LAPORAN PRAKTIKUM
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biosistematika Tumbuhan yang
diampu oleh:
Prof. Dr. H. Suroso Adi Yudianto, M. Pd.
Dr. Topik Hidayat, M. Si.
Dr. Siti Sriyati, M. Si.
disusun oleh :
Pendidkan Biologi B 2018
Kelompok 1
G. Tugas ............................................................................................................ 5
I. Pembahasan ................................................................................................ 22
J. Kesimpulan ................................................................................................ 27
A. Judul Praktikum
Pengamatan pada Pteridophyta
B. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Oktober 2019
Pukul : 09.30 s.d. 12.00 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan, FPMIPA UPI
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pelaksanaan praktikum Pteridophyta ini adalah sebagai
berikut.
1. Mengenal keanekaragaman Pteridophyta.
2. Menentukan ciri umum Pteridophyta.
3. Menemukan ciri khusus setiap kelompok Pteridophyta melalui
serangkaian kegiatan klasifikasi biner dan klasifikasi bertingkat (bagan
Dikotomi Konsep).
4. Menyusun kunci dikotom berdasarkan hasil kegiatan klasifikasi
bertingkat.
5. Menganalisis urutan perkembangan filogeni dari kelompok Pteridophyta
primitif sampai kelompok Pteridophyta maju melalui kegiatan seriasi
menggunakan skala filogeni.
6. Mengidentifikasi manfaat dari setiap kelompok Pteridophyta.
D. Landasan Teori
Pteridophyta berasal dari bahasa Greek, yaitu pteron=sayap, bulu.
Pteridophyta adalah tumbuhan kormus yang menghasilkan spora, dan
memiliki susunan daun ynag umumnya membentuk bangun sayap (menyirip)
dan pada bagian pucuk tumbuhan itu terdapat bulu-bulu. Daun mudanya
membentuk melingkar.
Daun tumbuhan paku ada dua macam, yaitu tropofil yang sporofil. Bentuk
sporofil ini ada yang mirip dengan tropofil, dan ada yamg berbeda sekali
dengannya dengan membentuk strobilus. Dengan demikian ada paku
homofilum dan paku heterofilum. Spora tumbuhan paku berbeda-beda, baik
bentuk, ukuran maupun sifatnya. Atas dasar ini, kita membedakannya ada
tumbuhan paku homospora, heterospora, dan tumbuhan paku peralihan yang
memiliki sifat antara keduanya. Pada paku heterospora akan dihasilkan jenis
spora yang disebut makrospora (megaspora) dan mikrospora yang berbeda
sifatnya. Tetapi pada tumbuhan paku homospora hanya dihasilkan satu jenis
spora dalam sporangiumnya.
Susunan letak sporangium paku ada beberapa macam; ada yang tersusun
dalam sorus, strobilus, dan sporokarpium. Badan-badan penghasil
sporangium tersebut ada yang di ketiak daun/cabang, di ujung cabang, atau di
helaian daunnya. Hal ini menentukan dalam pembagian klasifikasinya.
G. Tugas
Adapun tugas yang sudah kami lakukan yaitu sebagai berikut.
1. Menggambar specimen hasil pengamatan beserta keterangan.
2. Mencari manfaat Pteridophyta dengan cara studi literature.
3. Membuat tabel karakterisasi.
4. Membuat tabel klasifikasi biner
5. Membuat bagan klasifikasi bertingkat dan menyusun kunci dikotominya.
6. Membuat tabel seriasi
7. Membuat klasifikasi kladistik dan fenetik
8. Membuat laporan praktikum.
(Michx, 1803)
(Schott, 1834)
Gambar 4.a Gambar 4.b Gambar 4.c
Nephrolepis sp. Nephrolepis sp. Nephrolepis sp.
(Dok. Kelompok 1B, 2019) (Dok. Sholaita, 2019) (Botbin, 2005)
Regnum : Plantae
Phylum : Pteridophyta
Classis : Filicinae
Ordo : Cyatheales
Familia : Cyatheaceae
5 Genus : Cyathea
Species : Cyathea arborea
(Sm)
Gambar 5.a Gambar 5.b Gambar 5.c
Cyathea arborea Cyathea arborea Cyathea arborea
(Dok. Kelompok 1B, 2019) (Dok. Sholaita, 2019) (Xemenendura, 2012)
(Hoffm.)
Keterangan :
= Equisatine = Paling maju
=Lycopodinae = Paling primitif
= Filicinae
Keterangan :
= Equisatine = Paling maju
=Lycopodinae = Paling primitif
= Filicinae
Keterangan :
= Equisatine = Paling maju
=Lycopodinae = Paling primitif
= Filicinae
Kunci Dikotomi
E S L A P
1 0 0 0 1 1
2 0 0 0 1 1
3 1 0 0 0 0
4 0 0 0 1 1
5 0 0 0 1 1
B. Matriks Persamaan
E S L A P
E
S 80%
L 80% 100%
A 0% 20% 20%
P 0% 20% 20% 80%
X: SL = 80%
Z: AP = 100%
CLUSTER 1 (Cluster X)
E X A P
E
X 80%
A 0% 80% CLUSTER 2 (Cluster Z)
P 0% 20% 80%
E X Z
CLUSTER 3 (Cluster Y)
Y Z
Y
Z 40%
80+0
ZY = 2
= 40
2. Kladistika
Bagan Evolusi