Anda di halaman 1dari 35

Aves

Nama Anggota Kelompok 5 :


Yunita Arianti (A1D016002)
Siti Nurjannah (A1D016016)
Chika Putri F (A1D016019)
Betania Simanungkalit (A1D016024)
Uci Rahma Dwi (A1D016032)
Farika (A1D016033)
Febri Ade Bunga L (A1D016035)
Dwi Widyawati (A1D016041)
Dewi Astutik (A1D016042)
2.1 Karakteristik Umum Aves
1. Tubuh terbungkus oleh bulu
2. Pada kaki terdapat 4 jari, 3 di depan
dan 1 dibelakang. Cakar terbungkus
oleh kulit yang menanduk dan
bersisik.
3. Skeleton kecil, kuat, baik, dan
penulangannya sempurna
4. Respirasi dilakukan dengan paru-
paru yang menempel pada costae 5. Tidak memiliki vesica urinaria, zat-zat
dan berhubungan dengan kantung ekskresi setengah padat, pada hewan
udara yang meluas pada alat-alat betina biasanya memiliki ovarium kiri
dalam dan oviduk kiri.
6. Suhu tubuh tetap (homoiothermis)
7. Fertilisasi terjadi di dalam tubuhPosisi
tubuhnya efisien pada waktu terbang
sehingga dapat bergerak tanpa halangan
sewaktu melawan angin.
2.2. Bentuk Morfologi Aves
Bentuk Bulu Pada Aves

Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara


filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa
dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil
dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu
itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus
yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah
luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang
halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk
bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak
dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat
makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya
Bentuk Bulu Pada Aves

Macam-macam Jenis Bulu :

1. Pennae  Hanya terdapat pada


daerah tertentu dari tubuh ,
yaitu daerah pterylae
2. Plumula  Merupakan bulu-bulu
yang kecil dengan rachis yang
banyak.
3. Filoplumae  Merupakan bulu-
bulu rambut yang sangat halus ,
terdiri ari rechis dan rami,
kalamus yang telah tereduksi.
Bentuk Bulu Pada Aves

Struktur Bulu

Calamus Barbs

poros berongga dari bulu yang menempel ke kulit banyak cabang dari malai yang membentuk
burung baling-baling

Malai Duri

poros tengah dari bulu yang baling-baling yang duri kecil dari ekstensi yang diselenggarakan
terpasang bersama oleh barbicels

Vane Barbicels
bagian pipih dari bulu yang melekat di kedua sisi
dari malai (bulu masing-masing memiliki dua
kait kecil yang berpaut untuk memegang
baling-baling) barbules
Bentuk Paruh Pada Aves

Paruh adalah struktur anatomi luar burung, yang di samping


untuk makan, juga untuk dandan, memanipulasi objek, membunuh
burung pemakan bangkai, mencari makan, berpacaran, dan memberi
makan anak-anaknya.
Ukuran dan bentuk paruh antar spesies burung dapat
beragam. Paruh terdiri dari rahang atas yang disebut maksila dan
rahang bawah yang disebut mandibula. Rahang terdiri dari tulang,
khasnya cekung atau berongga untuk menjaga berat saat terbang.
Permukaan luar paruh diliputi oleh selubung tanduk tipis dari keratin
yang disebut ramfoteka. Di antara lapisan luar yang keras dan tulang
terdapat lapisan vaskuler yang memuat pembuluh darah dan akhiran
saraf.
Bentuk Paruh Pada
Aves
beberapa paruh burung sesuai dengan jenis
makanannya

mempunyai paruh pendek paruh kuat, tajam, dan berbentuk seperti sudut.
dan kuat. pemakan jenis beji- melengkung ujungnya. untuk untuk mencari makanan di
bijian. mencabik mangsanya. tempat becek

paruh panjang, kuat,


dan runcing. untuk mencari
serangga di kulit pohon
Bentuk Paruh Pada
Aves
beberapa paruh burung sesuai dengan jenis
makanannya

paruh berbentuk panjang dan paruh berkantong.


runcing. Untuk memudahkan untuk menangkap ikan dalam
mengisap nektar air.
Bentuk Kaki Pada Aves

untuk memanjat dan untuk mengais tanah untuk mencengkeram


memegang makanan saat mencari makanan mangsanya.

untuk bertengger untuk berenang di air untuk memanjat


2.3 Bentuk Anatomi Aves
Sistem Pernapasan Pada Aves

Saat bernapas, burung menggunakan organ-organ pernapasan seperti


lubang hidung, tekak, trakea, bronkus, dan paru-paru

Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada


yang dilindungi oleh tulang rusuk.

