Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN

“Perkembangan Embryo Aves”


Dosen Pengampu : I Made Oka Riawan, S.Pd.,M.Sc.

Oleh :
Jeni Henny Widiya Sijabat / 2013041023
4B Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
PRAKTIKUM IV
PENGAMATAN PERKEMBANGAN EMBRYO AVES KULTUR EX OVO

I. Tujuan :
1. Mengetahui cara pembuatan kultur ex ovo Aves
2. Mengetahui tahapan perkembangan embryo Aves

II. Dasar Teori

Awal perkembangan embrio ayam menunjukkan bahwa splanknopleura dan


somatopleurameluap keluar dari tubuh embrio hingga di atas yolk. Daerah luar
tubuh embrio dinamakan daerahekstra embrio. Mula-mula tubuh embrio tidak
mempunyai batas sehingga lapisan-lapisan ekstraembrio dan intra embrio saling
berkelanjutan. Dengan terbentuknya tubuh embrio, secara berurutanterbentuk
lipatan-lipatan tubuh sehingga tubuh embriohampir terpisah dari yolk. Adanya
lipatan-lipatan tubuh, maka batas antara daerah intra dan ekstra embrio menjadi
semakin jelas.

Daerah kepala embrio mengalami pelipatan yang disebut dengan lipatan


kepala dan meisahkan antarabagian intra dan ekstra embrio. Lipatan kepala
membentuk sub sephal. Pada bagian lateral tubuhjuga terbentuk lipatan tubuh
lateral dan memisahkan bagian ekstra dan intra embrio. Bagiancposterior
mengalami pelipatan dan dukenal dengan nama lipatan ekor membentuk kantung
subkaudal. Lipatan-lipatan tersebut embentuk dinding saluran percernaan
primitive. Bagian tengah usustengah yang menghadap yolk tetap terbuka dan
pada daerah ini, dinding kantung yolk berhubungandengan dinding usus pada
kantung yol. Walaupun kantung yolk berhubungan dengan usus melaluitangkai
yolk, namun makanan tidak diambil embrio melalui tangkai yolk (Adnan, 2008).

Pembelahan lebih sukar dan terbatas pada suatu keeping pada


kutup anima, disiniberlangsung pembelahan partial atau meroblastis. Sel-sel
yang membelah itu membentuk cangkangbentuk cakram yang disebut sebagai
blastodis yang merupakan blastomer sentral yang melepasandiri dari detoplasma
di bawahnya dan terbentuk rongga sempit yang merupakan bagian
pinggir,blastomer tidak jelas terpisah dari detoplasma dan ia terus
menerus ke dalam detoplasma(Yatim,2005).
Proses morfogenetik yang disebut sebagai gastrulasi adalah pengaturan
kembali sel-sel blastula secara dramatis. Gastrula berbeda rinciannya dari satu
kelompok hewan dengan kelompokhewan yang lainnya, tetapi suatu kumpulan
perubahan seluler yang sama menggerakkan pengaturan spasial embrio ini.
Mekanisme seluler yang umum tersebut adalah perubahan-perubahan motilitassel,
perubahan dalam bentuk sel dan perubahan dalam adhesi (penempelan) seluler ke
sel lain danke molekuler matriks ekstraseluler. Hasil penting dari
gastrulasi adalah beberapa sel dekatpermukaa blastula berpindah ke lokasi
baru yang lebih dalam. Hal ini akan mentransformasi blastula menjadi embrio
berlapis tiga yang disebut gastrula (Campbell, 2008).

Blastulasi pada ayam termasuk blastula yang berbentuk pipih atau cakram
(diskoblastik)yang mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: periblas hipoblas
dan juga sentoblas. Gastrulasi pada ayam merupaan proses dari pembentukan stria
primitif yang terdiri dari alur dan pematangprimitif berupa garis dilinea mediana,
Stria primitif berbentuk sempurna pada inkubasi telur 18 jam(Sugiyanto, 2006).

Tahap neurula ayam nirip dengan embrio katak yaitu melalui tahap keeping
neural, lipatanneural, dan bumbung neural. Organogenesis merupakan proses
lanjut setelah terbentuk neurula.Proses ini meliputi pembentukan bakal organ dari
lapisan ectoderm, mesoderm dan endoderm.Perkembangan embio ayam pada
berbagai umur inkubasi merupakan media yang jelas untukmemperlihatkan
organogemesis (Tim Dosen UNM, 2008).

Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh kantung kuning telur, amnion,


dan alantois.Dinding kantung kuning telur dapat menghasilkan enzim yang
berfungsi mengubah isi kuningtelur sehingga mudah diserap embrio.
Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan alantois berfungsi sebagai
pembawa oksigen ke embrio,menyerap zat asam dari embrio, mengambil sisa-sisa
pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam
alantois, serta membantu mencerna albumin.
III. Alat dan Bahan :
1. Telur ayam kampung (Gallus gallus) yang telah dibuahi.
2. Alkohol 70 %
3. NaCl 0,1 m
4. Incubator telur
5. Beaker glass
6. Petri dish
7. Tissue
8. Section kit
9. Klip kertas

IV. Prosedur Kerja :


A. Preparasi
1) Sterilisasi alat seksi dan incubator telur dengan menggunakan alkohol 70%.
2) Telur ayam kampung berumur 1 hari diinkubasi selama 2 hari pada suhu 38
– 40o C.
B. Pembuatan Kultur Ex Ovo
1) Telur ayam kampung yang berumur 2 hari dipecahkan cangkangnya dengan
hati-hati menggunakan alat seksi.
2) Isi telur yang telah dipecahkan dipindahkan ke dalam petri dish steril secara
hati-hati.
3) Tambahkan klip kertas pada bibir petridish untuk menambah celah sirkulasi.
4) Inkubasi kembali telur yang berada pada petridish.
5) Pengamatan dilakukan setiap minimal 2 hari untuk melihat fase
perkembangan embryo dari ayam.
6) Apabila terdapat telur yang mati, segera pindahkan dari incubator untuk
mencegah terjadinya kontaminasi.

V. Lembar Pengamatan
No Foto Keterangan

1 Hari ke 6
Mulai terbentuk pembuluh darah dan mulai
terbentuk adanya jantung

2 Hari ke 7
Jantung mulai berkembang, mata mulai
mengeras dan kuning telur yang semakin
berkurang karena sudah terambil oleh embrio
sebagai zat makanannya
3 Hari ke 9
Pembuluh darah yang melebar dan bertambah
banyak

4 Hari ke 10
Mata embrio yang tampak membesar, alat
terbentuk jelas kepala yang mebesar dan
pembuluh darah yang masuk ke dalam
tubuhembrio tersebut.
5 Hari ke 11
Mulai terbentuk bakal telinga, hidung,
faring,serta bagian atrium dan ventrikel pada
jantung

6 Hari ke 12
Mata embrio semakin membesar, tumbuhnya
tengkorak, leher yangsemakin jelas dan
tampaknya alat ektremitasnya.
7 Hari ke 18
Terlihat hati dengan jelas, ekstremitas semakin
berkembang, bulu semakin lebat dan kepala
perlahan mengarah ke kantong udara

8 Hari ke 19
Terbentuk bakal organ hampir sempurna,embrio
memenuhi kerabang telur.

9 Hari ke 20
Terbentuk bakal organ secara sempurna paruh
mengarah ke udara

10 Hari ke 21
Embrio memenuhi kerabang telur, paruh yang
mengarah ke kantong paru-paru yang mulai
aktif.

Pembahasan
Pada praktikum kali ini, praktikan mengamati perkembangan embrio ayam yang dimulai
dari hari ke-6-12,18-21. Berikut adalah tahapan perkembangan embrio ayam tersebut :
Pada hari ke 6 Mulai terbentuk pembuluh darah dan mulai terbentuk adanya jantung.
Pada hari ke 7 Jantung mulai berkembang, mata mulai mengeras dan kuning telur yang
semakin berkurang karena sudah terambil oleh embrio sebagai zat makanannya.
Pada hari ke 9 Pembuluh darah yang melebar dan bertambah banyak.
Pada hari ke 10 Mata embrio yang tampak membesar, alat terbentuk jelas kepala yang
mebesar dan pembuluh darah yang masuk ke dalam tubuhembrio tersebut.
Pada hari ke 11 Mulai terbentuk bakal telinga, hidung, faring,serta bagian atrium dan
ventrikel pada jantung.
Pada hari ke 12 Mata embrio semakin membesar, tumbuhnya tengkorak, leher
yangsemakin jelas dan tampaknya alat ektremitasnya.
Pada hari ke 18 Terlihat hati dengan jelas, ekstremitas semakin berkembang, bulu
semakin lebat dan kepala perlahan mengarah ke kantong udara.
Pada hari ke 19 Terbentuk bakal organ hampir sempurna,embrio memenuhi kerabang
telur.
Pada hari ke 20 Terbentuk bakal organ secara sempurna paruh mengarah ke udara.
Pada hari ke 21 Embrio memenuhi kerabang telur, paruh yang mengarah ke kantong
paru-paru yang mulai aktif.

Kesimpulan
Perkembangan embrio ayam terjadi di luar tubuh induknya.Selama berkembang, embrio
memperoleh makanan dan perlindungan yang daritelur berupa kuning telur, albumin dan
kerabang telur. pengetahuan tentang fertil dan tidak nya telur sangat diperlukan terutamadi
hatchery. Perkembangan embrio ayam berlangsung selama 21 hari,yang mana
perkembangannya sangat cepat. pertumbuhan embrio semakin mendekati kesempurnaan pada
saat albumin dan kuning telur menjadi sedikit,disebabkan oleh penyerapan embrio sendiri
sabagai cadangan makanan anak ayamyang baru menetas. Rongga udara yang terdapat di
bagian tumpul disetiap telur akansemakin bertambah luas sebab air dalam telur sewaktu
proses lncubasi akan terus berkurang dengan cara menguap lewat dinding kulit telur. Pada
hari kesembilan belashampir sepertiga bagian menjadi rongga udara.

