Metil galat memiliki efek hambat yang sangat tinggi terhadap bakteri pathogen pada tanaman
yaitu Ralstonia solanacearum. Pengamatan yang dilakukan menggunakan scanning mikroskop
electron menunjukkan kerusakan oleh MG terhadap struktur dinding sel pathogen, perubahan
morfologi dan plasmoptysis (pecahnya sel mikroba akibat cairan yang masuk secara berlebihan).
Hasil analisis biokimia menunjukkan bahwa MG memperlihatkan efek penghambat terhadap
sintesis protein dan suksinat dehidrogenase (SDH). Setelah perlakuan dengan 20 ug/ml MG, R.
solanacaerum dapat melawan penghambatan MG dan tumbuh dengan respon stress seperti
dengan meningkatkan aktivitas Na + K + -ATPase dan produksi sejumlah besar exopolisakarida.
Namun ia kehilangan sifat kepatogenitasnya, yang dapat dikaitkan dengan penekanan enzim
ekstraseluler seperti pektinase dan selulase. Selain itu, MG dengan konsentrasi yang tinggi
menunjukkan efek bakterisida dengan menghambat respirasi pada bakteri yang selanjutnya dapat
mengganggu metabolisme bakteri.
PENDAHULUAN
Banyak fenol dapat secara khusus mempengaruhi target molekuler dari mikroorganisme.
Mereka mengandung sejumlah besar hidroksil, sehingga membentuk ikatan protonik dan ionik
dan kombinasi protein dari beberapa bio-organisme seperti enzim, carriers, saluran ion dan
reseptor, menonaktifkannya dan akan mengakibatkan terjadinya penghambatan pertumbuhan
pada bakteri atau aktivitas bakterisida (Wang 2007).
Saat ini belum ada laporan mengenai efek penghambat pertumbuhan dari MG terhadap
bakteri pathogen tanaman dan mekanismenya. Studi mengenai mekanisme senyawa antibakteri
sering di identifikasi kimia dan pengembangan bakterisida dari senyawa antibakteri.