Selain paru-paru, aves memiliki 4 pasang perluasan paru-paru yang disebut


pundi-pundi hawa atau kantung udara (saccus pneumaticus) yang
menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Kantung-kantung udara ini
terdapat pada pangkal leher (saccus cervicalis), rongga dada (saccus
thoracalis anterior dan posterior), antara tulang selangka atau korakoid
(saccus interclavicularis), ketiak (saccus axillaris), dan di antara lipatan usus
atau rongga perut (saccus abdominalis).
Mekanisme Pernapasan Pada Aves
Mekanisme Pernapasan Pada Aves

1. Pada Saat Istirahat 2. Pada Saat Terbang

Fase Inspirasi : Pada saat sayap


diangkat, pundi hawa antar tulang
Fase Inspirasi: Tulang rusuk korakoid terjepit, sedangkan pundi
bergerak ke depan – volume hawa ketiak mengembang, akibatnya
rongga dada membesar tekanan udara masuk ke pundi hawa ketiak
mengecil – udara akan masuk melewati paru-paru, terjadilah
melalui saluran pernapasan inspirasi. Saat melewati paruparu
akan terjadi pertukaran gas O2 dan
Fase Ekspirasi: Tulang rusuk CO2.
kembali ke posisi semula – rongga
dada mengecil – tekanan Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat
membesar. Pada saat ini udara sayap diturunkan, pundi hawa ketiak
dalam alveolus dan udara dalam terjepit, sedangkan pundi hawa antar
kantong-kantong hawa bersama- tulang korakoid mengembang,
sama keluar melalui paru-paru sehingga udara mengalir keluar dari
kantong hawa melewati paru-paru
sehingga terjadilah ekspirasi.
Sistem Pencernaan Pada Aves

Sistematika pencernaan
burung :

Mulut/Paruh→Kerongkon
gan→Tembolok→Lambun
gKelenjar→Hati→Usus
Halus→Rectum(Poros
Usus)→Kloaka
Sistem Peredaran Darah Pada Aves

Sistematika Sirkulasi pada burung :


• Darah yang kaya akan karbon dioksida
(CO2) yang berasal dari seluruh tubuh
mengalir ke jantung, pada atrium
kanan lalu ke ventrikel kanan .
• Dari ventrikel kanan darah dipompa
menuju paru-paru melalui arteri
pulmonalis
• Dari paru – paru darah yang kaya
oksigen (O2 )mengalir menuju ke
atrium kiri melalui ventrium kiri untuk
dipompa melalui Aorta
• Dari Aorta darah kaya oksigen (O2)
akan diedarkan ke seluruh tubuh
• Darah mengandung karbon dioksida (
CO2)dari kapiler jaringan tubuh akan
dialirkan kembali ke atrium kanan
jantung.
Sistem Reproduksi Pada Aves

Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke
dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat
perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan
dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan
membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas
dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang
baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri,
serta perlu dibesarkan dalam sarang
Sistem Ekskresi Pada Aves

Sistematika Ekskresi pada burung :

• Alat ekskresi (pengeluaran)


aves (burung) terdiri atas ginjal,
dan paru-panu
• Ginjal memiliki saluran ginjal
yang bersama-sama dengan
saluran dan kelenjar kelamin
serta saluran pencernaan
bermuara di kloaka.
• Burung tidak memiliki kelenjar keringat, tetapi memiliki kelenjar minyak di
bagian tungging
• Zat sisa metabolisme burung umumnya berupa limbah nitrogen yang
dikeluarkan dan tubuh dalam bentuk asam urat. Asam urat dikeluarkan
melalui kloaka dalam bentuk semisolid atau setengah padat bersama-
sama dengan kotoran. Asam urat menyebabkan warna putih pada kotoran
burung.
• Paru-paru burung berfungsi sama dengan paru-paru pada hewan
bertulang belakang yang lain. Pada proses pernapasan, paru-paru
berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan karbon dioksida dan uap air
yang nerupakan hasil oksidasi dalam tubuh burung.
2.4. Klasifikasi Aves

