Oleh:
Wildan Babul Rayyan 2013041021
Kadek Wirna Dewi Suaningsih 2013041022
Jeni Henny Widiya Sijabat 2013041023
Ni Wayan Wina Febri Lestari 2013041925
Yusnaida Eka Setiani 2013041035
4B PENDIDIKAN BIOLOGI
SINGARAJA
2022
PRAKTIKUM II
FERTILISASI DAN PERKEMBANGAN EMBRYO
I. Tujuan:
1. Mengetahui proses terjadinya fertilisasi pada Echinidea
2. Mengetahui proses terbentuknya fertilization envelope pada Echinidea
3. Mengetahui tipe perkembangan embryo pada Echinidea
4. Mengetahui fase perkembangan embryo pada Echinidea
B. Fertilisasi
1) Preparasi sperma dengan cara membuat seri pengenceran sperma 25%, 50%, dan
75% menggunakan FSW.
2) Telur yang telah dikumpulkan diletakkan di dalam petridish yang berisi sedikit
FSW (sebagai stok).
3) Mengambil sedikit telur dengan pipet dan meneteskan pada object glass (dibuat 3
seri sesuai dengan jumlah seri sperma yang akan digunakan).
4) Meletakkan object glass pada mikroskop dan mengamati telur. Apabila sudah siap
selanjutnya meneteskan sperma pada object glass yang telah berisi sampel telur dan
diamati proses yang terjadi.
C. Perkembangan Embryo
1) Menambahkan stok telur denganspermauntuk mengamati proses
perkembangan embryo Echinidea
2) Simpan pada suhu ruangan.
3) Lakukan pengamatan setiap 1 jam untuk melihat fase perkembangan yang
terbentuk.
V. Lembar Pengamatan
Tabel 1.
2 Sel telur/ovum
landak laut Sel telur landak laut yang
terlihat sangat jelas
3 Fase pembelahan
awal Fase pembelahan awal,
terbentuknya
membrane fertilisasi
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu membahas tentang fertilisasi dan perkembangan embrio
Echinoidea, yakni landak laut. Landak laut ini merupakan hewan hermafrodit, yaitu hewan yang
memiliki dua sel kelamin.Pada hewan ini, jika sel kelamin jantan lebih dulu matang, maka akan
menghasilkan sel sperma, begitu sebaliknya,jika sel kelamin betina lebih dulu matang maka akan
menghasilkan sel ovum. Untuk merangsang pengeluaran sel sperma atau sel ovum digunakan zat
kima KCL berkonsentrasi. Ciri jika sel sperma keluar ialah berwarna putih, sedangkan sel ovum
umumnya berwarna kuning. Khusus untuk sel ovum yang keluar harus ditampung dengan FSW
sebagai medianya agar sesuai dengan kondisi habitat aslinya. Fertiliasi yangdialami oleh hewan ini
ialah fertilisasi eksternal. Injeksi sel sperma dilakukan saat setelah meneteskan sel ovum di atas
gelas objek. Setelah injeksi dimulai,sperma akan mulai membuahi sel ovum, diawali dengan
adanya pembentukkan membrane fertilisasi. Terbentuknya membrane fertilisasi adalah untuk
mencegah sperma lainnya membuahi sel ovum yang lebih dulu dibuahi oleh sel sperma.
Dari hasil praktikum yang sudah dilakukan, diketahui bahwa struktur sel sperma pada landak
laut dan struktur sel telur pada landak laut. Pada sel sperma landak laut berukuran sangat kecil dan
terdapat banyak pada landak laut. Dan seperti yang sudah dilihat sel telur begitu banyak dan
berbentuk bulat. Setelah didapatkan sel sperma dan sel telur selanjutnya yaitu melakukan proses
fertilisasi dengan menggabungkan kedual sel tersebut,yatu sel sperma san sel telur pada landak
laut, bseperti yang terlihat padagambar No. 3. Lalu gambar No. 4 setelah terjadinya proses
fertilisasi ditandai dengan terbentuknya membran fertilisasi. Jika membran fertilisasi ini sudah
terbentuk pada sel telur. Berarti sudah ada 1 sel sperma yang berhasil membuahi sel telur ini.
Membran fertilisasi ini terbentuk agar sel sperma lain itu tidak bisa lagi menembus dinding ovum.
Setelah terbentuknya membrane fertilisasi, kemudian sel telur yang sudah dibuahi tersebut akan
membelah menjadi 2 sel.
Proses fertilisasi pada landak laut terjadi di luar tubuh dimana ketika sel telur di injeksikan
dengan sel sperma, maka sel sperma tersebut akan mengelilingi sel telur sehingga terbentuk
membran fertilisasi.Dari proses fertilisasi tersebut maka terbentuknya fase pembelahan awal
dimana sudah terbentuk zigot.
Faktor-faktor yang berperan dalam pembelahan zigot yaitu, adanya faktor dalam (internal) dan
faktor luar (eksternal). Faktor internal (dalam) terdiri dari:
1. Gen
Gen adalah substansi atau materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup. Misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit,
warna bulu, dll.
2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi didalam ubuh.
Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan
berbagai proses dalam tubuh.
VII. Kesimpulan
Membran fertilisasi ini sudah terbentuk pada sel telur. Berarti sudahada 1 sel sperma yang
berhasil membuahi sel telur ini. Membran fertilisasi initerbentuk agar sel sperma lain itu tidak bisa
lagi menembus dinding ovum.Keberhasilan fertilisasi eksternal sangat ditentukan oleh kondisi
eksternal itusendiri. Cara Echinoderm untuk meminilmalkan pengaruh lingkungan eksternal guna
meningkatkan produksi telurnya, yaitu dengan cara mencari tempat penetasan telur yang aman.
Faktor-faktor yang berperan dalam pembelahan zigot yaitu, adanya faktor dalam (internal) dan
faktor luar (eksternal).
VIII. Pertanyaan
1. Keberhasilan fertilisasi external sangat ditentukan oleh kondisi external itu sendiri,
bagaimana cara Echinoderm meminimalkan pengaruh lingkungan external dalam
meningkatkan hatching rate?
Jawaban :
Dengan cara menghasilkan sperma yang ekornya panjang dan kuat,sperma yang
banyak dan sel telur yang jumlahnya banyak.
2. Sebutkan faktor-faktor yang berperan dalam pembelahan zigot!
Jawaban :
1. Ada beberapa cara yang dilakukan Echinoderm untuk meminimalkan pengaruh
eksternal dalam meningkatkan hatching rate, antara lain menghasilkan sperma dengan
ekor yang relatif panjang dan kuat, jumlah sperma banyak untuk meningkatkan peluang
keberhasilan (namun jika terlalu banyak sperma yang mencapai telur maka fertilisasi
akan mengalami gangguan), menghasilkan sel telur yang jauh lebih banyak dari hewan
yang fertilisasinya secara internal.