Anda di halaman 1dari 50

GAMETOGENESIS-PLASENTASI PADA

MANUSIA

MK. BIOLOGI REPRODUKSI


STIKES MEGA BUANA
Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai gametogenesis pada
pria dan wanita.

Mahasiswa mampu menganalisis mekanisme terjadinya menstruasi,


fertilisasi (konsepsi), nidasi dan plasentasi pada manusia melalui
audio visual.
GAMETOGENESIS
• Spermatogenesis
Proses pembentukan dan perkembangan
gamet jantan (spermatozoa). Terjadi di Testis
(Tubulus seminiferus)

• Oogenesis
Proses pembentukan dan perkembangan
gamet betina (sel telur=oosit=ovum). Terjadi di
ovarium
spermatogenesis
• Primordial germ cell (PGC) mengalami
pembelahan mitosis, dormant s/d pubertas.
• Spermatozoa diproduksi setelah pubertas.
• Spermatogonium mengalami mitosis menjadi
spermatosit primer (diploid).
• Spermatosit primer mengalami pembelahan
meiosis menjadi spermatosit sekunder
(haploid).
• Spermatositogenesis: perubahan dari
spermatogonium menjadi spermatid.
• Spermiogenesis: perubahan spermatid
menjadi spermatozoa.
Folikulogenesis
• Folikulogenesis merupakan perkembangan
folikel di ovarium. Folikel mengandung oosit
(sel telur).
• PGC bermitosis, berdiferensiasi menjadi
oogonia dan memulai meiosis, berhenti pada
tahap oosit primer sampai pubertas.
• Setelah pubertas meiosis dilanjutkan sampai
tahap metafase II (oosit sekunder) lalu
ovulasi.
• Meiosis II dilanjutkan hanya jika oosit
terfertilisasi.
Ovarium
• Menghasilkan sel telur
• Memproduksi hormon reproduksi: estrogen
(E2) dan progesteron (P4). Penting dalam
perkembangan ciri kelamin sekunder wanita,
regulasi siklus menstruasi dan kehamilan.
• E2 yang diproduksi di ovarium penting untuk
menstimulasikan hormon FSH dan LH dari
kelenjar pituitary anterior/ hipofisa anterior.
Menstruasi
• Adalah proses keluarnya darah dari dalam
rahim yang terjadi karena luruhnya lapisan
dinding rahim bagian dalam (endometrium)
yang banyak mengandung pembuluh darah
akibat dari sel telur matang yang tidak
terbuahi.
Ovulasi
• Adalah terlontarnya sel telur (oosit) yang
telah matang dari folikel de graaf menuju ke
tuba fallopii untuk siap dibuahi oleh sperma.
• Diikuti oleh menebalnya dinding endometrium
dan terbentuknya corpus haemoragicum;
corpus luteum (badan kuning); corpus
albicans.
Ovarium
Perubahan morfologi dan endokrin siklus
menstruasi
FERTILISASI

Penembusan ovum (sel telur) oleh sel sperma


dan penggabungan kedua materi genetik
menjadi zigot sehingga individu baru dimulai.
Komponen yang berperan dalam
proses fertilisasi
• Ovum : inti, sitoplasma dan membran
• Sperma : kepala, leher dan ekor
Spermatozoa
• Akrosom: mengandung enzim akrosin
(penetrasi corona radiata), hialuronidase
(penetrasi zona pellucida)
• Inti spermatozoa: mengandung DNA dan
RNA
• Leher (badan/bagian midpiece) terdapat
mitokondria banyak mengandung lipid.
Penyedia ATP/energi untuk pergerakan
sperma
• Ekor: alat pergerakan sperma
Lapisan Ovum (Sel Telur)
• Corona radiata: sel-sel granulosa, terdapat
hialuronid/ asam hialuronat berfungsi
menstabilkan struktur intraseluler.
• Zona Pellucida: terdapat glikoprotein sebagai
pelindung oosit, yang dapat berikatan dengan
reseptor yang yang terdapat di kepala
spermatozoa.
• Membran perivitelline: lapisan terdalam yang
dapat menarik sperma masuk ke dalam
intraseluler oosit ketika telah fusi
(menempel).
Proses yang terlibat dalam
fertilisasi

Sperma mencapai
corona radiata
• Sperma menembus
Reaksi akrosom corona radiata dengan
• Merupakan suatu enzim hialuronidase
proses yang dilakukan yang ada di kepala
kapasitasi oleh kepala sperma sperma
• Yaitu perubahan melepaskan enzim
fisiologis pada sel untuk memungkinkan
sperma yang sperma mencapai
menyebabkan reaksi ovum.
akrosom dan sperma
menuju ovum menjadi
hiperaktif berenag
selain berenang lebih
kuat dan cepat
Proses yang terlibat dalam
fertilisasi

Fusi gamet pria dan


wanita
• Penyatuan dua pronukleus,
Sperma mencapai terjadi pembelahan sel dan
embriogenesis dari morula,
membran perivitelline blastula, gastrula dan
• Sperma berfusi dengan seterusnya sampai
membran periviteline dan diimplantasikan di uterus
Reaksi zona pelucida masuk ke dalam ovum diikuti berkembang menjadi janin.
(zp) perubahan mengerasnya
membran zp akibat reaksi
• Sperma menembus zp biokimiawi dari ovum, yaitu
dengan enzim pengeluaran organel kortikal
hialuronidase granula
NIDASI
• Merupakan peristiwa masuknya atau
tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.

