Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

(Shycophyta,Chyanophyta dan Oomycota)

UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT PENILAIAN PADA MATA KULIAH BOTANI
TUMBUHAN RENDAH

Disusun Oleh :
Treysia Timbuleng
12 315 893

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PENDIDIKAN BIOLOGI
2014
Kata Pengantar

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yesus KristusYang Maha pengasih
dan penyayang karena berkat kemurahan-Nya makalah Botani tumbuhan rendah ini dapat saya
selesaikan sesuai yang diharapkan.

Kami menyadari, bahwa proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik materi
maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami
dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usulan guna
penyempurnaan makalah ini di kemudian hari.

Kami sadari pula, bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Tondano, 1 Agustus 2014

Kelompok 1
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Maksud danTujuan Pembahasan
1.4 Metode Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Shychophyta Tumbuhan belah
2.1.1 Bacteria (Bacteria atau Schizomicetes)
2.1.2 Ciri-ciri,sifat morfologi dan struktur tubuh Bakteri
2.1.3 Mobilitas bakteri dan Cara Hidup Bakteri
2.1.4 Perkembangbiakan dan pembentukan Koloni pada bakteri
2.1.5 Pembentukan Spora
2.1.6 Klasifikasi bakteri berdasarkan sifat fisiologisnya
2.1.7 Habitat dan peranan Bakteri bagi Kehidupan

2.2 Ganggang Biru(ganggang belah= ganggang lendir= Chanophyceae= Schizophyceae=


Myxophyceae)
BAB III OOMYCOTA
3.1 Pengertian Oomycota
3.2 Ciri-ciri dan Contoh Oomycota

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan aturan yang tercantum dalam Kode Internasional Tatanama Tumbuhan


(KITT), nama ilmiah untuk divisi diambil dari kata yang menunjukkan ciri khas yang
berlaku untuk seluruh warganya, ditambahkan akhiran phyta. Schyzophyta memiliki ciri
khas yang berkembang biak dengan membelah diri (schizein= membelah, phyton=
tumbuhan). Selain itu ada ciri-ciri lain yaitu: tubuhnya uniseluler, protoplas belum
terdiferensiasi dengan jelas, inti dan plastida belum nyata. Tumbuhan belah dianggap
sebagai kelompok dengan tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah, dan dari
segi evolusi termasuk tumbuhan yang paling tua dan paling primitive. Schizophyta
dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu Bakteri (Bacteria atau Schizomycetes) dan Ganggang
biru (ganggang belah= ganggang lendir= Chanophyceae= Schizophyceae=
Myxophyceae).

B. Rumusan Masalah
Membahas materi mengenai Shycophyta & Chyanophyta yang didalamnya akan
menjelaskan dan membahas bersama tentang Bakteri (Bacteria atau Schizomycetes)
dan Ganggang biru (ganggang belah= ganggang lendir= Chanophyceae=
Schizophyceae= Myxophyceae). Serta menambahkan,menjelaskan,dan membahas
tentang Jamur air (Oomychota).
C. Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui Penggolongan ,ciri-ciri,sifat dan struktur ,serta peranan yang
terdapat dalam Shycophyta,chyanophyta dan Oomycota.Juga untuk mengetahui apa
yang dimaksud dengan Shycophyta,chyanophyta,dan Oomychota.
D. Metode Penelitian
Dalam penyusunan makalah ini, metode yang kami gunakan adalah pengambilan materi
berdasarkan buku-buku yang diperoleh dari berbagai pihak dan beberapa link/situs yang
dapat membantu dalam penyususnan makalah ini yang diunduh melalui internet.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan makalah ini tentunya dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita
tentang Shycophyta dan Chynophyta yang didalamnya kita akan membahas bakteri dan
ganggang biru serta penambahan materi tentang Oomycota, yang akan kita bahas dalam
pembelajaran Botani Tumbuhan Rendah. Serta dapat membantu kita para pelajar maupun
pengajar untuk memperluas pengetahuan yang ada atau yang kita tekuni saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Schizophyta ( Tumbuhan Belah)

Schizophyta atau tumbuhan belah merupakan kelompok yang

mempunyai ciri khusus yaitu berkembang biak dengan membelah diri.

Schizophyta berasal dari bahasa Yunani scizein artinya membelah dan phyton

adalah tumbuhan. Tumbuhan belah dianggap sebagai kelompok tumbuhan

dengan tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah sehingga dari

segi evolusi merupakan kelompok tumbuhan yang paling tua dan paling

primitif.

Ciri umum dari kelompok ini adalah :


Berkembang biak dengan cara membelah diri,
Tubuh terdiri dari satu sel
Protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas sehingga inti sel dan
plastidanya belum jelas.

Tumbuhan belah dibagi dalam 2 class, yaitu :


1. Bakteri (Bacterra atau Schizomicetes)
2. Ganggang biru/ganggang belah, atau ganggang lendir (Chyanophyceae/Scizophyceae)
A. Bakteri (Bacteria atau Schizomicetes)

Bakteri berasal dari kata Bakterion (Yunani) yang artinya batang kecil. Didalam klasifikasi
bakteri digolongkan dalam Divisio Schizomycetes.
-Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain .Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat
hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri
yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan
prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis)

a.) Ciri-ciri Bakteri

Bakteri memiliki ciri-ciri umum yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu:

Organisme multiselluler
Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
Umumnya tidak memiliki klorofil
Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya
memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam.
Hidup bebas atau parasit
Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut
dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan
Tubuh uniseluler (bersel satu)
Tidak berklorofil (meskipun ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti
klorofil sehingga mampu berfotosintesis)
Hidupnya bersifat autotrof
Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)
Habitat bakteri hidup dimana-mana/kosmopolit (tanah, air, udara, mahluk hidup)
Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10 - 3 )
. Bentuk bakteri ada 4 macam, yaitu: batang, peluru (bola), koma, dan spiral/spirilum.

b.) Struktur Bakteri

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:


1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

c) . Sifat Morfologi dan Struktur Tubuh

Bentuk dan Ukuran Bakteri


Bentuk Bakteri
Bentuk bakteri yang pertama kali ditemukan adalah seperti batang kecil.
Berdasarkan bentuknya bakteri dapat dibedakan atas :
a) Coccus : bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus, stafilokokus, sarki
b) Basillus (batang): bentuk batang, diplobasil, streptobasil
c) Vibrio (koma) : bentuk koma
d) Spirillum (spiral): bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)

