Anda di halaman 1dari 16

PHYLUM ANNELIDA

LAPORAN PRAKTIKUM

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata

Dosen pengampu :

Dra. Ammi Syulasmi, M.S.

Disusun oleh :

Kelas Pendidikan Biologi A


Kelompok 2

Ane Laksana Lintang (1800299)


Desnia Tandriani (1807811)
Herka Treesyakinah (1808118)
M. Fadhil Nashih A. (1806468)
Mitha Apriia H. (1803784)
Sania Herawati (1802083)
Tsalasatun Nurunnisa (1803918)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Penelitian
Laporan Praktikum Phylum Annelida
B. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Selasa, 16 April 2019
Pukul : 07.00 s.d 09.30 WIB
Lokasi : Laboratorium Struktur Hewan FPMIPA UPI, Gedung JICA, Lt.2
C. Tujuan Praktikum
1. mengenal keanekaragaman hewan Annelida;
2. observasi morfologi dan struktur tubuh hewan Annelida;
3. mengelompokkan hewan-hewan ke dalam classis yang berbeda berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri;
4. observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis
D. Landasan Teori
Annelida berarti „cincin-cincin kecil; mengacu pada kemiripan tubuh
Annelida dengan serangkaian cincin yang menyatu. Annelida adalah cacing beruas
yang hidupdi lautan, di sebagian besar habitat air tawar, dan di tanah lembab.
Annelida merupakan selomata, dan panjangnya berkisar 1 mm hingga lebih dari 3 m,
yaitu panjang cacing tanah Australia raksasa. (Campbell, 2002, hlm. 253).
Tubuh hewan Annelida bilateral simetris, panjang dan jelas bersegmen-
segmen, serta memiliki alat gerak yang berupa rambut-rambut kaku (setae) pada tiap
segmen. Polychaeta dengan tentakel di kepalanya dan setae pada bagian-bagian tubuh
yang menonjol ke lateral, atau pada lobi lateralis yang disebut parapodia. Tubuh
tertutup oleh kutikula yang licin yang terletak di atas epithelium yang bersifat
glanduler. Dinding tubuh dan saluran pencernaan dengan lapisan-lapisan otot sirkuler
dan longitudinal; sudah mempunyai rongga (coelom) dan umumnya terbagi oleh
septa;saluran pencernaan lengkap, tubuler, memanjang sesuai dengan sumbu tubuh.
Sistem cardiovasculare adalah sistem tertutup, pembuluh-pembuluh darah membujur,
dengan cabang-cabang kecil (kapiler) pada tiap segmen (metamer); plasma darah
mengandung hemoglobin. Respirasi dengan kulit, atau dengan branchia. Organ
eksresi terdiri atas sepasang nephridia pada tiap segmen. Sistem nervosum terdiri
atasa sepasang ganglia cerebrales pada ujung dorsal otak, yang berhubungan dengan
berkas saraf medio-ventral yang memanjang sepanjang tubuh, dengan ganglia pada
tiap segmen; terdapat juga sel-sel tangoreceptor dan photoreceptor.
Kebanyakan bersifat hermaphrodit dan perkembangan secara langsung atau
bersifat gonochoristis dan perkembangan melalui stadium larva. Reproduksi dengan
membentuk tunas terjadi pada beberapa spesies.(Kastawi, 2003, hlm. 167).
Klasifikasi Annelida terdapat sekitar 15.000 spesies Annelida. Berdasarkan banyak
atau tidaknya rambut (setae) pada tubuhnya, Annelida diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok :
a. Classis Polychaeta
Polychaeta setiap segmen poliseta memiliki sepasang stuktur yang mirip
dayung atau mirip bumbungan, disebut parapodia („dekat kaki‟), yangberfungsi dalam
lokomosi. Setiap parapodium memiliki banyak setae, sehingga polichaeta biasanya
memiliki jauh lebih banyak setae per segmen daripada oligochaete. Pada kebanyakan
polichaeta, parapodia dialiri oleh banyak pembuluh darah dan juga berfungsi sebagai
insang. (Campbell,2002, hlm. 255).
Polychaeta menyusun kelas yang besar dan beranekaragam, sebagian
