ORGANOGENESIS KATAK
Disusun Oleh :
Nama : Dwi Fatmawati
NIM : 21104070033
Kelompok : 4
Asisten : Rakhmiyati dan Habibah
2023
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEMATIKA HEWAN
ACARA 1 AVERTEBRATA 1 (PORIFERA, CNIDARIA, DAN HELMINTH)
Disusun Oleh :
Nama : Dwi Fatmawati
NIM : 21104070033
Asisten : Tazkia Auliya Nafiah
2023
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian organogenesis
Organogenesis pada katak dimulai ketika notochord dari batang sel mesodermal
di bagian paling dorsal embrio memberi sinyal kepada sel ektodermal di atasnya bahwa
mereka tidak akan menjadi kulit. Sebaliknya, sel-sel ektoderm dorsal ini akan
membentuk tabung dan menjadi sistem saraf. Pada tahap ini, embrio disebut neurula .
Sel-sel prekursor yang dihasilkan membentuk saraf yang panjang, meregang, dan melipat
menjadi embrio dan kemudian membentuk tabung saraf . Sel-sel epidermis belakang
masa depan menutupi mereka. Sel-sel yang menghubungkan tabung saraf ke epidermis
menjadi sel puncak saraf. Sel-sel puncak saraf hampir seperti lapisan germinal keempat.
Mereka memunculkan sel-sel pigmen tubuh (melanosit), neuron perifer, dan tulang rawan
wajah. Setelah tabung saraf terbentuk, ia menginduksi perubahan pada tetangganya, dan
organogenesis berlanjut. Jaringan mesodermal yang berdekatan dengan notochord
menjadi tersegmentasi menjadi somit , prekursor otot punggung katak, sumsum tulang
belakang, dan dermis (bagian dalam kulit). Somit ini muncul sebagai blok jaringan
mesodermal. Embrio mengembangkan mulut dan anus, dan memanjang menjadi struktur
kecebong yang khas. Neuron membuat koneksi ke otot dan ke neuron lain, insang
terbentuk, dan larva siap menetas dari jeli telurnya. Kecebong yang menetas akan segera
mencari makan sendiri setelah persediaan kuning telur yang diberikan oleh induknya
habis (Gilbert, 000).
A. Faktor eksternal
B. Tujuan
2 4. Optic Cup
1
5. Oral Sucker
6. Pharynx
3
7. Endoderm Yolk
4
7
6
5
Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan pada embrio katak stadium 16 neuropos sudah
menghilang dan muncul canalis mesoentericus. Badan katak juga sudah nampak panjang.
Calon organ-organ sudah mulai nampak seperti : kuntum ekor, vesikel optika, mulut atau
oral sucker, masenkim jantung , organ pencernaan terbentuk, lempeng ingsan, serta
somite-somite sudah mulai terbentuk. Panjang embrio pada stadium 16 sekitar 3,3 mm.
2. Embrio katak stadium 19 melalui badan
Gambar Keterangan
1. Epidermis
1 2. Spinal Chord
2 3. Notochord
6 4. Midgut
3
5. Endoderm Yolk
4
6. Somite
7 7. Intermediet Mesoderm
5
Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan embrio katak stadium 19 melalui badan terlihat
epidermis yang mengelilingi badan , dengan endoderm yolk yang masih sangat banyak
dengan kandungan nutrisi yang belum habis. Jumlah somite yang terbentuk sejumlah 13
buah pada badan. Terbentuknya spinal chord ( tulang lunak ) dengan notochord yang
mulai sempurna, serta organ pencernaan sudah mulai berkembang. Organ jantung mulai
berkembang namun belum sempurna. Epifise mulai terbentuk dengan diikuti adanya
perubahan infundibulum dan hypofise pada lokasi yang tetap. Jumlah somite 13 buah
pada badan dan 32 buah pada ekor. Ukuran embrio 5,0 mm.
3. Embrio katak stadium 19 melalui mata
Gambar Keterangan
1. Epidermis
2. Fore-Brain
3. Pituitary Body
1 4. Pharynx
2 5. Stomodeom
8 3 6. Optic Stalk
7. Lensa Mata
7 4
8. Optic Cup
6 5
Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan pada embrio katak stadium 19 melalui mata
terlihat epidermis mengelilingi embrio dengan mulai sempurnanya organ penglihatan, di
lihat dengan sudah jelasnya optic cup, lensa mata pada embrio, serta saraf optik atau optic
stalk yang mulai berkembang. Terdapat forebrain yang mulai sempurna , organ
pencernaan parynx juga sudah nampak sempurna dan terdapat stomedeom yang jelas
terlihat.
4. Embrio katak stadium 20
Gambar Keterangan
1. Somite
2. Rhombencephalon
3. Prosencephalon
4. Oral Sucker
1 2 5. Jantung
6. Endoderm Yolk
3 7. Miyotom
8. Tail Fin
7
8
6 4
5
Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan pada embrio stadium 20 dibuktikan dengan lapisan
gelatin yang sudah mulai lepas menandakan embrio sudah mulai menetas, organ jantung
sudah mulai berfungsi dilihat dengan adanya aktivitas kontraksi otot-otot jantung (ada
denyutan), Peredaran darah sudah mulai tampak ditandai dengan adanya pembuluh-
pembuluh yang menyebar dari jantung keseluruh tubuh embrio. Sistem syaraf mulai
sempurna dengan terbentuknya massa gangglion cranialis dan sistem saraf simpatik.
Organ hidung sudah mulai terbentuk. Ukuran embrio katak mencapai 6,0 mm.
F. Lampiran
Cahyanti, W., Radona, D., & Kristanto, A.H. (2020). Perkembangan Embrio dan
Performa Awal Larva Tiga Spesies Ikan Tor Indonesia. Jurnal Ilmu-ilmu Hayati. 19(3A). 239-
248
Kasmeri, R., & Safirti, E. (2014). Induksi Kejutan Suhu 36° Terhadap Perkembangan
Embrio dan Keberhasilan Poliploidisasi Katak. Jurnal Pelangi. 6(2). 142-151.
Lima, A.V.P.D., Reis, A.H., Amado, N.G., Lima, D.C., Nojosa, D.M.B., Oria, R.B., &
Abreu, J.G. (2016). Developmental Aspects of The Direct-Developing Frog Adelophyrne
maranguapensis. Genesis. 54. 257-271.
Fungia Sp.