• Blastula dilindungi oleh tropoblast, yang


mampu menghancurkan dan mencairkan
jaringan.

• Dua struktur penting :


• Lapisan luar (trophoblas)
• Embrioblas (inner cell mass)
Proses Nidasi
• Ketika blastula mencapai rongga rahim,
jaringan endometrium dalam keadaan
sekresi. Jaringan endometrium ini banyak
mengandung sel-sel desidua.

• Blastula dengan bagian yang berisi massa


sel dalam (inner cell mass) akan masuk ke
dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang
kemudian sembuh dan menutup lagi. Saat
nidasi terkadang terjadi sedikit perdarahan
akibat luka desidua (tanda hartman). Nidasi
terjadi dekat fundus uteri.
• Apabila nidasi telah terjadi maka dimulailah
diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel yang lebih
kecil, terletak dekat exocoelema membentuk
entederm dan yolk salc. Sedangkan sel-sel yang
lebih besar membentuk ruang amnion.

• Sel-sel trophoblast mesodermal yang tumbuh


sekitar embrio akan melapisi bagian dalam
tropoblast sehingga membentuk sekat (membran)
korionik, yang nantinya akan menjadi korion.

• Sel-sel trophoblast menjadi dua lapisan yaitu


sitotropoblast (bagian dalam) dan
sinsitiotropoblast (bagian luar).
• Hari ke-4 blastula masuk endometrium
• Hari ke-6 menempel pada endometrium
• Hari ke-10 blastula sudah terbenam dlm
endometrium
• Nidasi Selesai
Saat Nidasi (Timing of nidation):
 5.9 - 7.5 hari setelah konsepsi
 Sinsisiotrofoblas tumbuh secara invasif ke dalam decidua dan
stroma endometrium diikuti dengan erosi pembuluh darah dan
invasi sistem vaskuler (pertukaran gas and nutrisi).
PLASENTASI
• Adalah organ ekstra embrio yang merupakan
pertautan antara jaringan embrio dan jaringan
induk.
• Fungsi: memfasilitasi segala kebutuhan
embrio/ fetus, dalam hal: respirasi, nutrisi,
ekskresi, proteksi, juga sebagai kelenjar
endokrin (penghasil hormon)
Hormon yang dihasilkan
plasenta:
• Human Chorionik Gonadotrophin (HCG)
Dihasilkan oleh sel-sel sinsitiotrofoblast yang
menyusun korion. Berfungsi untuk
mempertahankan korpus luteum dan ovarium
untuk menghasilkan progesteron, dan
merangsang plasenta menghasilkan
progesteron.
• Progesteron (P4)
Berfungsi untuk memelihara agar endometrium
uterus tetap tebal tidak meluruh dan kaya
pembuluh darah. Menjelang kelahiran hormon
ini menurun.
• Estrogen (E2)
Berperan memelihara kehamilan. Diproduksi
sampai menjelang kelahiran.
• Human Chorionic Somatotrophin (HCS)/
Human Plasental Lactogen (HPL)
Untuk merangsang perkembangan kelenjar
susu
BULAN 1 - 3

Hasil konsepsi yang melekat


pada dinding rahim disebut
Fetus.

Pada fase ini terjadi proses


pembentukan organ tubuh
sehingga sangat memerlukan
perhatian dalam hal asupan
gizi dan sangat dipengaruhi
oleh obat-obatan.
BULAN 4 - 5
Selanjutnya pada bulan ke 4
- 5, fungsi jantung sudah
dapat terdeteksi.
Organ tubuh semakin
berkembang dan placenta
mulai terbentuk pada bulan
ke-4, bayi akan
mendapatkan makanan
melalui placenta yang
menempel langsung ke
dinding rahim ibu.
BULAN 6 - 7
Selanjutnya pada bulan
ke 6 - 7, Janin dapat
bergerak bebas karena
dia berada dalam cairan
ketuban.
BULAN 8
Selanjutnya pada bulan ke 8,
Organ tubuh janin semakin
berkembang, meskipun belum
sempurna.
Pada bulan ini janin mungkin
bisa lahir karena alasan
tertentu, yang disebut dengan
kelahiran prematur.
Bayi prematur memerlukan
perhatian dan penanganan
khusus, seperti menaruh bayi
pada tabung inkubator.
BULAN 9
Selanjutnya pada bulan 9
merupakan usia kehamilan
seorang ibu, di mana kondisi
bayi sudah cukup sempurna dan
posisi kepala bayi sudah berada
pada dasar panggul (jalan lahir)
dan siap untuk dilahirkan.
Proses ini berhenti setelah bayi
dilahirkan.
Proses Kehamilan dapat
berulang kembali setelah Masa
Nifas. Masa Nifas adalah masa
setelah melahirkan sampai
kembalinya siklus menstruasi

Anda mungkin juga menyukai