besaranggotanya hidup di laut. Segelintir spesies mengambang dan berenang di
antara planktonplankton, banyak yang merayap atau meliang di dasar laut, dan banyak
spesies yang lain hidup di dalam tabung.
b. Classis Oligochaeta
Oligochaeta (dari kata Yunani oligos, sedikit, dan chaeta, rambut
panjang)diberi sesuai dengan serta yang relative tersebar, atau rambut kejur yang
terbuat dari kitin. Kelas cacing beruas ini mencakup cacing tanah dan berbagai spesies
akuatik.Cacing tanah memakan tanah sambil lewat, mengekstrasi nutrient dari tanah
yang melewati saluran pencernaanya. Zat yang tak tercerna, bercampur dengan mucus
yang disekresikan ke dalam saluran pencernaan, dibuang sebagai feses (casting )
melalui anus. Para petani menghargai cacing tanah karena hewan tersebut
menggemburkan dan mengaerasi tanah, sementara fesesnya memperbaiki tekstur
tanah. (Campbell, 2002,hlm. 254).
Cacing tanah adalah hermafrodit, namun mereka melakukan fertilisasi-
silang.Dua cacing tanah kawin dengan menyejajarkan tubuhnya dalam posisi yang
saling berlawanan sehingga mereka dapat bertukar sperma, dan mereke kemudian
berpisah.Sperma yang diterima akan disimpan untuk sementara waktu sedangkan
organ yang disebut klitelum menyekresikan kempopong yang terbuat dari mucus.
Kepompong tersebut meluncur di sepanjang tubuh cacing, mengambil sel-sel telur
dan sperma yang tersimpan. Kepompong kemudian terlepas dari kepala cacing dan
tetap berada di dalam tanah, sementara embrio akan berkembang. Beberapa jenis
cacing tanah juga bereproduksi secara aseksual melalui fragmentasi yang diikuti oleh
regenerasi. (Campbell, 2002, hlm. 254-255).
c. Classis Hirudinea
Hirudinea adalah classis Phylum Annelida yang tidak memiliki setae (rambut)
dan tidak memiliki parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea agak pipih dengan
ujung depan dan belakang sedikit meruncing. Pada segmen awal dan akhirnya
terdapat alat penghisap yang berfungsi untuk bergerak dan menempel. Kombinasi dari
alat penghisap dan kontraksi serta relaksasi otot merupakan mekanisme pergerakan
dari Hirudinea. Sebagian besar Hirudinea merupakan ekstoparasit yang banyak
dijumpai pada permukan luar inangnya.Ukuran Hirudinea bervariasi antara 1-30
cm.Hirudinea hidup pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel.
Beberapa dari mereka membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga
dapat menghisap darahnya, sedangkan beberapa lainnya mensekresikan suatu enzim
yang dapat melubangi kulit,setelah berhasil membuat lubang ia akan mensekresikan
zat anti pembeku darah, kebanyakan tidak terasa saat classis ini menempel pada
inangnya, karena ia menghasilkan suatu zat anastesi yang dapat menghilangkan rasa
sakit. Dalam bahasa sehari-hari, classis ini kitakenal dengan sebutan
Lintah.Contohnya yaitu Acanthodella, Hirudo medicinalis, Haemadipsasp dan
Haemopis.
2. Struktur dan Fungsi Tubuh
Bagian tubuh Annelida berupa segmen-segmen. Antara satu segmen dengan
segmen lainnya terdapat sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, pembuluh saraf,
dan sistem ekskresi terhubungmenembus septa antara satu segmen dengan segmen
lainnya. Ronggatubuh Annelida berisi cairan yang berfungsi dalam pergerakan hewan
ini, kontraksi otot juga sangat mempengaruhi pergerakannya. Tubuhnya berbentuk
simetri bilateral, yaitu bagian tubuh yang satu berdampingan dengan bagian tubuh
yang lain, dan apabila ditarik garis yang memotong dari depan ke belakang, maka
akan didapatkan potongan yang sama.Lapisan luar tubuh Annelida memiliki kutikula
(lapisan pelindung),merupakan hasil sekresi dari epidermis.

