Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ACARA 4

ORGANOGENESIS AYAM

A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Embriogenesis
Embriogenesis atau perkembangan embrio merupakan rangkaian keseluruhan dari
proses perkembangan dan pertumbuhan embrio secara progresif dari sebuah unit
sel yang kecil hingga menuju periode organ primodial (Havis, 2014). Proses
embriogenesis organisme setelah terjadinya fertilisasi (pembuahan pada sel telur)
sampai organogenesis (terbentuknya organ-organ tubuh) sebelum organisme
tersebut menetas. Embrio yang terdapat di dalam telur akan mengalami
perkembangan dan pertumbuhan sel bahkan mengalami pengaturan di tingkat sel .
Tahapan embriogenesis sendiri yakni pembelahan sel (clavage), fase morula, fase
blastula, fase gastrula, fase neurula, hingga tahapan organogenesis sehingga
kelengkapan organ dan fungsi tubuh embrio sudah berfungsi sebagaimana mestinya
ketika penetasan terjadi (Herjayanto, 2017).
2. Pengertian Embrio
Embrio merupakan eukariota diploid multisel tahap paling awal perkembangan dan
pertumbuhan yang terjadi di luar tubuh induknya. Selama proses perkembangan dan
pertumbuhan embrio memperoleh makanan serta perlindungan dari isi telur (yolk)
yang berupa kuning telur, albumin, dan kerabang telur. Pada pengamatan kali ini
menggunakan embrio dari kelas aves yakni embrio ayam. Embrio ayam merupakan
model yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran perkembangan biologi,
penelitian embriologi, serta teratologi. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, penelitian bidang embriologi dapat dianggap penting untuk mencegah
terjadinya kegagalan yang terjadi pada perkembangan embrio. Embrio ayam
mengalami perkembangan dan pertumbuhan dari hari ke hari setelah inkubasi.
Dimulai dengan terbentuknya lempengan-lempengan embrio pada blastodermal.
Penggunaan embrio ayam sebagai objek pengamatan juga karena perkembangan
embrio ayam dapat diamati dengan mata telanjang. Tetapi perkembangan jaringan
yang ada di dalamnya perlu digunakan pengamatan secara mikroskopis
menggunakan mikroskop dengan menggunakan preparat histologi jaringan embrio
ayam tersebut (Fitriani, 2021).
3. Tahapan Perkembangan Embrio Ayam
Berikut rangkuman perkembangan embrio ayam menurut (Kusumawati,2016) ketika
di inkubasi yang disajikan dalam tabel di bawah ini.

Waktu Inkubasi Hasil Pengamatan Embrio


12-15 jam Stiria primitif mulai terlihat
memanjang dari bagian
posterior dan mulai terbentuk
cekungan primitif.
18-22 jam Stria primitif telah mencapai
panjang yang maksimal.
23-26 jam Lipatan kepala di anterior dan
somitr mulai terlihat sangat
jelas. Proamnio, Lipatan
kepala, area opaca, dan area
pelusoda terlihat dengan elas.
Somite, pulaudarah, batas
mesoderm, dan foregut mulai
terlihat.
30-33 jam Jumlah somite berkembang
enjadi tujuh pasang.
Perkembangan terjadi juga
pada vesikula optika, jantung
yang berasa sedikit keaeah
kanan, serta pembagian 3
vesikel otak (procencepalon,
mesenchepalon, dan
rombenchepalon) yang sudah
mulai jelas
48-52 jam Embrio mulai memperlihatkan
perbedaan spesifik dibanding
umur sebelumnya karena
bagian anterior memutar ke
arah kanan. Lubang auditorius
mulai terbuka, jantung
membentuk S, lekukan kepala
amnion menutupi seluruh
region telenchepalon,
dienchepalon, dan
mesenchepalon, serta plat
oral,batang mata, dan tuba
neural yang sudah mulai
terbentuk.

64-69 jam Kuntum sayap dan kuntum


kaki mulai terbentuk dan
semakin besar ukurannya
seiring dengan pertambahan
waktu inkubasi. Kuntum kaki
ukurannya akan lebih besar
ukurannya dibandingkan pada
kuntum sayap. Jantung sudah
dapat dibedakan antara atrium
dan ventrikel. Tuba neural
semakin berkembang menjadi
corda neural. Pembagian otak
semakin berkembang menjadi
telenchepalon, dienchepalon,
mesencenchepalon, dan
rombenchepalon. Mata mulai
mengalami pigmentasi.
Kuntum ekor akan mulai
menekuk ke arah depan
tubuh.
4 hari Plat jari pada kuntum sayap
belum terpisah sedangkan plat
jari pada kuntum kaki namun
jari-jari

belum terpisah dan celah pada


protuberensia prosesus
mandibularis mulai
membentuk garis.
5 hari Plat jari baru terlihat di umur
lima hari dan cekungan antar
digiti terbentuk mulai umur
enam hari. Pada

umur lima hari inkubasi


tungkai memanjang terutama
bagian proksimal dimana garis
anterior dan

posterior memanjang secara


paralel, sebaliknya perubahan
bentuk tubuh sangat sedikit,
kuntum sayap

dan kaki memiliki ukuran


panjang dan lebar yang sama.
6 hari Paruh mulai terlihat dengan
jelas. segmen digiti sudah
terbentuk, digiti dua dan tiga
mulai memanjang,

