Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Metil galat memiliki efek hambat yang sangat tinggi terhadap bakteri pathogen pada tanaman
yaitu Ralstonia solanacearum. Pengamatan yang dilakukan menggunakan scanning mikroskop
electron menunjukkan kerusakan oleh MG terhadap struktur dinding sel pathogen, perubahan
morfologi dan plasmoptysis (pecahnya sel mikroba akibat cairan yang masuk secara berlebihan).
Hasil analisis biokimia menunjukkan bahwa MG memperlihatkan efek penghambat terhadap
sintesis protein dan suksinat dehidrogenase (SDH). Setelah perlakuan dengan 20 ug/ml MG, R.
solanacaerum dapat melawan penghambatan MG dan tumbuh dengan respon stress seperti
dengan meningkatkan aktivitas Na + K + -ATPase dan produksi sejumlah besar exopolisakarida.
Namun ia kehilangan sifat kepatogenitasnya, yang dapat dikaitkan dengan penekanan enzim
ekstraseluler seperti pektinase dan selulase. Selain itu, MG dengan konsentrasi yang tinggi
menunjukkan efek bakterisida dengan menghambat respirasi pada bakteri yang selanjutnya dapat
mengganggu metabolisme bakteri.

PENDAHULUAN

R. solanacaerum merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit layu pada tumbuhan


yang sebagai salah satu penyakit penting dalam bidang pertanian. Saat ini, pengendalian penyakit
secara aman dan efektif masih menjadi kasus yang sulit. Tumbuhan memiliki berbagai jenis zat
antibakteri, yang mudah didekomposisi, rendah polusi yang berpengaruh terhadap lingkungan,
dan tidak mudah di induksi resisten terhadap target bio organism. Hal ini menunjukkan bahwa
zat antibakteri ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk studi pestisida modern. Dalam pemutaran
antibakteri, R. solanacaerum digunakan sebagai bakteri target dan ditemukan bahwa MG dari
Toxidendron sylvestre dapat secara nyata menghambat pertumbuhan pathogen secara in vitro
dan in planta. Aktivitas antibakteri senyawa alami dan sintetis terhadap R. solanacearum pada
dasarnya identik, dan Konsentrasi hambat minimal (MIC) dan konsentrasi bakterisida minimal
(MBC) MG adalah masing-masing 20 dan 30 g / mL. investigasi selanjutnya menunjukkan
bahwa senyawa tersebut dapat menghambat pertumbuhan yang melebar pada tumbuhan
pathogen. Senyawa ini tahan panas dan tahan UV serta stabil dalam kondisi asam maupun basa.
Hal ini dapat dijadikan sebaga acuan untuk menggunakan potensi MG sebagai bakterisida.
MG merupakan senyawa polifenol yang terdapat pada tumbuhan alam. Telah dilaporkan
bahwa MG memiliki beragam aktivitas biologis, seperti anti-oksidan, anti tumor, anti virus, anti
inflamasi, anti asmatik dan aktivitas vasodilative. MG menekan beberapa tanaman pathogen
jamur termasuk Magnaporthe grisea, Botrytis cinerea dan Puccinia recondita di planta dan juga
memiliki aktivitas regulasi. Meskipun aktivitas antivirus dan antibakteri telah banyak dilaporkan,
namun jarang dilaporkan mengenai mekanismenya. Dilaporkan bahwa Herpes Simple Virus
(HSV) sensitive terhadap MG , senyawa ini dapat bereaksi dengan protein virion dari HSV
sehingga mengubah kemampuan penetrasi sel. MG secara signifikan juga menghambat
pembentukan in vitro biofilm dari Streptococcus mutans.

Banyak fenol dapat secara khusus mempengaruhi target molekuler dari mikroorganisme.
Mereka mengandung sejumlah besar hidroksil, sehingga membentuk ikatan protonik dan ionik
dan kombinasi protein dari beberapa bio-organisme seperti enzim, carriers, saluran ion dan
reseptor, menonaktifkannya dan akan mengakibatkan terjadinya penghambatan pertumbuhan
pada bakteri atau aktivitas bakterisida (Wang 2007).

Saat ini belum ada laporan mengenai efek penghambat pertumbuhan dari MG terhadap
bakteri pathogen tanaman dan mekanismenya. Studi mengenai mekanisme senyawa antibakteri
sering di identifikasi kimia dan pengembangan bakterisida dari senyawa antibakteri.

Dalam makalah ini, ditentukan efek MG terhadap morfologi, respirasi, konsentrasi


exopolisakarida, kandungan protein intraseluler, dan aktivitas enzim extraseluler dan
instraseluler serta mekanisme antibakteri MG terhadap R. solanacaerum diselidiki untuk
memberikan dasar teoritis yang lebih lanjut mengenai pengaplikasian MG.

Anda mungkin juga menyukai