Pada lapisan luar Annelida juga terdapat sel sensoris yang berfungsi untuk
menerima rangsang. Tubuh Annelida juga memiliki lapisan otot, yang terdiri dari otot
sirkuler (spiralrapat) dan otot longitudinal (spiral panjang). Ketika otot sirkuler
berkontraksi maka segmen akan menjadi lebih tipis dan memanjang, sedangkan ketika
otot longitudinal berkontraksi segmen akan menebal dan memendek.Mereka hidup di
dalam tanah yang lembab, dalam laut, dan dalamair. Pada umumnya hidup bebas, ada
yang hidup dalam liang, beberapa bersifat komensal pada hewan-hewan aquatis, dan
ada juga yang bersifat parasit pada Vertebrata.

3. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan hewan ini sudah lengkap. Organ pencernaannya terdiri dari
mulut, faring, esofagus, usus, dan anus.
4. Sistem Ekskresi
Dilakukan oleh organ ekskresi, yaitu nephridia (organ ekskresi yang
merupakan saluran), nefrostom (corong bersilia dalam tubuh),dan nefrotor (pori tubuh
tempat kotoran keluar). Pada tiap segmen tubuh terdapat sepasang nephridia, kecuali
3 segmen yang pertama dan segmen yang terakhir tidak ada. Setiap Segmen memiliki
organ ekskresinya masing-masing.
5. Sistem Reproduksi
Umumnya berlangsung secara seksual, satu Annelida memiliki dua alat
kelamin yaitu alat reproduksi jantan dan betina (Hermafrodit),meskipun demikian,
reproduksi secara seksual tetap membutuhkan dua individu yang akan mengatur
dirinya sedemikian rupa sehingga dapat mempertukarkan sperma. Setelah itu hasil
reproduksi tadi akan disimpan dalam suatu organ khusus yang disebut klitelum.
Apabila telah siap, hasil ini akan lepas dari kepala cacing, tinggal dan berkembang di
dalam tanah. Beberapa Annelida juga dapat bereproduksi secara aseksual dengan cara
fregmentasi diikuti dengan regenerasi.
6. Sistem Sirkulasi (Peredaran darah)
Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup yang memiliki pembuluh
darah dengan haemoglobin di dalamnya sehingga darahnya berwarna merah. Fungsi
pembuluh darah yaitu menghantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, pada
bagian kulitnya terdapat sangat banyak pembuluh darah kecil, karena hewan ini
bernafas melalui kulit.
7. Sistem Pernafasan (Respirasi)
Dapat berlangsung melalui seluruh permukaan tubuhnya yaitu kulit, sebab
kulitnya bersifat lembab, tipis, dan banyak mengandung kapiler-kapiler darah. Namun
ada sumber yang mengatakan bahwa adapula spesies yang dapat melakukan respirasi
melalui insang.
8. Sistem Syaraf
Annelida memiliki sistem saraf dengan sepasang ganglia cerebral (otak) yang
dihubungkan ke tali saraf (nerve cord) yang meluas disepanjang tubuhnya.
9. Sistem Gerak
Dinding tubuh cacing tanah mempunyai 2 lapis otot, yaitu stratum circulare
(lapisan otot sebelah luar), dan stratum longitudinal (lapisan otot sebelah dalam). Jika
musculi berkontraksi akan menimbulkan gerakan menggelombang dari cacing tanah
itu sehingga ia bergerak.Dinding intestine juga mempunyai lapisan otot yaitu stratum
longitudinale. Jika otot ini berkontraksi, akan menimbulkan gerak peristaltik yang
dapat mendorong makanan dalam saluran pencernaan dan mendorong keluar sisa-sisa
pencernaan. Setae digerakkan oleh dua berkas otot, yaitu musculus protactor
(mendorong setae keluar) dan musculus retractor (menarik kembali setae masuk ke
dalam rongganya). Keduanya melekat pada ujung-ujung dalam setae. Jadi cacing
tanah bergerak dengan setae dan kontraksi otot-otot dinding tubuh.
E. Alat dan Bahan
Tabel E.1 Alat yang digunakan
No Nama Alat Keterangan

1. Pisau bedah Satu buah

2. Alas bedah Satu buah

3. Mikroskop Satu buah

4. Jarum pentul Sebelas buah

5. Handphone Dua buah

6. Alat tulis Satu buah

E.2 Tabel bahan yang digunakan


No Nama bahan Keterangan

1 Preparat sayatan melintang lumbricus Satu buah


terestis

2 Preparat awetan sayatan membujur Satu buah


lumbricus terestis

3 Pheretima Satu buasatu buah

4 Awetan basah Satu buah

5 Awetan basah Satu buah


6 Awetan basah Satu buah

7 Awetan basah Satu buah

8 Awetan basah Satu buah

9 Awetan basah Satu buah

10 Aquades Secukupnya

F. Langkah Kerja

Bagan F.1 Mengamati Awetan Basah

Awetan basah yang Setiap morfologi dan Hasil pengamatan


akan diamati karakteristiknya dicatat pada buku
disiapkan disiapkan laporan praktikum

