Anda di halaman 1dari 3

Menurut saya, biodiverersitas pada ekosistem mangrove adalah suatu keanekaragaman hayati yang

mencakup segala bentuk hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan yang berada di
hutan mangrove. Hutan mangrove sendiri biasa disebut hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di air
payau (pertemuan air tawar dan air asin) dan di pengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan ini tumbuh
khusus di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Hutan mangrove
terkenal memiliki berbagai vegetasi dan satwa-satwa liar yang hidup di kawasan tersebur .Berdasarkan
data dan informasi Balai Konservasi Sumberdaya Alam bahwa terdapat 25 jenis mangrove sejati dan 13
famili dan 14 jenis mangrove ikutan dari 13 famili sebagai penyusun hutan mangrove. Terdapat 2 jenis
langka secara global namun tidak secara lokal yaitu Tagal (Ceriops decandra) dan Perpat Merah
(Schippyphora hidrophylaceae). Sedangkan Satwa Liar jenis mamalia yang terdapat di Area Konservasi
Cagar Alam Teluk Apar yaitu Bekantan (Nasalis larvatus), Elang Bondol (Haliastur indus), Bangau
Tongtong (Leptoptilus javanicus),Pecut Ular (Anhinga ) dan Buaya Muara (Crocodylus porosus).

Menurut saya , upaya konservasi hutan mangrove yang baik itu haruslah efektif dan efisien dan
bertujuan untul melindungi keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.Selain itu, upaya konservasi
tersebut haruslah tepat sasaran sehingga dapat memberi manfaat kepada kita manusian dan tentunya
pada lingkungan sekitar.Upaya konservasi yang dapat dilakukan adalah seperti, penanaman kembali
mangrove yang mulai dari proses pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan serta pemanfaatanya
melibatkan masyarat sekitar. Dengan begitu, selain memberi dampat positif pada lingkungan, Hal
tersebut juga dapat membuka banyak peluang kerja,yang secara ekonomi, dapat meningkatkan
pendapatan yang pasti sangat menguntungkan bagi masyarakat yang tinggal disekitar hutan
mangrove.Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentinya konservasi hutan mangrove sangatlah patat
diperhatikan mengingat banyak manfaat yang dapat diambil dari melimpahnya SDA yang ada di hutan
mangrove dan keberadaan hutan itu sendiri yang dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan,
mengurangi abrasi pantai,menahantiupan angin laut, semakin banyak tangkapan biota
(udang,kepiting, kerang) di pesisir, dan menjadikan kawasan tersebut menjadi daerah objek
wisata.1Pemerintah juga harus bersikap tegas terhadap pelaku penebangan liar dan memberi perizikan
yang ketat terhadap pihak yang ingin membuka usaha di sekitan hutan mangrove yang tentunya harus
mengutamakan aspek lingkungan.
Menurut saya , cara untuk mengatasi pencemaran logam berat pada ekosistem mangrove, harus terlebih
dahulu memperhatikan faktor-faktor terjadinya pencemaran tersebut.Salah satunya, laju pertumbuhan
penduduk dan perkembangan kawasan industri di beberapa wilayah pesisir di Indonesia yang
menimbulkan masalah limbah dan menyebabkan pencemaran air oleh logam berat. Aktifitas masyarakat
menyebabkan produksi limbah rumah tangga dan Industri meningkat, dan dibuang ke lingkungan tanpa
pengolahan yang baik. Beberapa logam berat yang dapat dijumpai di perairan pesisir dan laut, dan
berbahaya bagi biota laut adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), kadmium (Cd), arsen (As), selenium (Se),
kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), kromium (Cr), seng (Zn). Sifat logam-logam tersebut sangat
berbahaya sehingga perlu untuk dilakukan suatu tindakan yang tepat untuk membersihkan logam-logam
berbahaya tersebut.Hal yang kita lakukan sebagai masyarakat untuk mengurangi permasalahan di atas
adalah dengan tidak membuang limbah industri rumah tangga kita ke perairan dekat hutan bakau, dan
bagi industri-industri besar bisa melakukan penyaringan atau prmanfaatan lebih lanjut dari limbah yamg
ingin mereka buang. Selain itu,Fitoremediasi lahan mangrove merupakan sebuah strategi yang tepat
dalam membersihkan perairan tercemar logam berat karena tumbuhan mangrove jenis Avicennia
Marina dan Rhizophora spp., memiliki kemampuan menyerap logam berat pada badan air dan sedimen
pada perairan yang tercemar.