Ukuran Bakteri
Bakteri termasuk makhluk renik maka bakteri hanya dapat dilihat dengan mikroskop karena
ukuran tubuhnya hanya mencapai mikron (mikron = 0,001 mm).
Alat Gerak Bakteri

Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel. Berdasarkan ada
tidaknya flagel dan kedudukan flagel tersebut, dibedakan 5 macam bakteri, yaitu :

- Atrich : bakteri tidak berflagel. contoh: Escherichia coli

- Monotrich : mempunyai satu flagel salah satu ujungnya. contoh: Vibrio cho

- Lopotrich : mempunyai lebih dari satu flagel pada salah satu ujungnya, contoh:
Rhodospirillum rubrum

- Ampitrich : mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua ujungnya, contoh:Pseudomonas
aeruginosa

- Peritrich : mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya. contoh: salmonella typhosa
d). Mobilitas Bakteri

Bakteri pada umumnya bergerak secara pasif. Ada berbagai jenis bakteri yang pada keadaan
tertentu dapat membentuk rambut-rambut plasma yang memungkinkan bakteri bergerak aktif
dalam medium cair.Rambut-rambut plasma tersebut dinamakanbulu cambuk atau flagel,yang
jumlah dan letaknya pada tubuh dapat berbeda-beda.

Bulu-bulu cambuk pada bakteri dibedakan menjadi:

Monotrik : jika hanya ada 1 bulu cambuk pada salah satu kutubnya

Subpolar : jika ada 2 bulu cambuk masing-masing terletak di bawah kutubnya

Lofotrik : jika ada seberkas bulu cambuk pada salah satu kutubnya

Peritrik : jika bulu-bulu cambuk muncul ke segala arah dari sel

Pembentukan bulu cambuk muncul ke segala arah dari sel

e). Cara Hidup Bakteri

Sifat bakteri ada 2:

1. Heterotrof : hidup sebagai saprofit atau sebagai parasit.

2. Autotrof : mampu mengadakan asimilasi, dibedakan menjadi 2 golongan:

a. Bersifat kemoutotrof

Bila energi untuk asimilasinya (kemosintesis) diperoleh dari reaksi-reaksi kimia. Misalnya dari
proses-proses oksidasi senyawa tertentu. Bakteri nitrit dengan mengoksidkan NH3, bakteri nitrat
dengan mengoksidkan HNO2, bakteri belerang dengan mengoksidkan berbagai senyawa
belerang.

b. Bersifat fotoautotrof

Bila energi untuk asimilasi (fotosintesis) diperoleh dari cahaya matahari. Seperti pada tumbuhan
hijau, bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis adalah bakteri-bakteri yang mempunyai zat
warna. Misalnya dari golongan Thiorhodaceae (bakteri belerang berzat warna).

Dari segi kebutuhannya akan oksigen, bakteri dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1. Bakteri aerob

Bila hidupnya memerlukan oksigen bebas.

2. Bakteri anaerob

Bila dapat hidup tanpa oksigen bebas.

Bakteri yang aerob masih dapat dibedakan lagi dalam yang aerob secara obligat, yaitu untuk
hidupnya mutlak diperlukan adanya oksigen bebas. Bila kebutuhan terhadap oksigen bebas tidak
mutlak, artinya dapat hidup pula tanpa adanya oksigen bebas, bakteri itu dikatakan bersifat
anaerob fakultatif.

Dalam hubungan dengan cara hidupnya sebagai parasit, kita membedakan parasit obligat, bila
bakteri itu hanya dapat hidup sebagai parasit saja, dan parasit fakultatif bila bakteri dapat hidup
baik sebagai parasit maupun sebagai saprofit. Selanjutnya kita mengenal bakteri patogen, yaitu
bakteri yang hidup sebagai parasit dan menimbulkan penyakit bagi inangnya, baik inang yang
berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia.

f).Perkembangbiakan Bakteri dan Pembentukan Koloni

Bakteri umumnya berkembangbiak secara vegetatif atau aseksual dengan membelahdiri. Setelah
membelah, sel-sel akan tetap bergandeng satu sama lainnya (membetu koloni bakteri). Koloni
tersebut membentuk bermacam macam bentuk. Ada koloni yang terdiri atas sepasang sel seperti
terdapat pada marga diplococcus, ada yang berbentuk kubus yang terdiri atas 8 sel pada marga
Sarcina, ada yang berbentuk rantai pada marga streptococcus, ada juga yang seperti standan buah
anggur pada marga Staphylococcus. Bakteri berkembangbiak dengan cepat, sebagai contoh
beberapa bakteri mampu membelah setiap 20 menit sekali.

Sedangkan perkembangbiakan bakteri secara generatif pertukaran materi genetik dengan bakteri
lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi: pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri
ke sel bakteri yang lainnya.

2. Transduksi: pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya
dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
3. Konjugasi: pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak
sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang
berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.

g). Pembentukan Spora

Dalam keadaan yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri membentuk badan-badan untuk
dapat melewati kala buruk tadi. Protoplasma yang berada didalamnyaberkontraksi mengadakan
badan yang bulat dengan dinding baru. Badan ini disebut spora, lebih tepatnya lagi endospora,
karena terbentuk dari sel yang lama.spora tidak dapat bergerak aktif. Spora bakteri tidak dapat
dipandang sebagai alat reproduksi, tetapi sebagai badan untuk mepertahankan diri menghadapi
keadaan yang tidak menguntungkan, misalnya kekeringan, suhu yang tinggi atau amat rendah,
zat-zat kimia yang bersifat sebagai disinfektan. Spora bakteri tertentu dapat bertahan selama 16
jam dalam air mendidih. Bila keadan kembali kembali seperti biasa, spora akan tumbuh menjadi
sel biasa.

Dengan cara dinding spora dilepaskan, protoplasma tumbuh sampai ukuran bakteri yang normal
dan membentuk dinding sel yang baru. Dari satu spora hanya terbentuk satu sel kembali.

h). Habitat Bakteri

Habitat bakteri : seperti di dalam tanah, dalam air, sisa-sisa makhluk hidup, dan di dalam tubuh
makhluk hidup, bahkan sebutir debu dalam atmosfer mungkin menjadi substratnya.