Aves

Subclassis
Subclassis
Archaeonithes
Neornithes
(punah)

Ciri-ciri : Ekor panjang (lebih dari v. Ciri-ciri : Ekor pendek dengan pygostyle,
caudalis, Tidak terdapat pygostyle, Tidak mempunyai gigi kecuali beberapa
Vertebra tipe amphicoelous, terdapat jenis (ordo odontognatae), Metacarpal
gigi,Ketiga jari dan metacarpal terbebas bersatu dengan carpal membentuk
dilengkapi dengan cakar, Contoh carpametacarp Sternum berkembang
Archaeopteryx baik dengan atau tanpa carina sterni,
Ciri-ciri :
1. Terdiri dari burung yang tidak bias
terbang karena sayap mereduksi,
merupakan burung berjalan
2. Sternum tanpa carina sterni, coracoid
dan scapula kecil

Superordo
Plaeognathae
Subclassis
Neornithes
Super Ordo
Neognathae

Ciri-ciri :
1. Burung pandai terbang, sayap
berkembang baik
2. Tungkai depan berfungsi sebagai
sayap
3. Sternum dengan carina, tanpa gigi,
terdapat pygostyle
Superordo Plaeognathae

Ordo Ordo Ordo Ordo Ordo


Struthioformes Rheiformes casuariformes Apterigyformes Tinamiformes
Super Ordo Neognathae

1. Ordo Sphenisciformes
Burung air yang tidak dapat terbang, Sayap seperti dayung untuk berenang, Bulu kecil
seperti sisik, Kaki berjari 4 (semua kearah depan), jari kaki berselaput, ada lapisan lemak
tebal dibawah kulit, Contoh : Aptenodytes (penguin

2. Ordo Gaviiformes
Tungkai pendek pada ujung posterior badan, Jari-jari berselaput penuh, Burung air tapi
dapat terbang, Patella mereduksi, Contoh : Gavia

3. Ordo Podiciformes
Burung penyelam pada air tawar, Patella sangat besar, Kaki pada bagian posterior badan,
Ekor terdiri dari berkas bulu halus, Contoh : Podiceps, Podilimbia

4. Ordo Procellariiformes
Kebanyakan hidup dilaut, Sayap panjang dan sempit, Paruh diselubungi beberapa kepingan
tanduk, Lubang hidung membentuk tubular, Contoh : Diomedia
5. Ordo Pelecaniformes
Burung pemakan ikan dan hudupnya berkoloni, Lubang hidung kecil atau tidak ada,
Terdap;at kantung gular, paruh panjang dan lebar, Keempat kaki dihubungkan oleh selaput,
Contoh : Pelecanus (pelican)

6. Ordo Ciconiiformes
Leher dan tungkai panjang, Jari tidak berselaput, Paruh lurus atau bengkok, Makananya
ikan atau hewan lain yang hidup diair, Contoh : Egretta alba ( kuntul putih )

7. Ordo Anseriformes
Paruh lebar tertutup oleh lapisan tanduk yang tipis, Tepi paruh berlamela, Tungkai pendek,
jari kaki berselaput, Ekor pendek, Contoh : Anser sp (angsa), Anas sp ( bebek )

8. Ordo Falconiformes
Paruh pendek berkait, tepi sangat tajam, Kaki dengan cakar yang runcing dan tajam 9untuk
mencengkram mangsa), Bersifat diurnal, Kuat terbang, Contoh : Heliastur sp (elang)
9. Ordo Galliformes
Bersifat terstrial, kemampuan terbang rendah, Paruh relative pendek, Bulu dengan
aftershaft, Graminifprous 9pemakan biji-bijian), Contoh : Gallus gallus (yam hutan warna
merah), Gallus varius ( ayam hutan warna hijau)

10. Ordo Gruiformes


Paruh besar, tidak pandai terbang, Bulu dengan aftershaft, Tungkai panjang, Umumnya
berlari, hidup diair atau sawah, Contoh : Grus sp, Fulica atrica

