Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Rasyid Azkia

NIM : 1911013110005
Jawablah pertanyaan –pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.
1. Perjalanan sperma menuju tempat pembuahan berbeda pada setiap kelompok hewan.
Pada amfibia dan mamalia jelas berbeda karena sifat pembuahannnya pun berlainan.
Jelaskan perbedaan perjalanan sperma meuju tempat pembuahan pada katak dan
manusia.
Jawaban:
Perlu kita ketahui sebelumnya bahwa fertilisasi (pembuahan) pada katak adalah
fertilisasi eksternal, di mana proses pembuahan terjadi di luar tubuh induk betina.
Sedangkan pada manusia, fertilisasi yang terjadi adalah fertilisasi internal di mana
proses pembuahan terjadi di dalam tubuh wanita. Adapun perjalanan sperma ketika
masih berada di dalam tubuh manusia atau katak adalah relatif sama. Hanya saja,
terdapat perbedaan saat proses pengeluaran sperma, di mana pada katak, sperma di
keluarkan di dekat sel telur yang baru dikeluarkan oleh induk betina (umumnya
sperma atau sel telur dikeluarkan di lingkungan yang berair), kemudian sel sperma
dari katak jantan bergerak menuju sel telur guna membuahinya. Sedangkan pada
manusia, sperma yang dikeluar melalui alat pengantar (penis) yang dimasukan ke
dalam vulva. Setelah sperma berada di dalam saluran kelamin wanita, maka sperma
akan bergerak menuju tempat pembuahannya.

2. Darimana embrio mendapat nutrisi sebelum plasenta dibentuk?.Untuk menjawabnya


isilah titik-titik dalam tabel berikut

No Keterangan Mendapat nutrisi dari


1. sel telur masih di dalam ovarium Sel induk
2. di dalam tuba palofi Sekresi tuba palofi
3. didalam uterus:
a. Uterin milk a. Cairan dalam uterus atau oviduk
b. Uterin debris b. Jaringan uterus yang dicerna oleh
enzim proteolitik
4. Setelah plasenta terbentuk Makanan si induk, lewat darah dan
melalui plasenta (secara henotrofik)

3. Sebutkan perbedaan Pembelahan (mitosis) pada sel embrio dan pembelahan mitosis
sel dewasa.
Jawabab :
Berikut perbedaan proses pembelahan (mitosis) pada sel embrio dan sel dewasa :
Sel embrio
 Proses pembelahan sel sangat cepat dan tanpa istirahat (interface).
 Sel hasil pembelahan (blastomer) tidak sempat tumbuh.
 Blastomer berukuran kecil.
 Total volume blasomer relatif tidak berbeda dengan volume sel semua (zigot).
Nama : Muhammad Rasyid Azkia
NIM : 1911013110005

Sel dewasa
 Pembelahan sel erat hubunganya dengan proses tumbuh.
 Sesudah setiap kali membelah, sel anakan kemudian tumbuh.
 Bila ukuran sel anakan sama dengan sel induknya, maka sel anakan akan
membelah lagi.
 Sel dapat mempertahankan ukurannya untuk setiap jaringan.

4. Jelaskan bahwa pemilikan selaput embrio merupakan salah satu mekanisme adaptasi
evolusioner
Jawaban :
Selaput embrio merupakan salah satu mekanisme adaptasi evolusioner, hal ini
memiliki maksud yaitu, bentuk adaptasi yang sangat penting bagi kehidupan
vertebrata adalah terbentuknya suatu cara agar embrio tetap dalam keadaan basah. Hal
ini mulai terjadi ketika reptilia pertama meletakan telurnya di darat dan telur-telur
tersebut dapat berkembang. Keberhasilan ini dapat terjadi karena telur diselubungi
oleh cangkang dan berbagai selaput yang menyelubungi embrio. Selaput-selaput
tersebut berasal dari bagian embrio itu sendiri dan memilik beberapa fungsi vital
seperti menyalurkan nutrisi bagi embrio, pertukaran gas, penyimpanan, serta
pembuangan zat-zat sisa. Selain itu, selaput embrio juga dapat menjaga agar embrio
selalu dalam keadaan basah seperti halnya hewan-hewan pendahulunya. Beberapa
mamalia dan reptila, tidak membentuk cangkang, namun berganti dengan intra uterus
yang lebih cocok. Walaupun demikian, bentuk dasar dan fungsi dasar dari selaput
embrio tetap dipertahankan.

5. Apa yang merupakan respon / reaksi uterus terhadap implantasi.


Jawaban :
Respon atau reaksi uterus terhadap implantasi adalah pembentukan desidua yaitu
jaringan yang mengelupas diakibatkan pertautan yang erat antara jaringan fetus dan
jaringan induk pada saat melahirkan.

6. Terangkan mengapa tidak terjadi penolakan embrio yang terimplantasi oleh jaringan
uterus induk
Jawaban :
Jaringan uterus induk tidak menolak implantasi oleh embrio dikarenakan adanya
plasenta yang menghambat respon imun uterus terhadap fetus. Sel trofoblas
menghasilkan antigen spesifik untuk melindungi embrio agar tidak dikenal asing oleh
sistem imun induk sehingga tidak terjadi penolakaan saat implantasi embrio.

Anda mungkin juga menyukai