Tubuh yang kecil, cara hidup yang beranekaragam, berkembang biak dan kemampuan dalam
mempertahankan diri menyebabkan luasnya distribusi bakteri, sehingga bakteri juga disebut
kosmopolit. Bakteri mempertahankan diri dalam kondisi yang buruk dengan pembentukan spora,
banyak pula jenis-jenis bakteri yang akan mati karena perubahan faktor lingkungan. Dengan
demikian besarnya populasi bakteri tetap terkendali dan di alam peranan bakteri sebagai salah
satu makhluk pengurai terjaga keseimbangannya.

i). Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Sifat Fisiologisnya


Divisi : Schizophyta
Kelas : Schizomycetes
Terdiri dari beberapa ordo yaitu :
1. Ordo Psudomonadale
ciri ciri :
- Sel beberbentuk batang lurus atau spiral
- Mengendung pigmen fotosintetik yang berwarna hijau
- Bergerak dengan flagel yang polar
Terdiri dari beberapa famili yaitu :
a) Famili : Thiohodacae
Kelompok bakteri yang dapat melakukan fotosintesis, karena mempunyai sistem pigmen
bakterioklorofil dan karetenoid. Contoh bakteri : Thiodictyon elegans, Thiocapsa floridana,
Thiosarcina rosea, Thiospirillum sanguineum
b) Famili : Nitrobacteraceae
Bakteri yang tergolong kemoautrotof dan memperoleh energi untuk proses asimilasi dari
oksidasi metan. Contoh : Nitrosomonas europaea, nitrosus, Nitrobacter agile.
c) Famili : Methanomonadaceae
Bakteri yang tergolong kemoautrotof dan memperoleh energi untuk proses asimilasi dari
oksidasi metan, karbon monoksida, hidrogen.Contoh : Methanomonas methanica,
Hydrogenomonas flava, Carboxydomonas oligocarbophila.
d) Famili : Thiobactericeae
Disebut juga dengan bakteri belerang, hal ini dikarenakan memperoleh energi dengan oksidasi
dengan senyawa belerang dan dalam plasma terdapat belerang bebas dalam bentuk butir-butir
atau kristal. Contoh : Thiobacllus thioparus, Thiobacterium cristalliferum, Thiospora bipunctata
e) Famili : Psudomonadaceae
Bakteri yang heterotrof, sel-selnya bersifat oksidatif atau kadang-kadang fermentatif. Contoh
: Psudomonas solanacearum, Psudomonas malvacearum, Psudomonas denitrificans
f) Famili : Spirillaceae
Bakteri bebrbentuk koma hingga spiral. Contoh : Vibrio comma, Desulfovibrio desulfuricans,
Spirillum minus, Spirillum lipoferum

2. Ordo Chlamydobacteriales
ciri ciri :
- sel-sel berderet membentuk koloni
- didalam penyelubung koloni terdapat senyawa besi
Ordo Chlamydobacteriales terdiri dari beberapa famili yaitu :

a) Famili : Clamydobacteriaceae
Bakteri berbentuk benang, dapat membentuk sel kembara, mengandung senyawa besi sehingga
disebut bakteri besi. Contoh :Spaerotilus natans, Spaerotilus dichotomus, Lepthotrix ochracea.
b) Famili : Crenotrichaceae
Bakteri berbentuk benang, tidak membentuk sel kembara, dan bergerak aktif. Contoh : Crenotrix
polyspora.

3. Ordo Eubacteriales
ciri-ciri :
- sel bebrbentuk bulat dan bergerak dengan flagel yang peritrik
- koloni berupa rantai atau terpisah-pisah
Ordo Eubacteriales terdiri dari famili sbb :
a) Famili : Azotobacteraceae
Hidup bebas dalam tanah, penambat N2. contoh : Azotobacter chroococcum, Azotobacter
indicus, Azotobacter agilis.
b) Famili : Rhizobiaceae
Bersimbiosis dengan Leguminosae sehingga terbentuk bintil pada akar, penambat N2. contoh
: Rhizobium leguminosarum, Rhizobium japonicum, Rhizobium phaseoli, Agrobacterium
tumefaciens.
c) Famili : Enterobactericeae
Hidup bersifat patogen, terdapat pada saluran pernafasa, saluran kencing pada vertebrata dan
hidup bebas, menimbulkan fermentasi anaerob pada glukosa. Contoh : Eschericia coli,
Salmonella thyposa, Shigella dysenteriae
d) Famili : Micrococcaceae, Contoh : Sarcina lutea, Sarcina aurantiaca, Micrococus
denitrificans, Stapylocus aureus.
e) Famili : Neisseriaceae, Contoh : Neiseria gonorrhoeae, Neiseria meningtidis, Veillonella
parvula.
f) Famili : Lactobacillaceae , Contoh : Lactobacillus caucasicus,
Streptococus pyogens, Diplococcus pneumoniae.
g) Famili : Bacillaceae, Contoh : Bacillus subtilis, Bacillus anthracis,
Bacillus polymixa, Clostridium pasteurianum

4. Ordo Actinomycetales
Ciri-ciri : sel memanjang dan hampir mirip hifa jamur
Ordo Actinomycetales terbagi menjadi beberapa famili, antara lain :
a) Famili : Mycobacteriaceae
Sel tidak membentuk miselium, Contoh : Mycobacterium tuberculosis
Mycobacterium leprae
b) Famili : Actinomycetaceae
Sel membentuk miselium dan spora terbentuk dalam fragmen miselium.
Contoh : Actinomyces bovis
c) Famili : Streptomycetaceae
Sel membentuk miselium. Contoh : Streptomyces aureofaciens,
Streptomyces griseus, Streptomyces fradiae, Streptomyces rimosus,
Streptomyces venezuelae

5. Ordo Beggiatoales
Ciri-ciri :
- sel bebrbentuk kokus
- terdapat butir-butir belerang dipermukaaan atau dalam sel
- tidak mempunyai flagel
Ordo Beggiatoales terdapat famili Begggiatoaceae,Contoh :Beggiatoa alba
Beggia gigantea, Thiospirillopsis floridana, Thiothrix nivea.

6. Ordo Myxobacteriales (bakteri lendir)


Ciri-ciri :
- sel bebrbentuk batang
- dapat membentuk tubuh buah
- membentuk koloni tampak seperti lendir
Ordo Myxobacteriales terbagi menjadi beberapa famili, antara lain :
a) Famili : Cryptophagaceae
Sel tidak membentuk tubuh buah, dapat membentuk zat warna tertentu. Contoh
: Cytophaga lutea ( zat warna kuning), Cytophaga rubra (membentuk zat warna merah jambu)
b) Famili : Myxococcaceae
Membentuk mikrosista (sel istirahat), menghasilkan tubuh buah. Contoh :
Myxococcus virescens (tubuh buah berwarna kuning kehijauan),
Sporocytophaga myxococcoides (sel menyerupai Myxococcus).