Bagan F.2 Mengamati Preparat Awetan

Preparat diletakan
Mikroskop binokuler Hasil pengamatan
pada mikroskop dan
dan preparat yang dicatat pada buku
diamati bagian-
akan diamati disiapkan laporan praktikum
bagiannya

F.3 Mengamati anatomi Pheretima phostuma


Pheretima phostuma
yang akan dibedah dan Bak bedah, pisau bedah,
Morfologi Pheretima
diamati disiapkan , jarum, dan pinset
phostuma diamati
dicuci lalu dimasukan disiapkan.
kedalam alkohol

Pheretima phostuma
Dilakukan pembedahan
disimpan pada bak
Anatomi Pheretima dimulai dari bagian
bedah secara melintang
phostuma diamati anterior hingga
dan diberi jarum pada
melewati bagian intestin
kedua ujungnya

G. Hasil Pengamatan

Tabel. G.1 Klasifikasi Annelida

No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Referensi


1. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Polychaeta
Ordo : Capitellida
Familia : Arenicolidae
Genus : Arenicola Gambar G.1 Arenicolla Gambar G.2 Arenicolla
cristata cristata
Species : Arenicolla cristata
(Dokumentasi A2, 2019) (Lazo, 2006)

2. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Oligochaeta
Ordo : Opisthopora
Familia : Megascolecidae
Genus : Megascolex Gambar G.3 Megascolex sp. Gambar G.4 Megascolex sp.
(Dokumentasi A2, 2019) (Hugh Landsdown, 2015)
Species : Megascolex sp.

3. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Polichaeta
Ordo : Phyllodocida
Familia : Nereiidae
Genus : Nereis Gambar G.5 Nereis virens Gambar G.6 Nereis virens
(Dokumentasi A2, 2019) (David Venwick, 2005)
Species : Nereis virens
4. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Hirudinea
Ordo : Arhynchobdellida
Familia : Haemadipsidae
Genus : Haemadipsa Gambar G.7 Haemadipsa sp. Gambar G.8 Haemadipsa sp.
(Dokumentasi A2, 2019) (Quentin Martinez, 2019)
Species : Haemadipsa sp.

5. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Gephyra
Ordo : Sipunculiformes
Familia : Sipunculidae
Genus : Sipunculus Gambar G.9 Sipunculus sp. Gambar G.10 Sipunculus sp.
(Dokumentasi A2, 2019) (Carol Buchanan, 2016)
Species : Sipunculus sp.

6. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Oligochaeta
Ordo : Opisthopora
Familia : Lumbricidae Gambar G.12 Pheretima sp.
Genus : Pheretima Gambar G.11 Morfologi (Tanpa nama, 2013)
Pheretima sp.
Species : Pheretima sp.
(Dokumentasi A2, 2019)

Gambar G.13 Anatomi


Pheretima sp.
(Dokumentasi A2, 2019)

Gambar G.14 Sayatan


Melintang Pheretima sp.
(Dokumentasi A2, 2019)
7. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Hirudinea
Ordo : Gnathobdellida
Familia : Hirudinae
Genus : Hirudo Gambar G.15 Hirudo Gambar G.16 Hirudo
medicinalis medicinalis
Species : Hirudo medicinalis
(Dokumentasi A2, 2019) (Atlic Alnarson, 2008)

8. Regnum : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Oligochaeta
Ordo : Opisthopora
Familia : Lumbricidae
Genus : Lumbricus Gambar G.15 Sayatan Gambar G.15 Lumbricus sp.
Melintang Lumbricus sp. (Olivier Digoit, 2008)
Species : Lumbricus sp.
(Dokumentasi A5, 2019)

