Anda di halaman 1dari 9

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Perkembangan Hewan dengan Judul


Perkembangan Embrio Ayam yang disusun oleh:
Nama

: Nur Istiqamah

NIM

: 1414142011

Kelas

:B

Kelompok

: VI (Enam)

telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten dan/ Koordinator Asisten dan
dinyatakan diterima.

Koordinator Asisten

Makassar, Januari 2016


Asisten

Ferry Irawan
NIM. 1214440001

Nursuci Rahmah Ansari


NIM 1114140040

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum

Dr. Adnan, M.S.


NIP. 19650201 198803 1 033

A. Judul Praktikum
Perkembangan Embrio Ayam
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Untuk mempelajari lapisan embrional yang membentuk bakal organ.
2.
Untuk mempelajari tahap pembentukan organ pada berbagai umur
embrio ayam.
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui lapisan embrional yang membentuk bakal
organ.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tahap pembentukan organ pada berbagai
umur embrio ayam.
D. Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan telur ayam kampung
yang akan di inkubasi selama 24
jam, 48 jam, dan 72 jam
kemudian di masukkan dengan
hari yang berbeda- beda.

2.

Telur
ayam
dipecahkan
bersamaan dan dituangkan ke
cawan
petri
kemudian
tambahkan Nacl fisiologis 0,9%
serta pindahkan ke atas gelas
objek dan meletakkan dibawah
mikroskop
kemudian
amati
bagian-bagian organ embrio

E. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan

Gambar pembanding

Keterangan

72 jam

1. Kepala
telah

terbentuk
2. Yolk Stalk
3. Vesikel
otak

48 jam

1. Vesikula
optic
2. Tulang
3. Kepala

24 jam
2

1
3

1. Alantois
2. Kepala
3. Somite

Control

1. Kantung
yolk
2. Membran
Viselin
3. Bakal otak

1
2

2. Pembahasan
Embrio adalah sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling
awal dari perkembangan.Dalam organisme yang berkembang biak secara
seksual. Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tahapantahapan perkembangan embrio ayam. ketika satu sel sperma membuahi
ovum, hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang memiliki seluruh
DNA dari kedua orang tuanya. Dalam tumbuhan, hewan, dan beberapa
protista, zigot akan mulai membelah oleh mitosis untuk menghasilkan
organisme multiselular. Hasil dari proses ini disebut embrio.Pada hewan,
perkembangan zigot menjadi embrio terjadi melalui tahapan yang dikenal
sebagai blastula, gastrula, dan organogenesis (Syahrum, 1994).
Perkembangan embrio ayam terjadi di luar tubuh induknya. Selama
berkembang, embrio memperoleh makanan dan perlindungan yang dari
telur berupa kuning telur, albumen, dankerabang telur. Itulah sebabnya
telur unggas selalu relatif besar. Perkembangan embrio ayam tidak dapat
seluruhnya dilihat, dengan mata telanjang, melainkan perlu bantuan alat
khusus seperti mikroskop atau kaca pembesar (Campbell, 2002).
Seiring dengan berkembangnya embrio, homologi tersebut akan
menghilang dan strukturnya akan memiliki fungsi yang berbeda. Salah
satu dasar klasifikasi kelompok vertebrata (termasuk pula manusia)
adalah keberadaan ekor dan celah faringal. Kedua struktur tersebut
tampak pada perkembangan embrio namun pada bentuk dewasa tidaklah

selalu jelas.[31]Pada tahap perkembangan embrio yang paling awal,


semua vertebrata tampak sangat mirip Seiring dengan berlanjutnya
perkembangan embrio, beberapa organ spesifik muncul dari bentuk dasar
ini (Adnan, 2008).
Ukuran telur untuk setiap ayam sangat bervariasi. Berat telur terdiri
atas jumlah berat dari setiap bagiannya. Oleh sebab itu apapun yang
mempengaruhi berat dari setiap bagian akan mempunyai pengaruh
terhadap berat telur secara keseluruhan. Ukuran kecil dari telur ayam dara
yang baru pertama kali bertelur sebagian dipengaruhi oleh ukuran kuning
telur yang kecil serta jumlah albumin yang kurang.
Dalam perkembangannya, embrio dibantu kantung oleh kuning
telur, amnion, dan alantois. Kantung kuning yang telur dindingnya dapat
menghasilkan enzim. Enzim ini mengubah isi kuning telur sehingga
mudah diserap embrio. Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan
alantois berfungsi pembawa sebagai ke oksigen embrio, menyerap zat
asam dari embrio, mengambil yang sisa-sisa pencernaan yang terdapat
dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta membantu alantois,
serta membantu mencerna albumen (Ville, 2000).
Awal perkembangan embrio ayam menunjukkan

bahwa

splanknopleura dan somatopleura meluap keluar dari tubuh embrio


hingga di atas yolk. Daerah luar tubuh embrio dinamakan daerah ekstra
embrio. Mula-mula tubuh embrio tidak mempunyai batas sehingga
lapisan-lapisan ekstra embrio dan intra embrio saling berkelanjutan.
Dengan terbentuknya tubuh embrio, secara berurutan terbentuk lipatanlipatan tubuh sehingga tubuh embriohampir terpisah dari yolk. Adanya
lipatan-lipatan tubuh, maka batas antara daerah intra dan ekstra embrio
menjadi semakin jelas. Daerah kepala embrio mengalami pelipatan yang
disebut dengan lipatan kepala dan meisahkan antara bagian intra dan
ekstra embrio. Lipatan kepala membentuk sub sephal. Pada bagian lateral
tubuh juga terbentuk lipatan tubuh lateral dan memisahkan bagian ekstra
dan intra embrio. Bagian posterior mengalami pelipatan dan dukenal
dengan nama lipatan ekor membentuk kantung sub kaudal. Lipatan-