7. Ordo Spirochaetales (bakteri spiral)


Ciri-ciri : sel bebrbentuk spiral dengan ukuran panjang 6-500
Ordo Spirochaetales terbagi menjadi beberapa famili :
a) Famili : Spirochaetaceae
Sel berukuran 30-500, sel mempunyai protoplasma, habitat di air tawar yang menggenang, air
laut dan hidup dalam alat pencernaan makanan jenis kerang. Contoh : Spirochaeta plicatilis,
Cristispira balbianii (parasit pada ikan).
b) Famili : Treponemataceae
Panjang tubuh 4-16 , pembelahan belum sempurna. Contoh :Treponema pallidum (patogen
pada manusia penyebab peyakit sifilis), Treponema pertenue, Borrelia anserina (patogen pada
burung).

j). Peranan Bakteri Bagi Kehidupan

a) Bakteri yang menguntungkan :

Di bidang pertanian :

1. Bakteri nitrogen : Mengikat N2, contoh : Azotobacter, Rhizobium leguminosarum Clostridium


posteurianum, Rhodospirilium rubrum

2. Bakteri nitrifikasi : Membentuk senyawa nitrat. Contoh :Nitrosomonas,

Nitrococcus Nitrobacter
3. Bakteri sulfur : Membentuk asam sulfat dari S. contoh : Beggiatoa alba

Fermentasi makanan :

1. Streptococcus lactis : Pembuatan keju dan mentega

2. Lactobacillus bulgaricus : Pembuatan yaghurt

3. L. casei : Pembuatan minumaN

4. Acetobacter xylinum : Pembuatan nata de coco

Menghasilkan asam

1. Streptomyces griseus : Menghasilkan streptomisin

2. S. aureofaciens : Menghasilkan aureomisin

3. S. venezuelae : Menghasilkan kloromistin

4. Bacillus brevis : Menghasilkan tirotrisin

5. B. polymyxa : Menghasilkan polimiksin

Menghasilkan antibiotik

1. Acetobacter acetii : Menghasilkan asam asetat

2. Propionibacterium : Menghasilkan asam propionat

3. Clostridium sp : Menghasilkan asam butirat

b) Bakteri yang merugikan :

Parasit pada manusia

a) Salmonella typhosa : penyebab Tipus

b) Vibrio coma : penyebab Kolera

c) Clostridium tetani : penyebab Tetanus

d) Neisseria gonorrhoeae : penyebab Kencing nanah


e) Tryponema palidum : penyebab Sipilis

Parasit pada tumbuhan

a) Pseudomonas cattleyae : Penyakit pada anggrek

b) Pseudomonas solanacearum : Penyakit pada pisang

c) Bacterium papaye : Penyakit pada pepaya

Parasit pada hewan

a) Bacillus anthracis Antrak pada hewan

b) Mycobacterium bovis Penyakit pada lembu

c) M. avium Penyakit pada unggas

B. Ganggang Biru (Cyanophyceae)

Brock, T.D. dan M.T. Madigan. 1991

Di era modern seperti saat ini, para ilmuwan mulai meneliti berbagai jenis tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan manusia baik sebagai makanan biasa atau sebagai alternatif obat untuk berbagai
penyakit. Salah satu yang mulai dikembangkan saat ini oleh para ahli di Jepang adalah ganggang.

Ganggang ini tidak saja terasa enak, berserat tinggi, dan bergizi. Namun juga mampu untuk
membantu metabolisme tubuh dalam pembentukan sistem imune, mengatasi gejala anemia, dan
berbagai manfaat lainnya. Ganggang ini adalah Spirulina. Spirulina termasuk dalam filum
Cyanophyta. Cyanophyta merupakan suatu divisi (filum) bakteri yang mendapatkan energi
melalui fotosintesis. Cyanophyta termasuk dalam regnum (kerajaan) monera. Ganggang hijau-
biru merupakan salah satu contoh dari kelas Cyanophyceae (Rahadian,2012)

Ganggang hijau biru termasuk kedalam monera, karena struktur selnya sama dengan struktur sel
bakteri, yaitu bersifat prokariotik. Ganggang hijau biru berukuran mikroskopis, keberadaanya
tersebar luas dan banyak ditemukan di perairan tanah yang lembab, permukaan dinding tembok,
pot, batu karang yang lembab. Bahkan ditemukan pula di tempat yang kurang menguntungkan
lingkungannya. Beberapa jenis dijumpai pada sumber air panas seperti mata air panas Yellow
Stone Park di Amerika. Ganggang Biru dikatakan sebagai salah satu vegetasi perintis karena
mampu hidup pada perairan dengan suhu sampai 85 derajat C (sumber air panas).

1. Ciri ciri dan sifat ganggang hijau biru


- Tumbuhan bersel satu, berbentuk benang (filamen) dan hidup berkoloni
- Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan
fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru)
- Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadangkadang berlendir
- Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)
- Pada umumnya tidak bergerak (gerakan merayap atau meluncur pada alas yang basah)
- Tidak mempunyai bulu cambuk (gerakan adanya kontraksi tubuh dan pembentukan
lendir)
- Perkembangbiakan vegetatif (membelah)
Contoh :
a. Bentuk unisel (satu sel), contoh : Chroococcus, Gloeocapsa
b. Bentuk koloni, contoh : Polycystis.
c. Bentuk filamen, contoh : Oscilatoria, Nostoc, Anabaena, Rivularia.