Tabel. G.2 Hasil Pengamatan Phylum Annelida

No Nama Simetri Bentuk Tubuh Ruas Parap Klite Setae Suc Tent Classis
Species Tubuh Tub odia lum atau ker akel
uh Ramb
ut
1. Nereis Bilateral Memanjang √ √ - √ - √ Polychaeta
virens
2. Megascolide Bilateral Bulat √ - √ √ - - Oligochaeta
s sp Memanjang
3. Hirudo Bilateral Bulat √ - √ - √ - Hirudinea
medicinalis Memanjang
4. Arenicola Bilateral Memanjang √ √ - √ - √ Hirudinea
cristata
5. Haemadipsa Bilateral Bulat √ - √ - √ - Polychaeta
sp Memanjang
6. Megascolex Bilateral Bulat √ - √ √ - - Oligochaeta
sp Memanjang
7. Lumbricus Bilateral Bulat √ - √ √ - - Oligochaeta
terestis Memanjang
8. Pheretima Bilateral Bulat √ - √ √ - - Oligochaeta
sp Memanjang
H. Pembahasan
a. Kelas Polychaeta
Beberapa spesies anggota kelas Polychaeta, yang diamati yaitu Nereis virens,
dan Arenicola cristata.
1. Nereis virens
Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, pada bagian dorsal berbentuk
silindris dan bagian ventral berbentuk pipih, memiliki bentuk tubuh bulat
memanjang dengan memiliki ruas tubuh. Selain itu hewan ini memiliki parapodia
yang terdapat setae. Memiliki prostomium yang dilengkapi oleh sepasang tentakel
pendek. Tidak memiliki klitelum dan sucker. Nereis virens termasuk kelas
Polychaeta merupakan hewan berumah dua, dengan fertilisasi secara eksternal.
Selain itu, dalam daur hidupnya terdapat fase larva trochophore. Nereis virens
hidup di laut dan tersebar di Laut Utara, Antartika, Antlantik Utara, dan Pasifik
Utara.
2. Arenicola cristata
Arenicola cristata dikenal sebagai cacing batu. Memiliki bentuk tubuh bulat
memanjang dan memiliki ruas tubuh. Hewan ini termasuk kedalam kelas
polychaeta karena memiliki parapodia dan memiliki setae pada setiap pasangan
parapodia pada bagian lateral tubuhnya juga tidak memiliki klitellum dan sucker.
Kepala terdapat sepasang antenna dan dua hingga empat pasang mata,tetapi ada
juga beberapa spesies yang buta. Mata tersebut hanya mampu membedakan
terang dan gelap. Cacing ini berfungsi sebagai sumber makanan untuk berbagai
hewan lain seperti burung.
b. Kelas Oligochaeta
Beberapa spesies anggota kelas Oligochaeta yang diamati yaitu: Lumbricus
terrestris, Megascolides sp, dan Pheretima sp.
1. Lumbricus terrestris
Lumbricus terrestris atau cacing tanah memiliki simetri tubuh bilateral
dengan bentuk tubuh bulat memanjang dan memiliki ruas tubuh. Memiliki warna
tubuh pada permukaan atas yaitu merah sampai biru kehitaman. Cacing tanah ini
memiliki dinding tubuh yang terdiri dari kutikula, epidermis, otot melingkar dan
selom.
Dinding tubuh cacing ini juga dilapisi oleh 2 lapis otot, yaitu stratum circulare,
adalah lapisan otot sebelah luar, dan stratum longitudinale, lapisan otot sebelah
dalam. Di ujung anterior pada bagian prostomium terdapat mulut, bagian ventral
mulut dibatasi oleh peristomium yang merupakan segmen pertama dan anus
terdapat pada ujung segmen terakhir. Memiliki klitellum yang jelas pada bagian
dorsal dan lateral. Jika dipotong membujur melalui dinding tubuh bagian dorsal
akan terlihat diantara saluran pencernaan dan dinding tubuh terdapat coelom.
Dinding coelom ini dibatasi oleh ephitelium, yang disebut peritoneum. Suatu