Menurut saya,ekosistem pada hutan mangrove memiliki banyak sekali jasa dan layanan yang sangat
dibutuhkan di Kalimantan Selatan.Misalnya , mengurangi abrasi pantai.Abrasi merupakan proses
pengikisan daratan atau tanah, yang banyak terjadi karena faktor gelombang air laut.Ketika
daratan terlalu sering mengalami gesekan dengan air laut, maka hal ini akan menyebabkan
terjadinya abrasi, dimana daratan akan menjadi semakin terkikis dan menyempit. Hal ini menyebabkan
berkurangnya luas daratan ,dan dapat menyebabkan air laut mudah naik ke permukaan. Hutan
mangrove yang menjaga agar hal ini tidak terjadi.Dengan adanya hutan mangrove sebagai
tameng dari suatu daratan dari air laut, maka kemungkinan terjadinya abrasi dapat
diperkecil.2Selain itu, hutan mangrove dapat juga dijadikan sebagai tempat wisata yang eksotis dan
menarik perhatian banyak pengunjung. Letak geogrfis hitang mangrove yang berada di antara darat dan
laut menjadikanya punya keunikan yang tersendiri.Hutan mangrove juga merupaka rumah bagi beberapa
satwa dan biota-biota laut seperti, udang , ikan , kepiting, kerang dan sebagainya.Hal tersebut juga
menguntungkan karena dapat dijadikan ladang pendapatan bagi masarakat sekitar hutan mangrove.

Menurut saya , cara yang paling tepat untuk menyelamatkan ekosistem mangrove dari pencemaran
adalah dengan melakukan berbagai kajian ilmiah untuk merestorasi keberadaan hutan mangrove. Hal ini
sangat penting dilakukan agar nanti hutan mangrove tidak hanya menjadi kumpulan pohon saja namun
sebuah ekosistem yang dapat menopang keberlangsungan hidup biota-biota dan vegetasi yang ada di
sana. Hutan mangrove juga sangat berperan dalam menyerap emisi gas karbon di udara yang dapat
mengurangi efek rumah kaca secara global. Perlu kita ketahui juga, dalam beberapa dekade terakhir
hutan mangrove telah kehilangan lebih dari 50 persen luasnya di Indonesia. Semua itu akibat dari
pengalihfungsian hutan mangrove untuk budidaya pekiranan dan pembangunan. Untuk pemerintah
harus tegas dalam menangani hal tersebat. Industri besar ataupun rumahan harus diawasi dengan
intensif.Selain itu, masyarakat juga harus turut ambil bagian dalam usaha penyelamatan hutan mangrove
ini. Kita dianjurkan untuk memperhatikan keberlangsungan lingkungan dalam usaha pemanfaatan dalam
ekosistem mangrove ini. Peran pihak swasta juga sangat dibutuhkan. Pemerintan dan swasta haruslah
berkolaborasi menciptakan sebuah gagasan untuk mempertahankan keberadaan hutan mangrove,
contohnya, usaha untuk penanaman kembali bibit-bibit mangrove. Kembali kepada kita, masyarakat juga
diharapkan untuk mendukung setiap gagasan-gagasan itu.

Menurut saya , cara yang tepat untuk mensyukuri nikmat dari biodiversitas ekosistem mangrove adalah
dengan terus menjaga keberlangsungan dari mangrove itu sendiri.Mengingat banyaknya manfaat yang
diberikan mangrove kepada kita manusia seperti, menahan abrasi pantai, mengurangi emisi gas karbon,
objek wisata, bahan penelitian dan kajian ilmiah serta tempat tinggal untuk banyak biota-biota laut yang
ada.Kita juga bisa mengajak teman-teman kita untuk memperhatikan keberlangsungan ekosistem
mangrove, mengkampanyekan manfaat hutan mangrove kepada masyarat luas, mengambil sumber daya
yang ada di hutan mangrove yang tentunya harus memperhatikan prinsip pemanfatan sumbwr daya
yang berkelanjutan.Dalam Al-Qur'an pun Allah swt menyebutkan dalam surah Ibrahim ayat 7 yang
artinya

Mangrove Ecosystem Restoration Alliance atau Aliansi Restorasi Ekosistem Mangrove (MERA) merupakan
sebuah platform kemitraan yang bekerja sinergis untuk menyelamatkan dan melestarikan hutan
mangrove.

Program kerja MERA berlandaskan kajian ilmiah yang kuat sebagai acuan untuk membuat rencana desain
restorasi hutan mangrove.

Hal ini penting untuk mendukung kembalinya fungsi hutan mangrove sebagai sebuah ekosistem, bukan
sekadar kumpulan pohon-pohon mangrove.

Ekosistem hutan mangrove merupakan ekosistem penting di kawasan pesisir.

Diperkirakan, 80 persen hasil ikan tangkap di dunia bergantung pada hutan mangrove, baik secara
langsung maupun tidak.

Anda mungkin juga menyukai