2. Klasifikasi Kelas Chyanophyceae dibagi menjadi 3 ordo, yaitu :

a. Ordo : Croococcales,
ciri ciri :
- Berbentuk tunggal tanpa spora
- Memiliki warna biru kehijauan
- Membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok
- Terbagi dalam famili Chroococcaceae,
Contoh : Chroococcus turgidius, Ganggang ini biasanya hidup di dasar kolam yang tenang,
tembok yang basah atau cadas. Biasanya sel-sel yang muda tetap bersatu karena ada selubung
yang mengikatnya. Pembiakan secara vegetatif, dengan membelah diri. Setelah pembelahan, sel-
sel tetap bergandengan sehingga membentuk koloni.
Gleocaspa sanguinea, Ganggang ini hidup pada batu-batuan dan kadang-kadang dijumpai
endofit (di dalam tubuh makhluk hidup), atau epifit pada tumbuhan lain. Koloni berbentuk
benang yang dapat putus menjadi hormogonium. Homogonium dapat tumbuh menjadi koloni
baru.

b. Ordo : Chamaesiphonales
ciri ciri :
- Bersel tunggal atau koloni berbentuk benang dan mempunyai spora
- Apabila lingkungan tidak sesuai maka membentuk sel-sel awetan dengan menambah zat
makanan cadangan serta mempertebal dinding sel
- Terdapat famili : Chamaesiphonaceae, contoh : Chamaesiphon confervicolus
c. Ordo : Hormogonales
ciri ciri :
- Sel merupakan koloni yang berbentuk benang (filamen)
- Mempunyai percabangan semu dan jarang mempunyai percabangan sejati
- Benang-benang selalau dapat hormogonium
Terbagi dalam tiga famili, yaitu :
1. Oscillatoriaceae dan didalamnya terbagi lagi menjadi genus : Oscillatoria.
Ciri ciri Oscillatoria yaitu : sel berbentuk bulat dan membentuk koloni yang berlendir, hidup
dalam air atau diatas tanah yang basah.Contoh : Oscillatoria limosa, Oscillatoria princeps.
2. Rivulariaceae, terbagi dalam genus : Rivularia. Ciri cirinya : koloni tampak adanya
polaritas. Contoh : Rivularia bullata, Rivularia haematites
3. Nostacaceae, terbagi dalam genus :
a) Nostoc , dapat menambat N di udara dan bersimbiosis dengan fungi membentuk Lichenes.
Contoh : Nostoc commune, N.shepaeroides
b) Anabaena, menambat N di udara dan bersimbiosis dengan tumbuhan lain. Contoh : A.
cycadeae (bersimbiosis dengan pakis haji dan dalam akar-akarnya yang disebut dengan akar
bunga karang), A. azollae (bersimbiosis dengan paku air/A. pinata yang hidup di sawah atau
rawa.

2. Chyanophyta
Kelas Ganggang Hijau biru (Chyanophyceae/ Cyanobacteria /Scizophyceae)

Istilah ganggang biru (cyanophyta) digunakan dalam sistem klasifikasi 5 kingdom whittaker.
Sistem klasifikasi ini membagi organisme dalam 5 kelompok besar, yaitu
1.monera
2.protista
3.fungi
4.plantae
5.animalia
cyanophyta(ganggang biru) itu merupakan filum dari kingdom monera, dimana kingdoom
monera terdiri dari dua filum yaitu bakteri dan cyanotpyta tadi.
Sekarang klasifikasi ilmiah yang dipakai yaitu sitem klasifikasi tiga domain sistem klasifikasi
inilah yang membuat nama ganggang biru jadi ganggang hijau biru.
Sistem klasifikasi terbaru ini membagi organisme dalam 3 domain besar, yaitu
1.archea
2.bacteria
3.eukaria
cyanobacteria(ganggang hijau biru) yang dulu disebut icyanophita dan masuk sebagai filum dari
monera sekarang jadi filum dari bacteria(bakteria terdiri atas 2 filum yaitu bakteri dan
cyanophyta). kelompok organisme yang termasuk ganggang hijau biru merupakan organisme
perintis, sperti halnya bakteri.
Manfaatnya spiruliina sebagai sumber makanan masa depan dikenal sebagai superfood,
Cyanobacteria ditemukan di hampir semua habitat yang bisa dibayangkan, dari samudera ke air
tawar ke batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal atau koloni. Koloni dapat membentuk
filamen ataupun lembaran. Cyanobacteria termasuk uniselular, koloni, dan bentuk filamen.
Beberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel yang
berbeda: sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintesis pada kondisi lingkungan yang baik,
dan tipe heterokista yang berdinding tebal yang mengandung enzim nitrogenase.
Fotosintesis pada cyanobacteria pada umumnya menggunakan air sebagai donor elektron dan
menghasilkan oksigen sebagai produk-oleh, meskipun beberapa juga mungkin menggunakan
hidrogen sulfida seperti yang terjadi antara bakteri fotosintetik lain. Karbon dioksida berkurang
untuk membentuk karbohidrat melalui siklus Calvin. Dalam bentuk yang paling mesin
fotosintesis tertanam ke dalam lipatan dari membran sel, disebut thylakoids. Jumlah besar
oksigen di atmosfer dianggap telah pertama kali dibuat oleh kegiatan cyanobacteria kuno.
Ada dua jenis utama pigmentasi. Kebanyakan cyanobacteria mengandung klorofil a, bersama
dengan berbagai protein yang disebut phycobilins, yang memberikan sel-sel biru-hijau khas
warna coklat keabu-abuan-ke. Sebuah beberapa genera Namun, kurangnya phycobilins dan
klorofil b serta, memberi mereka warna hijau terang. Ini asalnya dikelompokkan bersama sebagai
prochlorophytes atau chloroxybacteria, tetapi tampaknya telah dikembangkan dalam beberapa
baris yang berbeda cyanobacteria.

Kloroplas ditemukan pada eukariota (alga dan tanaman lebih tinggi) kemungkinan besar
merupakan dikurangi cyanobacteria endosymbiotic. Endosymbiotic hipotesis didukung oleh
kesamaan struktural dan berbagai genetik. kloroplas Primer ditemukan di antara tanaman hijau,
di mana mereka mengandung klorofil b, dan di antara ganggang merah dan glaucophytes, di
mana mereka mengandung phycobilins. ganggang lain mungkin mengambil kloroplas mereka
dari bentuk-bentuk oleh endosymbiosis sekunder atau konsumsi. Pertanyaan tentang apakah
kloroplas memiliki asal tunggal atau dikembangkan dalam beberapa baris belum diselesaikan.
Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Gram negatif.
Cyanobacteria tidak memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang permukaan.
Kebanyakan cyanobacteria ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat
di tanah lembab, atau bahkan kadang-kadang melembabkan batuan di gurun. Beberapa
bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau spons dan
menyediakan energi bagi inang.
Disebut ganggang hijau biru karena berwarna hijau kebiruan. Warna itu diakibatkan oleh warna
klorofil dan pigmen biru. Jika mongering koloni gannggang hijau biru mengelupas seperti kerak.
Ganggang hijau biru biasanya hidup di lingkungan yang sedikit asam hingga basa, selain hidup
bebas ganggang hijau biru juga ada yang hidup bersimbiosis mutualisme dengn organism lain.
Ganggang hijau biru dapat hidup di batuan, di tempat organism lain susah hidup. Dengan adanya
ganggang hijau biru, terjadilah pelapukan batuan sehingga meungkinkan ganggang dan
tumbuhan lain hidup. Itulah sebabnya ganggang hijau biru dikatakan sebagai organism perintis
(Syamsuri,2004:150-151).