cairan yang tidak berwarna mengisi coelom ini dan mengalir dari satu segmen ke
segmen yang lain. saluran pencernaan lurus dan menembus septa. di sebelah
dorsal saluran pencernaan terdapat aorta dorsalis, sedangkan di sebelah
ventralnya terdapat aorta ventralis. Sistem respirasi yaitu dengan permukaan
tubuh yakni bernapas dengan kulitnya, serta memiliki saluran pencernaan
makanan yng lengkap yang terdiri atas mulut, faring, esofagus, proventriculus,
intestin, dan anus. Sistem sirkulasi cacing tanah adalah sistem peredaran tertutup.
Sistem eksresi cacing tanah berupa nefridia. Cacing tanah bersifat hermafrodit.
reproduksi dilakukan dengan fertilisasi silang. Pertumbuhan dan perkembangan
secara langsung tanpa melalui stadium larva. Cacing ini hidup di dalam liang
tanah yang subur dan lembab, biasanya sering dijumpai pada saat musim hujan.
2. Megascolides sp
Spesies ini mempunyai ukuran tubuh yang besar, bentuk tubuhnya bulat
memanjang, dan simetri tubuh bilateral, memiliki klitellum dan ruas tubuh
dengan jumlah ruas tubuh dapat mencapai ratusan ruas, memiliki setae. Cacing
ini dapat tumbuh dengan ukuran yang panjang bisa mencapai 100 cm lebih.
Merupakan hewan yang bersifat hemafrodit memiliki reproduksi jantan dan
betina, melakukan fertilisasi secara silang. Musim kawin biasanya saat musim
semi dan musim panas. Hewan ini tidak mempunyai tentakel, parapodia serta
tidak mempunyai alat penghisap.
3. Pheretima sp.
Merupakan cacing tanah yang yang dapat ditemukan di Asia Tenggara,
khusunya di Indonesia banyak ditemukan spesies ini, Pada umumnya hidup
dalam tanah yang lembab. Memiliki simetri tubuh bilateral, dengan bentuk tubuh
bulat dan memanjang, memiliki ruas tubuh yang jelas dan mempunyai setae juga
terdapat klitellum. Bersifat hemafrodit dan tidak dapat membuahi sendiri. Sudah
memiliki sistem pencernaan makanan yang lengkap mulai dari mulut, faring,
esofagus, proventriculus, intestin, dan anus. Pada tubuhnya terdapat celah
kelamin betina dan celah kelamin jantan, lubang untuk nefridia serta spermateka.
Cacing ini aktif di malam hari, cacing ini berperan sebagai dekomposer tetapi
cacing ini juga sebagai tempat inang parasit seperti Monocystis sp. selain itu juga
dapat merusak tanah.
c. Kelas Hirudinea
Beberapa spesies anggota kelas Hirudinea yang diamati antara lain
adalah Haemadipsa sp. dan Hirudo medicinalis
1. Haemadipsa sp.
Hewan ini biasa dikenal dengan sebutan pacet biasanya berwarna coklat, atau
hijau. Merupakan hewan yang hidup sebagai parasit, memiliki ruas tubuh
tubuhnya biasanya berbentuk pipih, memiiki simetri tubuh bilateral, memiliki
dua alat penghisap atau sucker pada bagian anterior dan posterior, mempunyai
pigmen, serta karena hidupnya parasit maka tubuhnya dilapisi oleh kutikula.
Hewan ini bersifat hemafrodit, embrionya berkembang didalam cocoon. Hewan
ini tidak mempunyai klitelium dan setae serta tidak mempunyai parapodia juga
tidak mempunyai tentakel.
2. Hirudo medicinalis
Hirudo medicinalis atau bisa disebut dengan lintah ini mempunyai warna pada
umumnya gelap atau biru kehitaman mempunyai bentuk bulat sedikit pipih,
memiliki simetri tubuh bilateral, ujung posterior membesar, serta memiliki ruas
tubu yang jelas. Lintah ini mempunyai panjang bisa mencapai 8-10 cm. Tidak
