• Pubertas 200.000 ribu oosit primer saja oosit lainnya degenerasi yg diovulasi
400-500 sel telur selama masa reproduktif
• Oosit primer tetap berada dalam tahap profase I dan tidak menyelesaikan pembelahan
meiosis pertamanya sebelum mencapai masa pubertas disebabkan oleh zat penghambat
pematangan oosit (PPO) yang dikeluarkan oleh sel folikuler
• Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan hormon
yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya (Meiosis I)
• Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang tidak sama
ukurannya:
1. Sel oosit pertama merupakan oosit yang berukuran normal (besar) yang disebut
oosit sekunder,
2. sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar pertama (Polosit primer).
• Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II oosit
degenerasi
satu sel besar yang disebut ootid dan satu sel kecil yang disebut
• Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh
Perkembangan Folikel Pada Ovarium
mengelilingi ovum.
• Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi
corpus luteum.
• Bila tidak terjadi fertilisasi maka corpus luteum hanya dapat bertahan
selama 9 hari. Kemudian korpus luteum akan degenerasi, disebut
korpus luteum menstruasi (corpus albicans).
Spermatogenesis adalah
proses pembentukan
spermatozoon (spermatozoa
=jamak) yang terjadi di tubulus
seminiferus.
Tahapan :
1. Spermatositogenesis =
Spermatogonium spermatid
2. Spermiogenesis = spermatid
sperma matur
3. Spermiasi = pelepasan sperma
matur dari sel sertoli ke tubulus
seminiferus lanjt ke epididimis
Letak spermatogenesis di tubulus seminiferus
(testis)
Testis
Terdiri atas Tubulus seminiferus yang didalamnya
terdapat :
a. Sel Leydig penghasil testosteron
b. Sel Sertoli pemberi nutrisi spermatogonium
dan spermatozoa
Saluran sperma :
Tubulus seminiferus rete testis epididimis
ductus/vas deferens Ductus ejaculatorius
Tahapan spermatositogenesis
1. Spermatogonia membelah dengan cara mitosis dan
masih bersifat diplodi.
2. Spermatogonia beberapa kali membelah menjadi
spermatosit primer yang masih bersifat diploid
3. Spermatosit primer segera mengalami meiosis I
menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom
(haploid)
4. Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi
secara meiosis II membentuk empat buah spermatid
yang haploid juga
5. pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel
benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan
lewat suatu jembatan (cytoplasma bridge).
•Spermatogonia, menempel pd
membran basalis, ada 2 macam:
1. Spermatogonia A (Ad yang
gelap; dan Ap yang pucat)
• Spermatogonia Ad
(gelap) merupakan stem
cell epitel seminiferus
•Spermatogonia Ap
(pucat) akan membelah
membentuk Spg B
2. Spermatogonia B
Spermatogenesis
Tahapan spermiogenesis
• Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa
matur yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase
tutup/tudung/cap, fase akrosom dan fase pematangan.
• Hasil akhir berupa empat spermatozoa (sperma) matur
• Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan
membutuhkan waktu selama 2 hari.
Spermiogenesis
1. Fase Golgi
Terbentuk butiran proakrosom dalam organel golgi spermatid.
Butiran ini nantinya akan bersatu dengan akrosom granula
akrosom.
Granula akrosom ini melekat pd bagian kepala spermatozoa
2. Fase cap/tudung
Granula akrosom semakin membesar, bertambah pipih dan menuju
bagian depan inti Terbentuk tutup (cap) sementara
3. Fase akrosom
Nukleus berkondensasi, spermatid memanjang dengan batas kaudal
menyempit dan memipih
Bahan bahan akrosom menyebar/redistribusi pd bagian ventral inti
4. Fase pematangan
Spermatid telah berubah mjd spermatozoa
Pematangan spermatozoa
• Tempat transportasi, pematangan, dan
penyimpanan spermatozoa Epididimis
• Pematangan sperma diperlukan utk
menginduksi motilitas progresif
dankemampuan membuahi sel telur
• Pematangan ini melibatkan protein-protein
yang disintesis dan disekresikan oleh
epithelium epididimis.
• Protein yang dihasilkan oleh epididimis,
seperti CRISP1, SPAG11e, carbonyl reduktase
P34H, CD52, DEFB126, dan GPR64
Perkembangan sel-sel germinal
yang teratur dalam tubulus
seminiferus membentuk
siklus spermatogenesis