a). Ciri-ciri dan sifat ganggang hijau biru

Disebut alga biru atau ganggang belah (Schizophyceae) atau ganggang lendir (Myxophyceae),
yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Uniseluler, atau berkoloni berbentuk benang dengan struktur yang masih sederhana.
Berkembang biak dengan membelah tubuhnya.
Memiliki cadangan makanan berupa glikogen/butir-butir sianofisin (lipoprotein) diperifer, serta
ada juga yang berupa volutin.
Dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa yang bila bereaksi dengan air
seperti lendir.
Pada plasma bagian tepi terdapat klorofil a, karotenoid, fikosianin, fikoklorofil, yang belum
terlokalisasi dan sifatnya labil menyebabkan warna tidak tetap. Sifat ini disebut adaptasi
kromatik (yaitu jika cahaya hijau mengenai ganggang ini akan berwarna merah, sedang cahaya
merah mengenai ganggang ini akan berwarna hijau/biru). Kromatofora ini sangat berkaitan erat
dengan fotosintesis I.
Inti sel bersifat difus, di tengah sel, belum jelas hanya terdapat DNA/RNA belum terlokalisasi
dan kromosom belum jelas tampak.
Pada sel yang tua terdapat vakuola.
Umumnya tidak bergerak, namun dari jenis-jenis yang berbentuk benang dapat mengadakan
gerakan meluncur sambil mengeluarkan lendir.
Tidak mempunyai bulu cambuk (gerakan adanya kontraksi tubuh dan pembentukan lendir)
Perkembangbiakan vegetatif (membelah)
Contoh :
a. Bentuk unisel (satu sel), contoh : Chroococcus, Gloeocapsa
b. Bentuk koloni, contoh : Polycystis.
c. Bentuk filamen, contoh : Oscilatoria, Nostoc, Anabaena, Rivularia.

Chanophyceae dibagi menjadi 3 bangsa/ordo yaitu:


1) Chorococcales
2) Chamaesiphonales
3) Hormogonales
Adapun deskripsi mengenai ke 3 bangsa tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bangsa Chorococcales
Bentuk sel membulat tunggal atau berkelompok.
Memiliki klorofil, karotenoid, fikosianin, fikoklorofil.
Berwarna kehijauan pada habitat berair.
Di bagian tepi protoplasma/dinding sel berlendir (menyebabkan warna berkilau).
Menyenangi tempat lembab seperti batu cadas dan tembok.
Anggota ordo ini yaitu: Familia Chorococcae
Contoh: Chorococcus turgidus, Gleocapsa sanguine.
2. Bangsa Chamaesiphonales
Bentuk sel bulat tunggal atau berkoloni bentuk benang.
Koloni dapat putus jika akan membentuk horomogonium (= sel yang tidak terisi protoplas,
selnya jernih dengan dinding sel yang jelas).
Potongan koloni dapat bergerak merayap dan membentuk koloni baru.
Dapat juga membentuk endospora dan keluar dari sel tumbuh menjadi individu baru.
Anggota ordo ini yaitu: Familia Chamaesiphonaceae
Contoh: Chamaesiphon confervicolus.

3. Bangsa Hormogonales
Bentuk sel bulat dengan sudut membulat dan persegi
Koloni berbentuk benang.
Benang bercabang palsu terbentuk dari keluarnya plasma dari dinding sel dan terbentuklah
hormogonium.
Anggota ordo ini adalah:

a) Familia Oscilatoriaceae
- Hidup dalam air atau di atas tanah basah.
- Bentuk sel bulat dengan sudut persegi.
- Dapat membentuk koloni benang, dan dinding sel mengeluarkan lendir.
- Pada jarak tertentu pada benang terdapat sel-sel yang dindingnya tebal, berwarna kekuningan
(hilang kromatofornya), disebut heterosista. Heterosista dapat tumbuh menjadi benang yang
baru, fungsinya belum jelas, biasanya lekas mati.
- Contoh: Oscillatoria linosa, O. princeps.

b) Familia Rivulariaceae
- Membentuk percabangan yang banyak.
- Pangkalnya terdiri atas suatu heterosista, ujungnya berambut.
- Contoh: Rivularia bullata, R. haematites.

c) Familia Nostotaceae
- Sel bulat memenjang dengan ujung membulat, terbentuk heterosista dan akinet (sel berisi
klorofil) di sebagian besar selnya.
- Dapat menambat N dari udara, seringkali bersimbiosis dengan Fungi dan Lichenes.
- Contoh: Nostoc commune, N. sphaeroides, Anabaena cycaeae ( bersimbiosis dengan pakis
haji/Cycas rumphii dalam akar-akarnya yang berbentuk seperti bunga karang), A.
azollae (bersimbiosis dengan Azolla pinnata sejenis paku air, dalam daunnya yang hidup di
sawah atau di rawa).

c. Cara Perkembangbiakan Ganggang Hijau Biru


1) Pembelahan sel
Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni Misal:
Gloeocapsa.
2) Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk
individu baru. Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang panjang,
bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filamen menjadi dua bagian atau lebih.
Masing-masing bagian disebut Hormogonium.
3) Spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya merupakan sel
vegetatif. Spora membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan. Contoh: Chamaesiphon
comfervicolus.

d). Struktur sel ganggang hijau biru:


a. Dinding sel
Dinding sel mengakibatkan sel memiliki bentuk yang tetap. Di sebelah luar dinding sel terdapat
selubung lender yang berfungsi mencegah sel dari kekeringan.selain itu, lender dapat
memudahkan sel bergerak, karena beberapa ganggang ini dapat bergerak denagn gerakan osilasi
(maju mundur). Belum dpat dipastikan apa yang menyebabkan ganggang ini dapat bergerak.
b. Membran Sel
Berfungsi mengatur keluar masuknya zat dari dank e dalam sel. Terdapat pelipatan membrane sel
kea rah dalam membentuk lamella fotosintetik/ membrane tilakoid. Pada membrane tilakoid
inilah terdapat klorofil. Jadi berbeda dengan sel eukariotik yang memiliki klorofil di dalam
kloroplas, ganggang ijau biru tidak mempunyai kloroplas.