11. Ordo Charadriiformes:


Tungkai depan dan belakang memanjang dan sangat abesar, Jari kaki berselaput, Bulu keras
dan tebal, Paruh tipe penyaring Lumpur, Contoh : Sterna hirudo ( burung camar)

12. Ordo Columbiformes


Kulit tebal dan lunak, Paruh pendek, tembolok besar, Tarsus biasanya lebih pendek
daripada jari, Graminivorous dan frugivorous, Contoh : Columba livia (merpati), Steptopilea
sp (tekukur
13. Ordo Psittaciformes
Paruh pendek berkait, dengan tepi yang tajam, Kaki tipe zygodactyla ( 2 jari kemuka dan 2
jari kebelakang), Contoh : Psittacula sp (kakak tua

14. Ordo Cuculiformes


Jari kaki 4, 2 jari ke depan dan 2 jari kebelakang, Kaki tiodak beradaptasi untuk menyambar,
Paruh agak besar, ekor panjang, Beberapa bersifat parasitis, Contoh : Eudynamis scolopacea
(kulik tuwu)

15. Ordo Strigiformes


Kepala besar dan bu;lat, Mata besar menghadap kledepan, Lubang telinga lebar sering
sering dengan bangunan seperti telinga, Paruh pendek dengan cakar yang tajam
Contoh : Bubo sp ( burung hantu)

16. Ordo Caprimulgiformes


Paruh kecil dan lemah, Bulu lembut, kaki kecil dan lemah, Mulut lebar dengan bangunan
seperti kumis, Contoh : Caprimulgus sp (burung cabak

17. Ordo Apodiformes


Tungkai sangat pendek dan kecil, tubuh kecil, Paruh kecil pebdek, sayap runcing, Contoh :
Colius sp
18. Ordo Coliformes
Tubuh kecil ekor panjang, Insectivorous, frugivorous, Contoh : Colius sp

19. Ordo Trogoniformes


Paruh sangat pendek dan kuat, Kaki kecil dan lemah, Bulu berwarna cemerlang seringkali
hijau, Contoh : Trogon

20. Ordo Coraciformes


Paruh sangat besar dan kuatt, Jari ketiga dan keempat bersatu pada bagian pangkal ,
Contoh : Buceros sp (rangkong) --- terdapat cula di atas kepala

21. Ordo Piciformes


Paruh kuat, bentuk seperti pahat, Bulu ekor kaku, ujung runcing, Kaki dengan dua jari ke
depan dan 2 jari ke belakang, Contoh : Picus sp (sebangsa burung pelatuk)

22. Ordo Passeriformes


Kaki tipe passerine ( 3 jari ke depan dan 2 jari ke belakang) sesuai untuk bertengger, Paruh
sesuai untuk memotong, Contoh : Lonchura sp (burung emprit), Pycnonutus cafer
(kutilang), Oriolus chinensis (kepodang), Passer domestica (burung gereja)
2.5. Peranan Aves Dalam Kehidupan

Manfaat Kekurangan
• Sebagai bahan industry • Menjadi hama pada tumbuhan
khususnya yang menghasilkan biji-
• Sebagai bahan membuat obat bijian,
• Sebagai predator alamiah • Menimbulkan penyakit pada manusia
yang disebabkan virus H5N1 dari
• Sebagai hiburan unggas.
• Sebagai pengendali hama • Menimbulkan bau tidak sedap yang
ditimbulkan oleh kotoran unggas.
• Daging ayam sering dimakan di • Menimbulkan penyakit yang
Indonesia. diakibatkan oleh kotoran unggas,
• Telur ayam dan telur itik di seperti:
Indonesia sering dimakan • Histoplasmosis yaitu penyakit akibat
dari jamur yang tumbuh di kotoran
• plumulae dari itik dan angsa burung yang kering.
dipakai untuk membuat • Kardiosis yaitu infeksi jamur yang
selimut,bantal, dan kasur. disebabkan oleh merpati.
• Salmonellosis yaitu penyakit yang
disebabkan oleh burung merpati, jalak,
dan pipit.
Fakta Unik Pada Aves

1 penguin adalah satu-satunya burung


yang bisa berenang, tapi tidak bisa
terbang. Pinguin juga satu-satunya
burung yang mampu berjalan tegak.