VI. Pertanyaan
1. Apakah ada perbedaan antara embryo yang berkembang secara in ovo
dengan ex ovo?
Jawab : perkembangan secara in ovo adalah perkembangan yang dilakukan di
dalam cangkang telur yang terjadi secara alami,sedangkan perkembangan
embrio secara ex ovo adalah perkembangan yang dilakukan diluar cangkang
dengan bantaun alat dan bahan tertentu.

2. Jelaskan tahapan perkembangan embryo ayam!


Jawab : Perkembangan embrio ayam adalah perkembangan terjadi di luar
tubuh induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan
perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumen, dan kerabang
telur. Secara umum embrio telur ayam mengalami perkembangan dari hari ke
hari yang dimulai dengan asal mula lempengan embrio pada tahap
blastodermal. Pada hari pertama ini nampak ada rongga segmentasi yang
berada di bawah area pelusida, terdapat cincin yang berwarna lebih gelap dari
sekitarnya. Hari ke dua jalur pertama pada pusat blastoderm mulai muncul,
membran vitelum mulai muncul yang merupakan organ yang berperan dalam
penutrisi makanan embrio. Hari ketiga embrio telah berada disisi kiri dan
mulai muncul system peredaran darah, struktur jantung sudah mulai nampak
berdenyut. Hari keempat rongga amniotik mulai berkembang mengelilingi
embrio yang berisi cairan amniotik yang berfungsi untuk melindungi embrio
dan memperbolehkan embrio bergerak. Nampak pula tunas-tunas anggota
badan yang akan berkembang seperti tunas anggota badan bagian depan dan
tunas badan bagian belakang. Hari kelima, embrio mengalami peningkatan
ukuran. Pada hari ke enam anggota badan sudah mulai terbentuk. mata sudah terlihat
menonjol, rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung sudahmembesar. Selain
itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois, kantong kuning telur,seta paruhnya. Pada
hari ke tujuh paruh anak ayam sudah terlihat seperti bintik gelap pada dasar mata.
Pada fase ini otak dan leher sudah terbentuk. Pada hari ke delapan mata dari embrio
sudah terlihat sangat jelas. Pada hari ke sembilan lipatan dan pembuluh darah sudah
mulai bertambah banyak dan terbentuk jari kaki. Pada hari ke sepuluh biasanya paruh
sudah mulai mengeras dan folikel bulu embrio sudah mulai terbentuk. Pada hari ke
sebelas embrio sudah terlihat seperti ayam. Pada fase iniembrio menjadi tambah
besar sehingga yolk akan menyusut. Pada hari ke dua belas embrio sudah semakin
besar dan mulai masuk ke yolk sehingga yolk menjadi semakin kecil. !ata sudah
mulai membuka dan telinga sudah terbentuk. Pada hari ke tiga belas sisik dan cakar
embrio sudah mulai terlihat sangat jelas. Pada hari ke empat belas punggung embrio
sudah terlihat melengkung atau meringkuk dan bulu hampir menutupi seluruh
tubuhnya. Pada hari ke lima belas kepala embrio sudah mengarah kebagian tumpul
bagian telur. Pada hari ke enam belas embrio sudah mengambil posisi yang baik
didalam kerabang. Sisik, cakar dan paruh sudah semakin mengeras. Pada hari ke
tujuh belas paruh embrio sudah membalik ke atas.Pada hari ke delapan belas embrio
sudah tampak jelas seperti ayam akan mempersiapkan diri akan menetas. jari kaki,
sayap, dan bulunya berkembang dengan baik. Pada hari ke sembilan belas paruh
ayam sudah siap mematuk dan menusuk selaput kerabang dalam. Pada hari ke dua
puluh kantung kuning telur sudah masuk sepenuhnyakedalam rongga perut. Embrio
ayam ini hampir menempati seluruh rongga di dalam telur, kecuali kantung udara.
Pada fase ini terjadi serangkaian proses penetasan yangdiawali dengan kerabang
mulai terbuka. 7ntuk membuka kerabang ini, ayam menggunakan paruhnya dengan
cara mematuk. Semakin lama, kerabang akansemakin besar membuka, sehingga
ayam dapat bernafas. Pada saat ini kelembaban harus diperhatikan supaya
pengeringan selaput kerabang dan penempelan perut pada kerabang dapat dicegah.
Pada hari ke dua puluh satu ini, ayam sudah membuka kerabangnyawalaupun belum
seluruhnya.Dari keadaan ini biasanya tubuh ayam memerlukan waktu beberapa jam
untuk keluar dari kerabang. Setelah keluar dari kerabang, tubuh masih basah. Supaya
kering,diperlukan waktu beberapa jam lagi agar dapat beradaptasi dengan
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2008.Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM
Campbell. 2008.Biologi. Jakarta: Erlangga
Sugiyanto. 2006.Perkembangan Hewan. Fakulatas Biologi UGM: Yokyakarta.
Tim Dosen UNM, 2008.Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Makassar: Universitas
Negeri Makassar
Yatim.2005.Reproduksi dan Embriologi. Tarsito : Bandung.

Anda mungkin juga menyukai