c. Sitoplasma
Merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak. Gula, mineral, enzim, ribosom dan
DNA. Di dalam sitoplasma inilah berlangsung proses metabolism sel.
d. Asam inti/ Asam Nukleat
DNA terdapat pada satu lokasi di dalam sitoplasma, namun tidak memiliki membrane inti.
Karena itulah ganggang hijau biru digolongkan ke dalam prokariotik.
e. Mesosom dan Ribosom
Organel lain yang tidak tercantum dalam gambar adalah ribosom, ribosom merupakan organel
untuk sintesis protein, sedangkan mesosom merupakan penonjolan membrane sel kea rah dalam
yang berperan sebagai penghasil energi.

e). Habitat cyanobakteria

Cyanobacteria ditemukan di hampir semua habitat yang bisa dibayangkan, dari samudera ke air
tawar ke batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal atau koloni. Koloni dapat membentuk
filamen ataupun lembaran. Cyanobacteria termasuk uniselular, koloni, dan bentuk filamen.
Beberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel yang
berbeda: sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintesis pada kondisi lingkungan yang baik,
dan tipe heterokista yang berdinding tebal yang mengandung enzim nitrogenase. Setiap individu
sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Gram negatif. Cyanobacteria tidak
memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang permukaan. Kebanyakan
cyanobacteria ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah
lembab, atau bahkan kadang-kadang melembabkan batuan di gurun. Beberapa bersimbiosis
dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau spons dan menyediakan energi bagi
inang.

f). Manfaat

Peranan Ganggang Hijau Biru bagi Manusia:


a. Merugikan
Beberapa ganggang hijau biru yang hidup di air ada yang menegluarkan racun. Racun terlarut di
dalam air dapat meracuni organism yang meminumnya. Sifat merugikan lainnya adalah ganging
ini dapat tumbuh di batu dan tembok, sehingga tembok akan mudah lapuk.
b. Menguntungkan
1. Pengikat Nitrogen Bebas
Contoh yang dapat mengikat adalah Nostoc, Gleocapsa, dan Anabaena yang mampu menangkap
nitrogen di udara.
2. Sebagai Bahan Makanan
Misalnya Spirulina yang mengandung protein cukup tinggi.

Peranan Ganggang Hijau Bagi Pertanian:


1) Sebagai vegetasi perintis hal ini karena ganggang tersebut mampu/dapat mengawali
kehidupan sebelum organisme lainnya dapat hidup di suatu tempat.

2) Sejumlah ganggang hijau biru berfilamen (bentuk benang) dapat mengikat nitrogen (N2)
bebas dari atmosfer dan diubah menjadi amoniak (NH3). Hal ini dilakukan juga di dalam
heterokista, sehingga dapat berperan dalam proses menyuburkan tanah.

3) Jenis ganggang yang bermanfaat antara lain :

- Nostoc : Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan
memfiksasi N2 dan udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk
pertumbuhan padi.

- Anabaena azollae : Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata (paku air). Paku air mendapat
keuntungan berupa amonia hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae.
- Spirullina : Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi, sehingga dijadikan sumber
makanan.

BAB III

OOMYCHOTA ( JAMUR AIR)

http://hikmat.web.id/biologi /oomycetes/

A.Pengertian Oomycota
Oomycota adalah kelompok protista uniseluler yang berfilamen. Anggota-anggotanya secara fisik
mirip dengan fungi, sehingga pernah dimasukkan sebagai anggota fungi. Dalam bahasa Inggris
disebut juga sebagai water moulds (jamur air) karena kebiasaannya yang tumbuh dengan baik
dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair. Oomycota berbeda dari fungi karena dinding
selnya terbuat dari selulosa, bukan kitin, sehingga ia lebih dekat pada alga dan tumbuhan. Dalam
reproduksi vegetatif, sel-selnya memiliki inti diploid, padahal pada fungi memiliki inti haploid.
Organisme ini berhubungan lebih dekat dengan organisme seperti alga coklat dan diatom daripada
dengan fungi dan tergolong dalam filum Heterokonta. Nama ini berasal dari tahap sel motil
(bergerak) yang berciri memiliki dua flagella tidak sama panjang. Beberapa anggota Oomycota
memproduksi spora aseksual yang disebut zoospora. Mereka juga memproduksi spora seksual
yang disebut oospora.
Oomycota merupakan golongan jamur yang hidup di tempat lembab atau di air.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1. Benang-benang hifa tidak bersekat melintang(senositik) sehingga didalamnya di jumpai inti
dalam jumlah banyak.
2. Dinding selnya terdiri dari selulosa
3. Melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk zoospore yang memiliki 2 flagela untuk
berenang di dalam air.
4. Melakukan reproduksi secara seksual dengan membentuk gamet (sel kelamin) setelah
fertilisasi akan terbentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora.
5. Sebagian oomycetes hidup diair dan didarat.
6. Tumbuh dalm kondisi kelembaban yang tinggi dan berair

Nama divisi Oomycota diambil dari ciri jamur ini yang dapat menghasilkan oospora. Oospora
adalah spora yang dibentuk oleh zigot yang berdinding tebal, dan setelah itu terjadi fase istirahat.
Dinding tebal itu digunakan sebagai perlindungan. Jika kondisi memungkinkan, spora akan
tumbuh menjadi hifa baru. Contoh dari jamur ini adalah Saprolegnia, Phytophthora, Pythium.

Brock, T.D. dan M.T. Madigan. 1991


Saprolegnia sp

Jamur ini umumnya hidup saprofit.