lipatan tersebut embentuk dinding saluran percernaan primitive. Bagian


tengah usus tengah yang menghadap yolk tetap terbuka dan pada daerah
ini, dinding kantung yolk berhubungan dengan dinding usus pada kantung
yol. Walaupun kantung yolk berhubungan dengan usus melalui tangkai
yolk, namun makanan tidak diambil embrio melalui tangkai yolk (Adnan,
2008).
a. Embrio Ayam 24 Jam
Bentuk awal embrio pada umur 24 jam belum terlihat jelas, sel
benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian
tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian
tengah ini merupakan sel benih betina yang sudah dibuahi yang
dinamakan zygot blastoderm. Strukur tertentu yang masih sederhana
salah satunya daerah intra embrional (dalam) dan daerah ekstra
embrional (luar). Daerah intra embrional terdapat head fold, margin of
foregut, Anterior Intestinal Portal (AIP), neural fold, neural plate,
Somites, Area Pellucida dan primitive streak. Daerah ekstra embrional
terdiri dari area pelusida dan area opaka. (Yatim, 1984).
Berdasarkan hasil pengamatan, bagian-bagian embrio ayam umur
24 jam yang terbentuk masih sederhana. Adapun struktur embrio yang
telah terbentuk yaitu hanya alantois, kepala, dan somite. Hal ini
mungkin disebabkan karena adanya kesalahan pada saat penyimpanan
telur diinkubator, mungkin terlalu panas atau mungkin juga
dikarenakan telur yang dipakaisemauanya infertil, dimana embrio
tidak berkembang dan menyebabkan telur-telur inimenjadi tidak
berkembang.
b. Embrio Ayam 48 Jam
Perkembangan embrio ayam 48 jam mulai terjadi diferensiasi
beberapa organ dan strukur baru yang muncul. Embrio ayam pada
fase ini mengalami perubahan yang sangat besar dan jelas yaitu
ditemukannya torsi. Terbentuknya lensa mata, optic cup dan otak.
Selain itu juga terdapat jantung dan Vesikula optica yang merupakan
penebalan dari lateral proenchephalon. Terdapat vena vitellina
somit,spinal

chomesoderm

lateral.

Tunas

ekor

sudah

mulai

terbentuk,berupa tonjolan ekor yang disebut talltoid.Tonjolan berada


di atas yolk disebut juga jaringan ekstra embrional. Pada seri pertama
terbentuk paniris arcus aurticus, chorda dorsalis, dan selaput embrio.
Cana neulis, chorda dorsalis dan porebud ada pada seri 2.
Perkembangan seri 3 ditemukan anterior intershenier portae. Sudah
terbentuk lipatan ekor dan 4 arcus branchialis.
c. Embrio Ayam 72 Jam
Pada stadium ini sudah ada kuntum kaki somit, kuntum sayap,
ventrikel dan atrium. Embrio ayam pada sistem respirasi setelah
tumbuh vena yang selanjutnya erbagi menjadi dua yaitu vena amphala
mesentrica kanan dan kiri. Pada daerah anterior tubuh terjadi
invaginasi membentuk mesoderm yang akan bertemu dengan
bumbung endoderm yang kemudian berkembang menjadi mulut.
Pada bagian ventral, ketiga lapisan benih bersatu dari arah lateral.
Di daerah posterior terjadi invaginasi yang akan bertemu bumbung
endoderm menjadi dubur. Terdapat himepere otak, bakal jantung,
telinga dan mata, tunas ekor dan tunas kaki, prosenphalon, serta
mesencepalon.
Pada seri 1 dan 2 hampir sama, hanya saja berbeda pada bagian
mesenchepalon yang agak bergeser untuk selanjutnya menjadi faring.
Notochord telah berkembang menjadi vertebra. Pada seri ke tiga
terbentuk Liner, vertical, diencephalon dan lien. Pada seri ke 4
terdapat ampalo mesentrica arteri. Perut, coelin dan ekor terbentuk
pada seri ke 5.

F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Embrio ayam umur 24 jam pada embrio ayam dapat dilihat hanya alantois,
kepala dan somite yang merupakan bagian dari mesoderma yang tertata
rapi dalam bentuk bersegmen-segmen.

2. Embrio ayam umur 48 jam pada embrio ayam dapat dilihat yaitu vesikula
optic, tulang dan kepala embrio. Dimana Perkembangan embrio ayam 48
jam mulai terjadi diferensiasi beberapa organ dan strukur baru yang
muncul.
3. Embrio ayam umur 72 jam pada embrio ayam dapat dilihat yaitu kepala
telah terbentuk, yolk stalk, dan vesikel otak.

DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Campbell, Neil A. 2002. Biologi Jilid III Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Syahrum, M.H. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran
UI.

Villee, Walker, Barnes. 2000. Zoologi Umum. Jakarata. Erlangga.


Yatim, Wildan. 1976. Embriology. Tarsito : Bandung.

Anda mungkin juga menyukai