Anda di halaman 1dari 7

Laporan Tetap Praktikum

ZOOLOGI VERTEBRATA

ACARA I

“PERBANDINGAN MORFOMETRIK DAN CIRI MERISTIK IKAN


DANAU SEGARA ANAK IKAN DENGAN DENGAN IKAN DATARAN
RENDAH “

OLEH

NAMA : MUHAMMAD NURFAHMI RAMADHAN

NIM : 190104099

KELAS : IV/D

LABORATORIUM TADRIS IPA BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN ( FTK )

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN )

MATARAM

2021
A). Tujuan

Praktikum ini memiliki beberapa tujuan yaitu:

1. Untuk mengukur morfometrik sampel


2. Mengukur ciri meristik sampel
3. Mengamati ciri anatomi sampel
4. Membuat kunci dikotom

B). Alat Dan Bahan

Alat-alat yang diperlukan dalam praktikum ini adalah:

1. Sampel ikan nila dan lele masing-masing 1 ekor/kelompok


2. Jangka sorong 4 buah
3. Satu set alat bedah
4. Tisu
5. Bak parafin 4
6. Kloroform
7. Penggaris

C). Cara Kerja:

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah:

1. Siapkan sampel ikan yang akan diamati


2. Lakuakanlah pengukuran morfometrik
3. Lakuakn perhitungan ciri meristik
4. Lakuakan pengamatan anatomi ikan nila dan lele dengan menggunakan panduan pada handout
perbandingan anatomi
5. Buatlah kunci dikotom

D). Data Hasil Pengamatan:


1. Tabel morfologi Ikan Nila
Tabel Morfologi Ikan Nila

Panjang total 26,5 cm

Panjang Stadar 22,5 cm

Panjang badan 15,5 cm

Panjang kepala 7 cm

Tinggi badan 8,5 cm


Tinggi leher 7,5 cm

Lebar kepala 1,7 cm

Panjang hidung 1,8 cm

Panjang rahang 1,2 cm

Panjang dahi 3,5 cm

Tinggi badan ekor 3 cm

Tebal badan 3 cm

Jlm sisik pada linear 33


literalis

Panjang usus 158 cm

Tinggi badan 27 cm

insang 4

1. Tabel morfologi Ikan Lele


Tabel Morfologi Ikan Lele

Panjang total 26,5 cm

Panjang Stadar 11,4 cm

Panjang badan 5,8 cm

Panjang kepala 2,8 cm

Tinggi badan 7,3 cm

Tinggi leher 5,3 cm

Lebar kepala 3,1 cm

Panjang hidung 1,5 cm

Panjang rahang 1 cm

Panjang dahi 2,3 cm

Tinggi badan ekor 3 cm

Tebal badan 3 cm
Jlm sisik pada linear 33
literalis

Panjang usus 58 cm

Tinggi badan 27 cm

insang 4

E). Deskripsi

1. Kilan Nila:

Ikan Nila atau Oreochromis niloticus termasuk jenis hewan vertebrata yang seluruh


badannya bersisik dan mempunyai gurat sisi. Ikan Nila termasuk dalam filum Chordata yang
berarti bertulang belakang atau kerangka tubuh (Dwisang, 2008).
Ikan Nila merupakan salah satub jenis ikan yang dapat dibudidayakan di kolam dan
memiliki nilai ekonomis yang cukup penting. Potensi Ikan Niloa sebagai Ikian Budidaya cukup
besar, karena memiliki kelebihan, yaitu :
1. Mudah berkembang biak di lingkungan budidaya
2. Dapat menerima makanan yang beragam
3. Toleransi terhadap kadar garam/salinitas tinggi
4. Pertumbuhannya Cepat
Habitat lingkngan Ikan Nila, yaitu : danau, Sungai, Waduk, Rawa, Sawah, dan perairan
lainnya. Selain itu Ikan nila mampu hidup pada perairan payau, misalnya tambak dengan
salinitas maksimal 29% oleh karena itu masyarakat yang berada di daerah sekitar pantai dapat
membudidayakannya khusus kegiatan pembesaran Ikan Nila (Santoso,1996).
Ikan Nila atau Oreochromis niloticus termasuk jenis hewan vertebrata yang seluruh
badannya bersisik dan mempunyai gurat sisi. Ikan Nila termasuk dalam filum Chordata yang
berarti bertulang belakang atau kerangka tubuh (Dwisang, 2008).
Ikan Nila merupakan salah satub jenis ikan yang dapat dibudidayakan di kolam dan
memiliki nilai ekonomis yang cukup penting. Potensi Ikan Niloa sebagai Ikian Budidaya cukup
besar, karena memiliki kelebihan, yaitu :
5. Mudah berkembang biak di lingkungan budidaya
6. Dapat menerima makanan yang beragam
7. Toleransi terhadap kadar garam/salinitas tinggi
8. Pertumbuhannya Cepat
Habitat lingkngan Ikan Nila, yaitu : danau, Sungai, Waduk, Rawa, Sawah, dan perairan
lainnya. Selain itu Ikan nila mampu hidup pada perairan payau, misalnya tambak dengan
salinitas maksimal 29% oleh karena itu masyarakat yang berada di daerah sekitar pantai dapat
membudidayakannya khusus kegiatan pembesaran Ikan Nila (Santoso,1996).
Morfologi Ikan Nila

Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) yaitu memiliki bentuk tubuh pipih ke arah
vertikal (compressed) dengan profil empat persegi panjang kearah antero posterior. Posisi
dimana mulut terletak di ujung hidung (terminal). Pada sirip ekor (caudal fin) terlihat jelas garis
– garis vertical dan pada sirip punggungnya (dorsal fin) garis tersebut terlihat condong letaknya.
Ciri khas ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah garis – garis vertical berwarna hitam pada
sirip ekor (caudal fin), punggung (dorsal fin), dan dubur (anal fin). Pada bagian sirip caudal
dengan bentuk membuat terdapat warna kemerahan dan bisa digunakan sebagai indikasi
kematangan gonad. Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila (Oreochromis
niloticus) adalah tipe ctenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, begitu
pun bagian analnya. Dengan posisi sirip anal di belakang sirip dada (abdorminal).
Ikan nila (Oreochromis niloticus) termasuk jenis ikan pemakan segala (omnivora),
plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan
sebagai pengendali gulma air. Telur ikan nila (Oreochromis niloticus) berbentuk bulat berwarna
kekuningan dengan diameter sekitar 2,8 mm. Sekali memijah, ikan nila betina dapat
mengeluarkan telur sebanyak 300-1500 butir, tergantung pada ukuran tubuhnya. Ikan nila
mempunyai kebiasaan yang unik setelah memijah, induk betinanya mengulum telur-telur yang
telah dibuahi di dalam rongga mulutnya. Perilaku ini disebut mouth breeder (pengeram telur
dalam mulut).

Kalsifikasi

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordate
Class : Osteichthyes
Ordo : Percomorphy
Family : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis Niloloticus

2. Ikan Lele:

Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya
yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar
bagian mulutnya. Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik,
dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor,
menjadikannya tampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata
yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut
peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan
tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam,
pada sirip-sirip dadanya. Ada yang mengatakan,bahwa patil ini tidak hanya tajam tetapi juga beracun dan
mengakibatkan panas tinggi jika orang tak sengaja terkena patil tersebut.

 Habitat dan perilaku:

Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga
dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga,
waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-
got dan selokan pembuangan. Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada
malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan
lele memijah pada musim penghujan. Walaupun biasanya lele lebih kecil daripada gurami
umumnya,namun ada beberapa jenis lele yang bisa mencapai panjang 1-1,5 m dan beratnya bisa
mencapai lebih dari 2 kg,contohnya lele Wels dari Amerika.

Kunci dikotomi

1a. memiliki sisik……………………………………………………………………………………….b

1b. tidak memiliki sisik…………………………………………………………………………………2a

2a. memiliki duri pada sirip atas………………………………………………………………………..b

2b. tidak memiliki duri pada sirip atas…………………………………………………………………3a

3a. memiliki kumis sebagai pendeteksi makanan………………………………………………………..b

3b. tidak memiliki kumis………………………………………………………………………………..4a

4a. memiliki lender pada tubuh…………………………………………………………………………..b

4b. tidak memiliki lender…………………………………………………………………………………5a

5a. memiliki patil pada sirip bagian samping……………………………………………………………..b


5b. tidak memiliki patil……………………………………………………………………………………

1. Kunci dikotomi pada ikan nila: 1a,2a,3b,4b,5b

2. kunci dikotomi pada ikan lele: 1b,2b,3a,4a,5a

Anda mungkin juga menyukai