M Almadani
fiqih Gt. Armando
Zosey
M Rasyid Mahfudz
Azkia Dzikri
Ilfian Nor
Fitriyani Rizki
Kelas x ipa 1
Man 2 martapura (man 4 banjar)
Kelompok 4
BAB
IX
Wakalah
&
shulhu
pengertian wakalah
Menurut bahasa
wakalahSedangkan
artinya menurut
mewakilkan
istilah yaitu,mewakilkan
atau menyerahkan
pekerjaan kepada orang
lain agar bertindak atas
nama orang yang
mewakilkan selama
batas waktu yang
pengertian wakalah
Rukun Wakalah
Dalam hal ini, maka anak Orang yang mewakili (Al Wakil) syaratnya ialah
orang berakal. Jika ia idiot, gila, atau belum dewasa
kecil dan orang gila tidak sah
maka batal. Tapi menurut Hanafiyah anak kecil yang
menjadi muwakkil karena cerdas (dapat membedakan mana yang baik dan
tidak termasuk orang yang buruk) sah menjadi wakil alasannya bahwa Amr bin
berhak untuk bertindak. Sayyidah Ummu Salamah mengawinkan ibunya kepada
Rasulullah, saat itu Amr masih kecil yang belum
baligh. Orang yang sudah berstatus sebagai wakil ia
tidak boleh berwakil kepada orang lain kecuali seizin
dari muwakkil pertama atau karena terpaksa seperti
pekerjaan yang diwakilkan terlalu benyak sehingga
tidak dapat mengerjakannya sendiri maka boleh
berwakil kepada orang lain. Si wakil tidak wajib
untuk menanggung kerusakan barang yang diwakilkan
kecuali disengaja atau cara di luar batas.
Rukun & Syarat Wakalah
Shigat,shigat hendaknya berupa lafal
yang menunjukkan arti “mewakilkan”
yang diiringi kerelaan dari muwakkil
seperti “saya wakilkan Muwakkal fih (sesuatu yang diwakilkan), syaratnya:
atau serahkan pekerjaan Pekerjaan/urusan itu dapat diwakilkan atau
ini kepada kamu untuk digantikan oleh orang lain. Oleh karena itu, tidak
mengerjakan pekerjaan sah untuk mewakilkan untuk mengerjakn ibadah
ini” kemudian diterima seperti salat, puasa dan membaca al-Qur’an.
oleh wakil. Dalam shigat Pekerjaan itu dimiliki oleh muwakkil sewaktu akad
kabul si wakil tidak wakalah. Oleh karena itu, tidak sah berwakil
syaratkan artinya menjual sesuatu yang belum dimilikinya.
seandainya si wakil tidak Pekerjaan itu diketahui secara jelas. Maka tidak
mengucapkan kabul tetap sah mewakilkan sesuatu yang masih samar seperti
dianggap sah “aku jadikan engkau sebagai wakilku untuk
mengawini salah satu anakku”.
Pekerjaan haruslah diperbolehkan agama ,milik
pemberi kuasa dan dipahami oleh orang yang
diberi kuasa
Tujuan wakalah
Pada hakikatnya wakalah merupakan pemberian dan
pemeliharaan amanat. Oleh karena itu, baik muwakkil (orang
yang mewakilkan) dan wakil (orang yang mewakili) yang telah
bekerja sama/ kontrak, wajib bagi keduanya untuk
menjalankan hak dan kewajibannya, saling percaya, dan
menghilangkan sifat curiga dan beburuk sangka. Dan sisi
lainnya wakalah terdapat pembagian tugas, karena tidak
semua orang memiliki kesempatan untuk menjalankan
pekerjaannya dengan dirinya sendiri. Dengan mewakilkan
kepada orang lain, maka muncullah sikap saling tolong
menolong dan memberikan pekerjaan bagi orang yang sedang
menganggur. Dengan demikian, si muwakkil akan terbantu
dalam pekerjaanya, dan si wakil tidak kehilangan pekerjaanya
Habisnya Akad Wakalah
Rukun Shulhu
Mushalih yaitu dua belah pihak yang
melakukan akad sulhu untuk
mengakhiri pertengkaran atau
perselisihan.
Mushalih ‘Anhu yaitu persoala yang
diperselisihkan
Mushalih Bih yaitu sesuatu yang
dilakukan oelh salah satu pihak
Rukun & syarat sulhu
Syarat yang berhubungan dengan
Mushalih (orang yang berdamai) yaitu
disyaratkan mereka adalah orang yang
tindakannya di nyatakan sah secara
hukum. Jika tidak seperti anak kecil dan
orang gila maka tidak sah.
Contohnya sebagai berikut:
Wali atas harta Syarat yang berhubungan dengan
Pengampu atas harta
Musahlih bih :
Nazir (pengawas) wakaf
Berbentuk harta yang dapat di nilai,
diserah- terimakan, dan berguna.
Ibra Mufadhah
Penggantian dengan
Membebaskan yang lain dengan cara
debitor dari menghibahkan,menjual
,atau menyewakan
sebagian sebagian barang yang
kewajibannya dituntut oleh
penggugat.
Hikmah Shulhu