serta pembengkokan pada


persendian sayap dan kaki
mulai terbentuk. adanya
perkembangan lubang

telinga yang berupa lubang


besar, bagian dinding
dienchepalon mengecil,
gizzard, pancreas.
7 hari Organ sudah berkembang
cukup lengkap. Paruh tumbuh
lebih prominent dengan
papilla selera pada bagian
dorsal, sayap dan kaki sudah
berkembang lengkap, folikel
bulu tumbuh pada permukaan
dorsal tubuh mulai dari
brachial hingga lumbo-sacral.
Gambar 18 memperlihatkan
potongan melintang dari
embrio Ayam Jawa Super
umur tujuh hari dimana organ
visceral mulai berkembang.
Corda sexual belum terbentuk.
8-10 hari Kaki dan sayap sudah mulai
tampak, serta jantung sudah
sempurna pada kavum
thoraks. Membrane niktitans
mulai muncul pada umur
sembilan hari, dan paruh mulai
mengeras pada umur sepuluh
hari

inkubasi..
11-12 hari Membrane niktitan mulai
menutupi mata dan terjadi
deferensiasi pada kaki ke tiga.
13-14 hari Tunas bulu sudah mulai
tumbuh, dan kelopak mata
sudah menutup secara
sempurna.
15 hari Ukuran paruh=4mm, ukuran
jari kaki ke tiga (Third
toe)=7mm, ukuran tubuh 48
mm, ukuran sayap=

17 mm, panjang kaki ayam 29


mm.
16 hari di Ukuran paruh = 5mm, ukuran
jari kaki ketiga (Third
toe)=8mm, ukuran tubuh 51
mm, ukuran sayap

19 mm, panjang kaki ayam-30


mm.
17 hari Ukuran paruh=5mm, ukuran
jari kaki ke tiga (Third
toe)=8mm, ukuran tubuh 58
mm, ukuran sayap= 23 mm,
panjang kaki ayam 34 mm.
18 hari Ukuran paruh 6mm, ukuran
jari kaki ke tiga (Third toe)
10mm, ukuran tubuh 61 mm,
ukuran sayap 25 mm, panjang
kaki ayam-40mm.
19 hari Ukuran paruh 6mm, ukuran
jari kaki ke tiga (Third toe)-
10mm, ukuran tubuh 64 mm,
ukuran

sayap 25 mm, panjang kaki


ayam-43 mm.
20 hari Ukuran paruh 5mm. ukuran
jari kaki ke tiga (Third toe)-
11mm, ukuran tubuh 66 mm,
ukuran sayap 28 mm, panjang
kaki ayam-45mm.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Embrio Ayam


Faktor yang mempengaruhi perkembangan embrio ayam yakni :
1.Posisi peletakan telur di inkubator.
Peletakan telur pada inkubator akan lebih optimal berada pada kemiringan 45⁰.
Posisi telur juga mestinya di putar secara berkala dengan arah putar yang searah.
2. Suhu
perkembangan embrio ayam juga memiliki suhu optimal inkubasi. Apabila suhu
telalu tinggi maka akan merusak embrio tersebut. Suhu optimalnya 37,5⁰C.
3.Keberhasilan gastrulasi.
Keberhasilan perkembangan embrio selanjutnya karena gastrulasi merupakan
proses yang paling menentukan dalam perkembangan embrio.
.Kondisi
lingkungan.
Kondisi lingkungan yang buruk mengganggu perkembangan embrio ayam.
5. Asupan nutrisi dan protein yang baik.
Embrio di dalam telur, mengembangkan mekanisme khusus untuk
memobilisasi vitamin dan mineral yang sebelumnya disimpan dengan cara
transport protein. Kekurangan sedikit dapat secara signifikan mempengaruhi
beberapa ayam dalam kawanan menyebabkan angka kematian embrio lebih tinggi
pada akhir inkubasi. Tingkat kematian tinggi terjadi pada minggu kedua inkubasi
embrio ayam menunjukkan kekurangan nutrisi pada ayam, sebagai tingkat
kematian normal dalam periode ini sangat rendah. Kelebihan serta kekurangan
dapat mempengaruhi perkembangan embrio dan dapat mengganggu produksi
telur ayam. Kekurangan nutrisi atau kelebihan memberi efek terhadap
perkembangan embrio (Vieira, 2007 dalam (Nasrun, 2016; Zulfa,2021)
B. Tujuan
Penelitian kali ini memiliki tujuan yakni untuk mempelajari tahap-tahap pembentukan
beberapa organ turunan ektoderm, endoderm, dan mesoderm pada embrio ayam.
C. Alat dan Bahan
a) Sediaan whole mount embrio ayam
b) Miksroskop transmisi
c) Miksroskop stereo binokuler
d) Kaca pembesar atau loupe kecil.
D. Metode/Cara Kerja

Ambil sediaan whole mount umur inkubasi 24 jam, kemudian letakkan di bawah
mikroskop transmisi dengan hati-hati.

Amati secara teliti dengan menggunakan pembesaran sedang. Perhatikan baik-baik setiap
bagian yang tampak, kemudian gambar bagian-bagian tersebut secara lengkap.
Apabila telah selesai mengamati satu sediaan, segera diganti dengan sediaan lain dengan
umur inkubasi yang berbeda

RLengkapi gambar-gambar saudara dengan keterangan-keterangan pendukung dari buku-


buku referensi

Pengamatan saudara akan lengkap apabila telah selesai mengamati sediaan whole-
mount embrio
embrio ayam ayam
untukuntuk
umur umur inkubasi
inkubasi 24,24,32,
32,48,
48,72
72dan
dan 96
96 jam.
jam.

Pengamatan terhadap embrio yang memiliki umur inkubasi lebih tua kemungkinan besar
tidak akan tampak jelas di bawah miroskop transmisi, untuk ini cobalah untuk
mengamati di bawah mikroskop stereo binokuler atau dengan bantuan kaca pembesar
(loupe).

F.Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai