Judul Praktikum:
Pengamatan Embrio Ayam Utuh (Whole Mount Chick Embryo)
Dosen Pengampu:
Dr. Elsa Lisanti, S.Pt., M.Si.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengamati dan mempelajari perkembangan pada embrio ayam.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur yang terbentuk pada embrio ayam yang
diinkubasi selama 18 jam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Hasil
Gambar Keterangan
Struktur pada embrio ayam yang berumur
18 jam:
1. Proamnion
2. Lipatan kepala badan
3. Nodus Henson (nodus primitif)
4. Simpul primitif (primitive knot)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum pengamatan embrio ayam utuh diperoleh hasil bahwa
embrio ayam dengan usia inkubasi 18 jam terdapat banyak struktur yang mengalami
perkembangan menjadi lebih kompleks. Semakin lama umur inkubasi embrio, maka organ
yang dimiliki semakin kompleks pula.
Alur pembelahan segmentasi pada embrio ayam sama dengan pada Amphioxus
maupun katak. Pertama adalah meridional, kedua meridional tegak lurus pembelahan
pertama, ketiga latitudinal, keempat meridional, dan kelima latitudinal. Setelah pembelahan
kelima selesai, embrio tersusun atas 32 blastomer dan dicapai stadium morula. Fase
gastrula pada embrio ayam ditandai dengan adanya penebalan pada daerah posterior
blastoderm di pellucida, penebalan ini kemudian memanjang ke arah anterior, sehingga
membentuk parit dengan pematangan yang disebut daerah primitif. Perkembangan stria
primitif mulai dapat diamati pada umur 10 jam inkubasi. Intermediate streak ialah tahapan
12-13 jam masa inkubasi embrio ayam ditemukan adanya garis primitif/primitive streak
meluas dari tepi posterior hingga mendekati ke tengah daerah pellucida. Primitive streak
relatif panjang, namun lekuk primitif belum terlihat dengan jelas.
Embrio berkembang pada anteriornya dari garis di daerah primitif. Tahap ini terjadi
pada saat gastrulasi. Gastrulasi pada embrio ayam merupakan proses dari pembentukan
stria primitif yang terdiri dari alur dan pematang primitif berupa garis di linea mediana,
stria primitif berbentuk sempurna pada inkubasi telur 18 jam. Setelah embrio ayam
memasuki usia 18 jam inkubasi, maka tanda-tanda perkembangan embrio sudah mulai
dapat diamati.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan embrio ayam adalah suhu,
keberhasilan gastrulasi, dan kondisi lingkungan. Semakin tinggi suhu, maka semakin cepat
proses perkembangan embrio ayam berlangsung. Namun perkembangan emrio ayam juga
memiliki suhu optimal inkubasi. Apabila suhu terlalu tinggi, maka akan merusak embrio
tersebut. Keberhasilan pada gastrulasi menentukan keberhasilan perkembangan embrio
selanjutnya, karena gastrulasi merupakan proses yang paling menentukan dalam
perkembangan embrio. Kondisi lingkungan yang buruk dapat mengganggu perkembangan
embrio ayam (Patten, 1958).
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa tahapan perkembangan embrio ayam terdiri dari morulasi, blastulasi,
dan gastrulasi. Setelah embrio ayam memasuki umur 18 jam inkubasi, pada stria primitif
telah mencapai pemanjangan maksimal, area pellucida membentuk oval, adanya
proamnion, cekungan primitif, notochord, nodus Hensen, dan lipatan kepala mulai terlihat
jelas.
DAFTAR PUSTAKA