2. Spermatogenesis dapat berlangsung seumur hidup karena sperma dapat dihasilkan oleh
testis terus menerus setiap saat Pada proses spermatogenesis, Sedangkan oogenesis hanya
terbatas sampai menopause, karena seorang wanita selama masa produktif (13-50 tahun)
hanya sekitar 400-500 oosit yang dilepaskan dari ovarium, berarti jumlah folikel yang
mengalami atresia dan degenerasi sangat banyak.. Ketika wanita telah memasuki masa
pubertas, maka setiap bulan akan melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya,
jika sel telur tersebut tidak mengalami pembuahan (fertilisasi), maka akan terjadi siklus
menstruasi setiap bulan, sehingga jumlah ovum akan tersu berkurang setiap bulannya.
Pada waktu tertentu wanita tidak akan dapat lagi melepaskan ovum karena sudah habis
tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti sama
sekali (menopause).
Sumber : Tenzer,Amy,dkk. 2014. Struktur Perkembangan Hewan Bagian II. Malang:
Jurusan Biologi. Universitas Negeri Malang.
3. Oogonium adalah sel telur yang berasal dari sel induk telur. Di dalam oogonium,
terkandung kromosom sebanyak 23 pasang. Sel-sel oogonium ini bersifat diploid. Di
dalam ovarium ini, sel-sel oogonium membelah secara mitosis. Pada proses oogenesis ini,
oogonia akan berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer masih memiliki kromosom
yang sama dengan sel induknya, yaitu 23 pasang dan badan kutub I, kemudian oosit
sekunder akan mengalami pembelahan lagi secara mitosis membentuk ootid dan badan
kutub II. Selanjutnya ootid inilah yang akan berkembang menjadi ovum. Ovum yang
dihasilkan dari proses ini hanya berjumlah satu. Proses pembentukan sel telur tersebut
dinamakan oogenesis yang terjadi di dalam ovarium. Sehingga oogonium, oosit primer,
oosit sekunder, dan ootid dapat ditemukan di dalam ovarium.
Sumber: Safrida. 2018. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Banda Aceh: Syiah Kuala
University Press.
4. Ovarium adalah sumber utama menghasilkan hormon estrogen yang disekresikan oleh
corpus luteum (folikel yang telah mengeluarkan sel telur) yang berperan dalam proliferasi
uterus. Apabila kedua ovarium diambil maka akan terjadi penurunan konsentrasi
hormone estrogen. Akibat kurangnya hormon estrogen adalah penurunan T4, peningkatan
TSH, dan pembesaran tiroid. TSH berperan penting dalam sintesis hingga mengatur
kadar hormone tiroid. Ketika jumlah T4 dalam sirkulasi sedikit maka hipotalamus kan
menghasilkan THR dalam jumlah besar dan meningkatkan pertumbuhan TSH. Seorang
wanita yang mengalami ovariektomi akan terjadi menopause dini dan tidak dapat
mempunyai anak.
Sumber : Suhargo. 2005. Pengaruh Pemberian Tamoxifen dan Etinil Estradiol Tiroid
Tikus Dua Bulan Pasca Ovariektomi. Jogjakarta: Jurnal UGM.
5. Pada wanita, uterus (rahim) merupakan suatu rongga pertemuan dari dua saluran tuba
falopi bagian kiri dan kanan. Uterus berbentuk seperti buah pir. Bagian bawah dari uterus
disebut serviks (leher rahim). Jaringan yang menyusun uterus berupa otot polos dan
lapisan endometrium (dinding rahim) yang tersusun dari epitel dan menghasilkan banyak
lendir dan pembuluh darah. Ketika terjadi ovulasi, lapisan endometrium akan menebal,
tetapi ketika menstruasi lapisan endometrium akan meluruh. Fungsi uterus (rahim) ini
adalah sebagai tempat menempelnya janin. Di sinilah janin akan tumbuh besar yang
kemudian kehidupannya ditopang oleh plasenta. Fungsi uterus pada wanita berbeda
dengan fungsi uterus pada hewan katak, kadal, dan merpati. Fungsi uterus pada katak
yaitu untuk menyimpan telur sebelum terjadi pemijahan, pada kadal fungsi uterus untuk
menghasilkan cangkang telur, sedangkan pada merpati berfungsi untuk membentuk
cangkang kapur bagi telur.
Sumber : Tenzer,Amy,dkk. 2014. Struktur Perkembangan Hewan Bagian II. Malang:
Jurusan Biologi. Universitas Negeri Malang.