Miseliumnya berkembang di dalam substrat, sedangkan yang terlihat di luar substrat berfungsi
untuk perkembangbiakan.
Jika Anda amati jamur ini dengan mikroskop, di bagian ujung miseliumnya akan tampak
sporangium yang menghasilkan zoospora.
Saprolegnia sp yang hidup saprofit mudah dikembang-biakkan dengan meletakkan serangga
mati atau biji kacang tanah pada cawan berisi air kolam.
Hifa yang baru tumbuh akan menembus tubuh serangga atau biji kacang tanah untuk
mendapatkan makanan.
Sebagian hifa lainnya akan tumbuh keluar membentuk sporangium penghasil zoospora,
sedangkan oogonium dan anteridiumnya berperan pada perkembangbiakan seksual.
Contoh jamur dari Oomycotina lainnya adalah
1. Achlya sp yang hidup saprofit
2. Saprolegnia sp.parasit pada ikan
3. Plasmopora viticola hidup parasit pada tanaman anggur;
4. Sclerospora maydis penyebab penyakit bulai pada jagung seperti pada gambar 1 berikut
ini

Brock, T.D. dan M.T. Madigan. 1991

Gambar 1. Sclerospora maydis

Phytophtora sp

Contoh jamur dari golongan Oomycotina ini antara lain:

Phytophtora infestans yang hidup parasit pada tanaman kentang.


Phytoptora faberi yang hidup parasit pada tanaman karet
Phytophtora nicotianae yang hidup parasit pada tanaman tembakau
Phytophtora palmifora yang hidup parasit pada tanaman kelapa
Phytophtora sp tidak hanya menyebabkan penyakit pada tanaman kentang, melainkan dapat pula
menyebabkan penyakit pada buah cokelat, tanaman lada, kina, kelapa, cengkeh, tembakau, dan
jarak.
Pada jamur ini, ujung-ujung hifa tidak membentuk zoosporangium melainkan membentuk
konidium.
Konidium adalah spora yang dibentuk secara aseksual dan terjadi akibat diferensiasi dari ujung
hifa.
Ujung hifa menyembul di permukaan daun kentang melalui stoma (mulut daun) yang terkena
infeksi. Untuk lebih jelasnya dapat dipelajari pada gambar 2 berikut ini.

Brock, T.D. dan M.T. Madigan. 1991


Gambar Ujung hifa Phytophtora infestans menembus stoma daun kentang

Pythium sp

Phytium sp hidup saprofit di tanah lembab, tetapi zoospora yang dihasilkannya melalui
perkembangbiakan aseksual sedangkan oospora melalui perkembangbiakan seksual.
Jamur ini dapat menginfeksi tanaman seperti pada persemaian tem-bakau yang dikenal dengan
penyakit patah rebah semai.
Jamur ini juga dapat menyebabkan penyakit busuk pada kecambah tembakau, kina, bayam, jahe,
nenas, dan kemiri.

B. Ciri-ciri dan contoh Oomycota (Jamur Air)


Contoh spesies dari phylum ini adalah jamur air (water molds), karat putih (white rusts), dan
embun tepung (downy mildews). Oomycota memiliki arti telur jamur. Hal tersebut didasarkan
pada bentuk reproduksi seksualnya. Bentuk sel telur lebih besar dibandingkan dengan sperma.
Dinding sel Oomycota tersusun atas selulosa. Pada siklus hidupnya, terutama pada tahap
reproduksi, Oomycota menghasilkan spora yang berflagela. Anggota dari kelompok Oomycota
sebagian besar bereproduksi menghasilkan oogonia. Beberapa yang lainnya bereproduksi secara
aseksual dengan zoospora. Pada saat proses reproduksi, zoospora bergerak dengan berenang
cepat. Peristiwa tersebut terjadi di dalam air. Contoh jamur air adalah Saprolegnia. Untuk
mengetahui strukturnya
Pada reproduksi ini, ujung hifa membengkak, disebut zoosporangium. Di dalam zoosporangium
akan terbentuk zoospora berflagela dua. Jika keadaan lingkungan memburuk, jamur air akan
memulai reproduksi seksual.
Reproduksi seksual melibatkan pembentukan anteridium dan oogonium di ujung hifa vegetatif.
Jika anteridium bersentuhan dengan oogonium akan menghasilkan saluran fertilisasi yang akan
menembus oogonium dan menyediakan jalan bagi perpindahan inti. Pembuahan oosfer (sel telur)
menghasilkan zigot. Zigot mempunyai dinding tebal dan tahan terhadap kondisi yang tidak
menguntungkan, seperti udara dingin dan kekeringan. Zigot akan berkembang menjadi oospora.

C. Habitat

Hutan basah.
Tanah lembab.
Sisa kayu mati.
Sampah basah.
Kesimpulan

Schizophyta atau tumbuhan belah merupakan kelompok yang


mempunyai ciri khusus yaitu berkembang biak dengan membelah diri.
Schizophyta berasal dari bahasa Yunani scizein artinya membelah dan phyton
adalah tumbuhan. Tumbuhan belah dianggap sebagai kelompok tumbuhan
dengan tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah sehingga dari
segi evolusi merupakan kelompok tumbuhan yang paling tua dan paling
primitif.
Schizophyta (Tumbuhan belah) dibagi dalam 2 class, yaitu :
1. Bakteri (Bacterra atau Schizomicetes)
2. Ganggang biru/ganggang belah, atau ganggang lendir (Chyanophyceae/Scizophyceae).
Cyanophyta(ganggang biru) merupakan filum dari kingdom monera, dimana kingdoom
monera terdiri dari dua filum yaitu bakteri dan cyanotpyta tadi.
Sekarang klasifikasi ilmiah yang dipakai yaitu sitem klasifikasi tiga domain sistem
klasifikasi inilah yang membuat nama ganggang biru jadi ganggang hijau biru.
Oomycota adalah kelompok protista uniseluler yang berfilamen. Anggota-anggotanya
secara fisik mirip dengan fungi, sehingga pernah dimasukkan sebagai anggota fungi.
Dalam bahasa Inggris disebut juga sebagai water moulds (jamur air) karena
kebiasaannya yang tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan
berair.
Daftar Pustaka
Brock, T.D. dan M.T. Madigan. 1991. Biology of Microorganisma. Prentice Hall, Inc. USA.
Kimball, J.W. 1992. Biologi. Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Scheeler, P. dan D.E. Bianchi. 1987. Cell and Molecular Biology. John Wiley & Sons, Inc.
New York, Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore.
Smith, G.M. 1965. Cryptogamic Botany (Schizophyta and Thallophyta). Mc Graw-Hill, Inc.
New York.
Tjirosoepomo, G. 1998. Taksonomi Tumbuhan: Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta,
Pteridophyta. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
sumber: Hasnunidah, Neni. 2007. Botani Tumbuhan Rendah. Unila. Bandarlampung
http://hikmat.web.id/biologi-klas-x/oomycetes/

Anda mungkin juga menyukai