberapa spesies, satu di kedua sisi pelepah tersebut. Bagian tegak dari talus beruang cryptostomata dan caecostomata (rongga permukaan steril). Dasar talus adalah Stipe seperti akibat abrasi dari lateral ke jaringan pelepah dan itu melekat ke batu dengan pegangan erat seorang. The gametangia berkembang di conceptacles tertanam dalam wadah di apeks dari cabang akhir. Mereka mungkin monoecious atau dioecious. Ganggang ini memiliki siklus hidup yang relatif sederhana dan hanya memproduksi satu jenis talus yang tumbuh ke ukuran maksimum 2 m. Rongga subur, para conceptacles, yang mengandung sel-sel reproduksi tenggelam dalam wadah di dekat ujung cabang. Setelah meiosis oogonium dan antheridia diproduksi dan dirilis, pemupukan berikut dan zigot berkembang langsung ke tanaman diploid. Ini dapat dianggap analog dengan siklus hidup tanaman berbunga, tetapi dalam ganggang oogonium yang dilepaskan dan dibuahi di laut sedangkan pada tanaman berbunga ovula dibuahi saat melekat pada tanaman induk dan kemudian dirilis sebagai benih.

4. Ectocarpus sp. Ectocarpus sp. merupakan salah satu jenis dari ganggang Ganggang cokelat cokelat

(Phaeophyceae).

umumnya terdapat di laut, melekat pada batu-batuan dan seringkali terdampar di pantai. Bentuk tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena

memiliki alat yang mirip akar, batang dan daun. Panjang talusnya dapat mencapai 10 meter. Ganggang ini berwarna kecoklatan karena selain mengandung klorofil juga mengandung pigmen fukosantin yang merupakan pigmen dominan dan karoten serta santofil. Cara kita mengenali tumbuhan ini di pantai adalah dengan mengamati ciricirinya, berupa talus berwarna cokelat yang mempunyai gelembung-gelembung udara berbentuk gelembung seperti udara buah. ini Adanya

menyebabkan

ganggang cokelat dapat mengapung dalam air laut. Gelembung cadangan udara udara juga untuk

mengandung bernapas.

Ganggang cokelat berkembangbiak secara vegetatif dengan fragmentasi dan berkembangbiak secara generatif dengan oogami yaitu peleburan spermatozoid dan ovum membentuk zigot. Kemudian zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi ganggang cokelat dewasa.

5. Dictyota sp. Klasifikasi Dictyota sp. Kingdom Divisio Kelas Ordo Family Genus Species : Plantae : Phaeophyta : Phaeophyceae : Dctyotales : Dictyotaceae : Dictyota sp : Dictyota sp.

Thallusnya pipih seperti pita, bagian ujungnya rata, percabangan dichotomous dengan ujung meruncing. Bentuk rumpun yang rimbun sehingga lebih sering terlihat seperti gumpalan. Warna coklat tua. Tumbuh menempel pada batu mati di daerah rataan terumbu.

Anda mungkin juga menyukai