PENDAHULUAN
perkembangbiakan. Tiap jenis hewan memiliki cara reproduksi yang berbeda satu
sama lain. Pada hewan avertebrata proses reproduksi masih sederhana, sedangkan
tahapan perkembangan janin atau embrio yang terdiri dari tahapan morula,
selama masa inkubasi 24, 48, dan 72 jam. Dengan demikian, kita tidak dapat
1
B. Rumusan Masalah
ayam?”
C. Tujuan Penulisan
ayam.
2. Untuk mengetahi tahap pembentukan organ pada berbagai umur embrio ayam.
D. Manfaat Praktikum
ayam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Reproduksi Ayam
mana pembelahan sel hanya terjadi dalam daerah kecil sitoplasma yang bebas
kuning telur. Pembelahan awal mengahasilkan tudung sel yang disebut sebagai
blastodik yang berada diatas kuning telur yang terbagi itu. Blastomer kemudian
memisah menjadi dua lapisan, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah, atau epiblast
dan hipoblast. Rongga diantara kedua lapisan ini adalah blastosoel versi unggas
(analog dengan blastosol vertebrata tanpa amnion), dan tahapan embrionik ini
adalah ekuivalen blastula pada unggas, meskipun bentuknya berbeda dari bola
melibatkan perpindahan sel dari permukaan embrio ke bagian yang lebih dalam.
Akan tetapi pada unggas, jalur migrasi sel tersebut sangat berbeda. Beberapa sel
dari lapisan sel bagian atas (epiblas) berpindah ke arah garis tengah blastodiks,
kemudian melepas dan memisah, lalu berpindah ke arah dalam menuju kuning
telur. Pergerakan ke tengah pada permukaan dan pergerakan sel-sel ke arah dalam
pada garis tengah blastodik menghasilkan lekukan yang disebut sebagai primitif
Sel-sel yang dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuran
induknya, disebut blastomer. Kira-kira pada hari ke-5 sampai ke-6, di rongga sela-
sela inner cell mass merembes cairan menembus zona pellucida, membentuk
ruang antar sel. Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan memenuhi sebagian
besar massa zigot membentuk rongga blastokista. Inner cell mass tetap berkumpul
di salah satu sisi. Pada stadium ini zigot disebut berada dalam stadium blastula
(Anonim,2011).
ayam memiliki epiblast, hipoblast dan rongga erkhenteron . Tahap neurula ayam
mirip dengan embrio katak yaitu melalui tahap keping neural, lipatan neural dan
neurula. Proses ini meliputi pembentukan bakal organ dari lapisan ektoderm,
Pengajar, 2010).
mengalami atrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur
bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium abdominalis. Dinding oviduct
selanjutnya tersusun atas musculus dan ephytelium yang bersifat glandular, yang
memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yakni albumen sebagai putih
telur, membran tipis di sebelah luar albumen, dan cangkok yang berbahan zat
kapur yang disebut oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang sebenarnya
belum ada. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh dengan jalan melakukan kopulasi
( Jasin, 1992).
Bagian dari kuning telur yaitu kantung chorion, dimana membran ekstra
embrio yang paling luar dan yang berbatasan dengan cangkang atau jaringan
adalah chorion atau serosa. Kantung allantois, dimana kantung ini merupakan
suatu kantung yang terbentuk sebagai hasil evaginasi bagian ventral usus
belakang pada tahap awal perkembangan. Fungsi kantung ini sebagai tempat
penampungan dan penyimpanan urine dan sebagai organ pertukaran gas antara
dengan kantung yolk, yaitu splanknopleura yang terdiri atas endoderm di dalam
dan mesoderm splank di luar. Kantung amnion, kantung ini adalah suatu
membran tipis yang berasal dari somatoplura berbentuk suatu kantung yang
menyelubungi embrio yang berisi cairan. Dimana kantung ini berfungsi sebagai
pertumbuhannya. Janin- janin dengan jumlah somit yang sama . pada janin
yang terdapat di kiri dan kanan notokhor di bagian tengah janin. Daerah
tengah yang lebih terang disebut area pelusida, bagian tepi yang lebih gelap
disebut daerah opaca. Daerah intra embrional yakni terdiri dari daerah
yang cepat, namun karena adanya daerah batas pertumbuhan (zone over
ventral daerah agak terangkat melipat ke posterior. Organ yang dapat terlihat
dalam stadium 24 jam inkubasi adalah: area embrional, area pellusida, area
opaka vaskulosa, area ovaka vitelin, lipatan neural, usus depan, somitdan
terbuka yang berhubungan dengan yolk ialah usus tengah. Usus belakang
dibentuk dengan cara yang sama seperti usus depan. Dengan tumbuhnya
embrio ke muka, maka usus pun turut tumbuh ke muka. Pada bagian paling
endoderm dari usus depan bersentuhan langsung dengan ectoderm, ini tidak
vesicle. Pada waktu yang bersamaan, dinding optic vesicle juga mengadakan
invaginasi membentuk optic cup. Optic cup tidak sempurna, ada bagian tanpa
yaitu:
b. Sistem saraf dan organ indra, telensefalon tampak lebih jelas dibedakan
Pada prinsipnya semua jenis telur mempunyai struktur yang sama, Telur
terdiri dari enam bagian yaitu: kerabang telur atau kulit luar (shell), selaput
kerabang, putih telur (albumin), kuning telur (yolk), tali kuning telur (chalaza)
khas.Kerabang telur berfungsi sebagai pelindung embrio dari gangguan luar yang
tidak menguntungkan. Kerabang juga berfungsi melindungi putih telur dan
kuning telur agar tidak keluar dan terkontaminasi dari zat-zat yang tidak
diinginkan. Kerabang telur memiliki pori-pori sebagai media lalu lintas gas
oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) selama proses penetasan. Oksigen
merupakan tempat penyimpanan air dan zat makanan di dalam telur yang
digunakan untuk pertumbuhan embrio. Kuning telur merupakan bagian telur yang
telur. Kuning telur mengandung zat lemak yang penting bagi pertumbuhan
embrio. Di dalam kuning telur terdapat sel benih yang menjadi unsur utama
embrio unggas. Pada bagian ujung yang tumpul dari telur terdapat rongga udara
yang berguna untuk bernapas bagi embrio selama periode penetasan, yang
untuk menentukan kelahiran seekor anak ayam. Embrio di dalam telur ini tumbuh
secara luar biasa setiap harinya sampai akhirnya menetas menjadi anak ayam.
