: Nur Istiqamah
NIM
: 1414142011
Kelas
:B
Kelompok
: VI (Enam)
telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten dan/ Koordinator Asisten dan
dinyatakan diterima.
Koordinator Asisten
Ferry Irawan
NIM. 1214440001
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
A. Judul Praktikum
Perkembangan Embrio Ayam
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Untuk mempelajari lapisan embrional yang membentuk bakal organ.
2.
Untuk mempelajari tahap pembentukan organ pada berbagai umur
embrio ayam.
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui lapisan embrional yang membentuk bakal
organ.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tahap pembentukan organ pada berbagai
umur embrio ayam.
D. Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan telur ayam kampung
yang akan di inkubasi selama 24
jam, 48 jam, dan 72 jam
kemudian di masukkan dengan
hari yang berbeda- beda.
2.
Telur
ayam
dipecahkan
bersamaan dan dituangkan ke
cawan
petri
kemudian
tambahkan Nacl fisiologis 0,9%
serta pindahkan ke atas gelas
objek dan meletakkan dibawah
mikroskop
kemudian
amati
bagian-bagian organ embrio
Gambar pembanding
Keterangan
72 jam
1. Kepala
telah
terbentuk
2. Yolk Stalk
3. Vesikel
otak
48 jam
1. Vesikula
optic
2. Tulang
3. Kepala
24 jam
2
1
3
1. Alantois
2. Kepala
3. Somite
Control
1. Kantung
yolk
2. Membran
Viselin
3. Bakal otak
1
2
2. Pembahasan
Embrio adalah sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling
awal dari perkembangan.Dalam organisme yang berkembang biak secara
seksual. Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tahapantahapan perkembangan embrio ayam. ketika satu sel sperma membuahi
ovum, hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang memiliki seluruh
DNA dari kedua orang tuanya. Dalam tumbuhan, hewan, dan beberapa
protista, zigot akan mulai membelah oleh mitosis untuk menghasilkan
organisme multiselular. Hasil dari proses ini disebut embrio.Pada hewan,
perkembangan zigot menjadi embrio terjadi melalui tahapan yang dikenal
sebagai blastula, gastrula, dan organogenesis (Syahrum, 1994).
Perkembangan embrio ayam terjadi di luar tubuh induknya. Selama
berkembang, embrio memperoleh makanan dan perlindungan yang dari
telur berupa kuning telur, albumen, dankerabang telur. Itulah sebabnya
telur unggas selalu relatif besar. Perkembangan embrio ayam tidak dapat
seluruhnya dilihat, dengan mata telanjang, melainkan perlu bantuan alat
khusus seperti mikroskop atau kaca pembesar (Campbell, 2002).
Seiring dengan berkembangnya embrio, homologi tersebut akan
menghilang dan strukturnya akan memiliki fungsi yang berbeda. Salah
satu dasar klasifikasi kelompok vertebrata (termasuk pula manusia)
adalah keberadaan ekor dan celah faringal. Kedua struktur tersebut
tampak pada perkembangan embrio namun pada bentuk dewasa tidaklah
bahwa
chomesoderm
lateral.
Tunas
ekor
sudah
mulai
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Embrio ayam umur 24 jam pada embrio ayam dapat dilihat hanya alantois,
kepala dan somite yang merupakan bagian dari mesoderma yang tertata
rapi dalam bentuk bersegmen-segmen.
2. Embrio ayam umur 48 jam pada embrio ayam dapat dilihat yaitu vesikula
optic, tulang dan kepala embrio. Dimana Perkembangan embrio ayam 48
jam mulai terjadi diferensiasi beberapa organ dan strukur baru yang
muncul.
3. Embrio ayam umur 72 jam pada embrio ayam dapat dilihat yaitu kepala
telah terbentuk, yolk stalk, dan vesikel otak.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Campbell, Neil A. 2002. Biologi Jilid III Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Syahrum, M.H. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran
UI.