mempunyai parapodia, tentakel maupun setae serta tidak mempunyai klitellum.
Hewan ini bersifat parasit dengan menempel dan menghisap darah, mangsanya
digigit dengan tiga buah gigi taring yang terbuat dari kitin, mempunyai alat hisap
atau sucker yang berfungsi untuk melekatkan diri pada mangsanya. Mempunyai
zat anti koagulan yaitu untuk mencegah penggumpalan darah. Darah yang dihisap
akan ditampung didalam tubuh lintah. Dapat berenang dan hidup di air tawar dan
akan banyak ditemukan pada saat musim hujan. Lintah merupakan hewan yang
dapat diangkat menjadi alternatif pengobatan pada dunia medis (untuk terapi).
d. Kelas Gephyra
Salah satu kelas Gephyra yang kami amati adalah Sipunculus sp.
1. Sipunculus sp.
Sipunculus atau bisa disebut juga cacing kacang ini dapat ditemukan di semua
samudera dari kedalaman 900 m. Dapat ditemukan di sepanjang Atlantik dan
Mediterania pantai Eropa. Mempunyai bentuk tubuh silindris dengan ukuran
kurang lebih 53 mm. Mempunyai kepala dengan dilengkapi 2 pasang tentakel yang
menyirip.
Tubuh cacing dewasa berwarna merah muda atau warna-warni dan yang lebih
muda berwarna keputihan. Hewan ini pada umumnya berukuran panjang antara 5-
15 cm. Spesies ini hidup di pantai yang berlumpur atau berpasir pada kedalaman
rata-rata 30 cm. Spesimen baru-baru dikumpulkan di Fort Pierce, Florida,
ditemukan di sebuah flat pasir, di zona intertidal terkenal saat air surut. Cacing ini
biasanya hidup melekat pada benda padat untuk melindungi dirinya.
I. Hasil Diskusi
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki setiap spesies yang ada temukan?
Tuliskan persamaan-persamaan tersebut!
Jawab :
 Memiliki simetris tubuh bilateral.
 Lapisan sel terdiri dari tiga lapisan (tripoblastik).
 Bentuk tubuhnya bulat dan memanjang, dengan ruas-ruas tubuh atau segmen yang
jelas.
 Permukaan tubuh dilapisi kutikula.
 Respirasi melalui epidermis atau permukaan tubuh.
 Sistem eksresi dengan sepasang nephridia.
 Sistem pencernaan lengkap.
 Sistem saraf dengan ganglia cerebral (otak).
 Memiliki sistem peredaran darah tertutup, plasma darah umumnya berisi hemoglobin
dan amoebacyte yang bergerak bebas.
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh cacing jantan dan betina spesies
yang sama? tuliskan perbedaan-perbedaannya!
Jawab:
 Parapodia dan tentakel hanya dimiliki oleh kelas Polychaeta.
 Klitelum terdapat pada kelas Olygochaeta.
Setae atau rambut pada kelas Polychaeta terdapat banyak setae, sedangkan pada kelas
Olygochaeta hanya terdapat beberapa setae atau sedikit setae, dan pada kelas
Hirudinea tidak terdapat setae.
 Sucker hanya dimiliki oleh kelas Hirudinea.
 Pada kelas Olygochaeta dan Hirudinea merupakan hewan berumah satu, sistem
reproduksi umumnya secara eksternal dan tidak memiliki bentuk larva, kecuali pada
kelas Polychaeta merupakan hewan berumah dua, sistem reproduksi generatif eksternal
dan memiliki larva yang disebut trocophore.
3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap classis pada kolom berikut:
Jawab:
Classis Ciri Khas
Polychaeta  Hidup bebas di air laut
 Tubuhnya beruas atau bersegmen
 Memiliki parapodia dan tentakel
 Memiliki banyak setae
 Berumah dua, memiliki bentuk larva yang
disebut trocophore