Tahukah kalian
mengapa ?
Fakta Unik Pada Aves

1 penguin adalah satu-satunya burung


yang bisa berenang, tapi tidak bisa
terbang. Pinguin juga satu-satunya
burung yang mampu berjalan tegak.

Tahukah kalian
mengapa ?
Inilah Fakta Uniknya
1. Ordo Penguin Sphenisciformes, famili Spheniscidae" atau yang biasa di sebut
"penguin/pinguin" adalah hewan akuatik jenis unggas yang tidak bisa terbang dan secara
umum hidup di belahan Bumi bagian selatan.
2. Mengapa pinguin bisa terbang ? Ada beberapa alasan logis mengapa pinguin tidak bisa
terbang di antaranya sebagai berikut :
 Makanan utama pingui berada didalam air, ikan yg menjadi santapan utama pinguin ini
berenang cukup dalam di bawah permukaan air, Sehingga apa bila pinguin terbang seperti
elang atau burung pemakan ikan lainnya yang mencari makanan dengan menyergap ikan
yang berenang di permukaan akan membuat pinguin sulit mendapatkan makananya .
 Pinguin memiliki bobot tubuh yg berat , Penguin tidak bisa terbang di udara karena sayap
mereka terlalu kecil untuk dapat mengangkat berat badan mereka yang cukup besar. Daya
yang diperlukan untuk tetap melayang melawan gravitasi sebanding dengan lebar sayap.
Sayap pinguin berukuran sangat kecil dibanding dg berat badannya.
 Mengapa pinguin memliki sayap yg kecil ? , jawabanya yaitu Karena,dengan sayap kecil
tersebut penguin hanya terkena sedikit hambatan oleh air dan membuat penguin lebih
lincah dan tangkas di dalam air. Tulang sayap mereka menyatu dengan lurus, bukan
miring seperti burung terbang, dan hal ini membuat sayap penguin lebih kaku dan lebih
kuat seperti sebuah sirip.
Fakta Unik Pada Aves

2. Burung hantu dapat memutar kepalanya


hampir 360 derajat (lingkaran sempurna)
tetapi mereka tidak bisa menggerakkan
mata mereka.

Tahukah kalian
mengapa ?
Inilah Fakta Uniknya
• Para ilmuwan mengungkapkan fakta unik tentang burung hantu. Dalam tampilan gaya
fleksibel layaknya ahli sihir, burung hantu dapat memutar leher mereka hingga mencapai
270 derajat tanpa mencederai pembuluh darah atau merobek tendon mereka.

• Berbeda halnya dengan hewan lain dan manusia yang dapat memindahkan mata untuk
mengikuti objek atau menggunakan peripheral vision untuk mengamati ruang, burung
hantu harus memutar kepala mereka untuk mendapatkan efek yang sama. Burung hantu
memiliki soket mata tetap yang artinya bola mata mereka tidak dapat memutar, sehingga
memaksa mereka untuk merenggangkan leher sehingga tampak seperti sesuatu
supranatural.

• burung hantu lebih lentur dibanding manusia karena kepala burung ini hanya memiliiki
satu socket pivot. Sementara manusia memiliki dua, ini membatasi kemampuan untuk
memutar.
3. Burung Paling Kecil Di Dunia: KOLIBRI
LEBAH (Bee Hummingbird

Burung yang terkecil di dunia adalah Bee Hummingbird.


Panjangnya hanya 2 sampai 2,4 inci, sementara beratnya hanya
0,056 sampai 0,071 ons. Telurnya saja sangat kecil, seukuran
kacang polong. Kita bisa menemukannya di Cuba. Sayang,
burung ini sudah mulai langka karena habitatnya begitu terancam.
4. Burung tercepat di dunia adalah
Peregrine Falcon (Spesies Elang)

Burung Falcon ini merupakan saudara burung elang yang membedakan adalah
burung falcon lebih cepat daripada burung elang. Burung ini mempunyai nama
latin Falco peregrinus (sejenis alap-alap). Burung falcon ini hidup di wilayah
Amerika dan di kenal sebagai burung pemangsa. Dalam keadaan normal saat
berburu, burung ini mampu terbang dengan kecepatan mencapai 320 km/jam
dan kecepatan maksimumnya adalah 389 km/jam.

Anda mungkin juga menyukai