selama 21 hari pengeraman sampai akhirnya jadi anak ayam yang mungil.
1. Hari Pertama
Bentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat jelas, sel benih
sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian tengah ini merupakan sel
Bentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini
sirkulasi darah.
3. Hari Ketiga
badan dapat dibedakan, demikian juga otak. Nampak juga struktur jantung
separuh kuning telur. Fissura ada diantara jari kesatu, kedua dan ketiga dari
anggota badan bagian atas dan antara jari kedua dan ketiga anggota badan
7. Hari Ketujuh
Cairan yang makin mengencer di bagian leher. Nampak jelas
nampak ada di daerah kepala, yang lebih kecil ukurannya dibanding dengan
embrio.
8. Hari Kedelapan
Membram vetillin menyelimuti (menutupi) hampir seluruh kuning
telur. Pigmentasi pada mata mulai nampak. Bagian paruh atas dan bawah
mulai terpisah, demikian juga dengan sayap dan kaki. Leher merenggang dan
otak telah berada di dalam rongga kepala. Terjadi pembukaan indra pendengar
bagian luar.
9. Hari Kesembilan
telur dengan sempurna. Folikel bulu mulai menutup bagian bawah anggota
menutupi kelopak mata bagian atas. Kelopak mata bagian bawah menutupi
dengan cepat.
Sistem ginjal dari embrio mulai memproduksi urates (garam dari asam
urat). Paruh yang berada di bagian bawah sayap kanan, menuju rongga udara
(yang ada di dalam telur). Putih telur telah terserap semua, sisik kaki, kuku,
dan paruh semakin mengeras. Tubuh embrio sudah sepenuhnya tertutupi bulu
yang tumbuh. Putih telur sudah tidak ada lagi, dan kuning telur meningkat
fungsinya sebagai bahan makanan yang sangat pentingbagi embrio. Selain itu,
masukke dalam rongga perut melalui saluran tali pusat. Embrio juga semakin
besar sehingga sudah memenuhi seluruh rongga telur kecuali rongga kantung
udara
mulai masuk ke dalam rongga perut melalui saluran tali pusat. Embrio juga
semakin besar sehingga sudah memenuhi seluruh rongga telur kecuali rongga
kantung udara.
yanghampir menjadi anak ayam ini menembus selaput cairan, dan mulai
Anak ayam mulai melepaskan diri dari kerabang telur dalam waktu
PENUTUP
A. Kesimpulam
1. Lapisan embrional terdiri dari ektoderm yang meliputi otak, saraf, kulit dan
derivatnya. Lapisan mesoderm terdiri dari rangka, ginjal, tangan, kaki, dan
2. Pada telur ayam inkubasi 24 jam terdiri dari proamnion dan primitive streak.
dianchepaon, dan cawan optic. Pada telur ayam inkubasi 72 jam mulai terlihat
B. Saran
keadaan yang baik agar pengamatan yang dilakukan mendapatkan hasil yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A, J. B. Reece dan L. G. Mitchell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid II.
Jakarta: Erlangga.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar wijaya.
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Perkembangan Embrio
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Penulis
Kelompok IV
DAFTAR ISI
Halaman
KAKAT PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Reproduksi Ayam..........................................................................3
A. Kesimpulan...................................................................................26
B. Saran.............................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
PIRKINBÐfftÐff INBRI0 ÐFÐN NU1ÐI
DÐRI TI1UR 2ÐNPÐI ƒÐDI ÐFÐN
Oleh :
KELOMPOK IV
1. SURIANI
2. RISMAWATI
3. M. RIJAL