Olygochaeta  Hidup bebas di air tawar atau tanah lembab


 Tubuhnya beruas atau bersegmen
 Memiliki klitelum
 Memiliki beberapa setae atau sedikit setae
 Berumah satu atau hermaprodit
Hirudinea  Hidup bebas di air laut, air tawar, dan darat
 Bentuk tubuhnya bulat memanjang tetapi agak
pipih
 Memiliki sucker
 Memiliki zat anti koagulan
 Berumah satu atau hermaprodit
4. Tuliskan peranan hewan Nemathelminthes dalam kehidupan yang anda temukan:
Jawab:
 Pada spesies Megascolides sp. beberapa dapat dijadikan sebagai bahan makanan
 Pada spesies Lumbricus terrestis manfaatnya dapat menggemburkan tanah
 Pada spesies Hirudo medicinalis manfaatnya dapat membantu menyembuhkan
beberapa penyakit.
5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang ada peroleh mengenai Phylum Coelenterata,
lengkapilah tabel berikut ini:
Jawab:

Phylum Pencernaan Ekskresi Pernapasan Sistem Syaraf Reproduksi


Makanan

Annelida Makanan Sistem Proses Sistem saraf Sistem


dicerna secara eksresinya respirasinya tertutup dengan reproduksinya
ekstrasel, sisa dengan melalui sepasang secara generatif
pencernaan sepasang epidermis atau ganglia cerebral : umumnya
dikeluarkan nephridia pada permukaan (otak) yang berumah satu,
oleh anus. setiap ruas tubuh. dihubungkan ke tetapi tidak
Intestine tubuh. tali saraf yang dapat
memiliki meluas melakukan
tiflosol yang disepanjang pembuahan
berfungsi untuk tubuhnya. sendiri.
memperluas Fertilisasi
permukaan eksternal dalam
tubuh. cocoon, tidak
memiliki bentuk
larva. Kecuali
pada Polychaeta
reproduksi
secara
generatifnya
merupakan
hewan berumah
dua, fertlisasi
eksternal air dan
memiliki
bentuk larva,
disebut
trocophore.

J. Kesimpulan:
1. Classis dari phylum Annelida yang dibahas adalah classis Polychaeta (Nereis
virens, Arenicola cristata), oligochaete (Lumbricus terestris, pheretima sp,
megascolides), dan hirudinea (Hirudo medicinalis, Haemadipsa).
2. Tubuh hewan Annelida bilateral simetris, panjang dan jelas bersegmen-segmen,
serta memiliki alat gerak yang berupa rambut-rambut kaku (setae) pada tiap segmen
kecuali hirudinea. Respirasi dengan kulit, atau dengan branchia. Organ eksresi terdiri
atas sepasang nephridia pada tiap segmen. Sistem nervosum terdiri atasa sepasang
ganglia cerebrales pada ujung dorsal otak, yang berhubungan dengan berkas saraf
medio-ventral.
3. Polychaeta (poly = banyak + chaeta = rambut) Bagian luar dan dalam dalam
tubuhnya bersegmen, ruas-ruas/segmen yang disebut somites sama besar. Pada bagian
lateral terdapat embelan berambut disebut parapodia. Di bagian kepala terdapat
tentakel, tidak mempunyai klitelum, kebanyakan hidup di laut. Oligochaeta (oligos =
sedikit + chaeta = rambut) Bagian luar dan dalam tubuhnya bersegmen, memiliki
klitelum yang jelas, tidak ada kepala dan parapodia (embelan), pada setiap somites
terdapat setae, hermaprodit, hidup di air tawar atau yang lembab. Hirudinea (Hirudo =
lintah, memiliki zat anti koagulan disebut “hirudin”) Tubuh berpigmen, umumnya
pipih, mempunyai dua alat penghisap (pada bagian posterior lebih besar dari
anterior), tidak mempunyai tentakel dan parapodia, hermaprodit, hidup di laut, air
tawar atau di darat.
4. Pada classis Polychaeta memiliki banyak setae, memiliki parapodia dan tentakel.
Pada classis oligochaete memiliki beberapa setae dan klitelum sedangkan classis
hirudinea tidak memiliki setae tetapi memiliki dua sucker.
Daftar Pustaka

Hadi, Abdul. (2015).Pengertian, Ciri dan Klasifikasi Annelida. [online].


Diaksesdari:http://www.softilmu.com/2015/05/Pengertian-Klasifikasi-Ciri-Struktur-Tubuh-
Annelida-adalah.html.

Kastawi Y, dkk. (2005).Zoologi Avertebrata. Malang: Penerbit UniversitasNegeri Malang


(UM Press).

Daftar Pustaka Gambar

Gambar G.2 Lazo, 2006. Arenicola cristata. [online]. Diakses dari;


http://www.marinespecies.org

Gambar G.4 L. Hugh, 2015. Megascolex sp. [online]. Diakses dari;


https://www.mindenpictures.com

Gambar G.6 D. Venwick, 2005. Nereis virens. [online]. Diakses dari;


http://www.aphotomarine.com

Gambar G.8 Q. Martinez, 2019. Haemadipsa sp. [online]. Diakses dari;


https://www.alamy.com

Gambar G.10 C. Buchanan, 2016. Sipunculus sp.. [online]. Diakses dari;


https://www.agefotostock.com

Gambar G.12 Tanpa nama, 2013. Pheretima sp. [online]. Diakses dari;
https://cipigroupshop5.blogspot.com

Gambar G.16 A. Alnarson, 2008. Hirudo medicinalis. [online]. Diakses dari;


https://www.flickr.com

Gambar G.18 A. O. Digoit, 2008. Lumbricus sp. [online]. Diakses dari;


https://www.alamy.com

Anda mungkin juga menyukai